Quantcast
Channel: Olive's Journey
Viewing all 398 articles
Browse latest View live

GRATIS dan Praktis! Cetak e-KTP Hilang di Luar Domisili, Sehari Selesai

$
0
0

Pertengahan Maret lalu, e-KTP saya tercecer di penerbangan Denpasar-Jakarta. Seingat saya, kartu itu terakhir kali saya keluarkan dari dompet dan ditunjukkan ke petugas di bandara Ngurah Rai saat pemeriksaan dokumen penerbangan menuju ke boarding room. Setelahnya, e-KTP tidak langsung dimasukkan ke dompet tapi ke saku celana cargo dan baru tersadar kartunya hilang dari saku sesaat sebelum turun dari pesawat di bandara Soekarno Hatta. Walau sudah dicari di sela-sela bangku pun di kolong tempat duduk, kartunya tak ketemu. Terima nasib, e-KTP hilang!

cara mengurus ktp hilang

Karena e-KTP tersebut domisilinya di Bandung, sempat terpikir harus mengatur waktu untuk mengurusnya ke kelurahan sana sementara ada beberapa kegiatan yang tak mungkin ditinggal. Tapi kalau tak segera diurus, nanti untuk urusan lain yang memerlukan e-KTP jadi tersendat. Bila sekadar menunjukkan bukti pindai kartu, aman tersimpan. Gimana kalau diminta menunjukkan wujud e-KTP?

Pentingnya Memiliki Identitas Kependudukan

Setiap warga negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun WAJIB memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai bukti identitas resmi penduduk Indonesia. KTP menjadi dokumen penting yang PASTI diminta ketika hendak membuka rekening di bank, mengurus pembuatan paspor, hendak bepergian dengan moda transportasi publik, dan lain-lain. Teringat dulu, semasih SMA, ketika pertama kali hendak mengurus KTP saya ikut program pendataan penduduk lima tahunan yang dikoordinir RT/RW tiap kelurahan. Kebetulan sekali di masa itu, ayah saya ketua RW di lingkungan tempat tinggal kami sehingga tak pusing dengan urusan pendataan dan pengurusan KTP termasuk proses perekaman gambar yang dilakukan massal di studio foto darurat yang dibuka di pekarangan belakang rumah.

Satu malam, setelah pindah dan mulai bekerja di Jakarta, kos-kosan saya di Bendungan Hilir didatangi Satpol PP dan Polisi. Waktu itu, sedang marak inspeksi mendadak (sidak) dokumen kependudukan warga khususnya pendatang! Biasanya sidak dilakukan menjelang ramadhan, setelah libur lebaran atau tahun baru karena di saat-saat itu mereka yang mudik ke kampung halaman akan pulang dengan mengajak anggota keluarga/kerabat/tetangga ikut merantau dan memenuhi Jakarta yang sudah sesak. Sebagai pendatang yang baik, kami telah melapor ke RT/RW dan mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Musiman, tentu saja protes keras dengan kedatangan para petugas yang seenaknya mau menggeledah kamar di dini hari itu tanpa surat tugas. Puji Tuhan, kami diselamatkan oleh Ibu RW yang datang tergopoh-gopoh ke rumah kos. Beruntung sekali, rumah Ibu RW hanya selisih satu jalan dari rumah kos. Setelah kejadian itu, ketika hendak pindah kos, saya dan seorang kawan memilih indekos di rumah Pak RT agar aman dari gangguan preman.

cetak ektp hilang, mengurus ktp hilang, cetak ektp di luar domisili

Komputerisasai Data Kependudukan

Untuk menghindari duplikasi data kependudukan, pemalsuan KTP, dan menutup peluang kecurangan warga dengan data administrasi kependudukan; pada 2009, pemerintah Indonesia lewat Kementerian Dalam Negeri memulai program KTP elektronik yang berlaku nasional. Komputerisasi data kependudukan lewat KTP elektronik mensyaratkan setiap warga negara Indonesia hanya boleh memiliki 1 (satu) Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas tunggal untuk validasi dan verifikasi data penduduk. NIK berlaku seumur hidup dan menjadi dasar ketika hendak menerbitkan dokumen penting lainnya seperti paspor, Surat Ijin Mengemudi (SIM), berlaku sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) termasuk menerbitkan tiket vaksin Covid-19 hingga pemutakhiran data vaksinasi; pengecekannya dilakukan dengan NIK lewat aplikasi PeduliLindungi.

Mengingat pentingnya e-KTP ini, maka perlu dijaga dengan baik agar tak tercecer. Tapiii, bagaimana jika tak sengaja ketlisut bahkan hilang? Susah tidak mengurus e-KTP yang baru?

Cetak e-KTP hilang di luar domisili SEHARI selesai!

Mencetak e-KTP baru sebagai pengganti kartu yang hilang, tak rumit. Bahkan saat ini BISA dilakukan di luar domisili. Tak perlu lagi repot-repot mudik hanya demi mengurus penggantian kartu ke kelurahan yang jauh di mata. Misal, e-KTP saya diterbitkan di Bandung, hilang dalam perjalanan Denpasar-Jakarta, bisa kok diurus di Jakarta Selatan. Caranya?

cetak ektp hilang_03

  • Mengurus Surat Kehilangan e-KTP dari Kepolisian ketika menyadari e-KTP hilang, syarat yang diperlukan hanya membawa fotokopi e-KTP yang hilang atau menunjukkan bukti pindai kartu yang ada di gawai. Prosesnya cepat dan GRATIS!
  • Mengurus Surat Keterangan dari RT/RW tempat domisili saat ini atau Surat Keterangan Kerja dari kantor yang menyatakan alasan kenapa kamu tidak bisa pulang ke tempat asal untuk mengurus kehilangan e-KTP tersebut.
  • Membawa kedua berkas di atas disertai fotokopi Kartu Keluarga dan e-KTP yang hilang (jika tidak ada, cukup menunjukkan bukti pindai saja) ke kantor Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) terdekat. Karena berdomisili di wilayah Jakarta Selatan, saya tentu saja mendatangi Dukcapil Jakarta Selatan di Kramat Pela.
  • Ikuti alur pengurusan sesuai arahan petugas di lokasi

Saya menyerahkan berkas di atas kepada petugas di Loket 6 Discukcapil Jakarta Selatan pada Senin (21/03/2022) siang. Esok paginya, terima WA dari Disdukcapil Jakarta Selatan untuk mengambil e-KTP yang sudah selesai dicetak. Cepat benarrrrrr! GRATIS dan Praktis! Perlu diingat, proses pengurusan kehilangan e-KTP CEPAT khusus untuk cetak saja. Jika ada perubahan data, maka kamu harus mengurusnya ke domisili asal!

Kesadaran akan pentingnya e-KTP membuat kita awas ketika benda itu hilang dari dompet. Walau begitu, masih ada saja orang yang baru tersadar kehilangan kartu justru saat dibutuhkan sebagai persyaratan administrasi. Saleum [oli3ve].


Peluhku Menjadi Daya: Perjalanan Pulih Seorang Penyembuh yang Terluka

$
0
0

Kabar tentang prevalensi bunuh diri dan gangguan jiwa yang meninggi di Toraja yang saya terima dari seorang kawan di awal 2020 benar-benar wauuwww! Menurut WHO, angka tren bunuh diri di Indonesia sedang menurun. Kenapa di Toraja justru melonjak?

Ingatan saya pun melanglang ke pertemuan dengan seorang perawat di minggu kedua September 2017 ketika sedang menunggui Ibu yang sudah kepayahan di Private Care Center (PCC) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Saya lupa pemantik dari obrolan seru siang itu. Kenapa membahas kesehatan mental, yang meninggalkan tanda tanya besar ketika perawat itu melontarkan tanya sebelum beranjak dari kamar, ”Kak, ada yang pernah bikin studi gak, kenapa di Dadi – Rumah Sakit Jiwa Dadi, Makassar – penghuninya mayoritas orang Toraja?” #asembener

Minggu (10/04/2022) malam, saya menerima kiriman Peluhku Menjadi Daya, Sebuah Perjalanan Menempuh Hidup dengan Gangguan Jiwa dan Kepribadian dari Lidia Lebang. Lidia adalah penyintas Bipolar Disorder dan kepribadian ambang (Borderline Personality Disorder/BPD) yang masih terus berjuang untuk berdamai dengan dirinya dan menjalani kesehariannya dengan hati yang gembira. Bukan kebetulan Lidia adalah orang muda Toraja, yang dengan vulgar menuliskan dan membagikan kisahnya agar semakin banyak orang yang tahu dan terbuka pikirannya, betapa peliknya hidup dengan gangguan jiwa.

peluhku menjadi daya, buku orang dengan gangguan jiwa, hidup dengan bipolar

Kerentanan Jiwa dan Penyebabnya
Masalah gangguan jiwa tak pernah datang mendadak. Ia pasti didahului persoalan kecil yang mengganggu pikiran, yang tanpa sengaja diberi ruang, dipelihara, dan diberi makan dengan harapan-harapan semu hingga menguasai alam pikiran. Demikian halnya dengan pemikiran bunuh diri. Tak pernah sekonyong-konyong timbul. Selalu ada peristiwa kelu yang mengiringinya.

Evanston, 3 Mei 2020
Tolong berikan organ-organku bagi orang yang membutuhkannya, tolong berikan prioritas kepada para perempuan yang memiliki anak kecil. Juga, tolong kuburkan aku di tanah tanpa nisan. Untuk semua hal yang kalian tuduhkan kepadaku, dan semua kecurigaan kalian, kalian perlu bertanya pada Tuhan apakah mereka benar atau tidak. Selamat tinggal!

