Quantcast
Channel: Olive's Journey
Viewing all 398 articles
Browse latest View live

Mengenang Sang Maestro di Museum WR Soepratman

$
0
0

Makam Wage adalah taman peristirahatan ketiga yang saya kunjungi siang itu setelah mengikuti peringatan 77 Tahun Berakhirnya Perang Laut Jawa di Ereveld Kembang Kuning, Surabaya. Di perjalanan pulang mencari makan siang ke tengah kota, saya menyempatkan mampir ke makam Yahudi dan makam Dr. Soetomo. Sejak di makam Yahudi, pak Charles yang menemani berjalan dari pagi memilih untuk berteduh di mobil. Ada saja alasan yang dikemukakan meski tawaran untuk ikut masuk ke tempat peristirahatan hanya iseng. Mau ikut hayuk, tak ikut pun tak jadi soal. Sekadar ingin tahu reaksinya. Maka ketika ajakan ikut masuk ke pelataran peristirahatan Wage ditolak halus, saya hanya senyum – senyum saja.

Makam WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman

Makam WR Soepratman di Surabaya

Ini kali ketiga saya bertandang ke tempat peristirahatan Mas Wage. Enam tahun setelah kunjungan terakhir. Jalan di depan sudah bersih, tak tampak lagi angkot yang ngetem di sekitar komplek makam. Pun becak yang dulu suka diparkir di atas trotoar sudah hilang. Abang – abang tukang parkir, sopir angkot, dan tukang becak yang dulu ramai bercengkerama sembari ngopi di bawah pohon di depan gerbang makam pun sudah berpindah tempat tongkrongan. Senang melihat pedestrian Surabaya bersih seperti ini. Tak sia – sialah Tri Rismaharini, Walikota Surabaya rajin turun ke jalan membersihkan jalur pedestrian untuk mengembalikan kenyamanan pejalan kaki. Salut!

Siang itu tujuan utama saya sebenarnya hendak bermain ke rumah Roekinah Soepratirah – kakak perempuan Wage – di Tambaksari. Karena searah, saya pun memutuskan mampir dulu ke tempat peristirahatan Mas Wage. Siapa tahuuuuu .. si mas mau nengok kamarnya. Bisa bareng kan? 😉

Makam WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman, Museum WR Soepratman

Wage anak kedelapan, lelaki satu – satunya dari sembilan anak pasangan Djoemeno Senen Sastrosoehardjo dan Siti. Bapaknya sersan KNIL. Roekinah anak nomor dua. Sepeninggal ibunya, seijin ayahnya untuk disekolahkan; Wage dibawa kakak sulungnya, Roekiyem Soepratijah dan suaminya, Willem M. van Eldik, pegawai administrasi di kantor kepolisian Belanda yang dipindahtugaskan ke Makassar. Agar bisa masuk ke ELS (Europe Large School) – sekolah yang dikhususkan untuk orang Belanda/Eropa, bangsawan, dan pribumi yang orang tuanya termasuk pejabat di pemerintahan Hindia Belanda – oleh van Eldik di tengah nama adik iparnya ditambahkan Rudolf dan diakui sebagai anaknya. Jadilah namanya Wage Rudolf Soepratman, sering disingkat WR Soepratman.

Tentang kehidupan Wage, sudah pernah saya ulas dalam Dendang Sunyi dari Tanah Merdeka. Pun kisah tempat peristirahatan terakhirnya – setelah berpindah tiga tempat – yang lapang dan menjadi salah satu tempat bermain yang menyenangkan di Surabaya.

Makam WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman, Museum WR Soepratman

Rumah Roekinah tak jauh dari GOR Tambaksari. Kami memarkir kendaraan di samping Taman Mundu, di seberang GOR, dan berjalan mengikuti penanda Rumah Wafat WR Supratman yang menjadi penunjuk arah ke gerbang Jl Mundu. Rumahnya berada di tengah perkampungan lama yang tertata rapi. Jalan menuju rumahnya dilapisi paving blok. Tak lebar. Seukuran satu badan kendaraan roda empat. Namun hanya kendaraan roda dua yang boleh melintasinya.

Dengan berjalan lurus melewati dua blok lalu berbelok ke kiri, rumah itu langsung tampak di depan mata. Posisinya tusuk sate. Rumah yang sederhana bila tak ingin disebut kecil, tanpa pekarangan. Dari jalan tampak dua daun pintu di tengah – tengah, diapit dua jendela di kiri kanan. Di bagian kiri rumah menjulang patung WR Soepratman bermain biola. Sesampai di depan rumah, Pak Charles lagi – lagi memilih tak ikut.

Makam WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman, Museum WR Soepratman

Memasuki rumah, saya langsung menjumpai ruang tamu. Di dindingnya bergantung foto – foto keluarga termasuk foto orang tua Wage dan Roekinah, kakaknya. Satu lemari kaca menempel di dinding menghadap pintu depan. Di dalamnya ditempatkan replika WR Soepratman dengan pakaian kesenangannya. Perabot lain yang ada di ruang itu adalah meja kecil tempat meletakkan buku tamu.

Makam WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman, Museum WR Soepratman

Pada bagian kanan ruang tamu berderet dua kamar tanpa daun pintu. Kamar paling depan ditempati oleh Wage selama tinggal di situ. Di kamar itu berisi replika biola Wage, ditempatkan di dalam lemari kaca dan beberapa koleksi foto digantung di dinding. Sedang di kamar yang satu lagi terdapat peta Jawa Timur dengan kota – kotanya yang memiliki nama jalan WR Soepratman juga koleksi mata uang Republik Indonesia dan perangko bergambar WR Soepratman. Masih ada satu pintu yang menuju ke belakang tempat pekarangan kecil untuk bersantai mendengarkan memorabilia.

Makam WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman, Museum WR Soepratman

Makam WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman, Museum WR Soepratman

Hari ini, 81 tahun yang lalu Wage menghembuskan napas terakhirnya di dalam kamar tidurnya karena sakit. Saat itu, usianya baru 35 tahun. Tujuh tahun setelah kepergiannya, Indonesia Merdeka. Indonesia Raya lagu ciptaannya dikumandangkan ke seantero nusantara.

Hari ini Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-74. Lagi, Indonesia Raya berkumandang di seluruh negeri, pada upacara detik – detik proklamasi. Tapi, adakah yang mengingat perjalanan lagu itu hingga bisa dinyanyikan hari ini dengan bebas? Adakah yang mengingat penulis dan penggubah lagunya selain menyebutkan namanya saat upacara bendera?

Rumah Wafat WR Soepratman
(Museum WR Soepratman)
Jl Mangga No. 21, Kelurahan Tambaksari
Surabaya

Jam operasional: Selasa – Minggu pk 09.00 – 17.00
HTM: GRATIS

Makam WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman, Museum WR Soepratman

Hari sudah jelang senja. Ketika berjalan menuju kendaraan, saya iseng bertanya pada pak Charles kenapa dirinya tak mau masuk rumah?

+ Mbak, gak merasa ada sesuatu?
Rumahnya adem pak, tapi di kamar depan memang ada yang berbeda.
+ Gak takut, mbak?
Gak tuh. Gak ganggu koq pak ;).

Rumah yang pengurusannya diserahkan oleh keluarga kepada pemerintah kota Surabaya pada  2003 itu dijadikan museum dan diresmikan pada 10 November 2018 dengan nama Museum WR Soepratman. Saat mengisi buku tamu saya memerhatikan tak ada nama lain yang berkunjung hari itu selain nama yang baru saja saya tuliskan di sana. Menurut Arif, petugas yang berjaga di rumah itu, memang tak banyak yang datang berkunjung. Kalau pun sedikit ramai biasanya di hari Minggu saja, saleum [oli3ve].


Ganefo: Rumah Mayor Cina Surabaya yang Nyaris Terlupakan

$
0
0

Kami kembali ke jantung Surabaya setelah seharian membiarkan kulit terpapar panasnya kota ini. Panas yang mengingatkan pada kejadian setahun yang lalu; ketika makian dan hujatan, bahkan ancaman dipolisikan dari seseorang yang mengaku punya kuasa di sini. Siang itu masih pertengahan bulan puasa. Dirinya yang di keseharian berpakaian tertutup dari kepala hingga ujung kaki dan mengaku berpuasa, mulutnya tak henti melontarkan kata – kata yang tak pantas didengar. Dia pun meminta dengan paksa sejumlah uang yang angkanya besar, pengganti jasa beberapa nama yang batang hidungnya saja tak tampak di tempat berkegiatan. Jelas saya menolak. Tapi hari itu, saya memang harus melewati satu proses yang membuat saya sadar niat baik tak melulu akan diterima baik jika yang kita hadapi manusia yang gelap mata dan selalu mengedepankan ego, tak pernah bisa menghargai kebaikan!

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

Usah takut ketika kita yakin berdiri pada sisi yang benar. Biarkan waktu yang akan membuktikannya. Jika teringat perkara satu itu, saya hanya senyum – senyum saja karena terbukti tiga bulan setelahnya yang bersangkutan berkabar, menumpahkan uneg – uneg dan penyesalannya. Kadang – kadang, orang melampiaskan amarah kepada orang lain ketika dirinya bermasalah dengan yang lain. Tak semua manusia pandai mengelola emosinya. Kitalah yang harus bijak menyikapinya.

Mbak, nggak salah mau nginap di sini?

Ingatan saya pada peristiwa lalu terpotong suara pak Marchel, lelaki yang menemani selama dua hari main di Surabaya dengan mobil rental murah meriah. Rupanya kami telah sampai di tujuan. Terbiasa dengan pandangan menyelidik orang – orang yang menemani berjalan ke tempat – tempat tak biasa, saya pun hanya senyum – senyum melihat wajah penuh tanya pak Marchel saat menghentikan kendaraan di depan beranda rumah bergaya kolonial – perpaduan Belanda dan Cina – di Kapasan.

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

– Nggak. Saya memang pesan kamar di sini. Kenapa pak?
+ Nggak takut? Seharian tadi ke kuburan, malamnya tidur di rumah tua.
– He .. he .. emang apa yang ditakutkan pak?
+ Kalau mau uji nyali coba nginap di Hotel Niagara, mbak
– Saya tidak sedang uji nyali pak. Tak pernah tertarik. Saya cuma mau beristirahat dan menikmati suasana di rumah ini.

Sejak masuk pekarangan saya memerhatikan rumah itu tampak lengang. Letaknya yang menjorok, membuatnya tersembunyi dari pandangan pengguna jalan raya yang lalu lalang di depannya. Kalau saja tak awas memerhatikan penanda yang berdiri di samping dinding bangunan ruko di depannya, bisa – bisa tadi kami terlewat dan harus berputar arah lagi. Penanda paling meyakinkan adanya sepasang singa, duduk di ujung kiri kanan undakan serambi depan. Tak salah lagi, ini rumah The Toan Ing, Mayor Cina Surabaya awal 1900. Rumah yang seharusnya saya datangi dari kemarin siang.

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

Meski check out pagi – pagi dari Paviljoen, penginapan yang berdiri di kawasan Genteng sejak 1917; saya baru sampai di Kapasan dan menjejakkan kaki di rumah engkong pk 16.00 karena seharian berkeliling dulu ke Ereveld Kembang Kuning, Makam Yahudi, Museum dan Makam Dr Soetomo, Makam WR Soepratman, dan Museum WR Soepratman.

Dulu, ketika populasi Tionghoa di Batavia meningkat tajam dan mulai mengkhawatirkan karena mereka juga sudah menguasai perniagaan; Valckenier, Gubernur Jenderal Hindia Belanda kala itu, mengeluarkan ultimatum berupa: penerapan kuota terhadap imigran Tionghoa, pemberlakuan ijin tinggal serta ijin usaha bagi orang Tionghoa, pemberlakuan jam malam dimana orang Tionghoa hanya dibolehkan berada di dalam kota Batavia pada siang hari dan di malam hari mereka diisolir di luar tembok/benteng Batavia. Raad van Indie (Dewan Hindia) mulai melakukan razia terhadap orang Tionghoa yang mencurigakan, mereka yang didapati tidak memiliki pekerjaan diciduk dan dibuang ke Ceylon (sekarang Srilangka).

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

Resepsionis dan ruang tamu

Puncaknya saat Valckenier memberikan ijin untuk melakukan penangkapan dan pembantaian terhadap orang – orang Tionghoa. Pada 10 Oktober 1740 genosida terjadi di Batavia! Usai peristiwa berdarah itu, eksodus Tionghoa besar – besaran pun mengalir dari Batavia ke daerah – daerah yang dianggap aman termasuk Surabaya. Di masa itu orang – orang Tionghoa juga sudah banyak yang menetap di Surabaya, sementara yang datang – tak hanya pengungsi dari Batavia tapi juga dari beberapa daerah yang ingin mencari penghidupan baru – pun tak tahu lagi hendak kemana. Mereka akhirnya diberi ijin untuk membuka kawasan hutan randu sebagai tempat tinggal. Tempat yang di kemudian hari dikenal sebagai daerah Kapasan (kapas = randu).

Kapasan pada abad 17 menjadi pusat pergerakan orang – orang Tionghoa. Untuk memantau kegiatan mereka, pemerintah Hindia Belanda menunjuk seorang pemimpin yang disebut opsir dengan pangkat mayor, kapiten, atau letnan dari kelompok yang sama – biasanya orang kaya – yang memiliki pengaruh di lingkungannya. Pada masa itu yang dipandang punya pengaruh adalah keluarga The, maka The Goan Tjing pun dipilih sebagai opsir Tionghoa. Ia dipercaya untuk mengatur segala urusan yang berhubungan dengan pemerintahan di perkampungan baru itu sebagai penyambung tangan pemerintah yang berkuasa. Pangkat terakhirnya mayor. Meski jabatan opsir ini diturunkan,  penunjukan pengganti harus disetujui oleh pemerintah. Setelah The Goan Tjing meninggal, ia digantikan oleh anaknya, The Boen Khe; ayah dari engkong The Toan Ing.

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

Beranda Ganefo tampak dari samping kiri bangunan

Tiga pintu terbuka lebar – lebar di beranda. Masing – masing memiliki dua pasang daun pintu dari kayu jati. Sepasang daun pintu terbuka keluar sedang sepasang ditarik ke dalam dihiasi kaca patri. Pada bagian atas pintu tengah terdapat ornamen sepasang malaikat yang mengapit tulisan Ora et Labora di tengahnya. Beranda yang terbuka ditopang oleh 4 (empat) pasang pilar yang jenjang pada bagian depannya. Dua set sofa kayu untuk duduk – duduk terduduk di sana. Dua jendela tinggi dan lebar di kiri kanan serambi dibiarkan terbuka. Serupa dengan pintu, tiap – tiap jendela memiliki dua pasang daun jendela. Sepasang daun jendela terbuka ke dalam dihiasi kaca patri dan sepasang lagi terbuka keluar memiliki kisi – kisi untuk sirkulasi udara.

Saya turun dari kendaraan. Melihat penanda Rumah Penginapan Ganefo menempel di kiri atas pintu sebelah kiri, saya memutuskan melangkah ke sana. Semakin dekat ke pintu, mata saya pun bisa menangkap tulisan kecil di bawahnya yang menerangkan ijin usaha penginapan tertanggal 20 Agustus 1957 atas nama pemilik Tan Siong Chiu. Entah sejak kapan rumah keluarga The ini berpindah tangan ke keluarga Tan. Yang saya tahu pasti, hari itu 4 (empat) kamar utama yang saya incar di rumah engkong yang telah berganti nama menjadi Hotel Ganefo – nama yang tercantum pada penanda di pinggir jalan – telah terisi. Sebagai gantinya, saya menerima kunci kamar nomor 34 di samping kiri rumah induk untuk beristirahat. Tak apa, toh masih bisa masuk ke rumah utama.

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

Kamar saya ber-AC meski sudah disetel ke angka paling kecil tak terlalu mempan untuk mengusir panas yang terbawa dari luar. Di dalamnya terdapat 2 (dua) buah ranjang kayu jati yang dipasang rapat – rapat, menempel ke dinding. Seprainya putih. Setiap ranjang mendapatkan satu selimut bergaris hitam putih. Seprai dan selimutnya bersih dan wanginya lembut. Sebuah lemari pakaian dari kayu jati diletakkan di hadapannya, di atasnya didudukkan TV tabung ukuran 20 inch yang hanya menangkap siaran TV lokal saja. Setiap kali membuka lemari hendak mengambil/menyimpan pakaian, daun pintunya berderik – derik. Di samping kanan pintu masuk, menempel di sudut sebuah meja kerja berlaci ukuran ½ biro. Di atasnya diletakkan 1 (satu) unit pesawat telepon model lama yang sudah tak berfungsi dan baki berisi teko yang diisi air sejuk berikut gelasnya. Tata cara menggunakan telepon dan peraturan menginap di hotel terpasang di dinding di atas meja.

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

Kamar saya berada di lantai bawah bangunan berlantai dua. Setiap kamar di bangunan itu memiliki 2 (dua) pintu. Satu pintu depan dan satu pintu ke teras belakang. Gagangnya bulat. Lubang kuncinya mulai kendor sehingga mesti menggunakan perasaan ketika memutar anak kunci untuk mengunci atau membuka pintu. Pintu kamar depan menghadap ke rumah utama. Kamar mandi di dalam kamar menggunakan bak dan kloset duduk yang alasnya sudah copot. Meski kesan usang terlihat dari ubin dan perkakas di dalamnya yang kurang mendapat sentuhan pemutih, kebersihannya masih terjaga.

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

Di Ganefo, harga kamar tidak termasuk sarapan. Namun setiap pagi pengelola akan menyajikan teh/kopi panas di meja di teras depan kamar. Saya pagi itu baru akan diseduhkan kopi pk 08.00 saat sudah siap berjalan. Tapi di tetangga kamar saya perhatikan sudah mendapatkan hantaran teh/kopi panas pk 06.00. Jadi ada baiknya menanyakan hal ini jika kamu berencana menginap di rumah engkong dan memerlukan minuman panas di pagi hari.

Pelanggan setia Ganefo kebanyakan pedagang dari daerah. Mereka lebih banyak terlihat pagi – pagi sibuk di beranda dengan barang dagangannya dan malam hari sekembali dari Pasar Kapasan atau Pasar Atom yang tak jauh dari penginapan bercengkerama di depan kamar sebelum datangnya waktu tenang yang diberlakukan di penginapan.

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

Lewat pk 22.00 diharap tenang!

Tak banyak kisah yang bisa saya kumpulkan dari mereka yang kesehariannya berkegiatan di penginapan. Bahkan saat memotret kaki di ubin saja sudah kena omel. ‘Gak boleh motret, mbak! Ketika saya tanya alasannya, jawaban yang saya terima hanya tak dibolehkan. Kalau akhirnya bisa memotret beberapa bagian rumah utama, karena seijin seorang pengurus senior setelah pergantian jam kerja dan saya telah duduk terkantuk – kantuk selama satu jam di ruang tamu yang sepi. Untungnya meski Surabaya siang itu terik, ruang tamu di Ganefo tetaplah sejuk karena tingginya langit – langit dan adanya lubang angin pada plafon dan pintu serta serta jendela.

hotel ganefo surabaya, rumah mayor cina surabaya, jejak sejarah surabaya

Rumah adalah tempat yang selalu menyenangkan untuk kembali dan berteduh ketika di luar cuaca tak bersahabat. Sebuah pengingat bahwa ujian kesabaran memanglah harus melewati rentang waktu tertentu. Tergantung proses yang harus kamu jalani. Saya tetap akan kembali ke Surabaya untuk menyusuri jalan – jalan kecil di Kapasan Dalam. Ingin melihat rumah – rumah bandar yang ada di sana, mengunjungi Klenteng Boen Bio yang beberapa kali dilintasi dan bisa digapai dengan selonjoran dari Ganefo, mengunjungi rumah abu keluarga The, dan masih banyak lagi yang belum didatangi karena keterbatasan waktu, saleum [oli3ve].

Hanoi Backpackersuite Hostel, Penginapan Murah dan Nyaman di Hanoi

$
0
0

Tiga perkara penting yang harus dipikirkan saat hendak melakukan perjalanan adalah transportasi, penginapan, dan makan. Kenapa? Karena ketiga perkara inilah yang akan menentukan gaya berjalan seperti apa yang hendak dilakukan, yang akan berdampak pula pada berapa besar biaya perjalanan yang akan dianggarkan (dan akan dihabiskan).

hanoi backpackersuite hostel, hostel nyaman di hanoi, hostel murah dan nyaman di hanoi

Lobi Hanoi Backpackersuite Hostel (dok. Booking.com)

Penginapan adalah urusan yang harus segera diselesaikan setelah memesan tiket perjalanan. Butuh waktu tersendiri untuk mencari, menimbang a-b-c-d sebelum memutuskan sebuah tempat akan dipesan untuk menginap atau tidak ketika hendak bepergian. Tak mungkin juga kan pergi jauh dari rumah selama berhari – hari hanya untuk menumpang tidur di bandara atau rumah ibadah demi mengirit ongkos. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa dimaklumi. Bahkan ada pula pejalan yang uji keberuntungan, baru mengecek ketersediaan kamar sesampai di tujuan.

Deuter Spectro 30 , meywah, hanoi bacpackersuite hostel, trip to hanoi

Serupa dengan urusan transportasi, di perjalanan ke Vietnam Juni lalu, saya memulai perjalanan dengan hanya memesan penginapan di Hanoi dan Sapa; dua kota pertama yang saya datangi. Kota lainnya baru dijajaki setelah tiba di Vietnam. Ini bukan kebiasaan saat berjalan tapi karena sempat terpikir untuk menunda perjalanan ke akhir tahun, jadilah berlambat – lambat dalam mencari informasi.

Tak semua penginapan yang ditawarkan daring memberikan gambaran kondisi terkini di tempatnya. Cara paling aman agar tak merasa dirugikan karena memesan kucing dalam karung, rajin – rajinlah membaca ulasan tempat menginap yang direkomendasikan pejalan lain yang sudah pernah mengunjungi tempat – tempat yang akan disinggahi. Puji Tuhan, di perjalanan lalu jaringan telekomunikasi sangat baik – selama di Vietnam saya menggunakan Viettel – sehingga tak bersua kendala dalam memesan tiket perjalanan pun penginapan di Hue, Hoi An, Da Nang, Ho Chi Minh serta Phnom Penh dan Siem Reap di Kamboja; kota – kota yang dikunjungi dari utara ke selatan.

hanoi backpackersuite hostel, hostel nyaman di hanoi, hostel murah dan nyaman di hanoi

Resto di Hanoi Backpackersuite Hostel dan tangga ke lantai atas (dok. Booking.com)

Karena memilih untuk berjalan santai dengan anggaran yang wajar – tak tinggi juga tak harus menggembok dompet – untuk urusan penginapan, saya mempersempit pencarian dengan menyasar 3 (tiga) hostel di Hanoi Old Quarter. Pertimbangannya: lokasi strategis, jaraknya ke tempat – tempat yang ingin dikunjungi pun bisa berjalan kaki, dan tarif kamarnya meringankan tangan saat membuka dompet. Setelah membanding – bandingkan tarif dan ketersediaan kamar lewat 3 (tiga) OTA terpercaya Traveloka, Bookingdotcom, dan Agoda; saya memutuskan memesan 1 (satu) tempat tidur di 6 Beds Female Dorm, Hanoi Backpackersuite Hostel untuk tempat beristirahat di Hanoi. Saat pesan daring tarifnya Rp 70.000/malam tanpa sarapan (sesampai di sana bayar dengan mata uang setempat 130.000 VND/malam tanpa sarapan). Jika mau sarapan di hostel, dikenakan biaya tambahan, tak mahal koq Rp 15.000/orang. Kalau  pun hendak mencari sarapan di luar, di sekitar hostel banyak tempat kuliner yang selalu ramai, bahkan ada yang buka 24 jam.

Sewaktu check in, oleh masnya yang baik hati – lupa mencatat namanya hehe – saya diberi tempat tidur di 4 Beds Female Dorm berikut sarapan tanpa ada penambahan biaya. Esoknya, sarapan saya lewatkan karena pagi itu sarapan belum siap dan saya bergegas ke Ba Dinh Square untuk mengantre masuk Ho Chi Minh Mousoleum. Sebagai gantinya, saya menikmati semangkuk Pho Bo panas – panas di samping tangga hostel.

hanoi backpacker suite hostel. hostel nyaman di hanoi

4 Beds Female Dorm minus 2 bangku (dok. Booking.com)

hanoi backpacker suite hostel. hostel nyaman di hanoi

Kamar saya berada di lantai 5. Penyejuk kamarnya baru dan dingiiin, berlantai parket, bersih, ada jaringan nirkabel yang kuat serta memiliki jendela kaca yang bisa dibuka sehingga kamar mendapatkan cahaya dan udara dari luar. Pemandangannya, rel kereta api yang ikonik. Tak ada lift di hostel. Untuk sampai ke depan pintu kamar harus melalui tangga yang undakannya enak untuk melangkah. Untunglah si mas yang baik hati itu membopong Meywah sampai ke kamar, jadi saya hanya memanggul Heijo, adiknya, sembari mengikuti langkah si mas baik hati yang panjang – panjang.

Tip bagi yang hendak mencari penginapan, hostel di Vietnam dan Kamboja jarang yang memiliki lift. Gedungnya disiapkan untuk tempat latihan mengencangkan otot kaki. Jadi, pikirkanlah barang bawaan yang hendak dibawa karena kamu tak tahu akan mendapatkan kamar di lantai berapa. Di perjalanan kemarin saya memang sengaja mengajak Meywah, Deuter  Spectro 30 yang lama tak diajak berjalan untuk menyiasati perkara naik tangga.

hanoi backpacker suite hostel. hostel nyaman di hanoi

Locker di samping ranjang

Kamar mandi di dalam, legaaaa, menggunakan pancuran dengan air panas dan dingin. Ranjangnya cukup lega untuk yang berbadan lebar, membuat badan masih leluasa bergerak, dan kasurya empuk. Untuk menyimpan barang – barang berharga, tersedia loker namun untuk mendapatkan kuncinya harus dijamin dengan deposit 100.000 VND. Setiap penghuni kamar akan mendapatkan selembar selimut dan handuk. Sedang perlengkapan mandi seperti sabun cair, sampo , dan tisu toilet sudah tersedia di kamar mandi untuk digunakan bersama.

hanoi backpacker suite hostel. hostel nyaman di hanoi

Kamar mandi dalam kamar (dok. Booking.com)

Bagi yang tak terbiasa tidur bercampur dengan orang lain di dalam satu kamar, di Hanoi Backpackersuite Hostel juga tersedia kamar tipe Deluxe Queen Room dan Suite King Room yang bisa diisi 2 (dua) orang dewasa dengan 2 (dua) anak – anak. Jadi pilihan kamar tinggal disesuaikan dengan kenyamanan diri dan dompet saja.

Hanoi Backpackersuite Hostel
22 Cua Dong, Hang Ma Ward, Hoan Kiem District
Hanoi, Vietnam, 100000

Telp. : +84 24 3218 1111
Email: res@backpackersuitehostel.com

hanoi backpacker suite hostel. hostel nyaman di hanoi

Untuk bersantai di hostel, tamu hostel dapat menggunakan ruang restoran di lantai dasar untuk berbincang, nonton TV atau pun bekerja. Beberapa tamu dari lantai 3 dan 4 yang malas turun naik, lebih sering bersantai di lantai 5. Setelah menunjukkan beberapa hal yang perlu diperhatikan selama menginap, sebelum turun tak lupa mas yang baik hati menyampaikan pesan kalau Hanoi Backpackersuite Hostel juga menyediakan informasi seputar tempat wisata Vietnam, dapat membantu memesankan tiket bus ke kota lain, juga menyediakan paket tur yang kesemuanya bisa ditanyakan langsung ke petugas di resepsionis.

hanoi backpacker suite hostel. hostel nyaman di hanoi

Tempat bersantai di seberang kamar di lantai 5

Malam itu kamar diisi bertiga dengan Sara, pejalan dari UK. Ia pindah dari kamar mixed dorm untuk 8 (delapan) orang setelah semalam di sana bersama orang – orang yang membuat tidurnya tak nyaman. Satu teman kamar lainnya pejalan dari Tiongkok. Dia naik ke ranjang di atas ranjang saya jelang tengah malam waktu kami sudah lelap. Paginya saat saya siap – siap berjalan, dua orang itu masih tidur. Dan di sore saat pulang untuk berkemas dan menunggu jemputan ke Sapa; saya hanya bersua dengan Sara yang juga menunggu jemputan ke Ha Long Bay.

hanoi backpacker suite hostel. hostel nyaman di hanoi

Enaknya masuk kamar duluan, suka hati memotret 😉

Tentang urusan makan – nanti akan diulas di tulisan tersendiri – jajakilah kebiasaan dan jenis makanan yang biasa disantap dan banyak dijumpai di tempat yang akan dituju. Penjajakan ini sangat penting dilakukan terlebih ketika tujuan perjalanan adalah tempat – tempat yang makanannya asing buat lidah. Meski tak pantang pada makanan tertentu, 4 (empat) hari di Hanoi, saya lebih banyak makan pho yang mudah diseruput karena gigi sedang manja, saleum [oli3ve].

Menjumpai Bac Ho, Lelaki Kesayangan Rakyat Vietnam

$
0
0

Apa yang akan kamu lakukan pertama kali saat menginjakkan kaki di Vietnam? Hati perempuan itu bertanya – tanya ketika pikirannya sedang kusut memikirkan rencana perjalanan yang diundur – undurnya sejak akhir tahun lalu. Hari itu sudah menjelang akhir bulan kelima, dan dia belum juga mengambil keputusan kapan akan memulai perjalanan yang seharusnya dilakukan pada akhir April itu. Menjumpai Bac Ho! Jawab perempuan itu santai. Matanya tak lepas dari layar laptop yang terbuka di hadapannya.

+ Hmm .. Baaa .. Back who? Hatinya terus saja mencecar pikirannya.
– Bac Ho, B-A-C H-O
+ Sahabat pena atau kenalan yang namanya dipilih acak dari milis?
– Ugh .. ada deh

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Kadang, obrolan – obrolan ringan antara pikiran dan hatinya memunculkan perdebatan sengit dalam diri perempuan itu. Ketika pikirannya menimbang – nimbang satu hal dan hatinya mulai was – was, atau hanya lantaran keinginan hatinya sering tak sejalan dengan akal sehat  (menurut pendapat orang – orang di dekatnya), dirinya acap dicap tak waras oleh mereka yang mengklaim dirinya waras.

Seminggu setelah perdebatan itu, di Sabtu kedua bulan keenam, perempuan itu tampak berdiri di tengah – tengah antrean warga di sisi belakang lapangan Ba Dinh. Ia berhasil meyakinkan hatinya, beralasan ke Sai Gon dengan memulai perjalanan dari Hanoi. Hari itu ia sengaja datang pagi – pagi agar berkesempatan masuk lebih awal. Tapi ternyata ketika dirinya tiba di sana pk 07.00; antrean sudah mengular di pedestrian sementara waktu pertemuan paling pagi dengan Bac Ho baru dibuka pk 08.00. Tak mengapa datang lebih pagi, toh dia bisa berbincang dengan orang – orang di sekelilingnya.

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Tentang Bac Ho di salah satu ruang rumah yang didiami pada 1954 – 1958

Pagi itu ia bersua dengan Nguyen, lelaki baik hati yang jauh – jauh datang dari Da Nang, Vietnam bagian tengah bersama keluarganya. Nguyen pagi itu mengenakan setelan kemeja putih lengan panjang, celana katun berwarna hitam yang licin, dan sepatu kulit hitam mengkilap. Di lehernya ia mengalungkan kamera DSLR, strap-nya berwarna hitam tampak masih baru dengan tulisan berwarna kuning yang menonjol, Nikon.

+ We can take picture inside. Seperti membaca sorot matanya yang penuh tanya, Nguyen mencoba meyakinkannya meski ia tampak masih canggung memegang kamera barunya.
– Hmm .. are you sure?
+ Ya, that’s why i bring my camera
– OK baeklah .. we’ll see

Perempuan itu bersyukur di perjalanan kali ini membawa selembar kemeja flanel kotak – kotak kebanggaannya untuk dikenakan pagi itu. Beruntung pula semalam dia menyempatkan mampir ke lapangan Ba Dinh sehingga memerhatikan tata cara menjumpai Bac Ho dan tak datang dengan kaos kesenangan dan celana hijau lorengnya yang kependekan.

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Kebanggaan seorang ayah, mengabadikan anaknya dengan mobil Bac Ho

Melihat dirinya diomeli lelaki berseragam hijau dengan bahasa kumur – kumur karena tampak serupa orang bingung melihat manusia yang tumpah di jalan pagi itu, Nguyen mengajaknya mengantre di barisan keluarganya. Ia pun masuk ke barisan di sisi pagar dari dua lajur barisan panjang yang terentang dari depan gerbang masuk hingga satu kilometer di belakangnya. Ia memerhatikan wajah – wajah dan tutur mereka yang ada di barisan itu semua serupa dengan Nguyen, orang Vietnam! Matanya baru menangkap satu dua pejalan asing melangkah ke barisan paling belakang saat mereka mulai diijinkan untuk berjalan mendekati pintu masuk.

Dari Nguyen ia mendapat informasi bahwa orang – orang yang mengantre pagi itu datang dari beberapa kota di luar Hanoi – dari utara, tengah, dan selatan Vietnam – datang berombongan dengan menyewa bus. Tujuan mereka satu, menautkan rindu dan memanjatkan doa – doa untuk lelaki kesayangan yang disegani warga Vietnam; Nguyen Sinh Cung, lelaki yang diakrabinya dengan sapaan Bac Ho.

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Ruang kerja Bac Ho di rumah yang ditempati 1954 – 1958

Bergetar hati perempuan itu mendengar cerita Nguyen, betapa cinta dan kagum telah menyertai langkah mereka datang jauh – jauh ke lapangan Ba Dinh. Dalam hatinya perempuan itu menggumam sendiri, aku paham sekarang kenapa engkau sangat ingin bersua Bac Ho.

Nguyen Sinh Cung lahir di Kim Lien, Nam Dan, Propinsi Nge An, Vietnam bagian tengah pada 19 Mei 1890. Ayahnya seorang guru, lulusan seni yang menyelesaikan ujian doktoralnya di bawah bimbingan guru Confusius. Sedang ibunya, anak perempuan dari bapak angkat juga guru ayahnya; adalah ibu rumah tangga serupa perempuan Vietnam pada umumnya yang giat menenun sutera dan menggunakan waktu luangnya bekerja di ladang untuk membantu memenuhi kebutuhan dapur keluarganya. Di usia 10 tahun, ayahnya mengganti nama Nguyen Sinh Cung menjadi Nguyen Tat Thanh seturut tradisi Vietnam.

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Dapat salam dari Bac Ho  🙂

Sewaktu ayahnya pindah tugas ke Hue, Nguyen Tat Thanh yang sedari kecil belajar private dari sang ayah; didaftarkan ke Quoc Hoc – sekarang Hue National High School – sekolah menengah khusus untuk anak – anak keluarga kerajaan dan keturunan bangsawan. Nguyen Tat Thanh tak suka dengan Prancis yang berkuasa di negerinya. Selesai dari Quoc Hoc ia meminta ijin kepada ayahnya untuk turun ke selatan, keluar masuk beberapa sekolah, mencari sesuatu yang tak jua didapatnya hingga ia memutuskan pergi jauh dari negerinya dengan menjadi juru bantu di bagian dapur di kapal Prancis.

Ia pernah tinggal dan bekerja di London sebelum pindah ke Paris dan menjadi salah satu tokoh pendiri Partai Komunis Prancis. Di Paris, ia mulai belajar dan banyak menulis dengan mengganti namanya menjadi Nguyen Ai Quoc (Nguyen the Patriot) yang gencar melakukan pergerakan melawan kolonialisme Prancis di Vietnam. Tak banyak yang tahu dirinya seorang jurnalis dan pujangga yang menguasai bahasa Prancis, Inggris, Kanton, dan Rusia selain bahasa ibunya. Tulisan – tulisannya mendengungkan anti kolonialisme.

patung lenin di hanoi, ho chi minh, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Dengan membaca sejarah Vietnam, akan paham kenapa patung Lenin yang berdiri di dekat Ba Dinh Square bukan Stalin

Tiga tahun di Paris, ia pun pindah ke Moskow dan menimba ilmu serta mencari pengalaman di Comintern, organisasi internasional dari Rusia yang bertujuan menyebarkan paham komunisme di seluruh dunia. Dari sana ia turun ke Tiongkok dan tinggal di sana beberapa tahun mengumpulkan amunisi untuk melakukan perlawanan terhadap Prancis sebelum pulang ke Vietnam memperjuangkan kebebasan negaranya.

Di Tiongkok Bac Ho dikejar – kejar Prancis, beberapa kali ditangkap, masuk penjara, ketika bebas ia bergerak lagi tanpa lelah. Ia pun menyempatkan kembali ke Moskow dan belajar di Institut Lenin bahkan mengajar di sana. Saat kembali ke Vietnam, ia mengganti namanya menjadi Ho Chi Minh (the brighter light of Ho), nama yang melekat hingga akhir hayatnya dan dikenal sampai detik ini. Oleh pemujanya ia diakrab disapa dengan panggilan Bac Ho atau Paman Ho.

View this post on Instagram

We are foreigners and strangers in Your sight, as were all our ancestors. Our days on earth are like a shadow, without hope – [1 Chron. 29:15] . Hal pertama yg ingin dilakukan sesampai di Hanoi Jumat lalu adalah menjumpai Paman Ho. Sayangnya Paman Ho tidak menerima tamu di hari Jumat. Jadi, Sabtu pagi – pagi saya sudah berdiri di tengah antrean pemuja Paman Ho yg datang dari berbagai kota tetangga Hanoi. Paman Ho, lelaki kesayangan dan sangat dihormati warga Vietnam. . Tepat pk 07.30 antrean 2 lajur yg sudah mengular itu diberi ijin untuk bergerak. Semakin dekat ke tempat Paman Ho menunggu, debaran jantung makin kencang. Rasanya serupa hendak bertemu yg dirindukan. . Pada bangunan di sisi belakang itu, setelah melewati dua penjaga yg berdiri di kiri kanan pintu masuk, kami berbelok ke kiri, menapaki 33 anak tangga untuk mencapai pintu kamar Paman Ho yg sejuk. Lelaki itu tampak berbaring di dalam ruang kaca. Bintang dan arit terpatri di dinding di atas kepalanya. Empat orang tentara berseragam putih siaga di samping pembaringannya. Mereka berdiri di kiri kanan bagian depan dan belakang. . Saat langkah tepat di depannya, saya menatap lekat – lekat lelaki yang meninggal karena serangan jantung pada 8 September 1969 itu. Dengan menaruh tangan kanan di dada saya menyampaikan salam hormat pada lelaki yang tersenyum di tidur panjangnya. . Selamat berakhir pekan. Abaikan muka jutek yg awas melirik kamera dikerubuti warga Vietnam. Mungkin heran melihat ada yg usaha motret sendiri 😉 . . #TukangKuburanStory #tourismvietnam #museum #mausoleum #hochiminh #badinhsquare #hanoi #vietnam #selfportrait #canon #TukangKuburan #thebiblesays #quoteoftheday

A post shared by Olive Bendon (@olive_ssb) on

Pikirannya berhenti meracau, suara lelaki berseragam putih yang terdengar membentak – bentak dan memberi tanda pada barisan di depannya agar berjalan cepat – cepat dan tak merekam gambar, membuatnya tersadar. Perempuan itu keluar dari barisan, ia menghampiri loket penitipan kamera. Diserahkannya tas merah yang ditentengnya dari gerbang depan. Dari lelaki yang bertugas di dalam loket, ia mendapatkan nomor bukti penyimpanan dan diberitahu untuk mengambil tas merahnya di loket yang ada di samping kamar Bac Ho.

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Rumah panggung Bac Ho kamarnya hanya dua: ruangan kerja dan ruang tidur.

Pada 2 September 1969 pagi, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Vietnam Utara yang dideklarasikannya 24 tahun sebelumnya di Lapangan Ba Dinh; Bac Ho menghembuskan napasnya yang terakhir di kamarnya, di rumah panggung yang ditinggalinya di belakang istana presiden. Semasa menjadi presiden, Bac Ho tak mau tinggal di istana. Ia memilih tinggal di rumah kecil di samping istana sebelum membangun rumah panggung sederhana di seberangnya. Rumah tempatnya bekerja, menerima tamu, dan beristirahat.

Semenjak badannya tak sehat, ia telah meminta agar jasadnya dikremasikan dan abunya disebar di utara, tengah, hingga selatan Vietnam agar dirinya senantiasa hadir di setiap jengkal tanah negerinya. Namun pemerintah Vietnam Utara kala itu, melakukan yang berbeda. Jasad Bac Ho dibalsem, ditempatkan di dalam peti kaca lalu disemayamkan di dalam mausoleum, bangunan yang dibuat dari batu granit pada 1973 – 1975. Dengan cara seperti itu, setiap orang yang rindu padanya dapat menjumpai Bac Ho di Mausoleum Ho Chi Minh yang dibuka untuk dikunjungi publik sejak Agustus 1975.

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Tepat di atas kepala mas penjaga ini kamar Bac Ho, tempat ia beranjak ke tidur panjangnya

Semakin dekat ke pintu tempat Bac Ho beristirahat, semakin kencang debaran jantungnya. Rasanya serupa menahan rindu yang siap tumpah setelah bertahun – tahun tak bersua kekasih jiwanya. Ia mengayun langkahnya pelan – pelan, memberi jarak pada perempuan di depannya. Berharap di dalam nanti ia memiliki kesempatan lebih lama sepersekian detik dari waktu satu menit yang diberikan kepada setiap pengunjung untuk menjumpai Bac Ho.

Ia memerhatikan di depan mausoleum petugas berseragam putih – putih berdiri rapat – rapat, ada dua orang di setiap sudut yang mengawasi gerak – gerik pengunjung. Ia menghela napas perlahan, melewati dua penjaga yang bergeming di depan pintu, lalu berbelok ke kiri mengikuti arus antrean. Hawa sejuk dari ruangan itu menerpa tubuhnya, tepat saat kakinya menyentuh ujung anak tangga. Makin dalam ia melangkah, hawa dingin ruangan itu semakin terasa. Tak ada suara yang terdengar selain gemuruh napas pengunjung yang mendaki anak tangga menuju kamar Bac Ho. Di hatinya ia menghitung 33 anak tangga yang ditapaki hingga tubuhnya menggapai pintu terakhir yang harus dilalui untuk berjumpa Bac Ho.

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Lapangan Ba Dinh di waktu malam

Hatinya berdebar – debar. Dimasukinya ruang yang temaram. Dilihatnya lelaki itu terbaring dalam ruang kaca. Bintang dan palu+arit terpatri di dinding di belakang kepalanya. Empat lelaki berseragam putih bersiaga di samping pembaringannya, berdiri di kiri kanannya, di bagian depan dan belakang. Tubuhnya bergetar, bukan hanya karena hawa dingin yang menusuk. Ada sesuatu yang dirasakannya menyentuh tubuhnya.

Tepat saat berhadapan dengan Bac Ho, perempuan itu buru – buru meletakkan tangan kanannya di dada, menundukkan kepala, lalu hatinya merapalkan sebait doa. Penglihatannya mendadak buram, matanya memanas. Ada genangan air yang dirasakannya mendesak – desak hendak turun. HHhggggg … ditariknya napas dalam – dalam, memutar badannya, dan kembali melangkah mengikuti barisan di depannya sebelum dipelototi petugas yang berjaga di dekat pintu keluar.

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Patung Bac Ho di depan Saigon City Hall (dikenal juga dengan Ho Chi Minh City Hall)

Pada 2 Juli 1976 Vietnam Utara dan Selatan melebur menjadi Republik Sosialis Vietnam sesuai harapan dan perjuangan Bac Ho semasa hidupnya. Untuk mengenang jasa bapak revolusioner dan visioner Vietnam itu, Saigon yang sebelumnya ibukota negara Vietnam Selatan berganti nama menjadi Ho Chi Minh.

Mausoleum Ho Chi Minh
8 Hung Vuong, Dien Bien, Ba Dinh, Hanoi
Jam Operasional: pk 08.00 – 10.30 (Senin – Kamis), pk 07.30 – 11.00 (Sabtu, Minggu)
TUTUP setiap Jumat dan Oktober – November 2019 (setiap tahun periodenya berbeda tergantung jadwal perawatan)
HTM: GRATIS

ho chi minh, uncle ho, bac ho, paman ho, kuburan ho chi minh, mausoleum ho chi minh

Semua tentang Bac Ho, bacaan menyenangkan yang mengitari pedestrian Saigon (Ho Chi Minh) yang dipasang untuk memperingati hari ulang tahun Bac Ho

Di pintu keluar perempuan itu mengusap air yang menumpuk di ujung matanya. Dirinya tak percaya, ia baru saja menjumpai Bac Ho. Di matanya masih terbayang – bayang, mata teduh lelaki yang tersenyum dalam tidur panjangnya. Hati dan pikirannya berekonsiliasi, berterima kasih pada Semesta yang telah merestui langkahnya ke negeri ini serta memohon ijin untuk meneruskan menyusuri jengkal demi jengkal jejak lalunya, dari utara turun ke tengah hingga sampai di selatan, saleum [oli3ve].

Yang iseng dibolak – balik:

  • Ho Chi Minh on Revolution: Selected Writings 1920 – 66, Bernard B.Fall & Ho Chi Minh, Signet, 1967
  • Ho Chi Minh: A Political Biography, Jean Lacouture, Random House, Inc, 1968

 

The Northam All Suite Hotel, Tempat Beristirahat Selama Seminggu di Georgetown

$
0
0

Beberapa bulan ini ulasan medical check up (MCU) di Gleneagles Penang yang dibagikan di blog setahun lalu banyak dilirik pelaku bisnis jasa perjalanan wisata medis ke Malaysia. Dari yang sopan bertanya boleh tidaknya merek dagangnya ditambahkan ke dalam ulasan (bayar berapa?), hingga yang terang – terangan meminta agar nama mereka boleh menggantikan nama yang tercantum di ulasan MCU karena memiliki layanan serupa.

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

Pemandangan dari jendela kamar

Jawaban saya .. BIG NO! Tak segampang itu, Rudolfo!

Karena perkara lirik – lirikan ulasan medical tourism Penang ini, saya jadi teringat belum pernah mengulas penginapan di Penang. Jangan sampai ada yang mengira – ngira ulasan wisata medis Penang HANYA tulisan raba – raba karenanya merasa yakin menawarkan harga tak masuk akal agar namanya tercantum di sana #eehgimana?

Sudahi intermezzo-nya, Nona Missy!  🙂

Ehhmmm. Awal Desember lalu, ketika diajak Penang Centre of Medical Tourism (PMED) mengunjungi beberapa rumah sakit di Penang; saya mendapatkan 1 (satu) kamar Junior Suite untuk ditempati sendiri selama seminggu di The Northam All Suite Hotel, Georgetown, Penang.

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

Living room

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

Junior Suite yang saya tempati berada di lantai 30. Pemandangannya laut. Ruangnya terbagi 3 (tiga): foyer diisi dengan cermin yang menggantung di dinding dengan meja kecil di bawahnya serta ada toilet untuk tamu, living hall selain untuk ruang tamu juga berfungsi sebagai ruang TV dan ruang kerja, serta bedroom yang terbagi atas kamar tidur berisi twin bed dengan tambahan meja kecil untuk TV  dan kamar mandi yang lega dilengkapi jacuzzi, toilet, dan ruang pancuran yang terpisah serta lemari pakaian tiga pintu. Kamar tidur dengan kamar mandi dibatasi oleh jendela besar yang tirainya dapat dibuka tutup.

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

Toilet tamu

the northam all suite hotel. hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat dengan rumah sakit di penang

Kamar mandi Junior Suite (dok. Agoda)

Antara kamar tidur dengan living hall dihubungkan oleh pintu geser kayu. Selama di Northam, karena lebih sering pulang larut, begitu masuk kamar langsung masuk kamar tidur dan pintunya ditutup sampai pagi. Bila terdengar bunyi – bunyi atau suara lain dari ruang depan diam – diam saja di kamar tidur. Pura – pura tak mendengar  😉

Lantai kamar dari foyer hingga kamar tidur dari kayu. Karena hotelnya termasuk penginapan yang sudah lama eksis di Georgetown, kadang lantainya mengeluh kreeek ketika dipijak. Bunyi yang menimbulkan suasana berbeda terlebih karena lampu di dalam kamar sengaja disetel temaram, bahkan ada beberapa lampu yang mati seperti lampu di meja kerja dan di toilet. Meski sudah dikomplen ke pihak hotel, sampai sudah mau pulang itu lampu tetap saja tak berfungsi. Kalau siang hari sih terang benderang kamarnya, di malam hari? he .. he .. deh suasananya.  Beruntung sudah terbiasa dengan suasana senyap, tenang – tenang saja di kamar.

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

Sliding door pembatas antar kamar tidur dan ruang tamu

Amenities dan toiletries tersedia di kamar mandi seperti handuk, sikat gigi berikut pastanya, sabun cair, sampo, sabun padat, dan lotion. Di kamar pun dilengkapi dengan sandal kamar, setrika, dan pengering rambut. Bagi yang rambutnya sedikit lebih panjang, harus bersabar karena pengering rambutnya sudah disetel berhenti mendadak setelah digunakan selama 2 (dua) menit dan harus menunggu dia adem 1 – 2 menit berikutnya untuk bisa digunakan kembali. Gemessss ya  😉

The Northam All Suite Hotel
55, Jalan Sultan Ahmad Shah
Pulau Tikus, 10050 George Town
Pulau Pinang, Malaysia
Telp.: +60 4-370 1111
Email: info@northam-hotel.com.my

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

Pemandangan pagi dari jendela ruang kerja

Karena ada 1 (satu) hari penuh berkegiatan di ruang pertemuan, jadi sempat menikmati makan siang dan malam serta ngopi yang nikmat di sini. Setiap pagi di hotel tersedia ragam sarapan namun saya lebih senang menikmati oatmeal yang bolak – balik dituang ke mangkuk, aneka buah (sayangnya cepat habis dan tak ditambah lagi), salad, telur setengah matang, jus, dan kopi atau teh panas. Kenapa gak sarapan besar? Karena saat berjalan, di tempat – tempat perhentian terkadang disediakan camilan yang enak – enak sehingga perlu ruang penyimpanan haha.

hotel terdekat ke gleneagles penang, the northam all suite, hotel dekat rumah sakit di penang

Pemandangan sembari menunggu lift di lt 30, Gleneagles Penang

The Northam All Suite Hotel berada di kawasan strategis. Pertama kali melihatnya di akhir Juli saat mencari makan malam ke Northam Beach usai MCU di Gleneagles. Letaknya yang hanya sepelemparan batu dari Gleneagles menjadikannya hotel paling dekat dan tepat bagi yang memiliki jadwal pertemuan serta harus mondar – mandir ke rumah sakit. Tak perlu tambahan biaya transportasi, cukup pakai sepatu olah raga  dan berjalan kaki saja.

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

Jika ingin berolah raga di hotel, di lantai 9 tersedia ruang fitnes dan kolam renang. Kalau hanya ingin duduk – duduk menikmati angin di ketinggian sembari ngopi, di samping kolam renang ada kafe teras.

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

Sarapan wajib tiap pagi: oatmeal dan jus jeruk (dan kawan – kawannya)

Di malam hari saat kembali ke hotel dan masih lapar, saya dan dua kawan dari Indonesia biasanya berjalan kaki ke Gurney Drive Hawker mencari camilan ringan dan berat. Pulangnya, kami mampir cuci mata – ada yang borong diskonan juga sih – di Gurney Paragon atau Gurney Plaza sebelum kembali ke hotel dengan menumpang taksi daring karena kaki tak kuat lagi diajak berjalan, tangan sibuk menenteng belanjaan, dan mata sudah kedip – kedip.

hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat rumah sakit di penang, the northam all suite hotel, northam penang

Target dari kamar lt 30: ki – ka Aroi Mak Thai Resto, rumah tua, Northam Beach

Selain hal di atas, dua pertimbangan lain yang bikin betah tidur di The Northam All Suite Hotel adalah tepat di seberang hotel ada rumah bergaya kolonial yang bikin penasaran sejak pertengahan tahun. Eh, tak tahunya rumah itu menjadi pemandangan yang menyenangkan untuk dinikmati tiap bangun pagi. Yang kedua, letaknya sejalan dengan tempat peristirahatan Opa Francis Light dkk. Jadiii, pagi terakhir sebelum beranjak ke Bayan Lepas, saya menyempatkan jalan pagi – pagi ke Protestan Cemetery, saleum [oli3ve].

Cerita tentang Bagaimana Sa Pa Menyapa Pariwisata

$
0
0

Sa Pa, kota sejuk di utara Vietnam dekat perbatasan Tiongkok, menarik perhatian ketika gambarnya menyapa lewat laman mesin pencari sewaktu mencari – cari destinasi wisata tak biasa untuk disambangi di Vietnam. Dalam sekejap informasi tentangnya dan bagaimana menjangkaunya pun dikumpulkan hingga rencana perjalanan Vietnam tempo hari siap untuk dieksekusi.

Ta Pinh village, trekking in Sa Pa, church in Sa Pa

Sebuah gereja tampak di lembah dalam perjalanan ke Hau Thao

Sa Pa adalah destinasi wisata seksi yang banyak dilirik oleh pejalan dari Amerika, Australia, dan Eropa. Tak sedikit dari pejalan tersebut yang datang ke Sa Pa bukan sekadar datang untuk menikmati kesejukan dan keindahan lansekapnya tapi juga untuk mempelajari kultur dan melihat dari dekat keseharian etnis minoritas yang mendiami Sa Pa.

Bagi saya yang lahir dan besarnya mengakrabi alam pegunungan di Toraja, diajak trekking 4 (empat) jam ke Hau Thao, salah satu perkampungan etnis Hmong di lembah Muang Hoa saja bikin takjub. Bagaimana mereka yang di negara asalnya terbiasa melihat gedung pencakar langit dan hiruk pikuk kota; tak bersemangat naik bukit turun lembah, melewati pematang sawah, lalu duduk merendam kaki di aliran air sungai tak jauh dari kerbau – kerbau yang juga asik berendam? Bahkan ada yang memang mengatur perjalanannya untuk tinggal satu dua malam di rumah – rumah penduduk setempat.

ethnic minority sa pa, black hmong, souvenir from sa pa, sa pa weaving

Salah satu daya pikat Sa Pa, buah tangan buatan orang Hmong di Pasar Sa Pa

Tentu saja, para pejalan domestik pun tak ketinggalan bertandang ke Sa Pa meski penggerak dan tujuan berjalannya berbeda. Kecenderungan mereka datang ke Sa Pa lebih untuk menikmati dinginnya dengan puncak Fansipan – tentang ini akan diulas tersendiri ya – sebagai daya tariknya.

Nama Sa Pa (Cha Pa) mulai dikenal pada awal 1900 ketika Prancis memasuki wilayah Lao Cai dan membangun markas militernya di sebuah bukit di kaki gunung Ham Rong. Alamnya yang hijau dengan hawa sejuknya membuat Sa Pa dibangun sebagai destinasi medis dan pelesir bagi orang – orang Prancis yang memerlukan tempat bersantai dan beristirahat dari kepenatan Hanoi. Berbagai fasilitas pun dibangun seperti rumah – rumah peristirahatan, gereja, sanatorium militer, hotel, vila, juga kantor – kantor cabang pemerintahan.

Ta Pinh village, trekking in Sa Pa, church in Sa Pa, sapa rock church

Sa Pa Rock Church

Kota kecil itu kemudian berkembang dan menjadi tujuan berlibur di musim panas. Untuk memenuhi kebutuhan persediaan makanan, Prancis mengijinkan orang – orang dari etnis Kinh (suku asli Vietnam) untuk datang membuka usaha pertanian dan berdagang. Jalur perdagangan dan transporasi darat – kereta api yang menghubungkan Hanoi dan Lao Cai serta jalan raya antara Lao Cai dan Sapa – pun dibangun demi memudahkan pedagang dari Tiongkok untuk datang berdagang.

Pada awal 1947 ketika Viet Minh menyerang Sa Pa, mereka menghancurkan fasilitas publik yang dibangun oleh Prancis termasuk penginapannya. Tak lama, Prancis kembali menduduki Sa Pa. Namun ketika Prancis akhirnya angkat kaki dari sana; mereka tega mengebom Sa Pa dari udara, menghancurkan kenangan sebagian besar fasilitas yang tersisa yang pernah mereka bangun. Sa Pa ditinggalkan dalam keadaan luluh lantak, dibiarkan terbengkalai hingga awal 1960an pemerintah Vietnam Utara meminta pemerintah Lao Cai membenahi Sa Pa kembali.

Ta Pinh village, trekking in Sa Pa, church in Sa Pa, sapa rock church

Saat berjalan – jalan di pusat kota Sa Pa, saya mendapati 4 (empat) tinggalan masa yang tak ikut hancur karena perang. Ho Chi Minh (HCM) Friendship Monument, Liberation of Sa Pa Monument, Sa Pa Rock Church (Katedral Sa Pa), dan sebuah bangunan lama yang kini menjadi kantor Lao Cai Tourist Information & Promotion Center. Keempat tempat ini berdiri mengelilingi amphi theatre; Quang Trong Square, tempat manusia tumpah di pagi dan petang hari.

HCM Friendship Monument dan Liberation of Sa Pa Monument berdiri di Xuan Vien Park, taman di seberang kanan Katedral Sa Pa. Tak banyak informasi yang bisa didapatkan tentang kedua monumen ini mengingat Sa Pa baru berbenah di 1960. Pula, tak banyak yang peduli selain menjadi tempat berkumpul dan berolah raga sehingga keberadaannya serupa bayangan saja. Namun bila memerhatikan tanggal yang tercantum pada kedua monumen, dapat diperkirakan waktu pembangunan kedua monumen tersebut dengan mengaitkannya pada perjalanan lalu Sa Pa (dan Vietnam Utara).

ho chi minh friendship monument, church in Sa Pa, sapa rock church

Ho Chi Minh Friendship Monument (dok. Tripadvisor)

Pada salah satu sisi HCM Friendship Monument terpatri surat dari Paman Ho untuk anak – anak di Sa Pa yang ditulis pada batu marmer hitam. Surat itu bertanggal 19 November 1946. Artinya, monumen dibangun pada masa setahun kemerdekaan Vietnam Utara dari Prancis juga setahun Paman Ho sebagai presiden. Sedang Liberation of Sa Pa Monument bertanggal 3 November 1950, dua tahun sebelum Prancis hengkang dari Sa Pa.

liberation of sapa monument, church in Sa Pa, sapa rock church

Liberation of Sa Pa Monument

liberation of sapa monument, church in Sa Pa, sapa rock church

Tentang Sa Pa Rock Church, informasi tentangnya sudah banyak diulas oleh pejalan yang telah bertandang ke Sa Pa juga agen – agen perjalanan wisata Vietnam. Gereja ini dibangun pada 1934 dan masih terus digunakan sampai hari ini sesuai dengan fungsi awalnya dibangun. Pada hari Minggu, di hari pertama menjejak di Sa Pa, saya menyempatkan masuk dan duduk di ruang ibadah. Niatnya ingin ikut misa sore, tapi kemudian beranjak keluar karena yang hadir perempuan sepuh semua ditambah pula tak paham bahasa pengantarnya.

Sa Pa kembali bergairah pada 1995 setelah pemerintah provinsi Lao Cai yang membawahi distrik Sa Pa menerapkan strategi pembangunan wilayahnya dengan mengembangkan sektor pariwisata sebagai ujung tombak perekonomiannya dimana Sa Pa sebagai destinasi wisata utamanya. Investor berdatangan, pembangunan pun gencar di sana sini.

sa pa tourism information center, church in Sa Pa, sapa rock church

Lao Cai Tourism Information & Promotion Center (dok. Tripadvisor)

Di seberang Sa Pa Rock Church, sedikit menjorok dari jalan Fansipan; Lao Cai Tourist Information & Promotion Center menempati sebuah bangunan permanen dua lantai yang tak akan kelihatan bila hanya dilongok dari jalan raya, terhalang oleh pepohonan dan payung – payung kedai kopi yang ada di lantai bawah. Saya tak sengaja mampir melihat – lihat bangunan dan isinya yang menyenangkan ketika mengambil jalan potong saat berjalan turun dari Museum Sa Pa hendak ke pasar. Keasikan lihat – lihat, lupa tak sempat mengabadikan suasana di luar dan di dalamnya 🙂

Tahun depan, pemerintah Lao Cai menargetkan dapat menggapai 4 juta angka kunjungan wisata yang datang ke Sa Pa dan 8 juta pada 2030.

Saya teringat obrolan dengan Mama Lili, perempuan Hmong yang menjadi pemandu trekking ke Hau Thao, tentang perkembangan pariwisata di Sa Pa juga pembangunan yang tiada henti dalam 20 tahun ini, menjadikan Sa Pa yang dulu senyap; bising. Pada awal 1990 keluarganya sangat miskin, dan ia tidak melanjutkan sekolah karena tak ada biaya. Ketika pariwisata mulai berkembang di Sa Pa, ia bersama dengan perempuan – perempuan dari etnis minoritas setiap akhir pekan turun ke kota untuk menawarkan kerajinan tangan yang mereka buat kepada pejalan.

trekking in sapa, church in Sa Pa, sapa rock church, muang hoa valley trekking

Salah satu spot cakep di jalur trekking dengan pemandangan kampung Lao Cai

Keadaan itu terus berlanjut hingga anak – anaknya lahir, mereka pun tak bisa ke sekolah. Alasannya, sekolah jauh dan tak ada biaya. Untuk mendongkrak perekonomian keluarganya, Mama Lili banting setir. Ia memberanikan diri menjadi pemandu wisata dengan berbekal bahasa Inggris ala kadarnya yang ia pelajari saat menjadi penjual souvenir. Kini, Mama Lili bisa bercakap dengan bahasa Inggris yang lancar. Ia pun bersyukur kehidupan ekonomi keluarganya terdongkrak dari pendapatan yang dia peroleh sebagai pemandu wisata dan mengelola homestay di rumahnya. Untuk itu, Mama Lili pun mewajibkan empat orang cucunya harus bersekolah setinggi – tingginya agar tak serupa nenek dan orang tuanya.