Lidia mengawali kisahnya dengan menceritakan peristiwa di Danau Michigan yang letaknya tak jauh dari kampusnya di Evanston, Illinois, pada 12 Agustus 2020 saat dia berupaya mengakhiri hidupnya. Menenggelamkan diri di danau adalah upaya bunuh dirinya yang kedua. Tiga bulan sebelumnya ia sudah menulis surat wasiat di buku hariannya sebelum berangkat tidur usai meminum DUA PAPAN parasetamol di kamar asramanya. Dua bulan kemudian, di pun berpikir untuk bunuh diri tapi digagalkan oleh suara hatinya yang mengingatkan, berjuanglah untuk hidupmu. BPD membuatnya tak takut untuk melakukan eutanasia!

Setiap orang rentan terhadap gangguan jiwa. Yang membedakan adalah kadar, tingkat resiliensi, dan pengelolaannya ketika masalah hadir. Lidia menyadari ada yang salah ketika dirinya mulai menaruh curiga terhadap setiap orang yang ditemuinya; merancangkan hal-hal jahat terhadapnya, termasuk curiga pada dirinya sendiri! Perlu dipahami, gangguan jiwa muncul karena pengaruh banyak faktor seperti genetik (biologi), pengelolaan stres (psikologi), serta diskriminasi, ekonomi, dan perundungan (sosial) yang terakumulasi dalam waktu yang tak sebentar. Kehilangan pengharapan (putus asa), membuat orang berpikir pendek!

Tak ada orang yang ingin hidup dengan gangguan jiwa, lebih lagi sampai melumpuhkan keseharian. Namun faktor genetik menjadi salah satu sebab Lidia memiliki kerentanan yang lebih terhadap gangguan jiwa dibanding anak yang lahir dari orang tua tanpa gangguan jiwa. Ia lahir di keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwa. Gen itu diturunkan dari garis ayah, juga ibunya. Kemiskinan, rasa kehilangan dan kurangnya kasih sayang dari orang tua yang meninggal selagi ia masih kecil, juga kekerasan seksual yang dilakukan kerabatnya; menambah bebannya dan menjadi pelengkap pembentukan karakternya.

Karakter dan Tindakan Impulsif ODGJ
Pada 15 Juli 2020, di buku hariannya Lidia menulis begini … Salah satu alasan mengapa aku gila adalah karena aku memaksa diriku untuk mempercayai bahwa Tuhan itu baik, Tuhan adalah cinta, dan bahkan percaya bahwa Tuhan itu ada sementara realita selalu memberitahuku yang sebaliknya.

Meskipun Lidia menekuni bidang teologi, – kisah dalam buku ini dipetik dari buku harian Lidia selama dirinya menjalani program S2 di Garret-Evangelical Theological Seminary, Evanston, Amerika Serikat – tak berarti ia terbebas dari mempertanyakan keberadaan Tuhan. Pada satu titik, ketika depresi memberati pikirannya, ia bahkan merasa sanggup melakukan semuanya sendiri. TANPA Tuhan!!

peluhku menjadi daya, buku orang dengan gangguan jiwa, hidup dengan bipolar, gejala bipolar

Di atas saya menuliskan bahwa gangguan jiwa muncul karena pengaruhi banyak faktor. Ternyata, faktor spiritual termasuk di dalamnya. Koq bisa, Lip? Ingat gak, Tuhan Yesus saja stres koq sewaktu Dia harus menjalani hukuman yang ditimpakan kepadanya untuk memikul kesalahan semua manusia. Sampai-sampai Yesus bergumul di Getsemani dan digambarkan Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas 22:44). Selamat memaknai Kasih-Nya, Selamat Paskah, ya.

Dalam Peluhku Menjadi Daya, Lidia menceritakan bahwa ia sering merasa kosong, mengalami paranoia, delusi, halusinasi, mania/hypomania, emosi dan mood yang bisa berubah mendadak – dari yang tenang tetiba gundah – terlalu bersemangat dengan sesuatu, memiliki ide yang berloncatan yang ingin dikerjakan sekaligus, dll.

Selain menuliskan perasaannya di buku harian, untuk mengatasi masalahnya, Lidia senang berbelanja bahkan menjadi boros. Dirinya bisa mengikuti kuliah namun pikirannya sering penuh dengan hal-hal yang lain, tidak fokus, dan mudah lupa. Saat sedang frustrasi berat, ia merokok  bahkan melakukan tindakan impulsif seperti melukai jarinya dan membubuhkan darahnya pada tulisan kutuk yang dia kirimkan untuk lelaki yang dicintainya di buku hariannya serta mendaftarkan dirinya pada sebuah aplikasi yang menjual keperawanan. Dari cerita Lidia, saya baru tahu kalau orang dengan bipolar memiliki hasrat seksual yang besar membuatnya membangun fantasi yang berlebihan pada asisten dosennya, bahkan terikat tontonan pornografi selama ENAM tahun!!

Gangguan jiwa ada tingkatannya. Berawal dari stres yang jika tak bisa dikelola dengan baik akan berakhir pada depresi, muncul skizofrenia, lalu ada bipolar yang dipengaruhi faktor genetika, kepribadian ambang, dan lain-lain. Lidia sendiri mengalami beberapa gangguan yang kompleks.

Penyembuh yang Terluka
ODGJ bisa sembuh! Walau pada fase dan periode tertentu, mereka harus dibantu dengan obat-obat anti depresan ditambah dengan konseling dan makanan rohani. Kunci dari semua itu adalah penyerahan diri serta support system dari orang-orang di dekatnya.

Pada akhirnya Lidia kembali mengikuti tuntunan Tuhan mau bawa dirinya kemana. Dia mencari pertolongan, mengikuti konseling dengan psikiater walau awalnya dia pun mencurigai orang-orang mempersulit dirinya untuk mendapatkan obat untuk sakitnya dan mau bekerja sama dengan orang-orang yang merawatnya di rumah sakit. Sepasang kekasih yang membantu Lidia keluar dari air di Danau Michigan adalah orang-orang yang digerakkan Tuhan, tepat pada waktuNya. Tuhan remukkan Lidia, karena Tuhan mau membentuk dirinya dan pakai hidupnya untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Lidia adalah seorang penyembuh yang terluka. Ada yang ingat cerita Ayub? Hal yang sama Tuhan kerjakan di hidup kita dengan kasus yang berbeda. Percayalah, Tuhan tak pernah memberikan beban melebihi dari yang dapat kita pikul!

peluhku menjadi daya, buku orang dengan gangguan jiwa, hidup dengan bipolar, gejala bipolar

Saya mau kasih tahu hal menarik dari buku ini, terutama buat kamu yang tidak senang membaca. Pilihan narasi dan bahasa yang digunakan oleh Lidia, ringan dan asyik. Lidia juga membagi Peluhku Menjadi Daya ke dalam 4 (empat) bagian. Masing-masing diberi judul berikut:

  • Diri Tanpa Tatanan, berisi catatan-catatan dari buku harian Lidia sebelum didiagnosa gangguan jiwa dan kepribadian.
  • Dipatahkan dan Dicintai, berisi catatan-catatan ketika Lidia dirawat di bangsal jiwa Rumah Sakit Ingalls Memorial Chicago selama seminggu.
  • Minuman dan Makanan Rohani, memuat catatan-catatan setelah keluar dari rumah sakit, pulang ke Indonesia, dan tinggal di rumah pemulihan Horeb di Bandung selama 4 (empat) bulan.
  • Diri yang Ditata dengan Daya yang Menggentarkan, berisi refleksi dan beberapa langkah yang dikembangkan untuk pemulihan jiwa penulisnya.

Pengelompokan cerita ini memudahkan pembaca untuk memahami fase dan proses yang dialami serta dijalani oleh Lidia; sebelum, selama, dan setelah melewati tahap-tahap sakit hingga pemulihan jiwanya. Catatan kaki yang ditambahkan pada tulisan pun memperkuat informasi tentang topik yang dibahas juga istilah-istilah yang digunakan.

Kita tidak bisa memilih di dalam keluarga seperti apa kita ingin dilahirkan dan dibesarkan. Pun tidak bisa mereka-reka gen terbaik mana saja yang ingin kita miliki selagi kita bakal anak. Tak bisa meminta sperma bakal ayah membawa hal-hal baik saja ketika ia berenang dengan riang dan bersemangat mendekati sel telur terbaik bakal ibu sebelum melebur dirinya menjadi zigot. Namun ada satu hal yang dapat kita lakukan. Belajarlah menerima diri sendiri, bangun pikiran positif, dan belajar bersyukur atas setiap proses di kehidupan yang kita jalani.

Buat saya yang haus dengan isu kesehatan mental, buku ini membuat terjaga semalaman hingga selesai dilahap sekali duduk! Semoga setiap orang yang tergerak untuk membaca buku ini, dapat mengoyak stigma gangguan jiwa adalah aib dan kutuk serta mengetuk kepedulian kita pada ODGJ. Saleum [oli3ve].

Reunification Palace: Cerita di Balik Kejatuhan Ngo Dinh Diem dan Sai Gon

$
0
0

Banyak orang mengira peristiwa akhir April 1963 akan membuat Ngo Dinh Diem sedikit melunak pada rakyatnya sendiri. Ternyata, Diem tak peduli dengan keresahan dan kegaduhan yang semakin menjadi di Sai Gon dan sekitarnya pasca aksi bakar diri Thic Quang Duc. Biara-biara diobrak-abrik, bhiksu ditangkapin. Anak buahnya diperintahkan mencari abu terutama jantung Duc karena didengarnya jantung bhiksu itu masih utuh meski tubuhnya hangus terbakar. Amerika pun geram pada aksi Diem! Walau ditekan (Amerika) sedemikian rupa dan diancam tak akan dibantu; Diem si kepala batu yang keras hati, tak jua luluh. Ia dan Ngo Dinh Nhu, adiknya, punya rencana besar sendiri.

Di awal November 1963, sebuah skenario kudeta siap dimainkan oleh para petinggi militer dipimpin Jenderal Big Minh (julukan Jenderal Duong Van Minh), penasihat militer yang telah lama tak sepaham dengan Diem. Gia Long Palace – sekarang Ho Chi Minh City Museum, tempat tinggal Diem dikepung tentara. Namun, Diem dan Nhu telah meninggalkan istana di Distrik 1 itu lewat jalan bawah tanah menuju gereja di Cho Lon di Distrik 5. Diem tak curiga hari itu adalah hari terakhir ia memikirkan rencana-rencana besarnya. Malam itu, ia ditangkap dan dihabisi tentaranya sendiri. Gambar dirinya yang terkapar berlumuran darah, terpampang besar-besar di salah satu ruang pamer di lantai 2 (dua) Building 106, Reunification Palace.