Namun di sisi lain, Mama Lili juga khawatir melihat gencarnya pembangunan yang mulai merambah kampung – kampung etnis minoritas. Di perjalanan pulang dari Hau Thao, beberapa kali kami melewati bukit – bukit kapur yang sedang dikeruk alat berat, lahan lapang yang berdebu, dan suara mesin bersahut – sahutan mengetuk bakal dinding – dinding kamar hotel mewah yang sedang dibangun di sekitar Ta Van. Dilema.

Sapa view, trekking in sapa, church in Sa Pa, sapa rock church

Pembangunan yang melebar di Sa Pa dilihat dari ketinggian

Tanpa mengesampingkan motivasi para pejalan mengunjungi Sa Pa dan promosi yang gencar dilakukan oleh dinas pariwisasta Lao Cai, dalam hati saya hanya berharap, pembangunan yang berjalan terkontrol sehingga tata kotanya tak semrawut. Tak merusak lahan hijau serta tetap memerhatikan/menjaga budaya dan kehidupan etnis minoritas yang ada di Sa Pa yang telah merekatkan hati pada Sa Pa, saleum [oli3ve].

5 Hal Menarik yang Sering Dilewatkan Pejalan Saat Mengunjungi Cat Cat Village

$
0
0

Keberadaan etnis Black Hmong yang mendiami Cat Cat Village – selanjutnya ditulis Cat Cat saja ya – di lembah Muang Hoa dan letaknya yang tak jauh dari pusat kota Sa Pa, menjadikan Cat Cat destinasi favorit turis untuk trekking tipis – tipis menikmati keindahan alam di Sa Pa. Karenanya oleh departemen pariwisata propinsi Lao Cai, Cat Cat pun dihidupkan menjadi destinasi wisata ekoturisme.

trekking to cat cat village, what to see in cat cat village, cat cat village, best time visit sa pa

Perjalanan menuju Cat Cat Village

Walau di itinerary perjalanan Sa Pa, Cat Cat hanya saya tempatkan sebagai destinasi cadangan; ternyata malah menjadi destinasi awal yang didatangi pada hari pertama di Sa Pa. Kadang, itinerary yang berpusing – pusing disiapkan sebelum berjalan hanya berakhir sebagai acuan berjalan kan?  🙂

Saya mengunjungi Cat Cat di Minggu sore dengan pertimbangan akan sedikit terbebas dari keriuhan pengunjung layaknya di pagi – siang hari. Lupa, berkunjungnya di akhir pekan di masa libur panjang sekolah di Vietnam. Jadi sore itu pun Cat Cat dipenuhi pengunjung hingga jelang gelap.

trekking to cat cat village, what to see in cat cat village, cat cat village, best time visit sa pa

Jalanan berundak di dalam kampung dengan kios – kios souvenir di kiri kanannya

Dengan langkah panjang – panjang, tepatnya sedikit tergesa karena berjalan sendirian di sepanjang jalan raya dan tak ingin berlama – lama terpapar matahari yang menyengat meski sesekali berhenti memotret; dalam tiga puluh menit saya menjangkau gerbang Cat Cat. Untuk dapat menikmati keseluruhan trekking trail Cat Cat, baiknya diawali dengan berjalan dari Quang Truong Square (alun – alun Sa Pa). Namun jika dirasa tak kuat berjalan dan tak ingin berpanas – panas (kala berjalan di siang atau sore yang panas), boleh – boleh saja menumpang taksi sampai ke mulut kampung. Kalau ingin lebih cepat, teriak saja, “baaaang, ojek!” pada ojek motor yang banyak berkeliaran di sekitar Quang Truong Square  😉

cat cat village, what to see in cat cat village, best time visit sa pa, trekking to cat cat village

Cat Cat Village

Setelah mengunjungi Cat Cat, saya mencatat hal – hal menarik yang acap lepas dari pengamatan pejalan (bahkan dilupakan) saat mengunjungi Cat Cat karena dipandang sebatas touristy area yang baiknya dihindari.

Jujur, saya pun sempat berpikir seperti itu. Bersyukur memutuskan bertandang ke Cat Cat di Minggu sore itu sehingga bisa menikmati 5 Hal Menarik yang Sering Dilewatkan Pejalan Saat Mengunjungi Cat Cat Village yang bisa kamu jadikan alasan untuk mengunjunginya.

01 – The History: hal pertama yang membuat saya memutuskan ke Cat Cat adalah ingin mencari tahu sejarahnya, terutama asal – usul nama kampungnya.

Tidak mudah! Saya sudah bolak – balik mencari tahu lewat Opa Gugel namun informasi tentangnya tak ketemu. Mungkin karena sejarah masih sering dipandang sebelah mata sehingga sangat jarang yang mengulas hal itu. Entahlah. Tapi saya bertekad HARUS mendapatkan jawabannya agar sesuai tema perjalanan berbau sejarah meski sedikit 😉

cat cat village, what to see in cat cat village, best time visit sa pa, trekking to cat cat village

Air terjun Cat Cat

Cat Cat mulai hidup ketika orang – orang Miao (Meo/Hmong) yang aslinya dari Tiongkok berkelana ke selatan pada awal abad ke-18. Walau dikenal sebagai suku nomaden, beberapa dari mereka kemudian memilih tinggal dan hidup bertani di lembah Muang Hoa dengan menanam padi dan jagung. Selain untuk dikonsumsi sendiri, hasil pertanian mereka juga dijual ke kota Sa Pa yang sedang menikmati masa puber dalam asuhan Prancis yang kala itu menguasai Vietnam.

Lalu, kenapa namanya Cat Cat bukan Dog Dog (misalnya)? Apakah kucing banyak dijumpai lembah Muang Hoa pada masa itu?

cat cat village, what to see in cat cat village, best time to visit sa pa, trekking to cat cat village

Kenapa Cat Cat?

Jawabannya menyembul selagi duduk – duduk di salah satu kios souvenir yang berdiri di atas bibir sungai, menikmati matahari yang perlahan beranjak turun ke barat. Secangkir Nuoc Mia dingin diantarkan pemilik kios ke meja. Mata tak lepas dari riak – riak air sungai yang mengalir di sela bebatuan, membentuk jeram, membelah Cat Cat. Lamat – lamat, erangannya terdengar kuat bergumul dalam hempasan air terjun yang turun dari pegunungan terdengar dari hilir. Sedang di hulu, tampak liuk tubuh pengunjung yang bermain di sungai berkilat – kilat tertimpa pantulan cahaya matahari yang jatuh ke atas permukaan air sungai.

best time to visit sa pa, what to do in cat cat village, trekking to cat cat village

Nuoc Mia, sari tebu dengan sedikit perasan jeruk calamansi

Saya menyesap Nuoc Mia pelan – pelan .. hmm … cat cat … kasˈkād  … cascade? Ahaa .. dari hasil menebak – nebak, saya mengambil simpulan:

cat cat adalah kata serapan dari bahasa Perancis, cascade! Mungkin karena kaku oleh hawa dingin, lidah orang lokal melafalkannya lurus – lurus saja menjadi cat cat (baca: kat kat). Nama yang melekat padanya hingga hari ini, Cat Cat – [Tukang Kuburan]

02 – The Hmong: seperti sudah disebutkan di atas, mereka yang bermukim di Cat Cat adalah etnis Black Hmong. Selain bertani, para perempuannya sedari kecil wajib belajar (dan harus tahu) proses menenun dari mencelup kain hingga menghasilkan sesuatu entah itu dompet, tas, syal, hingga baju untuk dikenakan di keseharian. Kegiatan harian yang dikerjakan dari balita hingga usia sepuh (dan selama masih kuat).

cat cat village, what to see in cat cat village, best time visit sa pa, trekking to cat cat village

Van Thi Tung

Saya bersua Van Thi Tung (70) di beranda rumahnya. Sore itu Tung masih asik menekuri mesin tenun di hadapannya. Tangannya membenarkan posisi benang lalu menarik tuas dengan cekatan. Untuk dapat menggali kisahnya, saya menawarkan untuk bertukar cerita dengan membeli souvenir yang dijualnya. Ia sepakat. Saya pun meminta bantuan Sung Thi Phenh (15), cucu perempuannya, menerjemahkan setiap cerita Tung. Untuk kebaikan Phenh, saya memberinya tutorial singkat cara mengoperasikan kamera dan praktek langsung dengan mengabadikan gambar saya berdua dengan neneknya.

cat cat village, what to see in cat cat village, best time to visit sa pa, trekking to cat cat village

Orang Hmong terkenal dengan keramahannya. Mereka sangat senang bercerita. Sebagai pejalan yang datang bertamu ke rumah orang, hargailah kehidupan dan budaya warga lokal. Belilah souvenir yang mereka tawarkan, itu adalah salah satu cara memelihara kearifan lokal dan menghidupkan usaha mereka.

03 – The Scenery: keuntungan berjalan kaki dari Quong Truong Square, lebih leluasa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Pun bisa berhenti memotret hilir mudik mountain train dari Sa Pa Station ke Muang Hoa Station. Atau bila ingin, mampirlah sebentar ke salah satu kedai kopi yang tumbuh di pinggir jalan untuk mendapatkan spot pemandangan yang bagus.

cat cat village, what to see in cat cat village, best time to visit sa pa, trekking to cat cat village

Spot instagramable, dengan menyewa kostum kamu bisa puas foto – foto

Pilihlah waktu berkunjung yang cuacanya baik – Maret ke Mei atau September ke November – agar tak mengeluh bila hanya bersua kabut melulu dan turis domestik yang tumpah di destinasi – destinasi wisata Vietnam. Saya bersyukur saat trekking ke Cat Cat (maupun ke Hau Thao keesokan harinya), matahari sedang bersahabat.

04 – The Traditional House: belumlah lengkap mengunjungi Cat Cat bila tak melongok rumah tradisionalnya. Ada beberapa rumah bertanda khusus di sepanjang jalur trekking yang bisa dimampiri saat berada di Cat Cat. Salah satunya rumah berdinding lumpur.

cat cat village, what to see in cat cat village, best time visit sa pa, trekking to cat cat village

Dinding dari lumpur

Sebenarnya pekarangan rumah ini luas, ditumbuhi beberapa tanaman termasuk kembang. Namun karena pekarangannya dimanfaatkan pula untuk berjualan; jadinya terlihat sesak. Selintas rumahnya serupa dengan rumah – rumah yang lain. Bila tak awas, penanda di pagar rumahnya tak akan terlihat apalagi melangkah masuk ke dalam rumah. Kalau pun ada yang mampir sekadar melihat – lihat souvenir yang dijual.

cat cat village, what to see in cat cat village, best time to visit sa pa, trekking to cat cat village

Jagung, ada di setiap rumah orang Hmong

Ada untungnya sih. 30 menit menikmati kesendirian di dapur rumah orang Hmong, bebas foto – foto sendiri tanpa terganggu lalu lalang orang he .. he..

05 – The Rule: karena sudah dikelola untuk keperluan bisnis/komersial, ada tarif masuk kampung (HTM) yang dikenakan sebesar VND 70K/pengunjung. Menurut informasi yang saya baca, dana yang masuk diperuntukkan bagi warga kampung Cat Cat yang telah bermurah hati membuka kampung dan rumahnya untuk dikunjungi orang asing. Tentu saja tak diberikan langsung ke setiap individunya tapi dipergunakan untuk mengelola kegiatan komunitas dan kampung adat Cat Cat.

HTM tersebut sudah termasuk pemandu lokal GRATIS yang akan menemani berkeliling kampung untuk yang datang berombongan (min. 30 orang). Juga untuk menyaksikan tari – tarian yang digelar setiap 30 menit sekali antara pk 09.00 – 16.00 di dekat air terjun Cat Cat.

cat cat village, what to see in cat cat village, best time visit sa pa, trekking to cat cat village

Intruder 😉

Kehadiran orang – orang asing karena perkembangan pariwisata Sa Pa melahirkan budaya tenti, kebiasaan baru yang melunturkan keramahan orang Hmong. Satu hal yang menarik perhatian saya, meski kampung mereka ramai dikunjungi turis, keseharian mereka sangatlah sederhana bila tak ingin disebut kehidupan etnis minoritas di Sa Pa berada pada garis miskin. Bisa jadi ini menjadi salah satu alasan kenapa budaya tenti merebak di lingkungan mereka. Ditumbuhkan sedari kanak – kanak.

Hari jelang gelap. Setelah tiga jam yang banyak dihabiskan dengan duduk – duduk di Cat Cat, saya pulang beriringan dengan satu keluarga dari Hanoi. Jika di awal memasuki Cat Cat melalui jalan berundak yang landai, pulangnya napas saya nyaris putus karena jalurnya naik – naik dan terus naik. Keadaan yang membuat saya menyerah pada rayuan Phu untuk pulang bersamanya ke Sa Pa dengan membonceng di motornya.

cat cat village, what to see in cat cat village, best time to visit sa pa, trekking to cat cat village

Nunggu abang bakso di depan rumah 😉

Phu, lelaki Hmong yang sehari – hari menjual jasa dengan ojek motor. Langkahnya tiba – tiba muncul dari belakang selagi saya berhenti menikmati pemandangan mengatur napas di jembatan Cat Cat, jelang gerbang keluar kampung. Meski lelah, saya masih berani menawar ½ harga yang ditawarkan Phu. Angka disepakati, Phu menerima tawaran VND 50K untuk mengantarkan saya ke Quang Truong Square.

Phu seorang yang ramai. Sepanjang perjalanan ia tak henti bercerita (dan bertanya).  Bahasa Inggrisnya lumayan enak ditangkap kuping walau beberapa kata membuat saya selalu balik bertanya sebelum menjawab tanyanya. Sesekali tangan kirinya lepas dari setang, turut bercerita. Tangan itu rata, tak ada jari – jari di sana. Saat menurunkan saya di tujuan, saya perhatikan tangan kanannya pun demikian.

Dengan motornya, Phu juga menawarkan jasa menjadi pemandu ke beberapa destinasi wisata alam yang agak jauh dari kota Sa Pa; VND 100K per hari, katanya. Dipikir – pikir murah juga. Kenapa dari Cat Cat ke pusat kota lebih mahal? hahaha … gak mau rugi. Lain waktu jika kembali ke Sa Pa saya akan mencari Phu di Quang Truong Square untuk membuktikan tawarannya dan berbincang banyak hal tentangnya. Selalu ada alasan untuk kembali ke Sa Pa, saleum [oli3ve].

5 Rekomendasi Kuliner Khas Pontianak yang Menyenangkan Lidah

$
0
0

Jika berkesempatan mampir sebentar ke Pontianak dan tak punya banyak waktu untuk berkeliling jauh – jauh, kegiatan apa yang akan kamu lakukan? MAKAN!!

Yakin nggak ingin mencari yang lain, Lip? GAK-lah, kesenangan yang satu itu membutuhkan waktu yang tak sedikit, lho. Tahu kan kesenangan yang saya maksud? 😉

tugu khatulistiwa pontianak, titik kulminasi tugu khatulistiwa, waktu berkunjung ke tugu khatulistiwa

Tempo hari usai Mengejar Tatung ke Singkawang, kami harus transit semalam di Pontianak karena dapat tiket pulang ke Jakarta dengan penerbangan keesokan paginya. Setelah mendapatkan jadwal penerbangan dari kepala suku, saya menghitung – hitung waktu yang bisa dimanfaatkan untuk menyenangkan lidah dan lambung hanya TIGA jam saja! Artinya, harus kabur pagi – pagi dari penginapan jika ingin memaksimalkan waktu yang ada.

Tapi kemana? Saya sama sekali tidak mencari tahu destinasi wisata Kota Khatulistiwa karena sejak awal mengiyakan ikut perjalanan ke Singkawang, TIDAK ada informasi akan mampir di Pontianak. Kabar baiknya, sore itu kami dapat penginapan di tengah kota. Jadi, mari kita nikmati saja apa yang bisa dinikmati di dekat penginapan 🙂

01 – Mie Tiaw
Setelah check in di Ibis Hotel Pontianak, beristirahat sebentar, dan bersih – bersih; kami sepakat dan mengatur janji temu di lobi untuk berburu mie tiaw (= kwetiau) malam itu. Mie Tiaw Apollo, target yang akan dieksekusi. Lupa kalau hari itu masih ada rangkaian imlek dan banyak kedai makanan yang tutup di kawasan pecinan. Dalam sekali lirik, pilihan pun dijatuhkan pada kedai yang buka dan tak jauh dari Apollo; Mie Tiaw Melayu di daerah Pattimura, Pontianak.

mie tiaw pontianak, kwatiau pontianak, mie tiaw melayu

Mie Tiaw Goreng

Menurut mbak yang mencatat pesanan, Mie Tiaw Goreng adalah menu yang banyak dipesan pengunjung Mie Tiaw Melayu. Jadilah sebagian besar pilihan dijatuhkan padanya. Agar ada yang berbeda saat disajikan (dan dipotret), saya memesan Mie Tiaw Siram Lengkap dengan mengurangi daging karena gigi sedang ‘ngilu dan tak ingin diberi tugas ekstra untuk mengunyah yang keras – keras.

mie tiaw pontianak, mie tiaw melayu, kwetiau pontianak, kuliner wajib pontianak

Mie Tiaw Siram

Mie Tiaw Melayu
Jl. Pattimura PSP No. 5, Pontianak 78243
Kalimantan Barat
Telp 0813-4516-6633
Buka: pk 09.00 – pk 23.00

Tak ada kegiatan lain usai makan malam, dengan lambung penuh terisi, kami langsung kembali ke Ibis untuk beristirahat.

Pagi – pagi usai sarapan dengan porsi kecil di penginapan – seporsi omelet, dua porsi buah potong, segelas susu, dan segelas air mineral – saya memutuskan untuk memuaskan lidah dengan menu sarapan lokal.

02 – Bubur Ikan Ahian
Sebagai penyuka bubur dan ikan, tujuan pertama saya pagi itu adalah Bubur Ikan Ahian. Letaknya tak terlalu jauh dari hotel. Dengan memanfaatkan promo Grabbike, saya hanya membayar 1 rupiah untuk sampai di tujuan.

Makan bubur di Pontianak serupa dengan makan sup. Yang disebut bubur di Pontianak dan sekitarnya adalah nasi yang disiram dengan kuah. Ada 2 (dua) sajian bubur yang bisa dipilih: bubur ikan atau sup ikan. Bedanya apa? Bubur ikan nasinya dicampur, sedang sup ikan nasinya dipisah.

bubur ikan napoleon, bubur ikan pontianak, bubur ikan ahian, kuliner wajib pontianak

Bubur Ikan Ahian
Jl. WR Supratman No.A3/27, Benua Melayu Darat,
Pontianak 78243, Kalimantan Barat
Telp 0561-730908
Buka: pk 06.00 – pk 14.00

Agar tak keliru memesan makanan, saya bertanya ini itu dulu pada engkoh yang meracik bubur. Kata si engkoh, yang spesial dan banyak dicari adalah ikan napoleon meski harganya lebih mahal dari ikan kakap. Maka seporsi Bubur Ikan Napoleon dengan Telur Setengah Matang ditambah toping Kulit Ikan Napoleon Goreng jadi pilihan untuk sarapan berikut Teh Manis Panas. Untuk semua yang masuk ke lambung pagi itu di Bubur Ikan Ahian, dihargai Rp 48.000,-

03 – Pisang Goreng Pontianak
Beberapa tahun lalu yang namanya Pisang Goreng Pontianak sempat booming, membuat warung – warung penjual pisang goreng menjamur di Jakarta dan sekitarnya. Untuk dapat merasakan perbedaan Pisang Goreng Pontianak dan pisang goreng di rumah atau tempat lain, kamu harus mencicipi pisang goreng yang digoreng dan dijual di Pontianak.

pisang goreng pontianak, kuliner wajib pontianak, pisang goreng terenak di dunia

Karenanya begitu melihat ada yang menggoreng pisang di samping Bubur Ikan Ahian; saya pun memesan dua buah, dibungkus. Rencananya untuk teman minum kopi. Satu pisang dihargai Rp 2.500,- (maaf lupa nama warungnya).

04 – Kopi Pancong dan Roti Srikaya
Meski bukan peminum kopi, belumlah lengkap berkunjung ke suatu daerah tanpa menyesap secangkir kopinya. Untuk itu saya merasa perlu berkonsultasi dengan Ghana yang mengakrabi Pontianak agar tak salah arah. Kebetulan, dalam urusan memuaskan lambung, selera kami tak jauh berbeda. Mengikuti saran Ghana, saya pun melanjutkan perjalanan ke warung kopi yang berdiri sejak 1942; Warung Kopi Suka Hati (di penanda kedainya terbaca Warung Minuman Suka Hati).

Warung Kopi Suka Hati
Jl. Tanjung Pura No. 17, Benua Melayu Laut
Pontianak 78117, Kalimantan Barat
Telp (0561) 735583
Buka: pk 05:30 – 17:00

roti srikaya, pisang goreng srikaya, warung kopi suka hati, warung kopi legendaris pontianak

Pagi itu warungnya ramai, 11 meja yang ada sudah diisi 2 – 4 laki – laki! Saat melangkah masuk, semua mata memerhatikan. Mungkin janggal di mata mereka ada perempuan masuk warkop sendirian.

Secangkir Kopi Hitam dan Roti Srikaya saya pesan sebelum menempati satu meja yang masih kosong dekat pojok.   Sebenarnya selain kopi, yang terkenal di Suka Hati adalah Selai Srikaya-nya. Ia jadi bahan olesan untuk pisang goreng dan roti. Karena saya sudah membeli Pisang Goreng Pontianak, jadilah roti yang dipilih sebagai teman ngopi. Sewaktu bayar, saya menyerahkan uang Rp 10.000,- dan mendapat kembalian  Rp 1.000,- Murah bangeeeet!

Ngomong – ngomong, Pisang Goreng Pontianaknya jadi dimakan gak, Lip? Jadi donk, tapi baru esok paginya sesampai di Jakarta buat sarapan. Walau sudah dingin tetap enak lho, apalagi dikudap panas – panas  😉

Pk 07:30 kapasitas lambung sudah penuh. Masih ada sisa waktu satu setengah jam untuk bersiap sebelum beranjak ke bandara Supadio. Saya memutuskan kembali ke hotel dan berniat mampir sebentar ke Museum Kalimantan Barat yang berada persis di samping Ibis Hotel Pontianak. Baru turun dari ojek sebuah pesan masuk, “enjoy your time kak, kita check out pk 12”. Yihaaa … pertanda bisa berlama – lama di museum dan menuntaskan icip – icip kuliner berikutnya.

05 – Es Krim A Ngi
Walau tak terlalu suka minum es krim – habis minum es pasti kena flu – tahu ada penjual es krim homemade legendaris di Pontianak; saya pun menyambangi Es Krim A Ngi selepas main – main di Museum Kalimantan Barat.

Cara penyajian es krimnya termasuk unik. Satu sampai tiga scoop es krim – tergantung varian rasa yang dipilih, boleh dicampur – disajikan di dalam batok kelapa muda yang dasarnya telah dilapisi dengan kacang merah, cincau, dan jeli panjang – panjang serupa bihun. Durian, cempedak, stroberi, vanila, green tea, dan coklat, pilihan rasa yang tersedia siang itu.

es krim petruk, es krim angi, es krim legendaris pontianak

Es Krim A Ngi
Jl. Karel Satsuit Tubun No. 8, Akcaya
Pontianak 78121, Kalimantan Barat
Telp 0813-4514-8282
Buka: pk 09:00 – pk 17:00

Hari itu saya memesan rasa cempedak komplit seharga Rp 23.000,- Karena tak menggunakan pengental, begitu tersaji di meja jangan berlama – lama memotretnya. Nanti es krimnya keburu lumer 😉

06 – Bubbor Padas
Bubbor Padas atau sering pula disebut Bubur Pedas; bubur khas Melayu di Sambas dan Serawak menjadi penutup kuliner Pontianak siang itu. Sepintas, bubur pedas ini mirip tinotuan a.k.a bubur Manado. Selain bubur nasi, isinya aneka sayuran seperti kangkung, tauge, daun kesum, daun pakis, wortel, dan potongan ubi jalar.

bubbor padas pak ngah, bubur pedas pontianak, bubbor padas pontianak

Bubur Pedas Pa’Ngah
Jl Komodor Yos Sudarso Gg. Jagung No. 1
Sungai Jawi Luar, Pontianak
Buka: pk 08:00 – pk 22:00

Perbedaannya ada pada cara pengolahan bubur sehingga warnanya kecoklatan. Sebelum dimasak menjadi bubur, berasnya terlebih dahulu ditumbuk lalu disangrai bersama ketumbar dan lada. Jika di tinotuan ada daun kemangi maka di bubor padas adanya daun kesum.  Bubbor Padas biasanya disajikan di piring atau mangkuk bersama teri dan kacang goreng.

Sepiring Bubbor Padas seharga Rp 11.000,- yang saya pesan siang itu tak tuntas turun ke lambung. Entah karena sudah terkenal atau yang bertugas memasak di dapur tensinya sedang melunjak; bubur yang disajikan teramat asin sehingga tak nyaman di lidah.

Karenanya, meski ada 6 (enam) poin jajanan yang diulas di atas, saya hanya merekomendasikan 5 (lima) poin pertama saja sesuai judul tulisan ini. Mungkin di lain kesempatan bila mampir ke Pontianak (lagi), saya akan mencoba mencari Bubbor Padas di kedai makan yang lain. Mana tahu, bumbunya berbeda kan? Saleum [oli3ve].


Dorsett Grand Subang: Kehangatan dan Drama Kunci Koper yang Mengikutinya

$
0
0

Hal pertama yang harus diperhatikan pejalan ketika menerima ajakan berjalan adalah MINTA itinerary a.k.a rencana perjalanan! Itinerary HARUS disiapkan oleh penyelenggara kegiatan sebagai acuan berkegiatan. Di dalamnya ada jadwal perjalanan, tempat – tempat yang akan dituju (tempat makan, tempat bermain, penginapan dll), juga pengaturan waktu kegiatan dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan mempelajari itinerary, kamu dapat memutuskan layak tidaknya menerima ajakan berjalan itu.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di malaysia

Tentang penginapan, setiap orang pasti merindukan tempat beristirahat yang nyaman usai berkegiatan di luar ruang yang melelahkan selama seharian kan? Terlebih jika di sela – sela perjalanan ada tuntutan ini itu dari penyelenggara kegiatan yang harus dipenuhi (dan telah disepakati) ketika menerima ajakan berjalan tadi. Karena itu, ada baiknya setelah menerima itinerary, buatlah riset kecil – kecilan dengan mencari tahu bentuk kegiatan dan mengumpulkan informasi tempat – tempat yang disebutkan di rencana perjalanan termasuk urusan akan tidur dimana kita?

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di malaysia

Di perjalanan ke Selangor beberapa waktu lalu; saya mendapatkan kamar di gedung baru, lantai 12, Dorsett Grand Subang. Kamar no 1268, Deluxe Room dengan sarapan tentu saja, dan setiap membuka tirai jendela kamar pemandangannya danau dan sepotong kota Subang. Di siang hari, cahaya dari luar menembus lewat jendela, memantulkan dirinya di antara kaca – kaca yang terdapat di dalam kamar. Tak perlu menyalakan lampu, hemat listrik.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di malaysia

Pk 22.30 – pemandangan di luar tanpa kaca mata

Untuk diketahui, selain Deluxe Room, ada beberapa tipe kamar lain yang bisa jadi pilihan jika suatu waktu nanti ingin menginap di Dorsett Grand Subang: Dorsett Room, Club Room, Junior Suite, dan Executive Suite. Dari namanya dapat diperkirakan perbandingan luas dan tarif kamarnya semalam kan? Detail harga per kamarnya silakan dicek di laman online travel agent (OTA) langganan.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di malaysia

Ini kali kedua saya menginap di Dorsett. Pada perjalanan beberapa bulan sebelumnya, saya menikmati beristirahat di Dorsett Putrajaya. Jadi sudah ada bayangan pelayanannya akan seperti apa. Meski sama – sama berpredikat hotel bintang lima, di Dorsett Putrajaya tak ada sambutan Butterfly Pea Flower Tea yang segerrrr seperti di Dorsett Grand Subang #kode

Dorsett Grand Subang salah satu hotel yang dimiliki dan dikelola oleh Dorsett Hospitality International, grup hotel yang berbasis di Hongkong yang entah kenapa memilih Malaysia sebagai lahan yang subur untuk menjalankan bisnis hotelnya. Psst .. hotel milik Dorsett lebih banyak di Malaysia daripada Hongkong dan negara lain lho.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di malaysia

Eh, ada iklan di cermin 😉

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di malaysia

Kamar dan kamar mandi dibatasi kaca dengan tirai yg bisa dinaik turunkan

Menyalakan lampu, memindai, dan mengendus – endus isi kamar (terutama toilet) adalah kebiasaan yang acap dilakukan bila memasuki kamar di penginapan mana pun. Bila semua dirasa aman, barulah masuk lebih dalam. Saya masuk kamar pk 22.00. Saat hendak meletakkan koper pada tempatnya tampak benda berwarna putih di meja kecil di bawah TV. Seekor kelinci yang dibuat dari handuk kecil, berpita biru, berdiri di sebelah Chocolate Chips Cookies mengepit selembar kertas seperti di gambar berikut:

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di malaysia

Sungguhlah perhatian kecil yang personal seperti di atas membuat lelah menguap. Terima kasih Dorsett Grand Subang.

Deluxe Room dilengkapi meja kerja dengan bangku ergonomis dan lampu meja yang cahayanya tak menusuk mata, sangat pas untuk pencahayaan di waktu malam. Jika ingin duduk – duduk membaca, sebuah sofa bertengger di pojokan, bisa diubah menjadi tempat tidur bila malas bergerak ke kasur.  Kamar pastinya berpendingin dengan jaringan Wi-Fi dapat bersaing dengan pelari sprint. Kamar mandi dengan bathtub berikut perlengkapan mandi yang lengkap termasuk kimono tergantung rapi di lemari, siap untuk dicopot dan dikenakan.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di Malaysia

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di malaysia

Malam itu, usai mandi saya masih terjaga dan duduk di meja kerja menyelesaikan beberapa hal sembari menghangatkan perut dengan Cameron Gold Blend hingga dini hari.

Dampak dari tidur larut, paginya bermalas – malasan bangkit dari tempat tidur. Tapi begitu teringat ada ajakan pertemuan, buru – buru mandi dan turun ke lobi.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di malaysia

Sudah pagi

Dorsett Grand Subang memiliki 4 (empat) restoran: Piano Lounge, Cafe Aroma, dan Terazza Brasserie letaknya berdekatan di lobi; serta The Emperor Chinese Restaurant di level M. Oh, masih ada satu tempat duduk – duduk khusus untuk tamu yang menginap di Club Room dan Executive Suite menikmati coctail hours; Premier Lounge di lantai 16. Untuk menyeimbangkan energi yang masuk setelah bersantap, di hotel tersedia fasiltas kebugaran tubuh Clark Hatch Fitness Center dan kolam renang.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, swimming pool dorsett, hotel bintang lima di malaysia

Dok. Dorsett

Sarapan untuk tamu hotel tersedia setiap pagi di Terazza Brasserie. Mengikuti pesan dari Christina Toh, Area General Manager Dorsett untuk Malaysia, saya berjalan ke Aroma Cafe. Saya datang sedikit terlambat dari waktu pertemuan. Di sana sudah menunggu Kattie Hoo, Director Marketing & Communication Dorsett Grand Subang dengan 2 (dua) orang dari bagian Sales & Marketing. Pelajaran penting JANGAN membiasakan diri begadang jika esoknya ada janji breakfast meeting! Lebih baik menunggu daripada ditungguin orang.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di Malaysia

Duh, meeting ya, bu? sik yo  😉

Menu sarapan di Aroma Cafe pagi itu perpaduan India dan Tiongkok. Untuk tahap awal saya HANYA mengambil Telur Setengah Matang, Kaya Toast, dan Dim Sum. Porsinya satu dua kali hap, habiss. Tapi karena lagi breakfast meeting, boleh – boleh saja menambah selama daya tampung lambung kuat. Melihat di Aroma Cafe tak tersedia buah segar, saya pun memesan Orange Juice Murni yang juga tak tampak di sana tapi diantarkan dengan cepat ke meja. Lalu sebagai penutup, pilihannya bercangkir – cangkir Teh Tarik Panas yang nikmatnya terekam dengan baik oleh indera perasa hingga saat menuliskan ini lidah merindukannya.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, premier lounge dorsett grand subang, hotel bintang lima di Malaysia

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, premier lounge dorsett grand subang, hotel bintang lima di Malaysia

Ketika lambung sudah penuh, lidah diistirahatkan untuk menyimak demo membuat kue bulan dari Chan Chee Long, Dim Sum Chef serta bonus cara menyiapkan Roti Canai dari chef Azizi. Menarik, kue bulan dibuat 3 (tiga) warna: biru, ungu, dan oranye;  mewakili warna brand hotel yang berada di bawah bendera Dorsett Hospitality International: Dorsett, Silka, dan d.collection.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di Malaysia

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di Malaysia

Kue Bulan Durian dan Daun Telang

Usai sarapan, saya mengikuti langkah panjang – panjang Amir yang mengajak melihat beberapa ruang pertemuan berkapasitas 20 – 1800 orang yang disewakan di Dorsett Grand Subang. Juga melongok tipe kamar lain yang ada sana.

Kabar baik bagi tamu Dorsett. Umumnya, di kebanyakan hotel waktu check out dibatasi hingga pk 12.00. Di Dorsett Grand Subang masa tinggalnya dihitung 26 JAM dari saat check in. Jadi misal hari ini tamunya check in pk 16.00, besoknya bisa check out pk 18.00 dan TAK dikenakan tarif perpanjangan kamar. Asik ya, jadi waktunya bisa dimaksimalkan untuk jalan – jalan #eeh.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, premier lounge dorsett grand subang, hotel bintang lima di Malaysia

Kesenangan di Dorsett membuahkan drama. Entah karena betah dengan suasana kamar yang nyaman, kunci koper yang diyakini sudah tersimpan rapi di kantung tempatnya biasa disimpan; tertinggal di meja. Tak sengaja menemukannya saat kembali ke kamar beristirahat dan mengecek barang – barang sebelum check out. Rasa – rasanya sih  sudah dimasukkan (lagi) ke kantungnya sebelum rebahan sebentar di tempat tidur. Lhaaa … malamnya sesampai di penginapan di Kuala Lumpur (KL) – setelah seharian bermain di 1 Utama – dan bersiap mandi baru sadar, kunci koper TAK ADA! Semua barang yang berkantung diperiksa bolak – balik tak ketemu.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, hotel bintang lima di Malaysia

Ruang kerja di Premier Lounge

Dorsett Grand Subang
Jalan SS12/1, Bandar Sunway, Selangor, Malaysia, 47500
Telp +60 3-5031 6060
Email: info.subang@dorsetthotels.com

Yakin kuncinya gak hilang, minta tolong ke Gaya Travel, penyelenggara kegiatan untuk bantu cek ke hotel. Eh ternyata .. tuh kunci DITEMUKAN tertinggal di kamar 1268. Tadinya berharap pihak Dorsett akan berbaik hati mengirimkannya ke KL, tapi kemudian saya memutuskan untuk menjemputnya ke Subang. Demi bisa ganti baju dan mencoba LRT dan monorail Subang – KL malam – malam karena pintu stasiun monorail  berhadapan – hadapan dengan pintu penginapan di KL. Jadilah, pk 23.28 saya turun sebagai penumpang monorail paling akhir di KL Sentral pakai drama pula nyaris loncat keluar stasiun.

review dorsett grand subang, dorsett grand subang, swimming pool dorsett, hotel bintang lima di malaysia

#kodekeras

Meski mata sudah ngantuk, kepala masih bisa berpikir cepat mengeluarkan perintah pada kaki untuk turun lewat tangga mencari petugas di pintu bawah. O,ya .. waktu itu niatnya mau motret sebentar di sekitar stasiun dan mengambil pintu keluar ke arah mal Nu Sentral. Apess .. koin sudah ditelan mesin, pintu gak terbuka wkwkw. Puji Tuhan di loket bawah ada mas – mas yang bersiap pulang sudah mematikan lampu melihat ada yang dadah – dadah dari dalam stasiun. Kalo gak loncat beneran, paling terekam cctv lalu muncul di berita  🙂

Btw kembali ke perkara itinerary. Saya termasuk orang paling resek untuk urusan itinerary, jika ada perubahan sedikit pasti ngulik: kenapa? ada apa? koq bisa? Karena semua perkara itu akan berdampak pada ulasan yang nantinya muncul selepas perjalanan. Penyelenggara kegiatan yang baik pasti akan memerhatikan dan mengurus keperluan peserta dengan baik. Meski perkara ketinggalan kunci itu masalah daya ingat yang buram, tetap dibantu tek-tokan dengan Dorsett.

Dampak dari tidur larut, paginya bermalas – malasan bangkit dari tempat tidur. Tapi begitu teringat ada ajakan pertemuan, buru – buru mandi dan turun ke lobi.

Sayangnya, belum semua penyelenggara kegiatan perjalanan mau membuat itinerary. Mereka berpikir, nanti lihat di lapangan saja. Kalau berhadapan dengan yang seperti ini; siap tidak siap, harus siap dengan segala kemungkinan yang bisa saja muncul di perjalanan nanti terutama cara mengatasinya. Intinya, jangan pernah mengulas satu produk berbumbu jika itu hanya membohongi kata hatimu, saleum [oli3ve].

Eksplorasi Lidah: Memahami Kuliner Vietnam dari Ujung Utara hingga Selatan

$
0
0

Terbiasa menyantap kuliner lokal di perjalanan Vietnam tempo hari membuat lidah kadang – kadang merindukan beberapa makanan khas yang dinikmati selama di sana. Seperti kemarin dulu, mendadak ingin sekali makan banh mi tapi isinya yang daging babi. Jadilah mencari – cari informasi rumah makan Vietnam di Jakarta yang menyediakan banh mi. Ketemu satu yang menyediakan banh mi (babi), sayang lokasinya jauh di Pantai Indah Kapuk #hikz.

bahn mi, delicous bahn me in town, bahn mi di jakarta

Daripada terbawa mimpi, saya memesan Bahn Mi Ga di monViet Setiabudi yang terdekat dari rumah. Harganya? Rp 80K. Oh maaaak, TIGA KALI lipat dari harga bahn mi spesial di Saigon yang cuma VND 40K (kalau dirupiahkan kurang lebih Rp 25K). Yasudah pesan pakai GrabFood – bukan pesan berbayar – meski sudah menggunakan reward diskon 50%, masih tetap mahal juga wkwkw.

Makanan sejenis apa bahn mi ini yang bisa membuat lidah #TukangKuburan teringat – ingat rasanya?

Bahn mi – dalam bahasa aslinya ditulis bánh mì secara literal artinya roti – adalah sandwich ala Vietnam. Roti Prancis a.k.a baguette dibelah dua, diolesi dengan pate lalu ditambahkan potongan daging babi, cha lua (sosis babi Vietnam), irisan timun, serta serutan wortel & lobak, ditambahkan sedikit mayones lalu diberi toping irisan cabe dan ditutup berlembar – lembar daun ketumbar.

bahn mi, delicous bahn me in town, bahn mi hong hoa, saigon best bahn mi

Bahn Mi Hong Hoa, salah satu yang terbaik di Saigon

Bahn mi diperkenalkan oleh misionaris Prancis ketika memasuki Vietnam pada abad 17. Kudapan yang tak disentuh orang Vietnam masa itu. Di samping karena bahan – bahannya mahal (jaman itu dimakannya pakai keju dan mentega), mereka juga beranggapan itu makanan penjajah. Bahn mi baru mulai dicicipi orang Vietnam seabad kemudian saat Prancis harus hengkang dari Vietnam dan stok makanan mereka yang melimpah, dijual murah sehingga terjangkau oleh kantung orang Vietnam. Bahn mi yang sekarang dengan mudah dijumpai di kedai – kedai makanan di pinggir jalan Vietnam, lahir dari kreatifitas leluhur mereka dalam membuat banh mi yang  sesuai dengan lidah Vietnam. Tak lagi dilumuri dengan produk kolonial; keju dan mentega.

Cukup cerita asal muasal banh mi. Mari kita bahas eksplorasi rasa yang dinikmati selama hampir 4 (empat) minggu berjalan – jalan di 6 (enam) kota di Vietnam yang disusuri dari utara ke selatan: Hanoi, Sa Pa, Hue, Da Nang, Hoi An, & Saigon (Ho  Chi Minh).

Chao Long
Lapar membuat saya memutuskan untuk turun dari Express Bus 86 yang saya tumpangi dari bandara Noi Bai di terminal bus Long Bien, satu perhentian dari tempat seharusnya saya turun; mencari warung untuk makan. Ketemulah satu warung yang terlihat bersih. Di depan pintu masuk ada etalase sepinggang orang dewasa, tempat meracik makanan. Di situ terlihat jeroan dan tulang yang sudah direbus tapi belum dipotong – potong, tergeletak di dalam baskom kecil.

Pada engkoh – engkoh yang berjaga di sana, saya memesan seporsi makanan entah apa namanya yang terlihat serupa bubur dengan toping jeroan (kata engkohnya “babi”, itu kesimpulan saya dari hasil bertanya dengan bahasa isyarat menirukan suara dan perangai binatang). Tak menunggu lama, si engkoh datang membawa nampan berisi mangkuk dan keranjang plastik berisi daun – daunan; diletakkan di atas meja.

chao long pork congee

Chao Long

Inilah makanan pertama yang turun ke lambung setiba di Hanoi. Tekstur buburnya nyaris seperti bubur bayi, kentalnya pas, dan racikan bumbunya nikmat saat menyentuh di lidah hingga turun ke lambung. Cocok banget buat gigi yang lagi manja, gak bisa mengunyah makanan keras – keras. Masalah muncul ketika aneka potongan jeroan yang timbul tenggelam di dalamnya dipotong dengan garpu, alot. Saya coba pakai gigi, ala mak jaaang .. kelahi kita dibuatnya! Saya pun hanya menghabiskan buburnya dan meninggalkan yang alot itu di mangkuk.

Saat menunggu mamang grabbike menjemput, tampak sebuah tulisan digantung di pintu warung si engkoh; Chao Long artinya bubur jeroan babi. Karena dari kecil terbiasa melihat babi disembelih dan dibersihkan hingga jeroan – jeroannya, saya gak yakin kalau yang dijadikan toping Chao Long yang barusan saya makan itu jeroan babi. Bentuk, rupa, dan warnanya mencurigakan. Saya lebih senang menyebutnya Bubur Naga, seporsi VND 40K.

Tips: Chao Long termasuk Vietnam street food yang harus dicoba. Tapi kalau kamu bukan tipikal pejalan yang suka iseng icip ini itu dan tak ingin kena zonk, HINDARI masuk kedai – kedai chao long.

Pho
Pho (dibaca fuh), mi kuah Vietnam. Mi-nya putih, terbuat dari tepung beras dalam bahasa setempat disebut bun. Dikenal sebagai kuliner Vietnam dengan Hanoi sebagai tempat kelahirannya. Kalau dihitung dengan jari, saya baru dua kali makan pho di Jakarta dengan jarak yang sangaaaat lama. Rasa kuahnya agak manis, aneh di lidah. Di Vietnam saya baru paham kalau yang manis – manis itu pho ala Saigon (Vietnam bagian selatan).

delicious pho bi in hanoi, where to eat pho bo in hanaoi,what is pho, apa itu pho

Pho Bo di depan Hanoi Backpacker Suite Hostel

Selain bun, semangkuk pho disajikan dengan irisan daging (ayam/babi/sapi) tipis – tipis dan irisan daun bawang disiram dengan kuah kaldu panas – panas. Di atas meja tersedia daun ketumbar, acar bawang putih, cabe yang dirajang, dan jeruk nipis untuk ditambahkan sendiri ke dalam mangkuk sesuai selera yang mau makan. Bagi saya, semangkuk pho dengan penampilan apa adanya lebih nikmat. Rasa gurih diperoleh dari kuah yang dibuat dari kaldu daging/tulang yang dituang panas – panas ke atas bun dkk.

Setidaknya ada tiga macam pho. Diberi nama berdasarkan campuran daging yang digunakan: Pho Bo (pho sapi), Pho Ga (pho ayam), dan Pho Hoe (pho babi). Saya menikmati sarapan dengan Pho Bo di depan Hanoi Backpacker Suite Hostel dan di seberang stasiun kereta di Hanoi tepatnya di depan pintu Higlands Coffee. Semangkuk pho yang dinikmati di pinggir jalan dihargai VND 30K.

what is pho, apa itu pho, delicious pho in hanoi, where to eat pho near hanoi station

Subuh – subuh turun dari kereta, makan pho bo di seberang stasiun kereta Hanoi

Tips: kalau kamu bukan pemakan hoe, HINDARI untuk makan pho ayam/sapi di kedai yang menjual ketiga pho di atas. Kenapa? Karena kaldunya dibuat dari campuran ketiga daging itu dalam satu panci besar. Cara mudah memahaminya dengan memerhatikan tulisan jenis pho yang dijual di kedainya.

Bun Cha
Sajian mi legendaris Vietnam lainnya yang juga lahir dari utara adalah Bun Cha. Jika pho dengan mudah dijumpai sepanjang hari, maka Bun Cha hanya bisa ditemukan pada siang hingga jelang petang. Kenapa? Karena makanan satu ini memang dikhususkan untuk dinikmati sebagai menu makan siang. Sekitar pk 15.00, penjual bun cha menutup kedainya.

Bun Cha 34 menjadi pilihan tempat makan siang yang ditemukan dari hasil bertanya pada paman Gugel dengan mengabaikan rekomendasi Bun Cha Huong Lien tempat Barrack Obama menikmati bun cha sewaktu berkunjung ke Hanoi pada 2016 lalu. Alasannya sederhana, biasanya tempat yang sudah tersorot lebih ramai. Saya pun lebih senang mencari tempat yang tak heboh hehe.

Hal pertama yang terpikir ketika gulungan bun yang menggunung hadir bersama semangkuk potongan daging babi dan pork belly panggang yang disiram semacam kuah berminyak – belakangan saya baru tahu itu saus dari campuran minyak ikan dan bawang putih –  dan setumpuk dedaunan dalam nampan di hadapan saya adalah .. GIMANA cara makannya? Bertanya pada mbak – mbak yang jualan, mereka gak paham bahasa Inggris. Tak lama, ada mas – mas yang datang duduk di bangku sebelah memesan bun cha. Biar gak terlalu kentara bingungnya, saya pura – pura saja motret makanan dulu. Setelah pesanan si mas datang, baru deh ngintip langkah – langkah menikmati bun cha.

best bun cha in hanoi, must try bu cha, what is bun cha, apa itu pho, delicious pho in hanoi, bun cha 34

Teriknya Hanoi membuat lidah menikmati bia 😉

Bun Cha 34
34 Hang Than, Nguyen Trung Tuc, Ba Dinh, Hanoi

Jadi si bun itu harus dicelupin ke dalam  kuah daging panggang yang sebelumnya ditaburi acar bawang putih, irisan cabe, dan potongan dedaunan tadi trus dimakan dengan dagingnya. Berhubung bun-nya nempel satu sama lain, susah diambil dengan sumpit; sesekali saya tarik aja pakai tangan masukkan mangkuk wkwkw. Bun cha paling asik dinikmati dengan Saigon Bia (bir Vietnam) dingin. Untuk bun cha dan sebotol bir dingin 330ml siang itu, dengan hati senang saya menyerahkan lembaran VND 55K.

Tips: cha adalah buntelan daging babi panggang yang dibungkus daun xuang song (semacam daun sirih). Wanginya hmmm .. lupakan kolesterol! Kalau ada yang menawarkan atau mengulas bun cha dengan mengatakan dagingnya dari ayam atau sapi; yakinlah itu BUKAN bun cha. Bun cha itu nikmat karena ada paduan rasa dari daging babi dan bagian perut (pork belly) yang dipanggang di atas bara arang lalu disajikan selagi panas dengan siraman kuah saus ikan.

Bun Rieu
Saya menikmati semangkuk Bun Rieu untuk makan malam di Hue dan semangkuk lagi di sebelah apartemen – nanti saya buat ulasan tersendiri bagaimana bisa dapat apartemen dengan tarif VND 122K (setara Rp 75K)/malam – di Saigon. Bun yang satu ini kuahnya lebih bergairah dan berwarna.

Berbeda dengan pho yang kaldunya dibuat dari daging, kaldu Bun Rieu dibuat dari seafood. Kuahnya berwarna kemerahan berasal dari perpaduan tomat dan biji kesumba keling (anatto seed). Semangkuk Bin Rieu berisi bun, tofu goreng, otak – otak, dan potongan darah babi rebus yang dipotong besar – besar; disiram dengan kuah panas – panas.

best bun cha in hanoi, must try bu cha, what is bun rieu, apa itu pho, delicious bun rieu in vietnam

Bun Rieu di sebuah gang gelap di Hue

Kalau yang saya perhatikan di Hue, kuahnya tak hanya dari seafood tapi juga dicampur dengan potongan daging besar – besar dan tulang. Saat hendak meracik Bun Rieu, biasanya penjualnya akan bertanya mau ditambahkan daging atau tidak? Sewaktu di Hue, saya meminta ditambahkan tulang daging. Ketika Bun Rieu saya datang, di mangkuknya selain ada irisan daging babi tipis – tipis, juga diberi bonus sepotong engsel babi 🙂

Kedai Bun Rieu banyak dijumpai di emperan toko, di gang – gang sempit, dan di pinggir – pinggir jalan di Vietnam. Di Hue, karena ibu yang berjualan memahami bahasa Inggris, saya jadi enak bertanya ini itu dan ngobrol panjang dengan mas – mas pelanggan si ibu yang malam itu juga ikut makan di sana. Dari si mas saya dapat pengetahuan bagaimana menikmati Bun Rieu. Jangan sungkan untuk memberi tetesan jeruk nipis, irisan cabe atau sambal yang tersedia di meja, aduk pelan – pelan, dan seruput kuahnya. Rasanya? Asam, manis, pedas berpadu dengan lembut. Sukses membuat keringat mengucur dengan deras hahaa. Sangat pantas diganjar VND 40K

Tips: serupa dengan pho, jika kamu BUKAN pemakan segala, janganlah mampir ke kedai bun rieu yang jualannya ada pho hoe.

Hu Tieu Nam Vang
Mi satu ini diperkenalkan oleh Jamie, kawan baik yang asli Saigon saat kami membuat janji temu sebelum saya turun ke Kamboja. Dia bilang, this is the best pho in town, Phnom Penh pho. Dalam bahasa Indonesia Hu Tieu Nam Vang artinya Mi Kuah Babi Seafood, pho ala Nam Vang (= Phnom Penh).

Hu Tieu Nam Vang, must try pho phnom penh, what is pho, apa itu pho, delicious phnom penh

Hu Tieu Nam Vang

Quynh (Hu Tieu Nam Vang)
A65 Nguyen Trai, Puong Nguyen Cu Trinh, Quan 1, Ho Chi Minh

Dari namanya sudah ketahuan isinya apa kan? Untuk pilihan makanan saya serahkan ke Jamie dengan pesan saya mau yang berkuah panas – panas. Dan, ternyata pilihannya tak salah karena yang datang Hu Tieu Nam Vang dengan kuah beningnya memang selaras dengan selera lidah saya. Pun daging dkk yang ada di dalamnya juga lembut. Entah berapa harga seporsi Hu Tieu Nam Vang yang kami nikmati sebagai brunch hari itu karena ditraktir oleh Jamie. Tebakan saya sih sekitar VND 80K.

Kabar baiknya, resto ini buka 24 jam. Jadi bila malam – malam lapar ingin makan pho, pergilah ke Quynh  🙂

Bahn Canh Cua
Semangkuk Bahn Canh Cua menjadi menu sarapan spesial yang saya nikmati di pasar tradisional Thanh Toan, kampung Than Thuy Chan, 8 km sebelah timur Hue. Kira – kira 30 menit motoran dari pusat kota Hue. Mi yang digunakan untuk Bahn Canh Cua terbuat dari tepung tapioka yang kadang dicampur dengan tepung beras. Bentuk mi-nya sedikit tebal, pendek – pendek.

Selain bentuk mi-nya, hal lain yang membedakan Bahn Canh Cua dengan mi – mi lain yang sudah disebutkan di atas, mi-nya sudah digodok dalam panci besar bersama dengan kuah kepiting, bakso kepiting, dan telur puyuh rebus yang dibiarkan tetap panas dengan api kecil di atas tungku. Saat ada yang memesan, barulah Bahn Canh Cua diciduk dari dalam panci, dituang ke mangkuk, dan ditaburi potongan daun bawang.

Bahn Canh Cua, pho khas dari vietnam tengah, iconic pho from central vietnam, thanh toan bridge, what to eat at thanh toan market

Bahn Canh Cua

Pasar Than Toan berada tepat di depan jembatan kayu legendaris dari masa dinasti Nguyen yang masih kokoh berdiri, Thanh Toan Bridge. Seporsi Bahn Canh Cua hanya VND 30K.

Tips: datanglah pagi – pagi ke Than Toan karena pasarnya hanya buka hingga pk 11.00. Meski Bahn Cahn Cua dapat kamu jumpai di beberapa kedai di Hue, seninya akan berbeda dengan menikmatinya di Than Thuy Chan dan membayangkan masa – masa pembangunan jembatan kayu di kampung itu, empat abad lalu.

Cao Lao
Cao Lao adalah mi kering yang hanya bisa dinikmati di Hoi An.  Karena hanya di sanalah makanan ini tersedia. Dibanding dengan mi Vietnam lainnya, mi yang digunakan di Cao Lao memiliki tekstur yang lebih kenyal. Konon, menurut cerita para pemburu makanan; hal ini dikarenakan proses pembuatan mi-nya HANYA bisa menggunakan air sumur yang ada di Hoi An.

Saya memesan Cao Lao untuk makan malam di Bup Cafe, kedai makan yang menyempil di gang sempit di kota tua Hoi An. Ketemunya gak sengaja karena pas melewati gang itu hendak melihat orang – orang pacaran di malam minggu ke tepi sungai Hoai.

cao lao, noodle of hoi an, special noodle from Hoi An, must eat in hoi an

Cao Lao

Sayang, kekenyalan Cao Lao memberi kerja ekstra buat gigi yang sedang sensitif dengan makanan yang sedikit keras. Untung malam itu juga memesan seporsi Grilled Eggplant with Minced Pork jadi ada hiburan di lidah. Oya total kerusakan malam itu VND 80K saja.

Bup Cafe
132B Nguyen Thai Hoe, Hoi An

Esok siangnya, sebelum ke Da Nang; saya kembali ke Bup Cafe memesan Grilled Fish in Banana Leaves dan Grilled Eggplant with Minced Pork (lagi) dengan seporsi nasi dan segelas Passion Fruit Juice yang segerrrr. Untuk makan sebanyak itu saya hanya membayar VND 135K. Senangnyaaaa.

grilled eggplant with minced pork, grilled fish in banana leaves, bup cafe hoi an, must eat in hoi an

Makan siang yang menyenangkan di Bup Cafe

Semua masakan di Bup Cafe dimasak oleh istri Bup di dapur kecil mereka yang nyempil di dalam kedai. Ajaibnya, ruangan tak berasap dan tak bau. Btw, di waktu – waktu tertentu mereka juga membuka cooking class untuk pejalan yang berminat belajar memasak makanan khas Hoi An (dan Vietnam).

Tips: jika ingin ngopi usai makan, tinggal geser tempat duduk ke bangku di kedai kopi yang ada di ruang sebelah, hanya dibatasi tanaman bambu hias tapi pengelola kedainya berbeda. Bila ingin yang segar – segar, pergilah ke pinggir sungai di sana ada banyak jajanan yang menggoda mata.

Chao
Hoi An terkenal dengan kulinernya yang murah dan enak – enak. Selain pho, bubur menjadi sarapan di keseharian orang Vietnam. Dalam bahasa setempat bubur disebut chao. Tapi, maafkan saya tidak tahu apa nama bubur beras merah yang menjadi sarapan paling nikmat selama di Vietnam ini. Si ibu yang berjualan pagi – pagi menggelar dagangan di trotoar di sebarang hostel saya di Hoi An. Jadi saya namakan saja Chao Hoi An.

special cao in hoi an, porridge in hoi an, must eat in hoi an, breakfast in hoi an

Karena penasaran dengan antrian panjang di seberang jalan, saya mendekat. Melihat dagangannya bubur, buru – buru duduk di bangku kosong di depan si ibu. Bubur disendok ke dalam mangkuk lalu diberi toping ikan dan sayur pepaya yang rasanya kayak sarden. Makannya bisa langsung haaap, atau jika mau ditambah kecap, sambel, dan bubuk kacang tanah; silakan ditambahkan sendiri.

Chao Hoi An
Trotoar sudut jalan Tran Cao Van & Thai Phien, Hoi An

special cao in hoi an, porridge in hoi an, must eat in hoi an, breakfast in hoi an

Bubur yang yummmy

Untuk seporsi Chao seharga VND 10K, rasanya ingin dibungkus dan dibawa pulang ke Da Nang siang itu sebagai bekal di perjalanan panjang berkereta turun ke Saigon. Sayang, saat kembali ke hostel, ibunya sudah tak tampak dan tempat berjualannya sudah bersih. Dari seorang petugas di hostel saya dapat info ternyata si ibu hanya berjualan di pagi hari dan cepat sekali habis.

Oc Luoc Xa
Ini makanan kesukaan saya semasih kecil di kampung. Keong sawah – orang Sunda menyebutnya tutut – direbus dengan serai diberi sedikit potongan cabe. Makannya sembari duduk di meja dan bangku kecil di trotoar. Menemukannya di Saigon serasa kembali ke masa kecil aja melihat mbaknya masak. Biasanya orang – orang sana makannya sembari minum bir, saya malah ingin pakai nasi tapi gak tersedia karena di Vietnam, Oc Luoc Xa semacam camilan di antara waktu makan besar. Seporsi Oc Luoc Xa yang dimakan dengan dicocol ke saus cabe ditawarkan VND 30K.

Oc Luoc Xa, snail food in hanoi, must try in hanoi, street food must try in hanoi

Oc Luoc Xa

Makanan Rumahan
Yang saya sebut makanan rumahan adalah makanan yang mudah dijumpai di rumah – rumah, bahkan bisa dimasak sendiri di rumah jika ada niat. Saya menjadikan makanan ini sebagai menu makan siang dan malam selama di Sa Pa serta sarapan atau brunch selama di Saigon.

where to eat in sapa, what to eat in sapa, must try in sapa, lunch in sapa

Menu makan siang dan malam di Sa Pa

what to eat in sapa, lunch in sapa, homemade dish in sapa

Seger – seger kaaaan?

Di Sa Pa saya tak sengaja menemukan satu kedai makan yang berada persis di sudut jalan Nguyen Van Troi dan Thach Son, tak jauh dari danau Sa Pa ketika mencari tempat untuk makan malam. Sejak itu, tiap hari dikunjungi hanya untuk makan menu yang itu – itu saja. Kedainya tak punya nama, sekali makan VND 50K.

Sewaktu di Saigon, saya terlanjur jatuh hati pada rasa yang disajikan di rumah makan di sebelah apartemen. Hari pertama sempat miskom dengan ibunya yang mengatakan  (dengan bahasa isyarat) mereka buka sampai malam. Hari itu saya tahan – tahanlah gak makan malam di tempat lain, tapi sesampai di depannya TUTUP.

Quan 35
35 Nguyen Van Trang, Ben Thanh Ward, District 1, Saigon

what to eat for breakfast in saigon, must try in saigon, lunch menu in saigon

Brunch di Quan 35, Saigon

Hu Tieu Nam Vang, best pho in saigon, must in saigon

Hu Tieu Nam Vang versi Quan 35

Setiap pagi di Quan 35 saya tak akan melewatkan semangkuk Sup Pare Isi Daging Babi Cincang, menu tambahan lainnya tergantung yang sudah siap dan menggoda mata. Sekali makan VND 40K – 80K, tergantung makanan apa yang dipilih.

Terakhir, sebelum ngeces karena mengingat – ingat perjalanan rasa kemarin; kembali ke perkara bahn mi yang telah membuat lidah merindu. Bahn Mi Hong Hoa menjadi langganan saya membeli Bahn Mi Roasted Pork buat kudapan di apartemen tiap malam di Saigon. Antrian pembeli di kedainya sejak subuh menjadi pemandangan sehari – hari saat membuka jendela kamar di pagi hari. Pun di malam hari ketika menyikat gigi di kamar mandi dan iseng mengintip ke jalan, masih saja ada yang berkerumun di depannya.

where to eat bahn mi in hanoi, special bahn mi in vietnam, highlands coffee in hanoi

Bahn Mi Tuna Higlands Coffee VND 19K

Bahn Mi Hong Hoa
62 Nguyen Van Trang, Ben Thanh Ward, Distric 1, Saigon

Sebagai penyuka ikan, saya sempat mencicipi Bahn Mi Tuna sebagai bahn mi pertama yang menyentuh lidah di Highlands Coffee di sebelah Hanoi Flag Tower, Hanoi. Namun perjalanan rasa membuat saya menyadari satu hal. Ternyata, beli bahn mi yang benar itu ya .. di pinggir – pinggir jalan di tempat asalnya; Saigon. Saleum [oli3ve].