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

Norodom Palace, Independence Palace, atau Reunification Palace? Mana yang Benar?
Cerita di atas adalah nukilan sejarah Norodom Palace yang dirangkum secara acak dari mengunjungi From Norodom Palace to Independence Palace 1868 – 1966, pameran yang digelar sejak Maret 2018 di Building 106; satu-satunya bangunan yang tersisa dan masih berdiri kokoh seperti awalnya dibangun di komplek Reunification Palace.

Norodom Palace dibangun Prancis pada 1868, diperuntukkan sebagai residen dan kantor gubernur Cochinchina – wilayah di selatan Vietnam yang menjadi koloni Prancis dengan Sai Gon sebagai pusatnya – kemudian menjadi tempat tinggal dan kantor para gubernur Prancis Indocina – wilayah Cochinchina ditambah Tonkin (wilayah Vietnam bagian utara), Annam Selatan (wilayah Vietman bagian tengah) serta Kamboja dan Laos yang menjadi koloni Prancis ketika Sai Gon menjadi ibukotanya. Pun pernah dijadikan sebagai basecamp dan kantor pemerintah Jepang di masa perang dunia kedua (PD II). Sejak awal berdirinya dikenal sebagai Norodom Palace, merujuk pada nama jalan di depannya; Rue Nurodom atau Boulevard Norodom (sekarang Le Duan Street) – diambil dari nama Norodom, Raja Kamboja, sebagai bentuk penghargaan pada tunduknya Kamboja kepada pemerintahan Prancis.

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

Penandatanganan perjanjian Jenewa 1954 menandai berakhirnya perang Indocina, Vietnam resmi dibagi dua! Vietnam Utara yang didukung Rusia dan Tiongkok, dikuasai oleh Viet Minh dengan Ha Noi sebagai ibukotanya dan Ho Chi Minh sebagai kepala pemerintahannya. Lalu Vietnam Selatan dipimpin Kaisar Bao Dai – Bao Dai adalah kaisar terakhir dari dinasti Nguyen, yang naik tahta menggantikan Kaisar Khai Dinh, ayahnya – dan Ngo Dinh Diem sebagai perdana menterinya, mengendalikan jalannya pemerintahan dari Sai Gon mendapat dukungan dari Amerika dan Inggris. Untuk mengingat hari bersejarah itu, Diem mengganti nama Norodom Palace menjadi Independence Palace.

Kemerdekaan sesungguhnya belumlah dicapai. Konflik dua negara bersaudara itu semakin menjadi hingga pecah perang Indocina II. Di tengah situasi itu, pada 26 Oktober 1955, Ngo Dinh Diem terpilih menjadi presiden pertama Vietnam Selatan yang menjalankan roda pemerintahan secara otoriter. Di pemerintahannya, Diem pun mengangkat kakak dan adiknya menjadi pejabat yang menduduki posisi strategis. Tak lama berselang, perang Vietnam pun pecah. Tentang PD II, perang Indocina, dan perang Vietnam; baca ulasannya di War Remnants Museum dan Kepahitan-kepahitan yang Tertinggal di Sai Gon.

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

Kejatuhan Sai Gon dan Eksodus Besar-besaran dari Vietnam Selatan
Aku tak bisa melupakan kejadian hari itu. Hari yang menjadi awal sengsara bagi kami di selatan. Kami diminta keluar rumah, barang-barang dijarah oleh orang utara yang menodongkan senapan. Jalanan di depan rumah yang biasanya ramai, mendadak senyap. Umurku belum 11 tahun, harus berpisah dengan orang tua dan adik-adikku, berangkat dengan kakak sepupuku yang selisih umurnya tak banyak denganku bersama orang-orang yang tak kukenal. Kami bersesakan dalam perahu motor yang meninggalkan pinggiran Sai Gon di tengah malam buta, mencari selamat ke tempat yang kami tak tahu.

Mata lelaki yang duduk di depanku, berkilat-kilat. Tangannya mencengkeram sumpit kuat-kuat sebelum diletakkan kembali ke meja. Mulutnya bergerak pelan-pelan. Volume suaranya tak terlalu tinggi namun penuh emosi; setitik air jatuh dari matanya. Sebelum menderas, buru-buru disekanya pipinya dengan menarik leher kaos menutupi separuh mukanya. “Maaf, aku masih sering terbawa emosi bila mengingat kejadian itu.”

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

30 April 1975 sekitar pk 10.00 waktu Vietnam, dua tank baja Viet Cong menghantamkan dirinya ke gerbang utama Independence Palace. Peristiwa itu menandai keberhasilan utara mengambil kendali atas Sai Gon atau dikenal juga sebagai the Fall of Sai Gon dan berakhirnya perang Vietnam. Keadaan tidak otomatis menjadi tenang. Ketakutan besar justru merambah ke seantero Sai Gon yang warganya masih trauma pada kejadian-kejadian dan teror beruntun yang mereka alami sebelumnya. Mereka berbondong-bondong meninggalkan rumah, keluar dari Vietnam mencari suaka dengan menumpang kapal perang Amerika dan perahu-perahu motor kecil yang dinaiki beramai-ramai hingga melebihi kapasitas angkut.

Jamie, lelaki yang duduk di depan saya pagi itu di Pho Quynh, restoran pho yang terkenal di Distrik 1, membagikan pengalaman pahit yang dilewatinya ketika hatinya luluh dan mengikuti bujukan ayahnya,”Kamu satu-satunya anak lelaki di keluarga kita, selamatkan dirimu, jadilah penerus keluarga ini.” Jamie ikut rombongan eksodus yang terombang-ambing di laut lepas selama lima hari hingga perahu motor mereka diselamatkan kapal perang Indonesia. Mereka dibawa ke Pulau Galang, di kamp Vietnam itu, Jamie tinggal selama tiga tahun hingga lolos suaka ke Amerika. Pengalaman itu menyisakan luka yang kadang-kadang basah dan membuat sebagian besar orang selatan belum bisa menerima kebijakan yang dijalankan dari utara.

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

Reunification Palace, Ikon Sejarah Penting di Sai Gon
Setelah Sai Gon berhasil diduduki, Duong Van Minh yang baru dua hari berkantor di Independence Palace menggantikan presiden Nguyen Van Thieu; menyerahkan selatan kepada utara. Sejak itu Independence Palace yang tak lagi menjadi tempat tinggal maupun kantor kepala negara Vietnam Selatan pun berganti nama menjadi Reunification Palace. Tempat itu beberapa kali masih digunakan sebagai tempat pertemuan resmi hingga dikelola menjadi destinasi wisata sejarah penting di Sai Gon. Ruang-ruang istana yang tadinya tertutup, dibuka untuk publik dengan menerapkan aturan yang harus dipatuhi pengunjung.

Bangunan Reunification Palace yang ada sekarang adalah hasil revitalisasi bekas bangunan istana yang dirusak terjangan bom juga aksi protes rakyat pada kesewenang-wenangan Diem. Desain bangunannya dikerjakan oleh arsitek Ngo Viet Thu dan dibenahi dengan biaya sangat besar selama 4 (empat) tahun dari 1962 hingga diresmikan kembali pada 30 Oktober 1966.

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

Papan informasi di setiap ruangan sangat membantu pengunjung untuk mengetahui fungsi dan peristiwa penting di ruang itu. Bila ingin mendapatkan informasi detail, pengelola juga menyediakan tur istana dengan pemandu. Tersedia juga audio guided dengan pilihan bahasa Cina, Inggris, Jepang, Korea, Prancis, dan Vietnam bagi yang tak ingin berjalan berkelompok.

Reunification Palace
135 Nam Ky Khoi Nghia Street, District 1
Ho Chi Minh City, Vietnam

Buka setiap hari pk 07.30 – 16.00
HTM Dewasa VND 40.000 (Istana atau Building 106 saja), VND 65.000 (Istana & Building 106)
Audio Guided VND 75.000

Tips berkunjung ke Reunification Palace

  • Mengenakan pakaian sopan dan tertutup layaknya hendak bersua orang penting di istana.
  • Sediakan waktu lebih dari perkiraan waktu berkunjung yang direkomendasikan pejalan lainnya. Fyi, beberapa informasi memberikan keterangan satu jam berkeliling di dalam istana itu cukup. Tidak buat saya, karena keasikan menikmati tempat dan suasana, saya menghabiskan ENAM JAM saja di dalam komplek Reunification Palace.
  • Belilah tiket masuk, sesuaikan dengan target, waktu, dan rencana kunjungan.
  • Masuklah lebih dulu ke Building 106 lewat gerbang di jalan Nguyen Du sebelum ke bangunan utama istana dan berkeliling dari lantai dasar hingga ke rooftop juga turun ke bunker.

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

reunification palace, norodom palace, independence palace ho chi minh city, historical site of sai gon

Moral of the story: jadilah dirimu sendiri! Jangan mau menjadi bayang-bayang dan berdiri di tengah-tengah raksasa yang bertikai. Perang Indocina terjadi karena urusan kepentingan Blok Timur penganut paham komunis dan Blok Barat yang liberal, yang ingin menguasai negara-negara yang sedang mencari identitas. Ngo Dinh Diem, presiden bonekanya Amerika untuk Vietnam Selatan yang dikuasai ego, keserakahan, dan ketamakan memiliki cita-cita mulia menjadikan Vietnam negara katolik. Tapi Dhiem lupa, dasar ajaran kristen/katolik adalah kasih karena Tuhan itu Allah yang Pengasih.

Sehari setelah berakhirnya perang dingin antara utara dan selatan, Ho Chi Minh City menjadi nama baru bagi Sai Gon, namun legalitas penggantian nama kota itu baru sah pada 3 Juli 1976. Meski begitu, bagi orang-orang di selatan juga veteran perang Amerika dalam perbincangan di keseharian; Sai Gon tetaplah Sai Gon. Saleum [oli3ve].

Staycation di youre.at Panama #1 Thematic Rental Apartment Bandung

$
0
0

Bandung pernah menjadi tujuan pulang ketika sedang penat, terutama di awal-awal selesai kuliah dan harus tinggal jauh dari rumah karena bekerja di luar kota. Namun, ketika pergaulan meluas dan mulai terbiasa berjarak; lambat laun, jadwal pulang merenggang. Jika dulu keinginan pulang meriap setiap saat, kini … rindu itu sudah teratasi #ehgimana Lip? Akhir pekan lalu, tepat seminggu sebelum lebaran dan jalanan belum dipenuhi pemudik pasca aturan perjalanan karena pandemi dilonggarkan pemerintah; saya memutuskan menepi dan berkontemplasi sejenak ke Kota Kenangan Kembang demi mengurai rindu staycation di youre.at Panama #1 Thematic Rental Apartment Bandung.

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung

Ketika berjalan karena urusan pekerjaan atau ada kegiatan yang harus dihadiri ke tempat berjarak pendek, saya lebih sering memilih perjalanan dengan pergi pagi-pagi pulang petang-petang agar malamnya tetap tidur di kamar sendiri. Bila memang harus menginap, pasti akan mencari penginapan yang lokasinya mudah dijangkau dan berada di dekat tempat berkegiatan. Pun ada alasan tertentu yang membuat staycation di apartemen menjadi pilihan di perjalanan kemarin walau di Bandung selalu ada tempat untuk pulang – KTP masih Bandung tapi berlaku nasional donk.

Ini kali pertama staycation di apartemen di kampung sendiri setelah sebelumnya menikmati kenyamanan dan keramahan Penthouse Onetel di Sai Gon dan Tropics Eight Suites di Georgetown. Karenanya ketika mendapat konfirmasi dari Dita Anita, Digital Manager youre.at kalau unit Panama yang diincar dapat ditempati sesuai dengan jadwal perjalanan 3D/2N (tiga hari dua malam), langsung cusss.

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung
Dining Area youre.at Panama
youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung
Meja makan yang bisa dimanfaatkan sebagai meja kerja 😉

Kenapa Panama, bukan Honolulu atau Sydney?
youre.at mengelola penyewaan apartemen di 3 (tiga) lokasi di Bandung: The Majesty Apartment, Grand Setiabudhi Apartment, dan Galeri Ciumbuleuit Apartment 1. Setiap unit apartemen youre.at  memiliki keunikannya sendiri dan diberi nama sesuai konsep desain interiornya yang bertema kota-kota tujuan wisata terkenal di dunia seperti Ankara, Budapest, Honolulu, Oslo, Palermo, Saigon, Sydney, dan lain-lain. Nah .. Panama, salah satu unit apartemen tipe studio di The Majesty Apartment.

Sebenarnya, saya mengincar Palermo. Tapi, Palermo yang unitnya berada di Galeri Ciumbuleuit, memiliki 4BR (ruang tidur) yang bisa ditempati 8-12 orang sementara saya sedang tak ingin berjalan dalam kelompok besar. Percayalah, semakin banyak umur, manusia akan lebih nyaman berjalan dalam lingkup pertemanan yang erat saja. Perjalanan tak lagi dipandang sebagai euforia tapi mendalami makna dari perjalanan itu sendiri. Karenanya pilihan pun jatuh ke Panama.

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung
Pojok rias

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung

Lupakan Palermo! Kata Gama Harjono. Walauu .. mencintai dia adalah hal paling mudah yang pernah aku lakukan seumur hidup. Bersama dia membuat waktu seolah berhenti seketika. Dia adalah kekasih, dia juga sahabat bagiku. Tak ada penjelasan pasti tentang bagaimana dia bisa menyelinap masuk, tinggal di sana-di tempat paling spesial di dalam hatiku. Itu nukilan dari novel perjalanan yang menuturkan pergulatan hati seorang laki-laki di Palermo, sebuah kota di Kepulauan Sisilia, Italia, yang pernah tinggal berlama-lama di relung hati rak buku.

Lokasi The Majesty Apartment di jalan Surya Sumantri, sangat mudah dijangkau dari pintu tol Pasteur. Pun ketika beranjak dari apartemen ke Paris Van Java (PVJ), tempat berkegiatan waktu itu; hanya perlu 10–15 menit berkendara. Tinggal disesuaikan saja waktu berangkat dengan jadwal kegiatannya. Jika membawa kendaraan sendiri, tersedia area parkir dengan tarif khusus untuk tamu.

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung

Untuk ketersediaan dan pemesanan unit, cek langsung lewat laman youre.at atau melalui online travel agent (OTA) seperti agoda, booking[dot]com, traveloka, tiket.com, atau airbnb.

Di hari kedatangan, seseorang dari youre.at mengirimkan pesan melalui WhatsApp untuk memastikan kembali pemesanan serta menginformasikan jadwal check in/out di Panama. Jika datanya sesuai, tamu akan menerima panduan self check in yang bisa dilakukan mulai pk 15.00 dan petunjuk arah menuju ke hatinya lokasi.

Saya pikir, sayalah orang terakhir yang datang malam itu. Turun di Lobi The Majesty Apartment yang senyap .. nyap .. nyaaaap banget pk 23.00 setelah keliling dua putaran bareng abang taksi daring karena gerbang masuk apartemennya terlewat. Begitulah jalan-jalan di Bandung yang kebanyakan satu arah, jika mata tak awas dan tujuan terlewat; selamat berputar-putar mencari jalan pulang yang benar hahaa.

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung
Tempat tidur empuk

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung

Dengan mengikuti panduan check in, saya harus turun dua lantai dulu ke Basement 2 untuk mengambil smart card di mail box agar bisa mengakses lift ke unit Panama yang ada di Lantai 1. Di basement, saya bersua dengan dua orang tamu yang juga baru mengambil kunci serta satu keluarga yang hendak keluar mencari kuliner malam di Bandung.

Fasilitas menarik yang tersedia di youre.at Panama
Sesuai dengan namanya, Panama didesain sebagai a lush utopian studio where an interior is the natural projection of the soul. Cocok benar dengan tujuan perjalanan ke Bandung hari itu: hadir, mengenang, dan merayakan kehidupan seseorang yang semangatnya akan selalu dekat di hati.

youre.at Panama
The Majesty Apartment
Jl. Surya Sumantri No. 91, Sukawarna
Kecamatan Sukajadi, Bandung 40164
Email: hi@youre.at
WhatsApp: +62 817-0219-995

Keinginan utama setelah masuk kamar tentu saja mandi dan lanjut istirahat. Tapi yang terjadi saat buka pintu kamar dan mata melihat dapur yang berdiri persis di kiri pintu, perut – yang masih penuh – mendadak kepikiran untuk merebus dan makan indomie panas-panas. Terus indomienya dari mana? Beli di Indomaretlah! Sayangnya gerai Indomaret yang cukup lengkap di Lobi, tak buka 24 jam. Jadilah keinginan memamah biak malam-malam dikembalikan ke niat semula; memanjakan diri di hangatmunya air pancuran!

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung

Panama yang menempati unit seluas 38m2, dibagi 3 (tiga) ruang berikut:

  • Main Bed Area, diisi dengan 1 (satu) unit Double Bed ganda yang bisa ditempati 4 (empat) orang, lemari/rak pakaian tanpa pintu, serta meja rias yang di ujungnya ada cantelan pengering rambut. Pintu ke kamar mandi tepat di belakang meja rias. Handuk juga sabun dan shampo beraroma Rosemary tersedia di kamar mandi dengan pancuran yang bisa disetel kehangannya airnya. Aroma yang sama saya jumpai pada hand soap yang disediakan di tempat cuci piring.
  • Dining Area ditata dengan menempatkan dapur kecil beserta mini pantry dan meja makan. Perlengkapan dapur tersedia untuk digunakan seperti dispenser air panas/dingin, mini refrigerator yang dilengkapi freezer, microwave, rice cooker, kompor induksi, wajan, panci, dan peralatan makan seperti piring, mangkuk, cangkir, gelas, dan sendok garpu.
  • Small Balcony, selama berada di unit, hanya area ini yang tak disentuh. Tapi, setiap pagi pasti buka jendela balkon dan tirai lebar-lebar agar udara segar berganti dengan yang apek dari ruang tidur; walau pemandangan di luar kamar didominasi atap dan fasad gedung tetangga.

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung

Unit ber-AC dengan WiFi berkecepatan wuz wuz wuzzz, sangat mendukung aktivitas mager di dalam kamar. Buat yang senang nonton, pasti akan dimanjakan dengan saluran Netflix, Disney, dan Amazone Prime Video yang bisa ditonton lewat layar datar Smart TV 44”. Karena di hari kedua hendak menghadiri kondangan mantan satu kegiatan, ketersediaan setrika dengan mini board-nya yang menggantung di lemari pakaian menjadi penyelamat baju dari kekusutan mikirin kamu. Apalagi ya? Oh, The Majesty Apartment juga dilengkapi dengan kolam renang buat yang ingin bergerak di air. INGAT, bawalah kostum yang sesuai dengan konsep apartemen pilihanmu untuk sesi pemotretan OOTD karena semua unit yang tersedia di youre.at memiliki ruang instagenik.