5 Sajian Kopi Vietnam yang HARUS Disesap di Tempat Asalnya

$
0
0

Kopi Vietnam dengan nama kerennya Vietnamese Drip Coffee, sudah lama hadir di menu kedai – kedai kopi di Indonesia. Hanya saja karena kejadian menggemparkan di sebuah kedai kopi di jantung Jakarta pada awal 2016 lalu, Kopi Vietnam menjadi buah bibir dan banyak dicari – cari untuk diicip orang – orang yang penasaran akan wujud dan rasanya.

hanoi train street kafe, kedai kopi di rel kereta hanoi, ngopi di rel kereta hanoi

Yang hits .. ‘ngopi di pinggir rel kereta di Hanoi

Sebenarnya, yang disebut Kopi Vietnam itu kopi susu! Yang membuatnya berbeda adalah cara menyeduh, penyajiannya serta cerita kehadirannya. Kopi Vietnam diseduh dengan menggunakan phin, cawan aluminium yang memiliki lubang – lubang kecil di pantatnya untuk menyaring kopi. Di kalangan tukang ‘ngopi akrab disebut dripper.

Meski bukan penyesap kopi sejati, saat melakukan perjalanan bisa dipastikan secangkir kopi di tempat yang baru dikunjungi; hadir untuk merayakan perjalanan. Kalau tak bersua kopi, minimal bekal kopi dari rumah yang diseduh 🙂 Di Vietnam, Ca Phe Sua Da tak pernah absen menemani sore saya sejak mengenalnya di Hanoi pada hari pertama menginjakkan kaki di negeri Paman Ho.

dripper, phin, ca phe muoi, salty coffee, starbuck vietnam, kopi vietnam, kopi susu vietnam, tempat ngopi enak di vietnam

Phin a.k.a dripper

Menurut data statistik yang dikeluarkan International Coffee Organization (ICO) pada Juli 2019, Vietnam berada di urutan kedua penghasil kopi terbesar di dunia. Di bawah Brazil dan di atas Indonesia yang berada di urutan keempat dengan Kolumbia pada urutan ketiga. Vietnam pun berada di Top 5 Negara Pengekspor Kopi bersama Meksiko, Kolumbia, Brazil, dan Republik Dominika.

Serupa dengan bahn mi, kopi masuk ke Vietnam lewat tangan misionaris Katolik dari Prancis pada abad ke-19 di utara Vietnam. Bibit kopi pertama yang dibawa adalah arabika (Coffea arabica), ditanam di pekarangan gereja – gereja katolik di wilayah utara. Lama kelamaan bibitnya menyebar ke Vietnam  bagian tengah hingga ke selatan. Dari hasil uji coba tanam di berbagai lahan, mereka kemudian menyadari bahwa kopi lebih senang tumbuh di lahan – lahan di dataran tinggi. Pada awal 1900, Prancis kembali mengenalkan 2 (dua) varietas kopi baru untuk ditanam di Vietnam: robusta (Coffea canephora) dan liberika (Coffea liberica).

negara penghasil kopi dunia, top 10 country coffee production, indonesia penghasil kopi keberapa di dunia

Sebagai penyesap arabika yang mengakrabi pengolahan kopi sewaktu kecil dari petik buah hingga siap diminum; lidah saya sedikit shock ketika menemukan robustalah yang mendominasi sajian kopi di kedai – kedai kopi di Vietnam. Tapi jangan khawatir, jika kamu masuk ke kedai – kedai kopi kekinian; biasanya di menu mereka ada pilihan varian kopinya koq. Asal bisa ‘ngobrol dengan pramusaji dan baristanya yang lebih sering hanya bisa bercakap Vietnam saja. Perlu diwaspadai, kalau tak terbiasa ‘ngopi (dan tak akrab dengan robusta), siapkan ketahanan lambung untuk menerima kejutan robusta. Baiknya beri landasan dulu lambungnya agar tak kaget. Jangan sampai perjalanan senang – senang berubah mules – mules di negeri orang.

Di negeri asalnya, Kopi Vietnam tak hanya sejenis seperti yang biasa dipesan di kedai – kedai kopi di Indonesia. Dari pengalaman ‘ngopi di beberapa kota di Vietnam tempo hari, saya jadi tahu setiap daerah punya kopi khasnya sendiri – sendiri.

01 – Ca Phe Sua Da
Berasal dari kata cà phê (dibaca: kafe dengan penyebutan e agak panjang, artinya kopi). Ca Phe Sua Da (dibaca serupa kafe soda) secara literal artinya Es Kopi Susu. Lahir di utara Vietnam tempat pertama kali kopi diperkenalkan. Karena Hanoi panasnya ampun – ampunan, ca phe sua da paling laris dipesan.

Dari membaca ulasan beberapa pejalan, sore pertama di Hanoi setelah seharian beristirahat di hostel, berjalan kakilah saya ke Highlands Coffee Flag Tower dan memesan Phin Sua Da ukuran kecil VND 29K dengan menunjuk gambar yang terpampang di menu. Untuk menemani ngopi, saya juga memesan Bahn Mi Ca Ngu (Tuna) VND 19K. Jangan keliru dengan istilah yang digunakan di Highlands Coffee.  Phin pada Phin Sua Da merujuk pada dripper jadi pengertiannya kembali ke Vietnamese Drip Coffee.

highlands coffee vietnam, starbuck vietnam, kopi vietnam, kopi susu vietnam, tempat ngopi enak di vietnam

Ca Phe Sua Da & Bahn Chuoi yang selalu menemani sore di Hanoi

Highlands Coffee ini Starbuck-nya Vietnam. Pendirinya David Thai, keturunan Vietnam Amerika yang terinspirasi dengan menjamurnya Starbuck di Amerika. Ia pulang ke Vietnam membuka kedai pertamanya di Hanoi pada 1999. Kini Highlands Coffee dengan mudah dijumpai dari Hanoi hingga Saigon (Ho Chi Minh City). Bila dihitung mungkin sudah mencapai 300 gerai. Karena kebanyakan kedainya nempel dengan museum, jadilah selama di Vietnam saya tak pernah absen ke Highlands Coffee, kecuali di Sa Pa yang tak ada cabang dan Hoi Ann karena di kedua kota tersebut saya lebih senang membeli jus murni yang segar – segar di pinggir jalan.

Highlands Coffee Flag Tower
28 A Dien Bien Phu, Dien Ban, Ba Dinh, Ha Noi
Telp +84 24 3823 3339
Buka pk 07.00 – 23.00

Ada kejadian lucu sewaktu memesan Phin Sua Da – saya lupa hari keberapa? – yang melayani cowok, rambutnya pirang, kebanyakan gaya, dan tak paham bahasa Inggris. Saya ‘ngotot minta small cup karena itu yang selalu saya pesan. Dan dia ngotot menjawab .. NO NO NO! sembari tangannya dadah dadah. Karena bersitegang sementara antrean memanjang, dan yang di belakang saya sekelompok lelaki gemulai yang mulai rusuh; mbak yang baik hati itu datang sebagai penengah. Ia buru – buru membuka satu kasir lagi, meminta rekan kerjanya yang masih ‘ngedumel untuk tenang, dan mengarahkan saya mengantre di depannya dengan penuh senyum sembari minta maaf untuk kelakuan rekannya yang tak sopan terhadap pelanggan.

Pelajaran penting, walau ada peribahasa mengatakan masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang sapi melenguh; belajarnya memahami kata – kata bahasa Inggris yang umum dipakai di keseharian agar tak ‘ngotot ketika ada orang asing berkunjung ke daerahmu dan mengajakmu berbahasa Inggris.

Selain Phin Sua Da, menu kesukaan di Highlands Coffee adalah Bahn Chuoi (Banana Cake) VND 19K.  Kedua menu inilah yang bolak balik dipesan setiap sore sampai – sampai seorang pramusaji perempuan yang baik hati di Highlands Coffee Flag Tower begitu melihat saya muncul di depan kasir, dia duluan yang menyebut pesanan saya. Jika ingin membeli buah tangan untuk orang – orang kesayangan, di gerai – gerai Highlands Coffee tertentu juga menyediakan kopi serta merchandise untuk dibawa pulang. Tempo hari saya belanja kopinya di SC VivoCity di Distrik 7, Saigon (jauh ya? hehe) dengan perhitungan sudah hari terakhir di Vietnam dan kebetulan ketemu Highlands Coffee saat numpang pipis di mal.

02 – Ca Phe Sua Nong
Jika tak biasa minum yang dingin – dingin dan ingin memesan Kopi Vietnam Panas, pesanlah Ca Phe Sua Nong. Untuk yang satu ini, kamu bisa mencobanya di kedai – kedai kopi kekinian. Ada 2 (dua) kedai kopi kekinian yang saya kunjungi sewaktu di Vietnam: Tranquil Books & Coffee di Hanoi dan Tractor Coffee di Saigon.

highlands coffee vietnam, starbuck vietnam, kopi vietnam, kopi susu vietnam, tempat ngopi enak di vietnam

Sisa es batu di Orange Juice, baru teringat motret setelah habis 🙂

Tranquil Books & Coffee ini cocok buat yang senang membaca buku dan bekerja di kedai kopi yang nyaman. Di kedainya yang tak terlalu lega namun nyaman untuk bergerak, ruang duduknya dibagi 4 (empat) di dua lantai: teras, bar, ruang tengah di lantai bawah, dan lantai atas. Di ruang tengah ditempatkan lemari besar yang menempel ke dinding diisi banyak buku. Pada waktu – waktu tertentu ada hiburan live music. Pun kalau kamu senang bermain musik, bisa saja memainkan piano yang sengaja di tempatkan di salah satu sudut duduk di lantai bawah atau memetik gitar. Asal tahu diri saja, tidak menimbulkan kebisingan dan mengganggu tamu yang lain.

Tranquil Books & Coffee
5 Nguyen Quang Bich, Cua Dong, Hoan Kiem, Ha Noi
Telp +84 395 049 075 / 0395 049 075
Buka: pk 08.00 – 22.00

tranquil books & coffee, starbuck vietnam, kopi vietnam, kopi susu vietnam, tempat ngopi enak di vietnam

Tranquil Books & Coffee

Saya datang ke Tranquil Books & Coffee bukan pada waktu jamnya minum kopi. Jadi selagi di sana saya memesan Orange Juice dan Banana Cake @VND 40K sembari leyeh – leyeh di sofa setelah kaki lelah berjalan seharian. O,ya .. kedainya berada di dalam gang kecil. Rumah di depannya seperti barbershop tempo dulu yang isinya engkoh – engkoh gitu, membuat saya kebingungan ketika diturunkan abang Ojol di depan rumah tersebut. Untung engkoh – engkohnya paham dan ‘nunjuk – ‘nunjuk ke gang di sebelah yang dihiasi jemuran baju yang bergelantungan dari atas rumah si engkoh 🙂

Tractor Coffee saya temukan tak sengaja ketika mencari kedai untuk menumpang mengisi daya gawai yang sudah sekarat selagi bersantai di Tao Dan Park sambil menunggu waktu buka War Remnants Museum.  Meski tak terlalu jauh dari apartemen, saya enggan untuk kembali ke sana karena bisa – bisa masuk kamar lalu tertidur.

Serupa saat ke Tranquil Books & Coffee, saya datang ke Tractor Coffee di jam saya sudah brunch namun belum waktunya ‘ngopi. Agar tak terlalu terlalu kentara hanya mampir untuk mengisi daya, saya pun memesan Orange Juice VND 35K dan Homemade Cake (Pie Isi Babi) VND 15K.

tractor coffee vietnam, starbuck vietnam, kopi vietnam, kopi susu vietnam, tempat ngopi enak di vietnam

Pia-nya enak banget deh, mengandung beb soalnya 🙂

Tempatnya asik, di ruang ber-AC-nya siang itu terlihat ada sekelompok anak muda yang sedang melakukan pertemuan. Tak lama mereka pergi berganti dengan sekelompok pekerja yang juga asik membahas proyek.

Tractor Coffee
16 Cach Mang Thang 8 District 1
Ho Chi Minh City
Buka: pk 08.00 – 23.00

Jika mampir ke kedua kedai di atas, ada pilihan varian kopinya. Mau arabika atau robusta. Saya sempat bingung ketika melihat – lihat menu di Tractor disodori yang berbahasa Vietnam. Beruntung ada pramusaji perempuan yang mendadak sadar minta maaf, dan membalik menu di tangan saya agar yang terlihat menu dalam bahasa Inggris.

cha phe sua nong, orient express sapa hanoi, train to sapa vietnam, train in vietnam

Ca Phe Sua Nong dari Orient Express minumnya diirit – irit saking nikmatnya

Ca Phe Sua Nong yang nikmat justru saya sesap pertama kali di perjalanan dengan kereta malam Orient Express jurusan Lao Cai – Hanoi. Saya memesannya kepada petugas kantin untuk diantarkan pagi – pagi ke kompartemen sebelum kereta tiba di Hanoi. Benar saja, 30 menit sebelum kereta sampai di Stasiun Hanoi, petugasnya sudah mengetuk – ngetuk pintu kompartemen, ca pheee … ca pheee !! Satu cup VND 20K. Yang kedua di kedai kopi di dalam Temple of Literature VND 35K. Saya lupa nama kedainya, cukup nyaman untuk ‘ngadem hanya saja tak ada kudapan di sana.

03 – Ca Phe Thrung
Banyak yang bilang belum sahih ke Hanoi bila belum mencoba Ca Phe Thrung alias Vietnam Egg Coffee di Giang Cafe, kedai kopi yang direkomendasikan banyak pejalan tempat Ca Phe Thrung diracik pertama kali oleh Nguyen Giang pemilik kedai pada 1946. Meski Giang Cafe tak jauh dari hostel, seperti biasa saya melipir ke kedai lain dan memilih untuk menikmati Ca Phe Thrung di Hanoi 1980s Coffee. Kedai kopi yang saya pilih secara acak di pinggir rel kereta Hanoi yang instagenik itu.

highlands coffee vietnam, starbuck vietnam, kopi vietnam, kopi susu vietnam, tempat ngopi enak di vietnam

Ca Phe Thrung, minumnya di pinggir rel kereta Hanoi

Meski sempat ‘nyicip Kopi Talua di Padang Panjang setahun lalu, penyajian Kopi Telur Vietnam berbeda! Ca Phe Thrung perpaduan dari kopi, kuning telur, condensed milk. Ia biasa diantarkan dengan secangkir air putih. Pilihannya ada yang panas juga dingin. Jika kamu tak suka telur mentah, pesanlah yang panas. Lalu meminumnya juga harus cepat – cepat, tak boleh berlambat – lambat agar rasanya tak tinggal berlama di kerongkongan. Itulah gunanya si air putih tadi, menyiram rasa – rasa eneg yang tersisa di saluran cerna bagi mereka yang tak terbiasa makan telur mentah.

Hanoi 1980s Coffee
So 48 Chan 5 Duong tau Phung Hung, Hoan Kiem
100000 Ha Noi
Telp +84 98 855 12 34
Buka: pk 08.00 – 23.00

Bagi lidah saya, Ca Pe Thrung terlalu manis. Tapi tak apa mencoba biar tahu rasa kopi yang secangkirnya dihargai VND 40K itu.

04 – Ca Phe Muoi
Jika Hanoi terkenal dengan Ca Pe Thrung-nya, Hue dikenal sebagai tempat lahirnya Ca Phe Muoi a.k.a Salty Coffee yang tak akan dijumpai di kota – kota yang lain. Saya menikmati Salty Coffee di Ca Phe Muoi, kedai kopi legend pionir salty coffee; atas ajakan Thu, mahasiswi Hue University yang menemani saya berkeliling selama di Hue.

Kami datang ke Ca Phe Muoi sekitar pk 08.30 di saat orang ramai minum kopi sehingga kedainya penuuuuuh. Nasib baik, ada satu meja yang ditinggalkan pelanggan sebelumnya, sehingga kami bisa cepat – cepat duduk di sana. Saya pasrah pada Thu yang bergegas ke dalam rumah untuk memesan Salty Coffee. Di jalan Thu sudah panjang lebar menjelaskan diakhiri promosi, if you like coffee, you should try Salty Coffee of Hue.

O, iya kedai Ca Phe Muoi ini memiliki dua cabang di Hue, satu entah dimana (alamatnya ada di bawah), yang satu di rumah pemiliknya. Yang kami datangi pagi itu, kedai pertama. Tempatnya asik. Sayangnya tak sempat foto – foto karena kami memberi kesempatan kepada pelanggan lain yang sudah mengantre untuk duduk. Pun kami harus bergegas, berlomba dengan matahari agar tak terlalu kepanasan di jalan.

ca phe muoi, salty coffee, starbuck vietnam, kopi vietnam, kopi susu vietnam, tempat ngopi enak di vietnam

Ca Phe Muoi siap disesap

Ca Phe Muoi (Cà Phê Muối)
10 Nguyen Luong Bang, P. Phu Hoi, Tp. Hue, Hue
Buka: pk 06:30 – 11:00 pk 15:00 – 23:00

142 Dang Thai Than, Hue
Buka pk 06.30 – 22.00

Salty Coffee diseduh dengan cara tradisional menggunakan phin. Kopinya disaring dengan phin yang diletakkan di atas cangkir yang sudah diisi dengan salty cream. Tunggu beberapa saat hingga semua kopi turun ke dalam cangkir baru diaduk perlahan – lahan. Tambahkan bongkahan es batu ke dalamnya sesuai selera agar kopinya sedikit adem, baru deh minum. Jika ingin menikmati yang hangat, gak usah dikasih es batu. Terakhir, dorong dengan air putih dingin.

Lidah saya lebih menyukai Salty Coffee daripada Vietnam Egg Coffee. Harganya pun gak mahal, VND 20K saja.

05 – Ca Phe Nong dan Ca Phe Den Da
Ada beberapa manfaat kopi bagi tubuh selama dikonsumsi dengan benar dengan porsi yang tak berlebih (baiknya tanpa gula dan berbagai campuran = kopi pahit). Di antaranya anti oksidan, mengurangi potensi diabetes, mengurangi resiko kanker, meningkatkan produktifitas, meredam mual dan menetralisir lambung.

Di perjalanan dengan kereta senja dari Da Nang turun ke Saigon, saya memesan Ca Phe Nong untuk menetralisir rasa aneh yang muncul di saluran cerna usai sarapan mi goreng asin dari gerbong restorasi. Pagi itu, karena takut kebablasan jekpot; saya pesan kopinya dengan menunjuk – nunjuk brankar yang didorong oleh petugas restorasi. Apa yang dilakukan petugas itu?

Dia mengambil satu botol berisi cairan hitam pekat, menuangkan sedikit isinya ke dalam cup, lalu berjalan ke arah gerbong sebelah, membuka kran air panas di dekat wastafel, lalu kembali ke bangku saya menyodorkan cup yang mengebul, katanya, “ca phe nong” sembari mengangkat 2 jari sebagai bahasa isyarat untuk VND 20K. Sesampai di Saigon, saya baru tahu kopi yang saya pesan di kereta itu Saigon Black Coffee dalam bahasa setempat disebut Ca Phe Nong alias Kopi Hitam Panas (tanpa gula).

Perkara si mas restorasi menyimpan stok kopi tadi di dalam botol, saya rasa itu demi kepraktisan semata agar dirinya tak bolak – balik menyeduh kopi ketika ada yang memesan. Pernah memerhatikan petugas kebersihan di commuter line yang bawa – bawa botol air mineral berisi cairan pel untuk disemprot – semprot ke lantai gerbong? Kira – kira serupa itulah hahahaha.

ice black coffee vietnam, es kopi hitam vietnam, starbuck vietnam, kopi vietnam, kopi susu vietnam, tempat ngopi enak di vietnam

Ca Phe Den

Jika kopi hitamnya dingin, disebut Ca Phe Den atau Ca Phe Den Da. Secara kebetulan keinginan saya bisa dipahami oleh engkoh pemilik kedai kopi klasik yang membuat saya tertarik untuk mampir di jalan Nguyen Thien Thoat. Kedai tak bernama, nomor rumahnya pun saya tak tahu karena tak terpampang di depan kedai itu. Sebut saja Ca Phe Deden. Mungkin karena melihat saya pagi – pagi bersimbah keringat saat masuk, si engkoh langsung paham .. ini anak pasti butuh yang dingin – dingin. Maka tersajilah segelas Ca Phe Den ditemani Es Teh. Saking hausnya, yang disambar duluan malah tehnya hahaha.

Ngopi paling asik di Vietnam ya duduknya di bangku dan meja pendek berbaur dengan warga lokal. Meski sering cuma senyum – senyum ketika diajak ngobrol dan nggak paham mesti menjawab apa lalu buru – buru mengaku bukan orang Viet.

Ca Phe Deden banyak dimampiri warga lokal yang hendak berangkat kerja, juga yang tinggal di sekitar. Selama duduk – duduk di sana, ada tiga orang yang mampir beli dan dibawa berjalan, juga seorang bapak – bapak yang datang saja duduk di hadapan saya. Untuk kesegaran kopi pagi itu saya hanya bayar VND 15K.

06 – Ca Phe Bac Xiu
Bonus. Kabar baik bagi kamu yang tak terbiasa minum kopi tapi ingin sekali mencicipi kopi di Vietnam, pesanlah Ca Phe Bac Xiu. Kopi dengan kadar kopi sedikit dan banyak susunya. Cocok untuk yang tak suka kopi. Untuk rasanya saya tak paham karena tak pernah mencobanya. Perkiraan saya mungkin serupa Sanger dari Aceh atau bisa jadi lebih bening.

Kata orang, tak mantap terbang jauh – jauh ke Vietnam jika belum menyesap kopi dan menikmati pho-nya. Meski tak wajib menyesap kopi di keseharian pun jaraaang makan mi – mi-an; ketika di Vietnam dua menu itulah yang menemani di saat haus dan lapar. Pun bolehlah berbangga – tanpa sadar – menikmati kopi khas masing – masing wilayah Vietnam di tempat asalnya meski sebelumnya tak melakukan penyusuran perkara kopi di perjalanan tempo hari. Itulah hikmah sebuah perjalanan: bersyukur, nikmati, dan belajar banyak sabar. Saleum [oli3ve].

5 Kuliner Legendaris Surabaya yang Kan Selalu Dikenang

$
0
0

Selain dikenal sebagai Kota Pahlawan dengan tinggalan masanya yang tak akan pernah usai disusuri dalam sehari, Surabaya juga dikenal karena Selaksa Kuliner-nya. Jangan pernah ‘ngaku mlaku – mlaku ke Surabaya bila tak pernah menikmati sajian kulinernya. Meski terkadang rencana tinggal wacana, tetap memegang teguh prinsip sempat tak sempat ya haruslah disempatkan, karena taklah lengkap datang ke Surabaya bila tak menyempatkan untuk menikmati kuliner legendarisnya.

kuliner legendaris surabaya, sop buntut cak durasim, es blewah cak durasim

Sop Buntut dan Es Blewah Cak Durasim

Gimana caranya? Efisiensi waktu, pastikan MAU MAKAN APA? DIMANA? di Surabaya.

Di perjalanan awal tahun ke Surabaya tempo hari, saya mengatur baik – baik jadwal perjalanan agar pilihan tempat makan tak menjauh dari tempat bermain supaya tak terjebak. Kecuali, ada yang mengajak makan jauh – jauh di saat waktu lowongnya panjang. Yang penting, lidah terpuaskan dan kenangan bisa ditorehkan #ehh

Agar bisa fokus makannya, saya mengerucutkan pilihan untuk menikmati 5 (lima) kuliner legendaris Surabaya berikut di antara jadwal makan – makan lainnya:

01 – Tahu Kraton
Dikenalkan pertama kali oleh Reni, seorang kawan yang saya kenal di Shangri-la Surabaya pada 2013 lalu. Dia bilang Tahu Kraton, kedai makan langganan keluarganya dari jaman Opa Oma-nya masih muda. Mereka sekeluarga biasanya mampir menikmati sarapan di sini sepulang ibadah.

Entah karena di perkenalan pertama makannya malam – malam, setiap ke Surabaya saya pun mampir ke Tahu Keraton di malam hari ketika perut sebenarnya sudah diisi makan malam tapi mulut masih ingin mengunyah 😉

kuliner legendaris surabaya, tahu kraton, tahu campur surabaya

Menu spesial di Tahu Kraton adalah Tahu Campur. Karena kedainya bernama Depot Kraton, pelanggannya lebih mengakrabinya dengan sebutan Tahu Kraton. Nama yang melekat hingga hari ini. Dan meski ada banyak penjual tahu campur di Surabaya, selera lidah terlalu susah dikhianati.

Seporsi Tahu Kraton dihidangkan di dalam piring berisi mi kuning diberi tambahan taoge, daun selada, potongan tahu goreng, kentang rebus, perkedel, potongan tomat, daging tetelan, disiram dengan bumbu kuah petis lalu diberi pemanis emping dan kerupuk udang. Jangan lupa untuk memesan Temulawak atau Teh Hangat sebagai teman makan.

kuliner legendaris surabaya, tahu kraton, tahu campur surabaya

Depot Tahu Kraton
Jl Ngamplak I No 35,
Genteng, Surabaya
Telp 031 – 5453166
Buka: pk 09.00 – pk 13.30, pk 17.00 – pk 22.00

Datanglah ke sini pagi hari saat kedai baru buka atau di malam hari ketika perut sebenarnya sudah kenyang tapi lidah masih ingin menikmati sesuatu. Jangan khawatir, harga makanannya sangatlah bersahabat.

02 – Bakcang Peneleh 92
Entah sudah berapa kali melewati rumah di Jl Peneleh 92, tak jauh dari Makam Peneleh,  tapi baru kemarin itu mampir untuk sarapan karena sangat kebetulan tak jauh dari Ganefo, rumah engkong The Toan Ing, tempat menginap sewaktu ke Surabaya tempo hari.

Setengah abad lalu, generasi pertama penjual bakcang ini senang membantu tetangga membuatkan pesanan bakcang untuk perayaan Hari Raya Peh Cun. Awal 1980, Oei Kung Giok, generasi keduanya, menekuni usaha pemesanan bakcang dengan serius demi menopang ekonomi keluarga sehari – hari. Usaha yg kini diteruskan ibu Kemala, generasi ketiga di keluarga; dilakukan dari dapur saja. Dari membuat, menerima pembeli hingga mengirimkan pesanan bakcang keluar kota.

kuliner legendaris surabaya, bakcang spesial surabaya, bakcang peneleh

Saya datang pk 07.30 mendapati rumah yang sepiiiiii. Iseng aja masuk ke pekarangan samping mengikuti petunjuk yang terbaca pada spanduk di depan dan mendapati teras rumah cina jadul yang besar. Dindingnya berwarna putih, kontras dengan warna hijau pada pintu, jendela, dan pilarnya. Di bagian kanan depan teras ada ruang berupa dapur. Di sana ada seorang lelaki Tionghoa asik menikmati sarapannya. Tak merasa terganggu sedikit pun meski saya sudah berhalo – halo dengan suara sedikit keras. Dialah yang memberi tahu agar saya masuk saja ke dalam rumah hingga ketemu dapur.

kuliner legendaris surabaya, bakcang spesial surabaya, bakcang peneleh

Meski sudah diberi petunjuk, tetap saja masuknya ragu – ragu. Pakai ketuk pintu dulu, melewati ruang tamu, ruang tempat dupa sembayang, dua pintu kamar yang besar – besar hingga bertemu dapur yang legaaa. Kepada dua perempuan yang saya jumpai di dapur, saya langsung memesan satu Bakcang Babi dan Teh Manis Panas untuk sarapan. Pilihan lain ada Bakcang Ayam, Bakcang Ayam/Babi Spesial (dengan tambahan telur), jangan khawatir tertukar karena pilihan rasa disesuaikan dengan warna tali rafia yang mengikat bakcang.

Bakcang Peneleh 92
Jl Peneleh No 92, Genteng
Surabaya 60274
Telp 031-5317521
Buka: pk 07.00 – pk 14.00

Harganya? Sepertiga dari harga bakcang spesial pesanan seorang kawan. Kalau ada yang murah dan enak, kenapa mesti beli yang mahal – mahal hanya untuk sekali haaap habis?

kuliner legendaris surabaya, bakcang spesial surabaya, bakcang peneleh

Info penting yang HARUS diingat – ingat bila ingin ke Bakcang Peneleh 92, rumah ini BUKANlah kedai makan! Tak ada meja kursi untuk duduk – duduk makan di tempat. Jadi kalau datang beramai – ramai dan ingin makan bakcang, makanlah sembari berdiri hehe. Hal berbeda tentu saja berlaku pagi itu, karena datang sendiri dengan muka tak berdosa; si mbak yg murah senyum dengan sigap menyiapkan pesanan saya dan membereskan ujung meja yang kosong di dekat tangga untuk ditempati makan.

03 – Kwetiau Apeng
Setelah beberapa kali mencicipi kwetiau, salah satu yang rasanya selalu terkenang – kenang di lidah ya Kwetiau Apeng. Kedainya ada di daerah Wonorejo, Surabaya. Satu itu tok, gak buka cabang meski pada jam makan siang atau malam antrean pelanggannya mengular di luar kedai menunggu kesempatan untuk duduk memesan makanan kesukaan di dalam ruang berpendingin yang ukurannya segitu – gitu saja sejak berdiri pada 1990an lalu.

Saya tidak akan pernah lupa saat pertama kali makan di Kwetiau Apeng. Dua hari setelah teror bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) jalan Arjuno, Surabaya. Kwetiau Apeng hanya beberapa langkah dari pertigaan Arjuno dan Kedungdoro. Sehari sebelumnya saya terbang ke Kota Pahlawan karena sudah terlanjur membeli tiket dan ada urusan yang memang harus diselesaikan di sana.

kuliner legendaris surabaya, kwetiau apeng surabaya, apeng kwetiau medan, kwetiau enak di surabaya

Di hari kepulangan, saya menikmati brunch Kwetiau Apeng bersama Andi dan Elmo, dua kawan baik, pengelola rumah makan, teman berburu makanan di Toraja yang kembali ke Surabaya untuk membuka kedai makan. Semoga di menunya ada Tempura Pare dengan sambelnya yang aduhai itu ya  😉

Ada banyak pilihan makanan di Kwetiau Apeng, entah kenapa dua kali ke sini pesannya yang itu itu lagi saking sukanya; Mi Keriting Rebus dengan toping Daging Babi Goreng dan Telur Puyuh haha. Lupakan kolesterol! Minumnya kalau gak Es Teh Tawar, Jus Jeruk. Bila tak makan babi, pesanlah makanan yang tak mengandung daging babi. Harga makanannya sangat wajar. Seporsi kwetiau/mi spesial 50K sudah termasuk pajak dan dapat bonus kenangan rasa yang endang tralala.

Apeng Kwetiau Medan
Jl Kedungdoro 267, Wonorejo
Tegalsari, Surabaya 60251
Telp 031 -5345778
Buka pk 08.30 – pk 23.00

Jika ingin makan nikmat tanpa merasa harus bergegas karena ada yang menanti meja kosong, datanglah di antara jam makan siang/malam.

04 – Rujak Cingur Cak Durasim
Ini makanan yang harus banget dicobain di Surabaya. Rujak Moncong Sapi! Serupa dengan Tahu Campur, kedai Rujak Cingur bertebaran di seantero Surabaya, tinggal tentukan pilihan lokasi, harga, dan rasa kenangan yang akan dibawa pulang. Yang terpenting cek ricek dan pertimbangkan dulu harga makanan yang ditawarkan. Jangan sampai usai makan yang dikenang adalah total kerusakan yang ditimbulkan.

kuliner legendaris surabaya, rujak cingur terenak di surabaya, rujak cingur cak durasim, rujak cingur legendaris

Seporsi Rujak Cingur Cak Durasim disajikan dalam pinggan berisi rebusan sayur kangkung, taoge, irisan tempe dan tahu goreng, lontong, potongan kentang rebus, potongan bengkoang, mangga muda, nanas, cingur sapi yang empuk disiram dengan saus petis. Jika takut kekenyangan boleh kok memesan tanpa pakai lontong, atau bila tak suka asem, buahnya boleh pilih bengkoang saja. Agar lebih nikmat, pesanlah dengan petis spesial. Kata si ibu, harganya tak terlampau jauh berbeda dengan yang biasa. Pun pedas tidaknya bisa disesuaikan dengan kadar kepekaan lidah.

Sepuluh tahun ini jika sedang di Surabaya dan lidah merindu Rujak Cingur maka larinya pasti ke Rujak Cingur dan Sop Buntut Genteng Durasim di Jl. Genteng Durasim. Tempo hari waktu menginap di Paviljoen, saya pun bela – belain ke sini. Dari penginapan tinggal belok kiri lewat samping pasar Genteng, jalan sedikiiiit; sampai.

kuliner legendaris surabaya, sop buntut cak durasim, es blewah cak durasim

Kedai Rujak Cingur dan Sop Buntut Cak Durasim

Rujak Cingur dan Sop Buntut Genteng Durasim
Jl. Genteng Durasim No.29, Genteng, Kec. Genteng, Kota SBY, Jawa Timur 60275
Telp 031-5358213
Buka: pk 10.30 – pk 17.30

Kedai sederhana yang berjualan sejak 1943 ini, kini dikelola oleh generasi kedua. Menu spesial yang juga digemari pelanggan setia di kedai ini adalah Sop Buntut. Buntutnya empuk dan racikan bumbunya enak bangeeeet. Untuk mengusir haus, saya biasanya memesan Es Cao, Es Jeruk, atau Es Blewah.

05 – Es Krim Zangrandi
Kalau di Jakarta ingin minum es krim mampir ke Es Krim Tropik atau Ragusa, maka bila sedang di Surabaya mampirnya ke Zangrandi. Surabaya kotanya panas. Jalan kaki sedikit, inginnya minum yang dingin – dingin. Meski tenggorokan tak boleh sering – seringn dilelehin es, kadang tergiur juga untuk mampir ke kedai es krim. Minum esnya harus melihat sikon, agar tak pulang tenggorokan soak lalu batuk berhari – hari.

kuliner legendaris surabaya, es krim legendaris surabaya, es krim zangrandi, zangrandi ice cream

Mungkin karena dampak cuaca yang sangat panasss, ada sedikit drama saat memesan es krim di Zangrandi tempo hari. Sebagai penggemar pisang, saya memesan menu kesukaan saya; Banana Split ditambah Grandma’s Pie. Setelah menunggu dan lidah membayangkan pesanan yang dirindukan, datanglah mas – mas mengantarkan pesanan. Saya yakin pesanan tak salah, karena sudah dikonfirmasi ulang sewaktu si mas menerima pesanan. Tapi koq Banana Split gak kelihatan pisangnya? Oalaah .. iki Noodle Ice Cream! Yasudahlah, meski biasanya rajin komplen, hari itu sabarnya kebangetan; gak pengen marah. Memang harus menikmati yang berbeda agar paham makna hidup wkwkw.

Zangrandi Ice Cream
Jl. Yos Sudarso No. 15, Embong Kaliasin
Genteng, Surabaya 60271
Telp 031 – 5345820
Buka: pk 10.00 – pk 22.00

kuliner legendaris surabaya, es krim legendaris surabaya, es krim zangrandi, zangrandi ice cream

Noodle Ice Cream dan Grandma’s Pie

Sejak berdirinya Zangrandi Ice Cream memakai nama mengikuti nama pendirinya, seorang Italia yang membuka kedai es krim di Surabaya pada 1930, Roberto Zangrandi. Ketika keluarga Zangrandi harus pulang ke Italia, pada 1960 usaha es krim ini diambil alih oleh Adi Tanumulia. Kini dengan nama Zangrandi Ice Cream, kedai ini tetap berdiri dan berbagai varian es krim yang baru dan dikelola oleh generasi ketiga keluarga Tanumulia. Dengan 50K, kamu sudah bisa menikmati seporsi es krim pilihan.

06 – Carpentier Kitchen

Selalu ada bonus dari setiap perjalanan. Meski tak ada di dalam jadwal target yang harus disatroni, saya tak menampik ajakan Andi & Elmo untuk bersantai di kedai makan kekinian. Pergilah kami ke Carpentier Kitchen, kedai kekinian yang berdiri pada 2012. Carpentier menempati bangunan rumah kolonial 2 (dua) lantai di daerah Tegalsari dengan konsep kafe distro.

kuliner legendaris surabaya, carpentier kitchen surabaya, kafe and distro in surabaya, carpentier menu

Janganlah kaget bila mendorong pintu kacanya, yang tampak pertama kali adalah gantungan baju dan pernak – pernik fashion anak muda. Karena di dalam satu rumah itu memang ada dua gabungan usaha: ORE Store dan Carpentier. Agar lebih fokus makannya, segeralah temukan tangga dan bergegas ke lantai dua. Walau di lantai dua juga ada pajangan sepatu dkk, setidaknya pilihlah bangku yang sedikit lebih jauh dari benda – benda itu haha.

pancake carpentier surabaya

Banana Cinnamon Pancake

Segala sesuatu ada waktunya. Ternyata Carpentier Kitchen tak jauh dari Artotel, tempat menginap 3 (tiga) tahun lalu tapi saya baru tahu tempatnya kemarin itu. Thx to Andi yang sudah mentraktir nyemil Banana Cinnamon Pancake, Crispy Mushroom, Fried Calamari, Tahu Goreng, Hot Pepermint Tea, Avocado Juice, & Milkshake kalau tak salah mengingat.

Carpentier Kitchen
Jl Untung Suropati No 83
Tegalsari, Surabaya
Telp 031-5682074
Buka: pk 09.00 – pk 22.00 (Minggu tutup)

kuliner legendaris surabaya, carpentier kitchen surabaya, kafe and distro in surabaya, carpentier menu

Meski letaknya tak jauh dari Artotel Hotel tempat saya menginap 3 tahun lalu, saya baru tahu Carpentier Kitchen kemarin itu. Selalu ada waktu terbaik untuk bersua kan?

Btw, dari semua yang dicobain, saus cinnamon yang diakui sebagai saus spesial di pancake-nya menimbulkan rasa giung yang kebangetan. Pancakenya sendiri sudah manis, diberi tambahan saus yang manis banget menimbulkan rasa yang tak nyaman di lidah. Di lain waktu jika ke sini lagi berarti harus pesan tanpa saus cinnamon saja.

Masih banyak kedai makan yang menggugah selera di Surabaya. Pada akhirnya, semua kembali pada berapa banyak waktu yang ingin dihabiskan untuk memamah biak, dan seberapa porsi yang diijinkan untuk turun ke lambung. Saleum [oli3ve].

Selasa Pagi bersama Adek

$
0
0

Sudah lama rumah di jalan Teuku Umar itu ingin dikunjungi, namun tak pernah benar – benar diniatkan. Walau beberapa pagi pernah melintas bahkan berdiri di luar pagarnya saat mengayuh sepeda, baru pada Selasa pertama di Agustus lalu (benar – benar) tergerak untuk mampir. Tanpa berencana. Tiba – tiba saja keinginan itu datang ketika melihat patung dada A.H. Nasution di Satria Mandala. Kenapa tak sekalian ke Teuku Umar?

museum ah nasution, sasmitaloka nasution, ade irma suryani, peristiwa g30s pki, jenderal nasution

18 September 1948 – Partai Komunis Indonesia (PKI) yang didalangi oleh Musso yang baru saja pulang dari Soviet, memimpin aksi pemberontakan di Madiun. Mereka ingin mendirikan negara Soviet di Indonesia dengan membentuk pemerintahannya sendiri. Untuk mengamankan keadaan, dua hari setelah kejadian yang dikenal dengan Perisitwa Madiun itu; Kolonel Nasution, wakil Tentara Keamanan Rakyat (TKR) masa itu, mengambil kendali memimpin operasi penumpasan PKI Madiun karena Panglima TKR, Sudirman, sedang tak sehat. Operasi berhasil. Musso mati tertembak pada 31 Oktober 1948 ketika berusaha kabur di Balong, Jawa Tengah.

17 tahun setelah peristiwa Madiun, Nasution menjadi target utama untuk dihabisi pada Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang dimotori PKI. Nasution anti komunis. Ia terkenal sangat keras dalam berhadapan dengan orang – orang yang memegang paham kiri, termasuk mengamat – amati Soekarno.

Siang itu kami meminta ijin menikmati Teuku Umar 40 sendiri saja, tak perlu ditemani oleh petugas yang berjaga. Oleh mas ganteng yang baik hati – belakangan dari mas Dian, rekannya, saya tahu namanya Suroto, pangkatnya kapten – kami  dipersilakan langsung masuk ke dalam rumah induk. Daun pintu depan yang tadinya hanya dibuka satu, dibukanya lebar – lebar.

museum ah nasution, sasmitaloka nasution, ade irma suryani, peristiwa g30s pki, jenderal nasution

Jika ingin ditemani, panggil saja. Jangan lupa isi buku tamu ya, mbak,” katanya sambil berjalan kembali ke pos jaga. Saya menjawabnya dengan bercanda, menaikkan tangan kanan ke samping kening, serupa orang memberi hormat, “Siaaap, mas!” Belum sadar berhadapan dengan seorang kapten 🙂

Kamar utama yang ditempati Pak Nas dan Ibu ada di sisi kanan. Dipisahkan oleh selasar dengan kamar tidur Yanti, puteri sulungnya yang ada di depannya. Kamar Pak Nas dilengkapi dengan kamar mandi dalam, dan sebuah ruang untuk penyimpanan seragam (Ruang Gamad). Di sebelahnya kamar puteri bungsu mereka, Adik (Ade) Irma Suryani, memiliki dua pintu. Satu pintu terhubung dengan kamar orang tuanya, pintu satunya berhadapan dengan ruang makan.

30 September 1965 – Ade Irma malam itu tidur dengan kedua orang tuanya karena kamarnya ditempati oleh nenek dan tantenya yang datang dari Medan. Kami tengah asik memerhatikan instalasi Pak Nas di atas pagar memandang Ibu Nas menggendong Ade Irma yang berlumuran darah yang ditempatkan di Ruang Gamad ketika tiba – tiba terdengar suara lelaki dari kamar.

museum ah nasution, sasmitaloka nasution, ade irma suryani, peristiwa g30s pki, jenderal nasution

Jelang subuh, Pak Nas dan Ibu tak bisa lagi tidur karena gangguan nyamuk. Di saat bersamaan, terdengar suara gaduh dari ruang depan. Ketika pintu kamar dibuka, Ibu Nas mendapati pasukan Cakrabirawa (pengawal presiden) sudah berada di depan kamar dengan senjata siap tembak. Pintu kamar ditutup kembali dan dikunci. Pasukan yang ada di luar berusaha untuk masuk, mereka menggedor – gedor pintu dan memuntahkan peluru untuk membuka pintu.

Saya sontak balik badan menghadap sumber suara, “Ya Tuhaaan! ampuuun mas, bikin kaget.”  Si mas ganteng hanya tersenyum, lalu melanjutkan bercerita tentang peristiwa malam itu dengan runut.

Ade Irma terbangun mendengar suara ribut – ribut. Ia lalu digendong oleh Ibu Nas. Ibu meminta bapak segera menyelamatkan diri. Ibu Pak Nas dan Mardiah, adiknya, ikut terbangun dan masuk ke kamar Pak Nas. Ibu menyerahkan Ade Irma ke dalam gendongan Mardiah, adik iparnya; memintanya mencari tempat yang aman. Karena panik, Ibu Mardiah malah bergegas membuka pintu kamar, disambut berondongan peluru yang mengenai tubuh Ade Irma. Pintu buru – buru ditutup kembali.

museum ah nasution, sasmitaloka nasution, ade irma suryani, peristiwa g30s pki, jenderal nasution

Ibu Nas meraih Ade Irma ke dalam gendongannya. Membawanya sembari menemani Pak Nas keluar ke samping rumah dan memanjat pagar. Melihat tubuh Ade Irma berlumuran darah, bapak tadinya ragu untuk melompat tapi Ibu Nas meyakinkannya, ”Jangan pikirkan kami, pergilah.”

Kami keluar dari Ruang Gamad melalui pintu yang sama yang dilewati Pak Nas pagi itu; tembus ke jejeran kamar – kamar tidur dan dapur kotor di belakang. Di ujungnya terdapat mushola, lalu disambung lagi dengan kamar – kamar tidur. Sebuah volvo hitam terparkir di carpot di seberang dapur, “Itu satu – satunya mobil bapak, hadiah dari pak Habibie tahun 1993.” B.J.Habibie masa itu masih Menteri Riset dan Teknologi.

Kembali ke dalam rumah induk, kami melewati dapur bersih lalu berhenti di ruang makan yang diisi dengan instalasi Ibu Nas menggendong Ade Irma berhadapan dengan 5 (lima) orang Cakrabirawa. Jarak mereka hanya dibatasi oleh meja makan.

museum ah nasution, sasmitaloka nasution, ade irma suryani, peristiwa g30s pki, jenderal nasution

Ibu Nas hendak menelepon tapi kabel telepon telah diputus oleh pasukan Cakrabirawa. Mereka membentak – bentak menanyakan, “Dimana Nasution?” Ibu juga membalas dengan suara keras, “BAPAK Nasution sudah dua hari di luar kota.” Mereka tak mengenal wajah Pak Nas, karenanya sebelum peluit tanda penggeledahan dihentikan; mereka bergegas membawa Tendean yang mengaku sebagai Nasution.

Mas ganteng mengajak kami ke kamar Ade Irma yang sekarang menjadi ruang pamer benda kesayangan Ade Irma juga beberapa barang – barang peninggalan Pak Nas. Sepasang seragam Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) milik Serda. Cad. Ade Irma S.N tergantung di dalam lemari kaca, bersisian dengan baju tidur yang dikenakan Ade Irma pada saat tertembak, juga seragam berikut kruk yang dikenakan Pak Nas ketika melepas jenazah para pahlawan revolusi di Markas Besar TNI AD pada 5 Oktober 1965.

Di bagian bawah lemari dua foto diri Ade Irma berderet dengan sepatu, boneka, tas sekolah, dan botol minumnya. Pada dinding di samping lemari, gambar diri Pak Nas dalam ukuran besar tepat di dadanya disisipkan gambar Ade Irma sedang tersenyum. Sampai di sini, gejolak emosi yang sedari ruang tidur Pak Nas masih terkontrol tak lagi bisa dikuasai. Luapan air hangat dari kedua mata yang mulai buram menderas turun ke pipi membaca tulisan pada gambar itu, PAPAAA … APA SALAH ADEK? Senyum itu lekat ke dalam hati.

museum ah nasution, sasmitaloka nasution, ade irma suryani, peristiwa g30s pki, jenderal nasution

Keluar dari kamar Ade Irma, kami berjalan ke depan, ke kamar Yanti. Di dinding luar kamar tidur yang sekarang dijadikan ruang senjata, tergantung foto Pierre Tendean. Kami berhenti di depan gambar itu, berbagi cerita tentangnya. Saya melirik mas ganteng yang berdiri di samping kanan saya, lalu melihat gambar Pierre. Bolak – balik, koq mirip?

+ Eh mas, ada yang pernah ngomong gak, mas itu mirip dengan Pierre?
Ah mbak bisa aja. Beliau ini indo.
+ Coba deh mas diperhatikan baik – baik gambarnya. Masnya dari timur kan? Mirip lho, mas!

Mas ganteng malu – malu. Tak mau berdebat, tak juga menangkis malah mengajak kami melihat senjata yang digunakan untuk menembak Ade Irma. Senjata otomatis, ia menunjuk senjata di dalam lemari. Artinya, memang sudah disiapkan untuk mematikan target. Tak perlu mengokang, langsung dar der dor ke sasaran!

Malamnya, sepulang dari Teuku Umar, ketika hendak tidur; ada anak kecil asik bernyanyi dan bermain – main di kamar. Menyadari kehadirannya, saya ajak ngobrol saja. Adek, sudah malam. Bobo gih, besok main lagi ya. Lha, dia minta diantar ke tempat ayah dan ibunya! Saya janji mengantarkannya Sabtu pagi. Dan selama menunggu hingga hari itu datang, dia mengikut kemana pun saya pergi. Syaratnya, gak boleh nakal ya, Dek!

museum ah nasution, sasmitaloka nasution, ade irma suryani, peristiwa g30s pki, jenderal nasution

Makam A.H. Nasution dan Ibu Johana Nasution

Sabtu pagi – pagi, kami berangkat ke TMP Kalibata. Pk 07.00 saya melapor ke petugas yang berjaga, menanyakan blok tempat Pak Nas & Ibu, mengisi buku tamu, ijin beli kembang, dan diantarkan ke lokasi oleh seorang petugas. Selagi duduk menabur bunga, tak sadar mulut saya melantunkan Gugur Bunga, lagu yang kerap dinyanyikan Ade Irma sembari sesenggukan di depan pusara Ibu Nas. Ini kali pertama saya ke Kalibata. Kalau bukan karena Ade Irma, tak kan pernah mencari – cari alasan untuk bermain ke sini pakai meleleh pula. Aduh!

Satu tugas selesai. Tidur saya jadi lebih nyaman, tak ada yang merengek – rengek.

Di Selasa pagi, kami berjalan – jalan lagi. Sebelum ke Teuku Umar, kami mampir sebentar ke Blok P, ke tempat peristirahatan Ade Irma. Cukup lama tak bermain ke tempat ini. 7 tahun! Masuknya pun pakai drama, berjalan berputar ke parkiran karena melihat gerbang digembok, lalu turun melewati bak sampah pemadam kebakaran.

Pada peristiwa G30S, Nasution selamat! Delapan orang menjadi korban termasuk puteri bungsu Nasution, Ade Irma dan ajudannya Pierre Tendean serta KS Tubun, penjaga rumah Dr J. Leimena, Wakil Perdana Menteri Indonesia yang bertetangga dengan Nasution. Setelah peristiwa G30S, Lettu Pierre Tendean mendapatkan kenaikan pangkat sebagai Kapten (anumerta).

museum ah nasution, sasmitaloka nasution, ade irma suryani, peristiwa g30s pki, jenderal nasution

Pierre Tendean

Saya kembali ke Teuku Umar karena penasaran dengan mas ganteng. Sayangnya sesampai di sana, petugasnya telah berganti. Dalam hati sih bertanya – tanya. Pertama, di rumah Pak Yani, petugasnya masih sama dengan petugas pada minggu sebelumnya. Kenapa di rumah Pak Nas dalam jangka seminggu sudah diganti? Kedua, mas ganteng orangnya sigap dan luwes, ia tak henti mengingatkan untuk tak memotret dari luar pagar banyak jambret. Mainnya di dalam area berpagar saja. Sementara penggantinya lebih cuek. Ketiga, mas Dian yang minggu lalu duduk – duduk menamani berbincang di samping pos jaga juga tak kelihatan. Yang ada penjual kopi keliling yang dimintai tolong untuk jaga sebentar saat petugasnya shalat. Jadi, yang minggu lalu itu siapa? 🙂

Museum Sasmitaloka A.H. Nasution
Jl. Teuku Umar No. 40 Menteng, Jakarta Pusat
Buka: Selasa – Minggu pk 08.00 – 14.00 (Senin dan Hari Libur Nasional TUTUP)
HTM: GRATIS

Sejak pertengahan 2008, rumah pribadi Pak Nas ini; diperuntukkan sepenuhnya sebagai Museum Sasmitaloka A.H. Nasution yang diresmikan pada 3 Desember 2008. Tak ada pengunjung lain hari itu. Dua kali berkunjung di hari yang berbeda, hanya kami berdua hingga museum tutup. Di minggu sebelumnya saat ngobrol dengan mas Dian, dia bilang pengunjung biasanya ramai di akhir pekan, terutama di Minggu pagi. saleum [oli3ve].

Selalu Ada Kisah yang Tak Ingin Dilewatkan di Georgetown

$
0
0

Lusuh tapi menarik. Kesan yang didapatkan saat pertama kali berkeliling di jalan – jalan lengang kota tua Georgetown, Penang beberapa tahun lalu. Di satu kesempatan, ketika memasuki salah satu jalan tempat rumah – rumah lama dengan teras dan ruang tamu yang sempit dijadikan tempat usaha pemiliknya berdiri berdesakan, saya menjumpai barang – barang yang dijual tampaknya sepantaran dengan usia pemilik toko. Pemandangan yang menambah tak hanya kesan lusuh tapi juga berumur pada kota yang didirikan oleh Francis Light pada 11 Agustus 1786 lalu di Semenanjung Barat Malaysia ini.

penang bridge, traveloka xperience, Traveloka Blog Contest2019, xperienceseru

Penang Bridge menuju Georgetown

Terkenal dengan akulturasi budaya, bahasa, dan agama yang adem dari warganya yang multi etnis, menjadikan Penang sebagai destinasi wisata yang unik dan menyenangkan untuk dikunjungi.

Tahun lalu, ketika kembali ke Penang, saya hanya memiliki waktu setengah hari untuk menikmati Georgetown setelah mengikuti kegiatan selama lima hari penuh. Agar waktu luangnya maksimal, saya harus beranjak pagi – pagi dari hotel. Beruntunglah hotel tempat saya menginap berada di jalan yang sama dengan tempat perisitirahatan Opa Francis Light. Hotelnya di ujung yang satu, Opa Francis di ujung satunya lagi haha. Jadi, pagi itu saya bisa mampir memberi salam terlebih dulu pada The Founder Father of Penang di Protestant Cemetery. Psstt, jangan bilang – bilang ya, saya masuknya dengan melompat pagar karena pagi – pagi tukang sapu taman belum datang dan gerbangnya masih digembok 🙂

francis light, makam francis light penang, protestant cemetery penang, traveloka xperience, xperienceseru

Makam Francis Light, Founder Father of Penang

Saya pun mampir sebentar ke St George’s Church, sayangnya hari itu gereja tutup sehingga tak bisa masuk ke dalam ruang ibadah.  Tak apa. Masih ada hari esok, pula saya bisa menikmati prasasti berisi ungkapan terima kasih untuk Opa Francis Light karena telah menata kota selama menjadi gubernur Prince of Wales Island, nama Pulau Penang pada masa itu. Prasasti tersebut ditempatkan di dalam sebuah monumen berkubah di pekarangan gereja Anglikan tertua di Asia Tenggara itu.

st george's church, traveloka xperience, Traveloka Blog Contest2019, xperienceseru

Monumen Francis Light di depan St George’s Church

francis light, monumen francis light penang, traveloka xperience, xperienceseru

Prasasti di Monumen Francis Light di St George’s Church, Penang

Selepas dari St George’s Church, saya menyusuri jalan – jalan di kota tua Georgetown tanpa memiliki tujuan. Iseng saja. Karena berjalannya di bawah terik, makin lengkaplah suasana yang diberikan dengan kehadiran panas yang menyengat. Pada diri saya hanya bisa meledek, ”makanya Dul, topi dibawa bukan disimpan di koper!

Sebagai penikmat kisah lalu, saya menikmati saat berkeliaran di Georgetown tanpa terpaku pada tempat – tempat yang direkomendasikan pejalan lain yang malah ramai diserbu turis. Berjalan dengan cara begini lebih sering menemukan kejutan – kejutan yang tak terpikirkan. Contoh, ketika melintas di depan vihara Dewi Kuan Im padahal tak ada agenda ke situ. Menurut catatan sejarah, vihara Dewi Kuan Im adalah vihara tertua di Penang yang dibangun di Penang pada 1728 oleh orang – orang Tiongkok yang datang pertama kali ke Penang.

oldest temple in Penang, klenteng tertua di penang, traveloka xperience, xperienceseru

Vihara Dewi Kuan Im

Oh, tapi saya beruntung siang itu. Karena tanpa sengaja berbelok ke Penang Road dan mendapati antrean panjang di pinggir jalan. Penasaran, saya mendekat. Ternyata orang – orang ramai itu sedang mengantre Cendol Teochew, cendol legendaris yang katanya harus diicip bila berada di Penang. Meski sudah lima kali ke Penang, saya baru sekali minum Cendol Teochew. Itu pun minumnya di Sunway Putera Mall, Kuala Lumpur! 🙂 Yasudah, saya pun ikut antre. Kejutan berikutnya, saya diomeli dengan bahasa Kanton oleh engkong pedagang cendol yang berada di seberang gerobak Cendol Teochew karena menikmati cendol saingannya sembari berdiri di dekat gerobaknya! Maaf, cendolnya gak sempat difoto karena kena omel duluan 🙂

penang market, traveloka xperience, Traveloka Blog Contest2019, xperienceseru

Pasar Chowrasta, Georgetown

Menikmati tinggalan masa dan kuliner, dua hal yang tak bisa dipisahkan dari Penang. Bagi penikmat sejarah, Penang adalah destinasi yang menyenangkan. Demikian juga bagi pemburu kuliner. Keluar masuk kedai makanan di Penang, kesempatan yang tak boleh dilewatkan. Saya jadi teringat malam terakhir di Penang tahun lalu, usai kegiatan yang melelahkan, saya “diculik” dua orang panitia ke New Lane Hawker Center di Lorong Baru.

Sepulang makan tengah malam itu, muncul grup whatsapp Oyster Omelette yang tak berkesudahan membahas telur dadar tiram dan kawan – kawan yang kami nikmati di emper apotik sembari menunggu hujan reda. Ah rindu.

penang culinary, traveloka xperience, Traveloka Blog Contest2019, xperienceseru

Jajan tengah malam di New Lane Hawker Centre

Awal November nanti, di dua seperempat abad kepergian Opa Francis, saya akan kembali (lagi) ke Penang. Belajar dari pengalaman lalu, maka untuk perjalanan yang akan datang, saya menambah masa tinggal 1 – 2 hari demi berlama – lama menikmati Georgetown. Karena tiket perjalanan pergi pulang sudah di tangan, bolehlah mulai menyusun rencana perjalanan terutama untuk 2 (dua) hari terakhir.

penang bridge, traveloka xperience, Traveloka Blog Contest2019, xperienceseru

Penang Bridge, salah satu pintu masuk Georgetown, Penang. Keren ya

Setelah #XperienceSeru di ESCAPE Theme Park akhir 2013 lalu, rasanya tahun ini ingin menikmati yang hijau – hijau dari Curtis Crest Tree Top Walk di The Habitat Penang Hill serta mengunjungi beberapa museum yang belum sempat disambangi di Georgetown. Khusus untuk The Habitat, saya sudah memesan tiket masuknya lewat daring agar di sana nanti tak perlu jalan terlalu pagi demi menghindari macet dan antrean ke Penang Hill untuk membeli tiket. Lho, koq bisa, Lip?

Bisa donk, kan ada Traveloka Xperience! Sebuah fitur yang disediakan oleh Traveloka untuk membantu pejalan (dan pengguna aplikasi Traveloka) mengatur perjalanan dengan memesan tiket atraksi di destinasi pilihan. Selain itu, lewat fitur ini juga kamu bisa mencari dan memesan tiket/paket: tur, bioskop, hiburan, olah raga, taman bermain, pijak dan spa, perlengkapan perjalanan, transportasi di tempat tujuan, urusan makan/minum hingga kegiatan kursus/workshop yang ingin diikuti, di dalam bahkan di luar negeri.

traveloka xperience, Traveloka Blog Contest2019, xperienceseru

Cara memesan tiket The Habit Penang Hill Traveloka Xperience

Jika selama ini sudah terbiasa memesan tiket perjalanan dan penginapan lewat Traveloka yang tak ribet, demikian pula dengan pemesanan tiket atraksi di The Habitat. Tinggal buka aplikasinya dan cari atraksi yang diinginkan. Pilihan cara pembayarannya pun mudah tinggal klak klik aja sesuai pengaturan keuangan kamu. Beres deh tanpa beranjak dari bangku. Oh ya, kabar baiknya lagi; membeli tiket The Habitat lewat Traveloka Xperience harganya lebih murah! Asik kan?!

penang bridge, traveloka xperience, Traveloka Blog Contest2019, xperienceseru

penang bridge, traveloka xperience, Traveloka Blog Contest2019, xperienceseru

Georgetown telah memikat hati sedari pertama menjejakkan kaki di sana. Karenanya setiap kembali ke Georgetown ada beberapa tempat yang tak pernah bosan dikunjungi lagi dan lagi. Sister Curry Mee, salah satunya. Nanti sebelum ke The Habitat, saya mau mampir melepas rindu dan sarapan Curry Mee Spesial di kedai Oma Lim Bersaudara di Pasar Air Itam. Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.

lim sister curry mee, sister curry mee penang, sister curry mee ayer itam, famous curry mee in penang

Kangen sama the legend Lim bersaudara di Pasar Air Itam, Penang

Bagi penggemar foto, ada banyak kegiatan keseharian warga Georgetown yang menarik untuk diabadikan. Pun jika mau iseng mencari spot – spot mural yang bertebaran di beberapa tempat bagi beberapa pejalan juga menyenangkan. Ada yang mau bersua di Penang? Kabari ya jika kamu juga ke Penang di awal November, siapa tahu kita bisa berburu kuburan eh, makanan bersama he he, saleum [oli3ve].

Oh Maaak! Over Tourism, Spot Instagenik Hanoi Train Street DITUTUP

$
0
0

Duluuu, saya berpikir Vietnam itu benar – benar seperti Indonesia jaman 70-80an karena mendengar cerita orang – orang yang pernah ke sana, katanya begitu. Karenanya waktu berencana untuk melakukan perjalanan ke Vietnam, sempat menghitung kancing baju: jalan – tidak – jalan – tidak – JALAN! Yup, jalan meski sendiri agar bisa melihat dengan mata sendiri keseharian di negeri Paman Ho itu.

hanoi people, vietnam military museum, over tourism in vietnam, hanoi train street, where is hanoi train street

Setelah memantapkan hati, barulah memikirkan itinerary terutama memilah tempat – tempat menyenangkan yang ingin dikunjungi selama di sana. Masalahnya, saya golongan pejalan yang malas mendatangi tempat – tempat yang dibanjiri pengunjung yang tak ingin ketinggalan kereta karena telat mengunjungi tempat yang sedang menjadi perbincangan orang ramai. Sementara jika bertanya ke Om Gugel, baiknya kemana ya? pasti jawabannya Top 10 bla .. blaa .. blaaa .. , Top 20 dubi dubi dam .. dll; yang isinya informasi seputar tempat – tempat itu juga. Kalau sudah begitu, biasanya saya mengikuti kata hati saja memilih “menyesatkan” diri.