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung
Mensyukuri hari dengan tumpeng mini, ransum dari acara malam itu

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung

Destinasi menarik di dekat youre.at Panama
youre.at The Majesty Apartment berada di lokasi strategis. Di dekatnya ada Universitas Maranatha,  Setrasari Mall – pssst, ada Sei Sapi Bubulae yang endesss di sana, Starbucks, juga kedai kopi kekinian, dan tempat-tempat makan lainnya yang bisa dicapai dalam 3-10 menit melangkah pendek-pendek saja. Yang ingin berjalan sedikit menjauh, kamu bisa bermain ke BTC Fashion Mall atau PVJ. Dan, jika kamu penikmat seni, WAJIB menyambangi NuArt Sculpture Park.

youre.at thematic rental apartment bandung, apartemen instagenik di bandung, staycation di apartemen bandung, sewa apartemen murah di bandung
Kesampaian sarapan indomie goreng 🙂

Di Minggu pagi, bila kerinduan beribadah membuncah, di seberang Lobi ada GBI PPL Majesty atau bila ingin sekalian berolah raga pagi, berjalanlah sedikit ke GII Hok Im Tong Setrasari yang ada di belakang apartemen. Namun, selama masih dalam masa pandemi, baiknya carilah informasi tata ibadahnya; tatap muka ataukah masih daring.

Last but not least, youre.at #1 Thematic Rental Apartment yang berlokasi di The Majesty Apartment ini juga tak jauh dari tempat bermain yang menyenangkan buat penikmat sejarah di Bandung, Pandu. Yuuuk! kapan kita staycation bareng ke Bandung lagi? saleum [oli3ve].

Nongkrong di AKASA Kintamani Coffee dengan Racikan Kopi Kintamani Berkualitasnya

$
0
0

Nongkrong dan berfoto dengan pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur di kafe hits Kintamani; salah satu target berwisata ke Bali belakangan ini. Kafe dan kedai kopi kekinian yang tumbuh subur di sepanjang jalan Penelokan, jadi alasan kuat untuk bermain ke Kintamani, daerah yang berada di dataran tinggi Bali itu. Selain menawarkan beragam menu kopi, juga makanan dan minuman lainnya yang disajikan ala timur hingga barat; kedai-kedai itu pun bersaing menawarkan suasana.

akasa kintamani coffee, kafe hits di kintamani, tempat ngopi asyik di kintamani, cafe hits di kintamani
View Gunung Batur dan Danau Batur dari kedai yang saya lupa namanya 😉

Kalau jalan pagi-pagi, kita bisa sarapan bubur Bali yang enak di dekat pasar sebelum ‘ngopi,” kata kakak sepupu yang mengajak jalan ke Kintamani siang itu. Kami memang berjalan tanpa rencana ke Kintamani. Dari rumah di Jimbaran, kami hanya hendak mampir ke vila sebentar dengan lebih dulu menikmati Bebek Krispi Dedari di Taman Dedari. Setelah perut terisi penuh, terpikir untuk melengkapi hari itu dengan menyesap secangkir kopi Bali sebelum besok pagi-pagi saya terbang ke Jakarta. Begitu ditawari ‘ngopi di Kintamani, saya hayuk aja. Kebetulan juga, saya sudah sangat lama tak berjalan-jalan ke sana. “Next time ke Bali harus tinggal lebih lama lho, Lip. Nanti kita keliling.”

Perjalanan ke Bali tempo hari memanglah serba mendadak. Tak terpikir sama sekali membuat rencana hendak berjalan ke mana selain menghadiri pemakaman paman. Puji Tuhan masih mendapatkan tiket penerbangan pagi di akhir pekan yang sedang ramai karena pelonggaran perjalanan ke Bali di jelang MotoGP Mandalika 2022 lalu. Bersyukur bisa ke[mbali] Bali lagi meski dalam suasana yang berbeda.

akasa kintamani coffee, kafe hits di kintamani, tempat ngopi asyik di kintamani, cafe hits di kintamani
Dok. @akasa_kintamanicoffee

Kami menyasar 2 (dua) kedai kopi untuk membandingkan suasana dan sajian kopinya dengan tujuan utama AKASA Kintamani Coffee karena kakak sepupu tetiba teringat ada keperluan ke sana. Kedai lainnya, dipilih acak dari deretan kafe kekinian di kiri jalan Penelokan yang tak ramai pengunjung. AKASA Kintamani Coffee kami sambangi setelah terlebih dulu ‘ngopi dan ‘nyamil pisang goreng di kedai yang saya lupa namanya. Yang saya ingat, tempatnya asyik. Kami memilih duduk di beranda sehingga bisa menikmati Gunung Batur dan Danau Batur. Salah satu kedai kopi dengan pemandangan terbaik walau americano yang saya pesan biasa saja dan pisang goreng yang kami harapkan muncul polos laiknya pisang goreng kampung; ternyata dibalur coklat dan diberi hiasan selai warna merah yang pucat.

AKASA, nama kedai kopi yang dibuka oleh pasangan Komang Agus Harditya dan Putu Anita pada 2019 ini, diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya langit. Dari beranda kedai, pengunjung dapat menikmati Gunung Abang, Gunung Agung, dan Gunung Batur. AKASA Kintamani Coffee menempati bangunan tiga lantai dengan pintu masuk di lantai satu. Ketika memasuki tempat ini, jangan lewatkan untuk melirik ke pintu di kiri. Jika beruntung, kamu akan melihat Putu Anita, pemilik dan founder, yang juga roaster AKASA Kintamani Coffee dengan apronnya, masih turun tangan menggiling dan mengontrol kualitas kopi yang akan disajikan untuk pelanggan mereka.

akasa kintamani coffee, single origin kintamani, akasa coffee bean, cafe hits di kintamani
Quality Control dok. @akasa_kintamanicoffee

Meja yang dilengkapi colokan menjadi sasaran pertama saya ketika melangkah ke dalam AKASA Kintamani Coffee. Ada sesuatu yang harus dikerjakan sehingga perlu membuka laptop yang baterainya sudah megap-megap, butuh booster daya listrik. Bangku-bangku di teras lantai satu sudah ditempati orang lain, kami pun memilih duduk di bangku setengah lingkaran di seberang coffee bar. Bangkunya tepat di belakang beranda dan menghadap keluar sehingga tetap bisa menikmati pemandangan di luar. Karena mulai asyik di depan laptop, saya nunut selera dan pesanan kakak sepupu. Kalau tak salah dia telah lebih dulu memesan V60, jadi ketika ditanyain oleh mas yang menerima pesanan, saya tinggal bilang, “Samain ya, mas!” Di tempat-tempat lain, bisa saja ada sajian sejenis. Yang membedakan, AKASA Kintamani Coffee hanya menyajikan single origin Kintamani pilihan yang berkualitas.

Sasaran berikutnya … toilet! Adanya di basement, jadi mesti turun meniti tangga kayu yang ditata rapi dan landai sehingga aman untuk pijakan kaki duo tante yang sudah sepuh yang menemani kami ‘ngopi siang itu. Di lantai ini juga tersedia bangku untuk duduk. Kata kakak sepupu, bila ingin suasana yang berbeda untuk bergambar, naiklah ke lantai tiga. Karena harus bekerja, saya memilih kembali ke depan laptop dan menunggu pesanan datang.

AKASA Kintamani Coffee
Jl. Penelokan No.777, Kintamani 80652, Bali
Telp. 081 999 559 000
Email: akasakintamanicoffee@gmail.com
Instagram: @akasa_kintamanicoffee
Jam Operasional: pk 06.00 – 19.00

akasa kintamani coffee, akasa coffee bean, cafe hits di kintamani
Dok. @akasa_kintamanicoffee

Lalu, apa keperluan utama mampir ke AKASA Kintamani Coffee? Rupanya kakak sepupu memang berlangganan coffee bean AKASA yang disajikan untuk tamu-tamunya di vila. Hari itu kakak saya membeli beberapa paket House Blend, Honey, dan Natural yang di-roasting langsung oleh Putu Anita. Tak hanya itu, Anita pun yang memberikan bonus 250 gram Akasa Coffee Bean Natural. Beruntunglah saya, bonus itu berpindah tangan dan dibawa pulang ke Jakarta. Nanti bila kembali ke AKASA Kintamani Coffee, gak bawa kerjaan deh agar leluasa merekam sajian dan suasananya. Semoga .. bisa sekalian bertandang ke The Amora Bali Kintamani Restaurant dan semoga AGUA Kintamani Hotel-nya sudah beroperasi sehingga bisa ‘ngopi, makan, dan staycation di tiga tempat dalam manajemen yang sama. Jadi sekali merengkuh dayung, dua tiga gunung didaki #ehh ..

Ngopi di Kintamani sepertinya agenda wajib di itinerary pejalan yang ingin liburan di Bali. Belum lagi tuntutan eksistensi di media sosial tampaknya menjadi salah satu penyulut pejalan WAJIB menyambangi satu dari kafe-kafe hits di Kintamani. Namun, selera lidah tak akan selalu sama ketika merasa satu jenis minuman/makanan kan? Bagi penikmat lebih lagi pecinta kopi; AKASA Kintamani Coffee-lah tempat yang paling ideal untuk menyesap kopi Kintamani, saleum [oli3ve]

Rahang Tuna Bakar Mr. Tuna yang Lezatnya Terkenang-kenang

$
0
0

Respon pertama setiap teman yang melihat gambar seperti berikut – memegang tulang rahang tuna yang habis digerogoti – selalu bertanya, “Itu apaaaaaan?” Walau sudah diberitahu itu adalah rahang ikan tuna, masih saja ada yang tidak percaya. “Ikan apa yang rahangnya segede ituuuuuu? Ikan hiu?”

Upsss, menurut Ngana?

rahang tuna bakar, mr. tuna bsd, rahang tuna bakar terenak di jakarta, tempat makan tuna bakar di jakarta
Haloooo! Its 2022

Ikan, lauk favorit sejak kecil. Tak pernah kapok menyantap olahan ikan walau pernah dilarikan ke ruang OK (= bahasa Belanda, Operatie Kamer) karena duri ikan moa – orang Toraja mengenalnya dengan nama masapi – yang besar dan tajam, tersangkut di kerongkongan 🙂 . Waktu itu saya masih kelas dua SD. Kami mendapat kiriman seekor ikan moa yang cukup besar dari kerabat. Oleh Papa, ikan itu dibersihkan, dipotong-potong, dicampur daun mayana dan aneka rempah, lalu dipiong (dimasak dalam bambu yang dibakar). Saya yang terlalu bersemangat, memakannya dengan lahap tanpa sadar durinya yang besar dan tajam, meluncur ke kerongkongan.