Di Hanoi tempo hari pun begitu. Setelah mengunjungi tempat – tempat yang memang sudah ditargetkan; saya menikmati berjalan kaki sambil berkeliling – keliling kota, hendak melihat – lihat keramaian yang ada. Saya panggilkan becak, kereta tak berkuda eh .. becak! becak! Coba bawa saya! Ups. Maaf kan, selagi menulis ini di kedai kopi, terbawa suasana mendengar candaan mbak – mbak mengusir jenuh karena kedainya sepi. Kalau ramai saya tak akan duduk di situ kan?  🙂

hanoi people, vietnam military museum, over tourism in vietnam, hanoi train street, where is hanoi train street

Hanoi Backpackersuite Hostel tempat saya menginap di Hanoi, lantai duanya sejajar dengan rel kereta api. Bahkan dari jendela kamar saya di lantai empat, pemandangannya rel kereta. Dan, sepanjang ingatan saya selama di hostel, kereta melintas dua kali di saat saya baru saja terjaga dari mimpi di pagi hari. Berisikkah? Enggak! Buat saya suaranya pengganti alarm, pengingat waktu untuk segera bangkit dari tempat tidur.

hanoi flag tower, vietnam military museum, over tourism in vietnam, hanoi train street, where is hanoi train street

Sejarah perkeretaapian di Vietnam dimulai sejak Prancis membangun jalur kereta api di wilayah utara Hanoi – waktu itu masih disebut Tonkin – yang menghubungkan Phu Lang Thruong di Vietnam dengan Lang Son di perbatasan Cina pada 1880 untuk memudahkan pergerakan militernya, mengangkut logistik, juga manusia.

Di wilayah Vietnam sendiri, kehadiran kereta api ditandai dengan dibangunnya jalur kereta api oleh Prancis (juga) dari Saigon ke My Tho pada 1885 lalu disusul dengan pembangunan jalur kereta api Hanoi – Dong Dang pada 1901. Sedangkan jalur kereta yang menghubungkan Hanoi dan Saigon (sekarang Ho Chi Minh) baru beroperasi pada 1936 hingga terputus oleh berpisahnya Vietnam Utara dan Vietnam Selatan pada 1954. Di Desember 1976, setahun setelah reunifikasi Vietnam; jalur ini pun dibuka kembali untuk menghubungkan utara – selatan yang kemudian dikenal sebagai jalur Reunification Express.

hanoi train station, vietnam military museum, over tourism in vietnam, hanoi train street, where is hanoi train street

Station Kereta Hanoi, makan Pho subuh – subuh seturun dari kereta di seberangnya enak lho!

Dahulu, wilayah yang dilintasi jalur kereta di Hanoi ini bukanlah kawasan pemukiman. Seabad berlalu, seiring pertumbuhan kota serta pertambahan penduduk; bantaran rel kereta pun menjadi tempat untuk mendirikan rumah dan tempat usaha. Jadilah selama lebih dari setengah abad, kereta api yang keluar/masuk dari/ke stasiun Hanoi melintas di tengah – tengah kota tepatnya di kawasan Old Quater Hanoi.

Siang itu, dalam perjalanan pulang meluruskan badan sebentar ke hostel; saya sengaja mengambil rute yang berbeda dengan biasanya. Dari Flag Tower, saya berjalan lurus – lurus saja menyusuri jalan Dien Bien Phu terus ke Tran Phu hingga melewati pertigaan Ly Nam De. Biasanya, kalau sudah sampai di Ly Nam De, saya akan berbelok ke kiri tapi karena penasaran melihat orang – orang asing berkalungkan kamera dan beberapa mengangkat – angkat tongsis hilir mudik di tengah jalan tak jauh dari pertigaan itu; saya pun mendekat. Ternyata, eng ing eng … itu Hanoi Train  Street! Destinasi wisata (tak resmi) instagenik di Hanoi yang sedang ramai dikunjungi turis demi bergambar di sekitar rel kereta. Yasudah, saya mampir sebentar untuk melihat – lihat. Baru pada hari terakhir di Hanoi sebelum turun ke Vietnam tengah, saya kembali ke sana duduk – duduk di salah satu kedai memesan secangkir ca phe thrung (kopi telur khas Hanoi) dan semangkuk mi instan (yang harganya aduhai tapi rasanya hambar) untuk kudapan sore sembari mengamat – amati kelakuan pengunjung di sepanjang rel kereta api.

hanoi coffee, vietnam military museum, over tourism in vietnam, hanoi train street, where is hanoi train street

Jajan di Hanoi Train Street

Hanoi Train Street adalah kawasan pemukiman padat yang dipisahkan oleh rel kereta api. Tempat yang melejit menjadi tujuan bergambar sejak para pegiat di media sosial ramai – ramai memasang gambar berswafoto di lokasi tersebut. Di kiri kanan rel kemudian bermunculan kedai – kedai kopi, resto, dan bar kekinian yang dikelola anak – anak muda dengan bangku – bangku dan meja – meja pendek khas Vietnam sebagai tempat duduk pengunjung menikmati secangkir ca phe thrung atau sebotol bir dingin; menunggu kereta melintas. Ketika suara peluit kereta terdengar dari kejauhan, bangku/meja buru – buru disingkirkan, dan pengunjung bergegas berdiri rapat – rapat ke dinding kedai bersiap mengabadikan momen kereta lewat.

hanoi cafe, vietnam military museum, over tourism in vietnam, hanoi train street, where is hanoi train street

Berdasar data yang dikeluarkan Departemen Pariwisata Vietnam per September 2019, angka kunjungan wisawatan asing ke Vietnam sebesar 12,8 juta. Dari angka tersebut, 4,7 juta mengunjungi Hanoi dengan 5 (lima) negara penyumbang angka terbesar dari Cina (3,9 juta), Korea Selatan (3,1 juta), Jepang (712,532), Taiwan (674,771), dan Amerika (561,113). Tenang, Indonesia menyumbang 79,419, berada di nomor enam penyumbang angka kunjungan wisatan asing terbesar ke Vietnam.

Hanoi Train Street salah satu yang terdongkrak pamornya karena media sosial. Kawasan yang dulu biasa saja dalam artian aktifitas dan kehidupan warganya berjalan wajar – wajar saja hingga gambar – gambar tentangnya bermunculan di akun – akun media sosial pejalan. Tempatnya pun mulai ramai dikunjungi. Pengunjung rela antre demi mendapatkan gambar diri serupa dengan gambar yang mereka lihat. Tak jarang, ada saja pengunjung yang bandel melakukan aksi foto dengan tidur – tiduran di atas rel, tak hirau dengan kehadiran kereta api. Tentu saja hal ini menimbulkan kekhawatiran bahkan dari beberapa berita yang saya baca, pernah seorang masinis TERPAKSA melambatkan laju kereta dan menghentikan kereta secara mendadak karena ada orang yang tak juga bergeser dari lintasan kereta ketika keretanya mendekat. Wajarkah? TIDAK!

hanoi flag tower, vietnam military museum, over tourism in vietnam, hanoi train street, where is hanoi train street

Berpikir serius tentang KESELAMATAN, pemerintah Vietnam atas desakan dinas perkeretaapian, perhubungan, dan pariwisata; memutuskan melarang dan menutup kawasan Hanoi Train Street sebagai lokasi berswafoto per 12 Oktober 2019 dan memerintahkan semua kedai – kedai kekinian yang ada di bantaran rel itu DITUTUP. Banyak dari mereka yang membuka kedai kopi di sana, baru beberapa bulan memulai usahanya karena melihat keramaian dan tergiur target pasar meski sebenarnya tak semua yang datang ke Hanoi Train Street akan mampir untuk membeli kopi dkk. Meski sebagian besar kedai – kedai itu tak memiliki ijin usaha; yang dirugikan siapa? Warga lokal! Modal belum balik, keuntungan masih terlalu jauh.

hanoi train street cafe, vietnam military museum, over tourism in vietnam, hanoi train street, where is hanoi train street

Kehadiran media sosial adalah pisau bermata dua bagi perkembangan pariwisata suatu daerah. Menjadi ramai dan baik untuk membantu ekonomi warga lokal baik ataukah sekadar melahirkan over tourism (= turisme massal)? Paham kan istilah over tourism? Yup, fenomena yang terjadi ketika jumlah pengunjung destinasi wisata menurunkan pengalaman berwisata yang berdampak pula pada kualitas hidup warga lokal.

hanoi people, vietnam military museum, over tourism in vietnam, hanoi train street, where is hanoi train street

Sebagai pejalan dan pengguna media sosial. pernahkah terpikir perkara yang saling berkelindan di atas? Ataukah kamu lebih mengutamakan ego demi konten berembel – embel kreatif dan tampilan gambar yang berbeda dari yang lain untuk diunggah di media sosial dan berharap mendapatkan banyak acungan jempol? Saleum [oli3ve].


Lustig Hostel: Kemewahan Penginapan Murah nan Nyaman di Sa Pa

$
0
0

Ada kawan pernah bertanya begini,”Lip, kalau bepergian enaknya menginap dimana ya? Hotel atau hostel?” Sebelum menjawab, saya balik bertanya beberapa hal padanya. “Emang loe mau jalan – jalan kemana? Bikin anggaran untuk perjalanan, gak? Dari anggaran tersebut, loe bikin alokasi untuk penginapan, transportasi, konsumsi, dan biaya senang – senang, gak?” Maaf, saya memang orangnya sangat perhitungan meski untuk perjalanan senang – senang ke tempat yang tak jauh dari rumah. Dari seorang kawan yang lain, saya pun mendengar cerita seorang kawan berjalan padanya kalau si Olip itu, duit parkir seribu perak aja dicatat di laporannya! 🙂

lustig hostel sapa, best hostel in sapa. hostel murah di sapa

Kamar saya, di pojok, tepat di atas bendera itu

Begini, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika mencari – cari tempat menginap saat hendak bepergian. Baiknya pilihlah penginapan yang tarifnya terjangkau isi dompet, artinya sesuai anggaran perjalanan, lokasinya strategis – ini tergantung dari kegiatan yang dilakukan selama bepergian – agar biaya yang dikeluarkan tak memengaruhi pos – pos lain yang sudah dianggarkan. Pertimbangkan juga fasilitas yang ditawarkan oleh penginapan yang disasar, kenyamanan, dan keamanannya. Jika belum pernah ke tempat yang dituju, rajin – rajinlah membaca ulasan pejalan lain tentang penginapan – penginapan tersebut. Jangan terpaku pada ulasan satu pejalan saja. Carilah referensi lain karena sering pejalan Indonesia membuat ulasan dibumbui drama, baca juga ulasan pejalan asing sebagai pembanding.

lustig hostel sapa, best hostel in sapa. hostel murah di sapa

Lobi Lustig Hostel

Karena sangat pemilih, ketika melakukan perjalanan dengan biaya sendiri, saya pun jadi sangat selektif memilih penginapan. Di perjalanan Vietnam – Kamboja selama 21 hari, saya memilih hostel sebagai tempat menginap di setiap kota yang disinggahi. Meski hostel tarifnya lebih murah dari hotel, tak jarang pelayanan di hostel lebih menyenangkan dibanding dengan hotel yang tarifnya lebih mahal. Pandai – pandailah memilih.

Saya menemukan Lustig Hostel, penginapan saya selama 2 (dua) malam di Sa Pa, Vietnam setelah bolak – balik mengintip laman online travel agent (OTA) andalan Agoda, Booking.com, dan Traveloka. Lustig Hostel waktu itu hanya muncul di Booking.com dengan gambar – gambar kamar yang menggoda dan harganya pun murah. Agar lebih hemat lagi, saya memesan kamar mixed dorm – kamar asrama campuran untuk laki – laki dan perempuan – yang berisi 4 (empat) unit ranjang susun. Tarif kamarnya Rp 100.000/malam sudah termasuk sarapan. Meski di hari kedatangan saya masuk kamar pagi – pagi, saya hanya membayar kamar untuk dua malam saja. Asik kaaaaan?! Mana ada hotel yang mengabaikan tarif kamar semalam untuk tamu yang melakukan very early check in?

Lustig Hostel, best hostel in sapa, lustig hostel sapa

Lustig Hostel berdiri di tepi Duong Dien Bien Phu, jalan raya yang dilalui oleh Sapa Dragon Express, sleeper bus yang saya tumpangi dari Hanoi. Berhubung waktu kami lewat di depannya masih pk 03.30 dan bus hanya berhenti di perhentian yang telah ditentukan; saya pun ikut bus hingga perhentian terakhir di H’Mong Sapa Hotel. Pk 06.00 ketika langit mulai terang, saya memesan taksi daring lewat aplikasi Grab ke Lustig Hostel. Bila berjalan kaki sebenarnya tidak terlalu jauh. Karena jalanannya ‘nanjak ditambah pula harus memanggul Meywah serta menggendong Heijo dengan mata kriyep – kriyep; mending duduk manis di taksi kan?

lustig hostel sapa, best hostel in sapa. hostel murah di sapa

Urusan check in di Lustig Hostel baik – baik saja meski sempat tersendat karena mas yang bertugas menerima tamu pagi itu tampak terkantuk – kantuk usai berjaga malam dan abai mengecek informasi kalau tamu perempuan yang datang pagi – pagi ke penginapan telah dikirimi surat konfirmasi, BOLEH masuk kamar pagi – pagi TANPA dikenai biaya tambahan. Setelah semua jelas, si mas menyerahkan kunci kamar, sebuah kantung serut berwarna coklat muda berisi handuk mandi, handuk muka berikut perlengkapan mandi, dan sebotol air mineral uk 330ml serta mengantarkan ke kamar di lantai 1.

lustig hostel sapa, best hostel in sapa. hostel murah di sapa

Amenities

Kami masuk kamar mengendap – endap karena di kamar pagi itu ada 2 (dua) penghuni kamar yang masih meringkuk di balik selimut yang tebal. Keduanya laki – laki. Seorang di ranjang dekat pintu masuk, mas – mas dari Amerika yang ramah, dan senang tersenyum. Namanya George. Seorang lainnya di dekat pintu ke balkon. Kulitnya kecoklatan, rambutnya ikal, agak – agak misterius, dan kami tak pernah berkenalan selain saling melempar senyum. Itinerary perjalanan kami bertiga nyaris serupa, kecuali mereka lebih memilih menyewa motor selama di Sa Pa dan berjalan ke lebih banyak tempat selama di Vietnam terutama George.

lustig hostel sapa, best hostel in sapa. hostel murah di sapa

Gambar sesuai asli (dok. Booking.com)

Saya mendapatkan tempat tidur di ranjang bawah, di pojok kamar. Ranjangnya di ujung kaki ranjang si mas – mas misterius. Tiap ranjang mendapatkan satu bantal kepala yang empuk dan selimut yang tebal. Selain itu di sisi ranjang juga dilengkapi stopkontak dan lampu baca kecil. Loker dengan laci berkunci berdiri di antara ranjang.

Pssttt .. sesuai gambar yang ditampilkan di Booking.com, ruang – ruang di Lustig Hostel legaaaaa temasuk kamarnya. Jarak antar ranjang pun sangat manusiawi. Di depan ranjang yang berderet ada dua meja kayu dengan bangku – bangku rotan pendek untuk duduk – duduk. Meski Sa Pa daerah dingin, setiap kamar tetap dilengkapi dengan AC dan perapian yang belum berfungsi ketika saya menginap di sana.

Lustig Hostel, best hostel in sapa, lustig hostel sapa

dok. Booking.com

Ada ketentuan tak tertulis, setiap penghuni kamar yang kartunya tersangkut di slot kunci wajib memberitahu penghuni lain yang ada di kamar agar sigap menukar kartu jika tak ingin gelap – gelapan di kamar mandi atau sedang mengisi daya barang elektronik ketika hendak keluar kamar. Setelah mengingatkan beberapa aturan penting yang harus ditaati dan dijaga selama tinggal di Lustig Hostel, masnya pun pamit. Saya, tidur – tiduran hingga ketiduran padahal niatnya cuma mau lurusin punggung sekejap. Kasurnya keterlaluan empuknya 🙂

lustig hostel sapa, best hostel in sapa. hostel murah di sapa

Penampakan kamar saat pulang malam – malam dan masih sepi 🙂

Kamar mandi bersama ada di dalam kamar dengan dua ruang pancuran yang airnya panas dan dingin, dua ruang toilet dengan kloset duduk, serta dua wastafel dengan cermin lebar. Di dalam ruang itu juga ada lemari kayu disekat – sekat. Gak jelas juga kenapa lemari itu ditempatkan di kamar mandi. Waktu menginap di sana saya biasa memanfaatkan raknya untuk menaruh baju ganti & peralatan mandi. Di dekat lemari itu, tersedia pula keranjang untuk pakaian kotor. Lustig Hostel menyediakan sandal kamar di rak sepatu yang ada di samping pintu kamar mandi untuk dikenakan penghuni kamar selama di hostel. Jika selesai dikenakan, sandal WAJIB dirapikan kembali pada tempatnya.

Yang lebih menyenangkan lagi, di Lustig Hostel tiap – tiap kamar memiliki jendela kaca hampir setinggi langit – langit dan selebar kamar sehingga di siang hari tinggal buka tirai dan cahaya akan menerangi seluruh kamar. Jika ingin menikmati udara luar, pintunya bisa digeser selebar – lebarnya atau ambil saja bangku rotan dan duduk – duduk di balkon sembari menikmati puncak gunung tertinggi di Indochina; Gunung Fansipan (jika sedang tak turun kabut).

lustig hostel sapa, best hostel in sapa. hostel murah di sapa

Balkon di depan kamar (dok. Booking.com)

Jika ingin lebih nyaman di kamar sendiri, ada Deluxe Double Room juga yang bisa dipilih. Tapi kalau anggaran kamarnya memang hanya cukup untuk satu ranjang di kamar asrama, boleh kok minta dipasangkan tirai di ranjangnya karena setiap ranjang memang sudah dilengkapi dengan rel untuk tirai. Lumayan kan tidur gak dilihatin teman sekamar, apalagi yang biasa tidur cuma pakai kolor 🙂

Lustig Hostel, best hostel in sapa, lustig hostel sapa

Deluxe Double Room (dok. Booking.com)

Sarapan tersedia di ruang makan, di samping lobi pada pk 07.00 – pk 09.00. Setiap tamu hostel boleh memilih satu dari 10 (sepuluh) menu utama yang baru akan disiapkan usai dipesan. Sedang menu pendampingnya sudah disiapkan di meja seperti buah potong, pisang madu, roti, dan dua macam cake yang dipotong kecil – kecil. Minumannya ada teh/kopi tinggal seduh, juga jus. Selama di Lustig Hostel, saya sarapan Choco Banana Pancake yang enak bangeeet. Trus masih juga meraup pisang untuk bekal di jalan haha.

Menyatu dengan ruang makan, ada meja khusus yang dilengkapi dengan dua unit komputer untuk dipakai berselancar dengan wifi yang larinya cukup kencang. Wifi hostel bisa diakses dari lobi hingga kamar. Jika ingin menonton, sebuah TV layar datar uk super jumbo tersedia di ruang makan.

Lustig Hostel, best hostel in sapa, lustig hostel sapa

Di samping lobi, ada mini swalayan yang menyediakan keperluan sehari – hari sekaligus sebagai tempat penitipan tas ketika tamu sudah check out tapi masih ingin berjalan – jalan tanpa dibebani tas besar – besar. Di seberangnya, lounge dengan bangku yang nyaman untuk selonjoran bahkan tidur – tiduran.

Lustig Hostel
762 Duong Dien Bien Phu, Sa Pa, Lao Cai, Vietnam 330000
Telp. : +84 90 293 96 83
Email:

Sebelum lupa, satu lagi yang menyenangkan di Lustig Hostel adalah taman bunga di pekarangannya! Tak luas, tapi melihat yang hijau – hijau dan bunga warna – warni di depan mata kan segar. Karyawannya pun ramah dan baik hati, sabar serta selalu tersenyum ketika meladeni pertanyaan dari tamu. Dari beberapa karyawan di sana, saya paling senang berbincang dengan Mac. Orangnya informatif, senang bercerita walau kadang terkesan ingin tauuu aja tamunya hendak kemana haha.

Lustig Hostel berada di ketinggian. Kalau ingin turun ke kota Sa Pa, jalan kaki 10 menit pun sampai dengan memotong jalan lewat jalan kampung. Jika mau menyusuri Duong Dien Bien Phu bisa juga, hanya jalannya lebih jauh. Nah, saat kembali dari kota, saya pasti melalui jalan itu dengan menumpang taksi daring! Koq gak jalan kaki, Lip? Karena jalannya nanjak dan muter, sedang kalau memangkas lewat jalan kampung; malam – malam sudah gelap.

 

lustig hostel sapa, best hostel in sapa, lustig hostel

Suka tangganya (dok. Booking.com)

lustig hostel sapa, best hostel in sapa, lustig hostel

Ada beberapa kedai Pho di kiri kanan Lustig Hostel. Namun kalau ingin yang lebih bervariasi, berjalanlah 100 meter dari Lustig Hostel ke arah kota. Lebih baik lagi cari makan di pusat kota yang pilihan tempat makannya buaanyaaak. Mac pun cukup paham tempat – tempat makan yang OK di pusat kota.

Di hari kepulangan, Mac pula yang saya mintai tolong untuk memesankan tiket shuttle bus ke Lao Cai – 1 jam perjalanan dari Sa Pa – karena saya pulang ke Hanoi dengan menumpang sleeper train. Karena hari itu saya masih jalan ke puncak Fansipan, Mac mengingatkan untuk siap – siap di lobi 30 menit sebelum pk 17.00 karena shuttle bus selalu datang menjemput tepat waktu. Ternyata benar lho, untung saya sudah leyeh – leyeh di lobi sedari pk 16.00. Saat bus baru saja bergerak dari depan hostel, saya sudah berjanji dalam hati jika tahun depan kembali ke Sa Pa, Lustig Hostel akan tetap jadi pilihan tempat menginap, saleum [oli3ve].

Kemudahan Health Screening di Gleneagles Penang

$
0
0

Semua orang pasti inginnya SEHAT. Namun, tak setiap orang mau (dan berusaha) menjaga agar diri bisa terhindar dari SAKIT. Pun yang sudah telaten hidup sehat tetap saja ada yang mendadak ambruk. Faktor resiko di luar tubuh, yang tak bisa kita kontrol sepenuhnya seperti lingkungan yang tak sehat, polusi udara, makanan/minuman mengandung toksin yang tak sengaja dikonsumsi, dan lain sebagainya; memicu timbulnya penyakit.

medical check up di gleneagles penang, berobat ke penang, berobat ke gleneagles, biaya berobat ke penang

Saya teringat seorang kawan baik yang pola hidupnya sungguh sehat. Ia menjauhi junk food, tak suka makan makanan instan, dan memiliki jadwal berolah raga di antara waktu sibuknya. Pada kawan – kawannya, dirinya tak pernah lupa mengingatkan dan mengajak untuk selalu menjaga pola makan dan gaya hidup sehat. Satu hari, tubuhnya protes. Ia ambruk. Badannya melemah. Penyakit mematikan diam – diam telah bersarang di dalam tubuhnya. Tak lama, dia pergi. Pada satu kesempatan saat menemaninya beristirahat di rumah sakit, ia banyak bercerita tentang hidup sehat yang dijalaninya juga berpesan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala. Jangan abai ya, Lip!

Di saat usia makin bertambah banyak, saya mengingat baik – baik pesan terakhir sang kawan dan menjadikannya pemantik untuk melakukan health screening/medical check up (MCU) secara rutin. Kegiatan yang sebelumnya dilakukan dua tahun sekali – bahkan kadang terlupa – mulai diniatkan rutin dilakukan sekali setahun.

Minggu lalu saya kembali ke Gleneagles Penang, rumah sakit tempat melakukan MCU dalam dua tahun terakhir ini. MCU koq jauh – jauh sampai ke Gleneagles Penang, Lip? Tanya seorang kawan di satu WA grup ketika tahu saya lagi di mana. Tentang pilihan itu, tahun lalu saya memutuskan ke Gleneagles Penang berdasarkan pertimbangan Profesional Pelayanan, Biaya yang Murah, dan Efisiensi Waktu. Detailnya saya ulas dalam MCU di Gleneagles Penang, Murah, dan Nyaman.

medical check up di gleneagles penang, berobat ke penang, berobat ke gleneagles, biaya berobat ke penang

Beberapa tanya lain yang bermunculan seputar MCU dan cara berobat ke Penang adalah ribet nggak sih mengurus persiapan MCU ke Penang? Butuh berapa hari jika ingin MCU di Penang? Bukannya Gleneagles mahal, ya? Kenapa memilih ke situ, bukan ke rumah sakit A, B, atau C? Kalau harus menginap, tinggalnya di mana?

Ketika hendak mengerjakan sesuatu pastilah ada tahapan – tahapan dan prosedur yang harus dijalani terlebih ketika berhubungan dengan pihak lain apalagi organisasi besar seperti rumah sakit. Dari pengalaman lalu, saya memercayakan pengecekan jadwal dokter dan pengurusan pendaftaran MCU di Gleneagles Penang ke TripMedis Indonesia karena senang dengan pelayanannya yang baik. Cukup dengan menginformasikan kapan rencana MCU juga rencana konsul dengan dokter mata sehingga TripMedis bisa membantu mengecek jadwal dokter, ketersediaan slot, dan pengaturan waktu pada hari yang sama.

medical check up di gleneagles penang, berobat ke penang, berobat ke gleneagles, biaya berobat ke penang

Boleh gak saya datang langsung ke Gleneagles Penang?

Boleh saja. Jika ingin mengurus sendiri melalui International Patients’ Centre (IPC) Gleneagles Penang. Tapi perlu diketahui, setiap hari Gleneagles Penang membatasi layanan MCU – pasien lokal dan internasional – HANYA untuk 50 pasien/hari. Slot tersebut sudah mulai diisi calon pasien yang melakukan pendaftaran jauh – jauh hari. Jadi, mau daftar sendiri atau lewat TripMedis; baiknya mendaftarlah 2 (dua) minggu sebelumnya dan minta jadwal pagi. Pula penting untuk diingat, jika sudah mendapatkan kepastian jadwal MCU, JANGANlah lupa membeli tiket penerbangan ke Penang! Kabarkan kepada TripMedis untuk pengaturan penjemputan ke/dari rumah sakit dari/ke bandara.

Untuk semua kebaikan dan bantuan itu, TripMedis TIDAK memungut biaya sepeser pun! GRATISSSS!!

medical check up di gleneagles penang, berobat ke penang, berobat ke gleneagles, biaya berobat ke penang

Di hari MCU saya datang ke Health Screening Centre (HSC) Gleneagles Penang pk 07.45, lima belas menit lebih awal dari jadwal MCU dan mengantre untuk registrasi ulang. Di ruang tunggu HSC pagi itu sudah ada 12 (dua belas) orang pasien Indonesia yang datang duluan. Setelah proses registrasi, duduklah dengan sabar menunggu nama dipanggil perawat sesuai tahapan pemeriksaan; dimulai dari pengambilan sampel darah hingga stress test selesai.

Oh, ya satu hal yang perlu diingat baik – baik, untuk perempuan yang sedang DATANG BULAN terlebih ibu HAMIL, sebelum MCU sampaikan pada petugas di HSC kondisinya agar perawat dapat memerhatikan proses MCU dan menghindari resiko.

Usai MCU setiap pasien mendapatkan camilan berupa biskuit dan jus untuk membatalkan puasa serta voucher makanan untuk ditukarkan di Coffee Bean, di lobi Gleneagles Penang. Pk 12.00 setelah nyamil di Coffee Bean, saya kembali ke HSC bertemu dokter Leaynn dan konsul hasil MCU. CEPAT, Lip? Iyesss .. karena MCU di Gleneagles Penang yang dilakukan pada Senin – Jumat pagi, kelar dalam SATU HARI saja! Kalau dihitung – hitung saya kemarin 5 (lima) jam sudah selesai MCU termasuk kelar konsultasi dan ngobrol dengan dokter. Karenanya, mendaftarlah jauh – jauh hari dan jangan berlambat – lambat datang ke rumah sakit.

medical check up di gleneagles penang, berobat ke penang, berobat ke gleneagles, biaya berobat ke penang

Tak sedikit orang yang berpikir bahwa memeriksakan kesehatan secara rutin HANYA perlu dilakukan oleh mereka yang usianya sudah setengah abad ke atas. Yang masih muda, terlihat segar; nanti – nanti saja. Eh, jangan salah! Justru yang muda – muda karena merasa masih dalam masa pertumbuhan, sering tak peduli pada pola makan dan gaya hidupnya. Mulailah memeriksakan kesehatan sejak usia 18 tahun, dilakukan satu atau dua tahun sekali. Jika sudah 40 tahun ke atas, baiknya dilakukan sekali setahun. Sedang bagi mereka yang memiliki penyakit tertentu, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala dua kali setahun.

Manfaat MCU rutin adalah kita bisa mengetahui kondisi kesehatan tubuh bagian dalam yang dari luar tampak baik – baik saja. Puji Tuhan, hasil screening bagus meski angka low density lipoprotein (LDL)/kolesterol jahat sedikit melunjak akibat tak bisa menahan diri ketika melihat pork belly dan kawan – kawannya ha ha ha.

medical check up di gleneagles penang, berobat ke penang, berobat ke gleneagles, biaya berobat ke penang

Tahun lalu, dokter curiga dengan munculnya angka – angka tak wajar pada hasil pengecekan sel darah merah. Kemarin, hasil MCU lalu dan yang  baru disandingkan dan dicek dengan baik; angka aneh tahun lalu itu sudah kembali ke posisi waras. Diapain, Lip? Hanya mengikuti saran dokter untuk menjaga pola makan, mengurangi begadang, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan jiwa.

Gleneagles Penang
1, Jalan Pangkor, Pulau Tikus, 10050 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Telp : +60 4-222 9111
WA Perwakilan Indonesia: +62 813 8155 5258 (TripMedis – Ibu Merry)
Jam Kerja pk 08:30 – pk 16:30

Kemarin, dokter Leaynn pun mengingatkan untuk menjaga agar angka kolesterol jahat tidak terus – terus naik apalagi sampai melewati batas kewajaran! Enjoy Penang’s Food, Lip! But .. pulang ke Jakarta DIET LEMAK, giat berOLAH RAGA sedapat – dapatnya TIGA kali seminggu, dan JANGAN lupa MCU rutin tiap tahun! Pula diingatkan segera bersua dokter mata untuk konsultasi masalah penglihatan yang sering dirasa tak nyaman.

Gimana dengan biaya MCU di Gleneagles Penang, Lip?

medical check up di gleneagles penang, berobat ke penang, berobat ke gleneagles, biaya berobat ke penang

medical check up di gleneagles penang, berobat ke penang, berobat ke gleneagles, biaya berobat ke penang

Gleneagles Penang menawarkan 2 (dua) paket MCU: Platinum RM880 dan Gold RM680. Ada sedikit kenaikan harga dari tahun lalu dengan penambahan pemeriksaan pada masing – masing paket. Dan, ada biaya tersendiri untuk pengecekan tambahan di luar yang ditanggung dalam paket MCU. Seperti biasa, saya memilih paket yang lebih komplit plus penambahan konsultasi ke dokter mata. Pembayaran dilakukan usai konsultasi dengan dokter, barulah hasil MCU diserahkan oleh petugas HSC.