Segala macam cara sudah dilakukan, dari menelan nasi bulat-bulat, makan pisang tanpa dikunyah, minum air banyak-banyak; tak membuat duri itu lepas dan terdorong keluar. Usaha itu malah membuatnya tertancap makin dalam dan melukai kerongkongan sehingga mengeluarkan darah. Cara terakhir, dibopong ke rumah sakit dan dibujuk-bujuk agar mau buka mulut lebar-lebar di ruang operasi supaya malam itu bisa tidur nyenyak. Ajaib, setelah kejadian itu, saya jadi pandai memakan ikan berduri banyak meski makan menggunakan sendok garpu.

Kembali ke gambar di atas. Penggemar ikan sejati pastinya mengincar bagian kepala. Di bagian itu, durinya tak banyak dan tekstur juga rasa dagingnya pun lebih enak – saingannya hanyalah daging bagian perut/fish belly. Apalagi jika seisi kepalanya sudah dibongkar dan diseruput prut .. prut .. tak akan ada bagian yang tersisa untuk kucing tetangga 🙂 Di akhir 2018, ketika dikenalkan dengan Rahang Tuna Bakar oleh Melvien dan Reyvan, teman gereja; bahagianya tak terkira. Waktu itu, kami mendatangi tempat Esson Taroreh di Bumi Serpong Damai (BSD) usai latihan choir. Mereka bilang, ini menu spesial! Jadi, walau jauh-jauh dari Ambasador ke BSD, tak masalah demi makan malam dengan lauk spesial!

rahang tuna bakar, mr. tuna bsd, rahang tuna bakar terenak di jakarta, tempat makan tuna bakar di jakarta
Rahang Tuna Bakar Mr. Tuna
rahang tuna bakar, mr. tuna bsd, rahang tuna bakar terenak di jakarta, tempat makan tuna bakar di jakarta
Daging Tuna Bakar Mr. Tuna

Berpiring-piring Rahang Tuna Bakar berukuran jumbo, juga Daging Tuna Bakar sudah berjejer di atas meja yang dibuat memanjang saat kami tiba di Rumah Makan Phopho – belakangan saya baru tahu kalau rahang tuna itu menu di Mr. Tuna, salah satu tenan di RM Phopho. Ketika dihitung dalam hati, sepiring – satu rahang – seorang. Wow, banyak amat? Bagaimana menghabiskannya? Mau digado saja tapi di meja pun sudah tersedia nasi dan Cah Kangkung Bawang Putih yang hijau dan segar pelengkap santapan yang menggoda. Setelah berembuk cepat, kami sepakat untuk menyelesaikannya dengan bijak dan sopan; satu rahang untuk bertiga. Yang lain jika tak disentuh atau tak habis, BUNGKUS! Aman toh?

Itu cerita di awal berkenalan dengan Rahang Tuna Bakar-nya Mr. Tuna. Di kunjungan-kunjungan berikutnya, seporsi disantap berdua. Tapiiiiii .. saya pasti akan mendapatkan porsi yang lebih banyak karena bertugas untuk mengorek-ngorek daging sampai ke sela-sela rahang hingga bersih dan bisa dijadikan properti bergambar. Serupa telepon di rumah Fred dan Wilma Flinstone, kan?

Mr. Tuna
d/a Rumah Makan Phopho
Jl. Anggrek Loka Blok AF No. 52, Sektor 2-2
Bumi Serpong Damai, Serpong, Kota Tangerang Selatan
Banten 15318

Jam Operasional: Pk 10.00 – 21.00
HP: 0812-8200-8351
Instagram: @mrtunabsd

rahang tuna bakar, mr. tuna bsd, rahang tuna bakar terenak di jakarta, tempat makan tuna bakar di jakarta
2018

Umumnya, jika makan ikan bakar di tempat lain, ikannya kering dan bagian luarnya kadang gosong. Tapi di Mr. Tuna, baik rahang maupun dada tuna bakar-nya hadir di atas meja dengan warna yang segar, dagingnya lembut, dan juicy. Seporsi Rahang Tuna Bakar akan disajikan dengan Sambal Ikan Bakar yang pedasnya mantap, Sambal Dabu-Dabu yang edodoeeee sadaaaap, juga potongan Jeruk Lemon Cui yang segerrrrr. Saat memesan, kamu bisa meminta sambalnya disiramkan langsung setelah dibakar sehingga meresap atau disajikan terpisah.

Tips bagi yang sudah kelaparan. Semua menu di Mr. Tuna baru akan disiapkan dan diolah setelah pesanan diterima. Jadi, baiknya pesanlah menu yang ingin disantap selagi kamu mengarah ke TKP dengan memperhitungkan waktu tempuh kira-kira sejam untuk sampai di Mr. Tuna sehingga saat tiba; makanan sudah siap di meja dan masih hangat.

rahang tuna bakar, mr. tuna bsd, rahang tuna bakar terenak di jakarta, tempat makan tuna bakar di jakarta
Haloo! 2020 – yang di piring bukan tulang, itu daging!

Mengkonsumsi ikan baik untuk kesehatan karena kandungan gizinya. Daging tuna, termasuk sumber makanan protein tinggi dengan kalori dan lemak rendah. Dengan menambahkan ikan tuna dalam menu sehari-hari, tubuh akan mendapatkan asupan gizi yang baik yang bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi darah, menjaga kesehatan jantung, menambah energi dan imunitas, mengurangi risiko stroke, dan lain-lain. Tuna yang disajikan Mr. Tuna adalah tuna premium, yellowfin (= tuna sirip kuning)! Stoknya didatangkan langsung dari Sorong, Papua, yang terkenal dengan hasil lautnya, termasuk tuna sirip kuning berkualitas ekspor.

Jika kamu penggemar ikan, WAJIB berkenalan dengan Mr. Tuna! Selain dibakar, Mr. Tuna juga menyediakan menu lain seperti Tuna Kuah Asam dan Tuna Woku. Namun, saya belum pernah mencoba menu lain. Lidahnya terlalu cinta pada Rahang Tuna Bakar sehingga pesannya itu lagi, itu lagi. Harganya? Sangat bersahabat, bahkan termasuk murah sehingga tak menggerogoti dompet! Saleum [oli3ve].

Tips Piknik ke Tebet Eco Park

$
0
0

Bila tak salah mengingat, terakhir kali piknik – beneran piknik dengan membawa bekal dan selonjoran di pinggir kolam teratai di Kebun Raya Bogor – ikut keriaan saat pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di awal November 2021 lalu. Momen langka yang sangat dinikmati tanpa berpindah tempat hingga waktunya pulang. Karenanya, minggu lalu, senang sekali menerima pesan dari seorang kawan baik ..

Lip, piknik yukkkss!” Ajakan yang susah untuk ditolak.
Hayuklah! piknik tipis-tipis ke Tebet Eco Park yang tak jauh dari rumah aja ‘gimana?

Tebet Eco Park, destinasi wisata ruang terbuka yang sedang hits di Jakarta Selatan. Taman hasil revitalisasi yang dikerjakan selama dua tahun ini, memiliki visi mengembalikan fungsi taman secara ekologi serta menjadi sarana interaksi, edukasi, dan rekreasi. Untuk menjalankan visi tersebut, Tebet Eco Park dibangun dengan dilengkapi berbagai fasilitas yang mengusung konsep tempat bertemu dan berinteraksi dengan alam. Bahasa Jakselkerennya … Connecting People with Nature!

tebet eco park, cara ke tebet eco park, naik apa ke tebet eco park
Piknik dengan Ayah ke Tebet Eco Park

Sejak dibuka untuk publik April lalu, Tebet Eco Park selalu dipadati pengunjung. Makdarit (= maka dari itu), saya sengaja memilih waktu piknik di hari biasa dengan harapan pengunjung di hari biasa tak sepadat di akhir pekan dan hari libur. Ternyata, saya keliru! Atuhlah jeeeeeuung … di jelang petang, pelan tapi pasti, satu-dua-tiga hingga banyak kepala memenuhi taman.

Apa yang Menarik di Tebet Eco Park?
Dulu sekali, di 2009, saya pernah berkunjung pagi-pagi ke Hutan Kota Tebet – sering pula disebut sebagai Taman Bibit. Waktu itu tamannya juga baru dibenahi dan menjadi tempat yang asyik untuk mengamati vegetasi serta mendengar nyanyian burung-burung yang sedang bercengkerama di pundak pepohonan. Setelahnya, saya tak pernah bermain ke sini – walau beberapa kali melewatinya – hingga kemarin ketika matahari mereda amarahnya, saya iseng mampir karena penasaran dengan konsep barunya.

tebet eco park, cara ke tebet eco park, naik apa ke tebet eco park
Pengunjung bercengkerama di bawah pohon rindang di tepi rawa

Tebet Eco Park dibagi dua zona besar, Utara (sebelumnya Taman Honda) dan Selatan (sebelumnya Taman Bibit). Saya masuk dari Pintu Selatan yang ada di Jl. Tebet Barat Raya. Hal pertama yang menarik dilakukan ketika berada di taman adalah mengamati pohon! Pepohonan yang tumbuh di zona Selatan umumnya memiliki pokok yang besar-besar, batangnya kekar, kulitnya cenderung gelap tertutup lapisan lumut yang mengerak, dan menjulang dengan daunnya yang rimbun hingga puncak kepala mereka bersentuhan di udara. Sedang di Utara, pohon Leda (bhs Latin: Eucalyptus deglupta Blume) a.k.a pohon Pelangi yang kulitnya berwarna-warni, mengkilap dan terkelupas di sana sini, berdiri rapi di tepi kali yang membelah taman.

Tebet Eco Park, cara ke tebet eco park, kendaraan umum yang lewat tebet eco park
Kulit batang pohon Leda dengan latar Infinity Link Bridge

Ada yang lain selain lihatin pohon gak, Lip? Yukkk .. siapkan kaki untuk berkeliling di taman seluas 7 (tujuh) hektar!

Ikon dan Kegiatan Favorit Tebet Eco Park
Kedua zona taman dibagi lagi menjadi 8 (delapan) zona berdasarkan peruntukannya. Karena Tebet Eco Park adanya di Jakarta Selatan, penamaan setiap zona pun menggunakan bahasa gaul anak Jaksel Inggris. Di Zona Selatan ada Children Playground, Community Garden, Forest Buffer, dan Wetland Boardwalk. Lalu di Zona Utara terdapat Community Lawn, Thematic Garden, dan TEP Plaza yang dilengkapi dengan amphitheatre. Di tengahnya, berdiri Infinity Link Bridge, penyambung kedua zona. Setiap zona memiliki maskotnya sendiri-sendiri. Lucunyaaaa … Heejoo, maskot Community Lawn; namanya mirip dengan daypack andalan, Heijo!

Tebet Eco Park, Cara ke Tebet Eco Park, Kendaraan Umum yang Melewati Tebet Eco Park
Wetland Boardwalk – jembatan kayu di atas rawa
Tebet Eco Park, Cara ke Tebet Eco Park, Kendaraan Umum yang Melewati Tebet Eco Park
Jalan bareng Heijo, yang namanya mirip dengan maskot Community Lawn, Heejoo 🙂

Mungkin kamu akan bertanya, kenapa bahasa Inggris, ya? Kurang gaul bahasa ibunya? Kalau diIndonesiakan, ‘nulisnya kepanjangan .. Infinity Link Bridge jadi Jembatan Penghubung yang Tak Terhingga 🙂 Jembatan stand out setinggi 6 (enam) meter di atas permukaan tanah yang dinominasi warna oranye (dan turunannya) ini; ikon Tebet Eco Park. Pemilihan warnanya terinspirasi dari warna-warni kulit batang pohon Leda. Yang penasaran, silakan cari pohon Leda-nya bila bermain ke Tebet Eco Park, ya. Bisa jadi ide kuis buat yang arisan di taman. Lokasinya tiga paragraf di atas 🙂

Tebet Eco Park, Cara ke Tebet Eco Park, Kendaraan Umum yang Melewati Tebet Eco Park
Infinity Link Bridge dan kali hasil naturalisasi
Tebet Eco Park, Cara ke Tebet Eco Park, Kendaraan Umum yang Melewati Tebet Eco Park
Aturan di Infinity Link Bridge

Trek di taman bersahabat untuk lalu lalang stroller bayi ataupun kursi roda. Jalur jogging dan berjalan kaki pun dipisahkan untuk menghindari senggolan. Sehingga yang mau piknik, jogging atau jalan santai, bermain, atau sekadar duduk-duduk diharapkan tak akan saling berebut mengganggu.

Buat kamu yang senang membaca, ada satu spot yang menarik di zona Utara. Berjalanlah hingga ujung Community Lawn. Di situ ada rak buku yang disediakan oleh Jakarta Bookhive. Kamu bebas mau membaca buku apa saja yang ada di rak dan boleh dibawa pulang untuk dibaca di rumah. Kamu juga diharapkan menyumbangkan buku yang sudah jarang disentuh di rak bukumu agar bisa dibaca orang lain yang membutuhkannya.

Tebet Eco Park, Cara ke Tebet Eco Park, Kendaraan Umum yang Melewati Tebet Eco Park, Jakarta Bookhive ada dimana saja?, rak buku Jakarta Bookhive
Rak buku Jakarta Bookhive di Community Lawn

Tips Piknik ke Tebet Eco Park
Walau bentuk tamannya sudah kelihatan, namun belum semua sarana di taman bisa dinikmati dengan baik dan maksimal. Pengunjung pun cenderung bergerombol di tempat-tempat tertentu yang sedang viral ataupun yang menyediakan bangku untuk duduk-duduk. Mereka yang tak kebagian bangku, menggelar tikar atau selonjoran di rumput. Sebelum piknik ke Tebet Eco Park, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Cek Jam Buka dan Padatnya Taman.

Dari memperhatikan aktivitas pengunjung di Tebet Eco Park, ternyata para orang tua yang datang dengan anak-anak; sebagian besar terkunci di Children Playground. Spot kedua yang dijubeli manusia selain Community Garden dan TEP Plaza. Dua tempat terakhir adem untuk berteduh karena ada bangunannya. Cocok buat yang mager. Saya menghindari ketiga tempat ini dan lebih senang untuk berlama-lama mencari sasaran untuk direkam di sekitar Forest Buffer dan Wetland Boardwalk yang teduh karena dinaungi pohon-pohon rindang, sambil menunggu Infinity Link Bridge sedikit lengang lalu menyeberang ke zona Utara.

Tebet Eco Park, Cara ke Tebet Eco Park, Kendaraan Umum yang Melewati Tebet Eco Park
Hamparan rumput berundak di Community Lawn buat santai

Setiap hari, taman DIBUKA pk 06.00 – 20.00 WIB. GRATIS!! Datanglah pagi-pagi atau jelang petang sebelum pengunjung yang bangun kesiangan dan para pemburu senja, memadati taman. Pintu masuk dan keluar saat ini hanya ada dua, Pintu Utara dan Pintu Selatan. Ke depan, dinding seng yang masih menutupi taman akan dibuka sehingga pengunjung bisa masuk lewat pintu-pintu yang sudah disiapkan.

  • Bawalah Bekal Piknik yang Cukup.

Di taman memang tersedia banyak bangku kayu untuk leyeh-leyeh tapi ada baiknya membawa TIKAR dari rumah agar kamu bisa ‘ngampar di padang rumput atau di pinggir kali. Ini sekaligus ide buat konsep foto outdoor yang menarik, bukan? Perlu diWASPADAi, kali yang sudah dinaturalisasi itu, airnya kotor. Aroma tak sedap yang menguar dari kali disebabkan oleh sampah yang tersangkut dan bertumpuk di titik tertentu seperti di kolong jembatan dan di dekat rawa. Jadi baiknya pilih lokasi yang tepat dan KENAKAN MASKER di saat angin bertiup sepoi-sepoi 🙂

Tebet Eco Park, Cara ke Tebet Eco Park, Kendaraan Umum yang Melewati Tebet Eco Park
Tetap kenakan masker walau di area terbuka karena tepat di belakang, kali yang aromanya aduhai 🙂

PENTING! Agar piknik ‘gak kelaparan, bawalah BEKAL terutama air minum yang cukup untuk menghalau dahaga. Di dalam taman belum ada penjual minuman/makanan. Menurut Joice, pengusaha kedai makanan yang sedang berjemur usai survey lokasi di dekat Thematic Garden, “Kemungkinan besar UMKM baru akan menempati Community yang belum rampung bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Jakarta nanti.”

  • Parkir di Rumah Aja! Lahan Parkir Sangat Terbatas.

Mohon perhatian nih buat yang terbisa bepergian dengan kendaraan pribadi. Lahan parkir di Tebet Eco Park SANGAT TERBATAS! Walau pengelola taman mengimbau pengunjung memarkir kendaraan di dekat kedai-kedai kopi/makanan dan sekolah di sekitar taman, tapiiiiiii … kedai itu sendiri tak punya lahan parkir! Bangunan mereka saja mepet sama jalan raya.

Jadi, sesekali tinggalkanlah kendaraan di rumah. Bantu alam bernapas sedikit lega dengan bekontribusi dalam upaya untuk mengurangi emisi CO2 dengan piknik ke taman menggunakan transportasi publik.  Gampang koq, di bagian akhir nanti akan saya kasih tahu panduannya. OK?

  • Buanglah Mantan Sampah di Tong Sampah.

Pengelola Taman Eco Park menyediakan dan menempatkan bak-bak sampah di beberapa titik yang mudah dikenali dari warnanya yang mencolok, hijau dan oranye. Di waktu-waktu tertentu pun, ada imbauan dari pelantang suara, Jagalah Kebersihan! Sayangnya, banyak pengunjung yang sepertinya tak terbiasa membuang sampah di tong sampah sehingga seenaknya meninggalkan bekas minum dan camilannya di sembarang tempat juga dibuang ke kali. Hiksss. Bahkan, ada yang entah karena keasikan foto-foto, meninggalkan minumannya di railing Infinity Link Bridge. Heloooo … ini bukan di rumah loe!

Tebet Eco Park, Cara ke Tebet Eco Park, Kendaraan Umum yang Melewati Tebet Eco Park
Tempat sampah eye catching dimana-mana

Belajar tertib dimulai dari diri sendiri. Bawa pulang wadah makananmu dan buanglah mantan sampah pada tempatnya. Bisa donk, bisa yukkk!

Panduan Piknik ke Tebet Eco Park dengan Kendaraan Umum
Berbahagialah tinggal di Jakarta sekarang ini. Hendak bepergian dengan transportasi publik, nyaman dan murah karena sudah terintegrasi. Yuk cek kendaraan umum yang bisa kamu gunakan ke Tebet Eco Park – silakan cari sendiri rute lain (jika ada) yang terintegrasi dengan titik awal kamu berjalan, ya.

  • TransJakarta: naiklah bus yang melewati Koridor 9 (Pinang Ranti – Pluit), Koridor 9A (PGC – Grogol), Koridor 9C (Pinang Ranti – Bundaran Senayan), dan 7D (Kampung Rambutan – Pancoran) lalu TURUN di Tebet BUMD. Keluar dari halte, berjalanlah ke kanan (arah BUMD) dan teruskan melangkah dengan memotong jalan lewat SPBU. Tadaaaa! Tebet Eco Park di depan mata. Jarak dari halte ke taman cuma 250 meter koq.
  • JakLingko: naik mikrobus JAK18 (Kuningan – Stasiun Duren Kalibata) dan turun di Tebet Eco Park. Jika kamu naik commuter line dan turun di Stasiun Tebet atau Stasiun Duren Kalibata, kamu bisa menyambung perjalanan dengan JAK18. Tarifnya masih GRATIS! Atau olah raga sedikit dengan berjalan 1 km saja 🙂
  • KRL Commuter Line: bagi #RekanCommuters paling dekat turunnya di Stasiun Cawang. Dengan berjalan santai, kamu bisa menempuh jarak 500 meter dalam beberapa menit saja untuk sampai ke Tebet Eco Park.