Saran saya, penting juga untuk menimbang lokasi dan jarak tempat tinggal ke rumah sakit jika ingin berlama – lama di Penang sebelum/sesudah MCU. Mengingat di hari MCU saya juga ada jadwal bersua dengan Dato’ Dr. Lai Yoon Kee untuk konsul mata, saya memilih tinggal di Vouk Hotel Suites – ulasannya menyusul ya – yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Gleneagles Penang.

dokter mata gleneagles penang, berobat ke penang, biaya medical check up di gleneagles penang

Usai cek mata dengan Dato’ Dr. Lai Yoon Kee, dokter mata di Gleneagles Penang

Pilihan yang tepat karena ternyata usai konsul mata, penglihatan buram dan sensitif terhadap cahaya. Ketidaknyamanan yang berlangsung beberapa jam, efek dari obat tetes mata yang dipakai saat pemeriksaan dan hal itu sudah dijelaskan oleh perawat sebelum dirinya meneteskan obat ke kedua mata. Untunglah hotel dekat, sehingga sepulang dari Gleneagles Penang bisa jalan pelan – pelan sambil nunduk – nunduk menghindari paparan matahari. Saleum [oli3ve].

Memupuk Harapan bersama Rumah Harapan Indonesia

$
0
0

Kak, sini aku fotoin. Senyum, ya!

Belum lagi dijawab, kamera yang tadinya tergeletak di sofa sudah berpindah ke pelukannya. Saya meraih tali kamera, berjaga – jaga jika terjatuh, tak sampai tergeletak dan guling – guling ke lantai. Meski tampak kesulitan menempatkan jari – jari kecilnya yang pendek – pendek pada badan kamera; dirinya tak menyerah hingga terdengar salakan shutter berulang.

rumah harapan indonesia, adik dampingan di rhi, galang dana untuk rhi, sakit jantung bawaan pada anak

Eh, Neng! Itu lensanya belum dibukaaa!
Oh iya. Ia menyeringai, mempertontonkan gigi coklatnya. Kakak lihat dululah hasilnya.

Tanpa diminta, ia lalu bercerita, sudah terbiasa dengan kamera. Tak perlu ditunjukkan cara memegang dan mengoperasikannya. Jawabannya membuat saya senyum – senyum sembari memerhatikan jemarinya yang berpindah dengan cepat mengikuti gerak jari – jari saya menyetel lensa kamera di genggamannya ke posisi manual.

Ok, diulang lagi ya, kak.

Rika Ayu Tantri namanya. Usianya 8 (delapan) tahun. Rika dibesarkan oleh neneknya dalam keadaan serba kekurangan di Lombok. Setahun lalu ketika dirujuk berobat dari Bali ke Jakarta, Rika disebut pasien malnutrisi akibat kurang gizi yang juga bermasalah dengan kulitnya. Setelah kontrol dan dilakukan pemeriksaan berulang di RSCM, muncul diagnosa baru, Rika mengalami porfiria, – di dunia medis dikenal juga dengan nama vampire disease – penyakit kelainan genetik yang membuat tubuhnya tak bisa terpapar matahari langsung. Jika itu terjadi, kulit tubuhnya akan melepuh.

Porfiria membuat penglihatannya pun terganggu. Untuk melihat, Rika hanya bisa menggunakan mata kanannya yang juga mulai buram. Jika diminta membaca buku, ia akan mendekatkan buku yang dipegangnya ke mata kanannya agar tampak jelas. Bila tidak, ia akan merayu dengan alasan,”Kak, tolong bacain ceritanya. Aku tidak bisa membaca ini kak, tulisannya bahasa Inggris.”

rumah harapan indonesia, adik dampingan di rhi, galang dana untuk rhi, sakit jantung bawaan pada anak

Rika, salah seorang adik dampingan di Rumah Harapan Indonesia (RHI). Meski di Jakarta Rika sendirian, tak ada keluarga yang menemaninya; dirinya selalu ceria, ceriwis, dan cepat akrab dengan orang yang baru dijumpainya. RHI Jakarta adalah rumahnya sejak Desember 2018 lalu. Kakak – kakak pengurus dan volunteer RHI serta adik – adik dampingan dan keluarganya yang juga tinggal sementara di RHI adalah keluarga barunya. Selain Rika, di RHI Jakarta saat ini ada Aren, Bintang, Fikri, Iva, Nafisa, Naura, Ragil, Rahmat, Syahdan, dan Zahira.

RHI adalah rumah singgah GRATIS yang diperuntukkan bagi anak – anak sakit berat namun tidak menular yang dirujuk berobat/rawat jalan ke rumah sakit di Jakarta, usia 0 – 17 tahun, dari keluarga tak mampu, dan berasal dari luar Jakarta. Di RHI, kebutuhan harian mereka – dan seorang pendamping yang menemani – seperti tempat tidur di kamar berpendingin, transportasi dari RHI ke rumah sakit (dan sebaliknya), makanan, susu, popok dan lain – lain; disediakan oleh RHI selama mereka tinggal dan menjalani pengobatan.

rumah harapan indonesia, adik dampingan di rhi, galang dana untuk rhi, sakit jantung bawaan pada anak, valencia mieke randa

Menurut Valencia Mieke Randa, – oleh adik – adik dampingan RHI akrab disapa Kak Valen – pemilik Yayasan Sahabat Valencia Peduli dan pendiri RHI, hatinya tergerak untuk mendirikan rumah singgah bagi anak – anak dari keluarga tak mampu ketika di kunjungan rutin ke RSCM, ia melihat keluarga pasien yang berasal dari luar Jakarta, berbaring di selasar rumah sakit. Mereka harus kucing – kucingan dengan petugas keamanan karena memang tak diperkenankan untuk tidur di selasar rumah sakit. Bila petugas keamanan datang, mereka bergegas mengemas barang – barang. Lalu harus ke mana? Di Jakarta mereka tak punya keluarga, pun ongkos untuk membayar penginapan murah tak ada karena untuk berobat saja; dana mereka sangat terbatas.

Kunjungan rutin yang dilakukan Kak Valen ke anak – anak yang menjalani perawatan di RSCM adalah bagian dari penggenapan janjinya untuk bikin Tuhan senang. Melayani Tuhan tak selalu harus menjadi pendeta kan? Ada banyak cara yang bisa kita lakukan, tutur KaK Valen satu sore di sekertariat RHI.

rumah harapan indonesia, sakit jantung bawaan pada anak, adik dampingan di rhi, donasi untuk rhi, super hero runners

Akhir 2014, RHI Jakarta resmi membuka pintu rumah lebar – lebar menyambut tamu – tamu kecil dari luar kota yang datang berobat ke Jakarta. Semua bisa mewujud berkat bantuan orang – orang baik yang dikirimkan Tuhan. Kehadiran RHI Jakarta disusul RHI Bandung, RHI Denpasar, RHI Makassar, RHI Aceh, dan RHI Semarang. Pada 2017 seiring meluasnya misi RHI untuk membantu anak sakit dari keluarga tak mampu dengan membangun rumah singgah di kota – kota besar di Indonesia; Raline Shah bergabung sebagai co-founder dan marketing RHI, juga Vivi Tolgay ikut membantu merapikan manajemen RHI.

Rencananya pada 2020 nanti RHI akan membuka lagi 3 (tiga) rumah singgah di Surabaya, Yogyakarta, dan Medan. Pun di awal 2020, sewa rumah RHI Jakarta dan Bandung harus diperpanjang agar adik – adik dampingan yang berada di Jakarta dan Bandung bisa tetap tinggal di RHI.

27 Oktober lalu, Kak Valen, Kak Raline, dan kakak – kakak #SuperHeroRunners berlari di Electric Jakarta Marathon 2019; menggalang dana untuk Sewa Rumah RHI lewat Kitabisa.com. Yuk, lakukan sesuatu! Masih ada 10 (sepuluh) hari untukmu menjadi bagian dari kegiatan ini, menyemangati adik – adik yang sedang berjuang dengan ikut membantu menyelesaikan misi #SuperHeroRunners.

Walau sakit mereka berat, keriaan masa kecil tak lepas dari keseharian mereka. Saya pun jadi terpacu untuk berbagi cerita di keseharian mereka yang penuh warna, tentang tetralogy of fallot tak mematahkan semangat Aren untuk kembali bersekolah setelah operasi jantung, Naura yang tak hilang riangnya meski penglihatannya hilang karena neuroblastoma, kebimbangan Nafisa setiap kali mendengar kateter, Syahdan yang tak bisa diam walau sesekali ada bunyi ngrookk .. ngrook .. dari lehernya yang bolong dipasangi alat bantu napas dan banyak lagi.

Senyum adik – adik dampingan di RHI adalah energi buat orang – orang sehat di sekitar mereka agar terus bersemangat berbagi hal – hal positif. Yakin gak mau ikutan? Laukanlah hal sederhana dan paling gampang: bantu BAGIKAN tautan ini karena saya yakin banyak orang – orang baik yang akan digerakkan untuk membantu adik – adik RHI, saleum [oli3ve].

Vouk Hotel Suites: Penginapan Terdekat ke Gleneagles Penang

$
0
0

Ketika berencana melakukan perjalanan ke luar kota, seorang pejalan pasti akan memikirkan perkara akomodasi di perjalanan nanti. Akan tinggal di mana?, tipe penginapan yang diinginkan seperti apa?, lokasinya di mana?, berapa jauh jarak ke tempat – tempat yang hendak dikunjungi?, juga kemudahan – kemudahan yang menyertainya seperti fasilitas yang tersedia di penginapan tersebut.

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist hospital penang, hotel di penang

Jika untuk perjalanan senang – senang kita berusaha mencari penginapan yang baik, lebih lagi untuk perjalanan yang berurusan dengan kesehatan atau trip medis! Tentu, perkara di atas akan lebih dipikirkan lagi demi kenyamanan pasien. Lokasi yang strategis dan jarak yang sangat dekat, menjadi pertimbangan utama memilih Vouk Hotel Suites Penang sebagai tempat menginap saat hendak melakukan medical check up (MCU) tahunan ke Gleneagles Penang tempo hari. Meski “hanya” untuk MCU, unsur kenyamanan tetaplah dipertimbangkan karena pasien MCU harus merasa nyaman dan cukup beristirahat agar dapat menjalani rangkaian tes kesehatan dengan tenang 🙂

Di hari kedatangan, saya dijemput petugas dari Gleneagles di Bandara Internasional Penang. Perkara jemput/antar dari bandara ke rumah sakit dan sebaliknya memang sudah termasuk dalam paket kemudahan yang diberikan kepada pasien internasional yang datang berobat ke Gleneagles Penang. Dari bandara, saya diantarkan dulu ke rumah sakit untuk melaporkan kedatangan dan memastikan jadwal MCU. Karena saya datang dengan pesawat pagi sedang waktu check in di Vouk Hotel Suites baru boleh dilakukan pada pk 14.00, saya santai – santai dulu di ruang International Patients Centre (IPC) yang adem dan mengambil jersey ke panitia Warriors in Purple 2019 untuk Night Run di sore itu.

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

Jadi, selain untuk MCU, tempo hari saya ke Penang juga ikut Warriors in Purple, kegiatan lari tahunan yang diselenggarakan oleh Gleneagles Penang untuk membangkitkan rasa peduli pada pasien kanker. Karena larinya di Sabtu sore sedang jadwal MCU di Senin pagi, hitung – hitung pemanasan sebelum disuruh perawat lari di treadmill; sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui kan? Tentang lari – larian, ceritanya menyusul, ya.

Vouk Hotel Suites berjarak sepelemparan batu dari Gleneagles, persis banget di samping kiri Northam All Suite Penang. Karenanya jelang check in, saya memilih geret koper saja ke hotel meski pihak rumah sakit juga mau mengantarkan. Ngapain coba keluar parkir terus parkir lagi di gedung sebelah? Kasihan supirnya kembali ke rumah sakit harus keliling karena jalan dari/ke rumah sakit, satu arah. Pun di hari MCU, jalan pagi – pagi menjadi pilihan yang menyenangkan. Masa lari sanggup, jalan kaki 5 (lima) menit nggak bisa?

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

Saya menempati kamar di lantai 6 (enam) nomor 628 dengan lantai dan dinding dilapisi parket. Kamar tipe Deluxe berpendingin ruangan dengan tempat tidur ukuran besar, berkasur empuk dilengkapi bantal kepala 4 (empat) buah, dan selimutnya menghangatkan. Untuk hiburan, ada TV layar datar – seperti biasa jaraaang bahkan tidak dinyalakan – tergantung di dinding di seberang tempat tidur dan jaringan nirkabel yang kuat untuk mengakses dunia lain dunia maya.

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

Sebuah sofa untuk bersantai dengan meja bulat di dekat jendela yang pemandangannya gedung – gedung pencakar langit di sekitar Pulau Tikus, ditempatkan di dekat pintu yang menghubungkan dengan kamar di sebelah. Yup, kamar yang saya tempati tipe kamar dengan connecting door, karena di kamar sebelah orang lain; tentu saja pintunya terkunci. Jika HANYA menempati satu kamar saja, MINTA-lah kamar tanpa connecting door karena kamu tidak tahu perangai calon penghuni kamar sebelah seperti apa kan? Tetangga kamar saya malam – malam berisik, suaranya terbawa angin lewat lubang pintu penghubung. Pun aroma makanan cepat saji yang mereka santap tengah malam menyeruak ke kamar saya padahal malam itu saya HARUS menahan diri untuk tidak makan karena besoknya MCU.

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

Meja kerja ditempatkan di samping jendela dengan stopkontak di atasnya memudahkan untuk urusan mengisi daya. Sayangnya, di meja itu tak dilengkapi dengan lampu belajar. Kalau bekerja malam – malam, mau tak mau harus menyalakan salah satu lampu besar di kamar agar mata terbantu.

Amenities dan toiletries standar di kamar tidur dan kamar mandi tersedia pada tempatnya masing – masing seperti teko listrik untuk menjerang air panas disertai cangkir, teh/kopi, & gula; ditempatkan dalam nampan di atas meja dekat TV. Perlengkapan dan peralatan mandi juga pengering rambut elektronik yang menempel di atas wastafel ada di kamar mandi serta setrika dengan mejanya yang digantung di dalam lemari pakaian siap dipakai untuk melicinkan pakaian jika sewaktu – waktu diperlukan.

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

Harga kamar sudah termasuk sarapan untuk 2 (dua) orang. Meski menginap 2 (dua) malam, saya hanya sarapan sekali – di hari kedua WAJIB puasa untuk MCU – itu pun turunnya berlambat – lambat dan hanya mengudap dua tangkup roti gandum yang dilumuri selai daun jeruk + keju, sepiring penuh pepaya yang lembut dan manis, semangkuk bubur kacang hijau, segelas jus jeruk, segelas susu segar, sebotol air mineral, dan BONUS omelet haha.

O, ya .. saat memesan kamar, PASTIKAN memilih Vouk Hotel Suite BUKAN Vouk Mansion One. Yang terakhir itu apartemen. Meski satu manajemen dan gedungnya bersebelahan, tipe kamarnya berBEDA.

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

Setelah masuk kamar dan menyiapkan perlengkapan lari, saya memilih untuk menyusup ke dalam selimut dan lelap sejam penuh, mengumpulkan energi untuk berlari sejauh 7 (tujuh) km. Bangun tidur, saat memerhatikan voucher makan, saya tertarik dengan lokasi sarapan yang tercantum di sana: C’est Si Bon Restaurant dan Hardwicke House. Informasi yang membuat bersemangat mengatur waktu sarapan – lupa sesaat kalau di hari kedua harus puasa – untunglah memastikan informasi tersebut ke mbak penerima tamu di C’est Si Bon Restaurant. Jawabannya, sarapan hanya tersedia di C’est Si Bon Restaurant! Hardwicke House sudah TUTUP!

Hardwicke House adalah restoran yang menempati bangunan tua yang berdiri di samping kiri Vouk Hotel Suites di pojok jalan Sultan Ahmad Shah. Tahun lalu, ada yang mengajak makan malam di situ. Jadi penasaran untuk mencoba menu sarapannya. Mungkin voucher makan Vouk Hotel Suites terlanjur dicetak banyak – banyak, jadi masih bersisa. Sayang kan kalau dibuang, tapi baiknya sebelum dibagikan ke tamu pilihan tersebut DICORET atau dijelaskan oleh petugas resepsionis 😉

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

Vouk Hotel Suites
57-G-3, Mansion One, Jalan Sultan Ahmad Shah
Georgetown, Penang 10050, Malaysia

Telp. (604) 370 8333
Email: info.vhs@voukhotelsuites.com.my

Jika perut masih menuntut untuk diisi usai berkegiatan di luar, ada banyak tempat makan tak jauh dari Vouk Hotel Suite. Tinggal pilih mau makan makanan apa? Jika ingin seafood menyeberanglah ke Northam Beach, ada pilihan makanan lain tapi mayoritas kedainya menawakan menu seafood. Atau bila ingin belanja dan cuci mata plus makan, berjalan – jalanlah ke Gurney Paragon atau Gurney Plaza. Ingin menikmati jajanan lokal, Gurney Drive Hawker jadi pilihan yang menarik. Semua tempat itu bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

vouk hotel suites penang, hotel terdekat ke gleneagles penang, hotel dekat adventist penang, hotel di penang

Bila tak ingin pergi jauh – jauh dari hotel dan hanya perlu tempat untuk duduk berbincang sembari ‘ngopi, Starbucks buka gerai di Mansion One. Kedai kopi terdekat lainnya di Gleneagles Penang, The Coffee Bean & Tea Leaf.

Kalau pun hanya ingin di hotel saja, mampirlah ke Indulgence Lounge yang ada di samping resepsionis di lobi. Jika perut dirasa masih lapar, C’est Si Bon Restaurant di lantai 2 (dua) bisa jadi tempat untuk memamah biak. Mereka buka dari waktu sarapan hingga menjelang waktu tidur. Sepulang MCU, saya sempatkan mampir lirik – lirik menunya tapi saya malah kepikiran ingin minum kopi di kedai  kopi lokal, saleum [oli3ve].

5 Tempat WAJIB Mampir di Makassar

$
0
0

Seorang kawan pernah mengeluhkan perjalanannya ke Toraja tak seperti cerita orang – orang yang kembali dari sana dengan banyak kisah menyenangkan. Kisahnya lebih banyak drama! Dalam perjalanan menuju Toraja, rombongannya diajak mampir dulu ke beberapa tempat di sekitar Makassar yang dilewati dalam perjalanan ke tempat tujuan utama. “Tak nyaman dan programnya dipaksa – paksakan agar semua tempat itu didatangi,” keluhnya. Dengan santai saya jawab, ”Kamu ikutan famtrip, kan? Dinas gak mau rugilah, bro! sudah mengeluarkan dana banyak untuk menerbangkan kamu ke Sulawesi, pasti dibuatkan paket komplit gempor ha .. ha...”

coto makassar bandara hasanuddin, makan coto makassar enak dimana, enaknya coto makassar, kuliner asik di makassar

Tapiiiii .. kamu paham kan maksudku, Lip? Sebagai sesama “tukang protes” di beberapa perjalanan, saya sangat paham. Sayangnya tidak semua pengelola perjalanan – apalagi yang dikemas dengan embel – embel promosi – bisa memahami keinginan sederhana pejalan untuk menikmati satu destinasi wisata tanpa tergesa – gesa berpindah ke destinasi berikutnya. Karena, target mereka sebisa mungkin semua tempat yang ingin dipromosikan disambangi walau dengan waktu terbatas TANPA peduli jarak dan kenyamanan peserta berikut kendaraan yang ditumpangi menuju tujuan. Paling aman, berjalanlah sendiri!

Jadi, kalau ingin mampir – mampir di sekitar Makassar di perjalanan menuju Toraja, baiknya ke mana, Lip?

1 – Makan Coto Makassar
Ada banyak destinasi wisata di Makassar. Jika waktumu terbatas, baiknya mampirlah ke tempat – tempat yang tak jauh dari Sultan Hasanuddin, Bandar Udara (bandara) Internasional Makassar. Yang bisa dijangkau dengan cepat, kuliner! Kata orang Makassar, belum pi lengkap kedatangan ta’ di Makassar bila belum ki’ makan Coto Makassar.

Di mana tempat mencicipi Coto Makassar yang aduhai nikmatnya di Makassar? Coto Nusantara, di seberang Pelabuhan Makassar. Dari Bandara Hasanuddin, kamu bisa menumpang bus DAMRI. Bila tak kuat menahan lapar mengikuti rute bus Damri yang jalannya berputar – putar keliling kota untuk sampai ke tujuan, kamu bisa memesan taksi bandara atau taksi daring. Dengan menumpang taksi, perjalanan dapat dipangkas lewat tol dari mulut bandara dan keluar di depan pelabuhan.

coto makassar bandara hasanuddin, makan coto makassar enak dimana, enaknya coto makassar, kuliner asik di makassar

Aduh, sudah lapar banget, Lip! Ada gak yang jualan coto di bandara?

Ada. Keluar dari terminal kedatangan, berbeloklah ke kanan hingga bertemu restoran A&W. Janganlah mampir di situ karena mereka tak menyediakan menu yang kamu cari. Numpang lewat saja. Beberapa langkah dari situ kamu akan ketemu kedai coto di pojokan. Bumbu cotonya terasa enak di lidah. Ketupat dan Burasa-nya juga enak. Tempatnya tak terlalu lega. Hanya ada 4 (empat) meja dengan sedikit bangku yang digunakan bersama yang menambah sesak ruang gerak di dalam kedai.

Jika tempat itu penuh, carilah petunjuk menuju ATM Centre. Di samping ATM Centre ada kedai makan yang tak pernah saya hapal namanya tapi menyediakan kuliner Makassar seperti Coto Makassar, Sop Konro, Pallubasa, dan kawan – kawannya. Di sini, mejanya lebih banyak dan pilihan makanannya juga beragam. Soal harga, di tempat ini lebih murah dari yang pertama. Namun keduanya membuat jatah makan 2 – 3 mangkuk coto di luar bandara habis dalam sekali duduk he .. he ..

tiket bus primadona ke toraja, bus malam ke toraja, bus makassar toraja, info jadwal bus ke toraja

Kiat mampir di Makassar: jika punya waktu jeda yang cukup panjang sebelum melanjutkan perjalanan ke Toraja, baiknya menjauhlah dari bandara. Misal, kamu sudah memesan tiket bus malam yang nyaman ke Toraja untuk berangkat pk 21.00; kulinernya bisa diselipkan di akhir hari, sebelum beranjak ke Toraja sehingga kamu bisa menikmati (kuliner) Makassar dengan leluasa.

Lalu, sepanjang waktu jeda itu ngapain, Lip? Bermain – mainlah ke Rammang – rammang, Leang – leang, dan Bantimurung.

2 – Naik Joloro di Rammang – rammang
Rammang – rammang mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata pada 2014. Tempat menikmati perpaduan wisata bahari, budaya, dan sejarah yang dikelilingi pegunungan karst terbesar di dunia setelah Guilin, Cina. Jaraknya kira – kira 30 menit berkendara dari Bandara Hasanuddin. Mereka yang sudah pernah ke sana mengatakan, Rammang – rammang adalah Ha Long Bay-nya Indonesia.

makassar dari atas, garuda ke makassar, jadwal pesawat ke makassar, cara ke rammang rammang, sewa perahu di rammang rammang

Sewalah joloro, perahu motor tradisional yang tersedia di Dermaga Salenrang, untuk berkeliling dengan menyusuri Sungai Pute. Satu perahu berkapasitas 4 (empat) orang penumpang, tarifnya Rp 200.000/perahu yang bisa dipakai sepuasnya. Jika kamu berjalan sendiri dan ingin berhemat, jangan sungkan mengajak pejalan lain untuk berbagi sewa perahu.

Tempo hari saat berkunjung ke Rammang – rammang, cuaca sedang tak bersahabat. Pun waktu saya sangat terbatas. Karenanya, saya meminta Anwar, pemilik joloro yang mengantarkan berkeliling untuk singgah sebentar – pada kenyataannya lebih sejam saya berkeliling – di Kampung Berua, sedang tempat – tempat lain seperti Taman Batu, Eco Lodge & Coffee dinikmati sembari melaju dalam joloro saja.

makassar dari atas, garuda ke makassar, jadwal pesawat ke makassar, cara ke rammang rammang, sewa perahu di rammang rammang

Kampung Berua disebut – sebut sebagai ikonnya Rammang – rammang. Ada tarif masuk kampung yang harus dibayarkan di loket retribusi sebelum melangkah ke dalam kampung. Selain menikmati suasana kampung, di Berua ada beberapa gua kuno yang menyimpan jejak kehidupan lalu yang menarik untuk dikunjungi. Sayangnya, karena habis hujan, jalanan becek, tidak ada ojek, eeh  .. sawah meluap sehingga pematangnya tergenang air dan mesti buka sepatu, gulung celana jika ingin menuju ke sana. Dari pada basah – basahan, saya memilih menyimpan rasa penasaran untuk kunjungan berikutnya.

3 – Melihat Jejak Purba di Leang – leang
Dari Rammang – rammang, mampirlah ke Taman Prasejarah Leang – leang. Menurut Rusli, pemandu di Leang – leang, di sekitar kawasan cagar budaya ini terdapat 300 lebih gua (= leang) yang menyimpan jejak tinggalan masa yang diperkirakan berumur 5.000 tahun yang ditemukan oleh arkeolog Belanda, Van Heekeren dan Heeren Palm pada 1950.

cara ke leang leang, ada apa di leang leang, penerbangan ke makassar

Untuk dapat melihat tinggalan masa berupa lukisan pada dinding gua itu, kamu harus berani memanjat gua yang ada di Leang – leang dan ditemani pemandu karena guanya dikunci! Jangan khawatir, perjalanan dimudahkan dengan anak tangga hingga ke mulut gua. Hanya perlu memanjat sedikit saja untuk bisa melihat lukisan dari dekat. Waktu belum dipagar, banyak pengunjung tak bertanggung jawab yang mencoret – coret dinding gua. Beberapa coretan mereka, masih terlihat di sekitar kaki tangga.

cara ke leang leang, ada apa di leang leang, penerbangan ke makassar

Tiket masuk Rp 10.000/pengunjung (Rp 20.000 untuk wisman) masih sangat wajar untuk pengalaman menengok jejak peradaban manusia.

Kiat mampir ke Rammang – rammang dan Leang – leang: kenakanlah alas kaki yang nyaman. Jika musim hujan, bawa jas hujan/payung dan jangan menggunakan sepatu/sandal yang alasnya licin.

4 – Uji Nyali di Helena Sky Bridge
15 menit berkendara dari Leang – leang, saya sampai di gerbang Kawasan Wisata Bantimurung. Meski di sini ada banyak destinasi wisata yang menarik, saya mampir ke sini hanya ingin memanjat dan menyeberang di Helena Sky Bridge; jembatan gantung yang baru dibuka pada akhir 2017 lalu.

cara ke leang leang, ada apa di leang leang, penerbangan ke makassar, helena sky bridge

Letaknya satu lokasi atau tepatnya terentang sepanjang 50 meter di atas jaring yang menutupi penangkaran kupu – kupu. Pengelolaannya berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Karenanya masuk ke sini cukup membayar Rp 20.000/pengunjung, tak HARUS melewati loket tiket masuk Kawasan Wisata Bantimurung.

Demi keamanan dan kenyamanan, pengelola menerapkan pembatasan jumlah pengunjung yang boleh melintas di atas jembatan gantung. Jika berkunjung di hari libur, datanglah lebih pagi dan sabarlah mengantre untuk mendapatkan peralatan keamanan sebelum mulai memanjat.

cara ke leang leang, ada apa di leang leang, penerbangan ke makassar, helena sky bridge, troides helena

Nama Helena diambil dari Troides helena, salah satu jenis kupu – kupu yang dilindungi dan dikembangbiakkan di penangkaran kupu – kupu Bantimurung. Siapkan tungkai kaki untuk trekking 200 meter sebelum memanjat ke ujung jembatan.

Kiat main di Helena Sky Bridge: kalau kamu akrofobia, jangan iseng ikut trekking apalagi memanjat jembatan. Nanti serupa Pak Edi yang semangatnya tinggi, ingin mengawal saya naik. Ditunggu – tunggu di atas gak muncul – muncul. Saya menemukannya pucat pasi terduduk di tengah jalur trekking seturun dari jembatan gantung. Katanya, jantun(g) ku berdebar – debar, keringat dingin ka’ ini jalan mendaki  🙂

Ini kejadian kedua. Di Kampung Berua Pak Edi terjerembab di pematang sawah usai merecoki saya,”hati – hati ki’ buk, becek na ini jalan. Jalan mi ki’ di pinggir.” Tak lama ada suara bukkk dari belakang. Saya toleh ke belakang, lha .. Pak Edi sudah duduk manis di pematang, untung gak tergelincir ke sawah. Celana jin dan sepatunya penuh lumpur haha.

5 – Kuliner di Makassar
Usai bermain, lapar pasti menyerang. Kembalilah ke Makassar dan cari penangkal rasa lapar. Jika dirasa perlu makan Coto Makassar (lagi) di tempat yang berbeda. Kuah coto yang panas akan membuat perutmu hangat atau jika ingin menu yang berbeda menikmati Ikan Bakar Mas Daeng di Arif Rate No. 31, pilihan yang menyenangkan. Setelahnya bisa ditambah sepiring Pisang Epe dan secangkir kopi 🙂

cara ke leang leang, ada apa di leang leang, penerbangan ke makassar, kuliner makassar

Penjual Pisang Epe dan kedai kopi mudah dijumpai di sepanjang Pantai Losari. Terbentang dari Jl. Penghibur hingga Jl. Ujung Pandang. Dari kedai kopi sederhana hingga kedai kopi kekinian. Dua tempat yang biasa saya mampiri adalah Warkop Elim di Jl. Penghibur dan Rotterdam Coffee di WR Supratman No. 26. Setelah kenyang, pastikan untuk menuju pool bus atau terminal paling lambat pk 19.00 agar tak terjebak macet.

Kiat sebelum masuk bus: senyaman – nyamannya bus, tak akan membuat tidurmu nyaman jika aroma keringat yang menempel di tubuhmu mengganggu penumpang lain pun dirimu sendiri. Manfaatkanlah kamar kecil di pool bus untuk membasuh badan yang lengket seharian dan berganti baju yang bersih. Mandi malam itu akan membuatmu segar sampai di Toraja yang dingin. Janganlah lupa untuk mampir ke kedai kopi menghangatkan badan. Tak perlu tergesa mandi pagi, cukup cuci muka, sikat gigi, dan nikmati Toraja sepuasmu.

Agar waktu mampirmu maksimal, baiknya cek dahulu jadwal penerbangan yang kamu pilih ke Makassar dan sesuaikan dengan itinerary-mu, saleum [oli3ve].

Viewing all 398 articles
Browse latest View live