Pembayaran ongkos untuk semua moda transportasi di atas menggunakan kartu elektronik. Pastikan kamu membawa kartu yang benar dan saldonya mencukupi.

Tebet Eco Park, Cara ke Tebet Eco Park, Kendaraan Umum yang Melewati Tebet Eco Park
Piknik ke Tebet Eco Park, yuuk!

Aduh Lip, kakiku gak kuat untuk jalan. Ada yang lebih gampang gak sih? Tips buat yang malas gerak, pesan saja taksi atau ojek daring untuk jemput di rumah dan minta diantarkan ke pintu masuk taman.

Naaah … siapa yang rindu piknik? Walau pemerintah telah melonggarkan aturan pengenaan masker di luar ruang, ketika berada di keramaian tetap waspada dan WAJIB proteksi diri. Yuk, piknik dan menghirup udara segar ke Tebet Eco Park dengan sesekali membuka masker. Saleum [oli3ve].

5 Tempat Nyabu di Jakarta yang Bikin Nagih

$
0
0

Pagi ini dibangunin teriakan kencang kerai di teras yang badannya kesakitan dihempas angin. Suaranya mengaduh sejak subuh namun, dingin yang menusuk membuat saya lebih senang merapatkan selimut, membungkus badan yang dibalut jaket wol sejak beranjak ke kasur semalam. Ah, akhir-akhir ini udara memang sedang tak asyik. Dan suara di perut saya juga mulai gak asyik. Karena kedinginan, lambung pun protes, “Nyaabuuuu! ‘nyaaabuuu!!” Hmm … semangkuk bubur hangat-hangat di pagi yang dingin tampaknya menyenangkan.

Ketagihan nyabu! Sepertinya itu istilah yang tepat disematkan untuk kebiasaan yang dilakoni sejak kecil dan tak bisa dihentikan. Sabu, ritual pagi sebelum memulai kegiatan yang tak boleh dilewatkan. Siapa yang sakit? Koq ‘nyabu? Pertanyaan yang sering dilontarkan siapa saja yang bertandang ke rumah dan melihat sepanci penuh bubur berwarna putih selalu tersedia di dapur untuk santapan keluarga. Sabu (= sarapan bubur) bagi sebagian orang masih sering dipandang sebagai menu rumah orang sakit. Lebih lagi jika melihat yang disajikan HANYA bubur polos!

Sabu yang terhidang di rumah tentu saja berbeda dengan yang ditawarkan abang penjual bubur ayam di pinggir-pinggir jalan di Jakarta. Di rumah, kreativitas penikmatnya dalam meracik sabu menentukan wujud dan rasa yang akan disantap. Saya lebih senang mengguyurnya dengan susu kerbau segar yang panas. Rasanya nikmat sekali. Apalagi dengan menambahkan topping kepala susu – lemak yang mengental di permukaan air susu, hmmm .. surga banget itu! Kali lain, ketika jatah satu dua botol susu kerbau tak sampai ke rumah, Opa memberi ide dengan mengiris tipis-tipis gula aren ke atas bubur saya.

bubur ayam legend di jakarta, bubur ayam enak di jakarta, tempat nyabu yang bikin nagih, bubur ikan spesial
Bubur ikan racikan sendiri

Kebiasaan nyabu sempat terhenti ketika kuliah lalu lanjut kerja dan tinggal jauuuuh dari rumah. Di masa-masa itu, harus kuat menahan sakau karena sabu spesial itu hanya bisa dinikmati saat mudik di akhir tahun. Untuk menyiasati rasa sakau, saya suka meracik bubur sendiri, dari bubur polos, bubur ikan, bubur sayuran, dan lain-lain. Tapi ketika enggan masuk dapur, pasti mencari tempat untuk mencicipi bubur yang ditawarkan oleh penjual bubur ayam gerobak di pinggir-pinggir jalan. Awalnya, tak terbiasa untuk makan bubur dengan aneka campuran itu. Setiap membeli bubur pasti diikuti pesan .. “Bang, bubur satu. Polos! pake suwiran ayam aja!” Pesan yang tentu saja membuat abangnya melongo dan sering diketawain teman.

Pada akhirnya, setiap perjalanan pasti akan sampai pada tujuannya kan? Demikian juga perjalanan mencari bubur yang sesuai selera lidah. Setelah mencoba nyabu di sana-sini, saya hanya akan mengulang pesanan sabu dan merekomendasikan 5 Tempat Nyabu di Jakarta yang Bikin Nagih dan tak akan digerebek polisi 🙂

Bubur Ayam Paniis
Kenal bubur ini dari aplikasi pesanan makanan sejak gigi dikerangkeng dan butuh variasi makanan lembut. Ketika pandemi Covid-19 datang yang mengharuskan lebih banyak diam di rumah, akhirnya berlangganan dan pesan setiap minggu. Sebagai penyuka sayuran dan bubur polos, sajian Bubur Ayam Paniis yang dimasak ala Hong Kong dengan varian ayam, jamur, sapi cincang, sayuran, dan udang; tentu saja langsung cocok dengan lidah.

bubur ayam paniis, bubur ayam sayuran, bubur ayam enak di jakarta, bubur ayam legend di jakarta, tempat nyabu yang bikin nagih
Bubur Ayam Sayuran dari Bubur Ayam Paniis

Saya tipikal penyantap sajian yang setia. Ketika lidah sudah cocok, akan terus memesan menu itu-itu saja. Di Bubur Paniis, saya jadi terbiasa memesan Bubur Ayam Sayuran (kadang-kadang pakai jamur juga telur ayam kampung setengah matang) yang akan diantarkan bersama dengan penggugah selera seperti kecap, merica, sambal, kuah opor, dan seplastik penuh kerupuk oranye. Buburnya agak kental – jika ingin lebih encer, tuangin aja kuah opornya – dan buburnya sudah gurih. Tanpa ditambahkan bumbu, bisa langung dihajar. Juaranya lagi nih .. gurihnya bukan karena micin! Cocoklah buat yang suka makan sehat. Jika ingin menu pendamping, tersedia sate, telur ayam kampung, dan emping.

Bubur Ayam Paniis
Jl. Bangka IX C No. 87
Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

Bubur Ayam Spesial Tebet
Namanya berbau Tebet tapi jualannya di pertigaan Jl. Bangka Raya – Jl. Kemang Raya. Tempat ini terdeteksi sepulang booster vaksin Covid-19 di Puskesmas Mampang. Kebetulan banget, sudah lama mengincar bubur ayam yang awalnya memang buka di Tebet ini. Ternyata ada yang lebih dekat dari rumah tanpa perlu pergi jauh-jauh.

bubur ayam spesial tebet, bubur ayam enak di jakarta, bubur ayam legend di jakarta, tempat nyabu yang bikin nagih
Bubur Ayam Spesial Tebet

Selain suwiran daging ayam, buburnya dilengkapi dengan soun goreng dan sistik (= cheese stick). Jika mau lebih bervariasi, ada pilihan bubur dengan telur ayam rebus, telur asin, atau telur pitan. Tinggal disesuaikan dengan selera saja.

Bubur Ayam Spesial Tebet di Bangka
Jl. Kemang Raya No. 2, Jakarta Selatan

Bubur Ayam Spesial Cikini
Ketika menyebut bubur Cikini, banyak yang langsung berpikir ke Burcik HR Sulaeman. Bubur Ayam Spesial Cikini dan Burcik Sulaeman, dua tempat makan bubur ayam yang berbeda. Memang, keduanya berdiri berhadap-hadapan di Cikini Raya, tapiiii .. selera dan gaya penyajiannya sungguhlah tak sama. Agar tak keliru, cara paling cepat untuk mengingatnya; gerobak Bubur Ayam Spesial Cikini mangkal tiap hari pk 07.00 – 10.00 di samping KFC Cikini. Jadiii, benaran buat nyabu, ya 🙂

Bubur Ayam Spesial Cikini
Jl. Cikini Raya (Parkiran KFC Cikini)
Jakarta Pusat

bubur ayam paniis, bubur ayam sayuran, bubur ayam enak di jakarta, bubur ayam legend di jakarta, tempat nyabu yang bikin nagih, bubur ayam cikini
Bubur Ayam Special Cikini

Bubur Ayam Senopati
Salah satu bubur ayam langganan yang selalu disantap di akhir pekan semasih rajin gowes. Terakhir makan, pesan lewat pesan antar makanan karena ban sepeda kempes 🙂 Kenalan dengan Pak Eko, penjual buburnya sejak 2010. Entah kenapa di pertemuan pertama itu langsung pesan bubur komplit ditambah dengan sate ati ampela, dan .. sukaaaaa! Buburnya dimasak dengan kuah kaldu ayam sehingga sudah gurih. Dimakan tanpa diaduk, tanpa tambahan kecap dan sambel, mantap jiwa!

Tiap hari, pak Eko mangkal di depan The Senopati Building dari pk 06.00 – 11.00 atau hingga buburnya habis. Cari aja RAI Fitness pasti ketemu gerobaknya 🙂

Bubur Ayam Senopati
Jl Senopati Raya
(The Senopati Building, sebelum belokan ke SCBD)
Jakarta Selatan

bubur ayam senopati, bubur ayam enak di jakarta, bubur ayam legend di jakarta, tempat nyabu yang bikin nagih
Bubur Ayam Senopati

Bubur Ayam Monas Ny. Cirebon
Naah .. ini bubur ayam legendaris di Jakarta. Bubur ayam pertama yang memenuhi selera lidah setelah pindah ke Jakarta. Duluuuu, waktu masih kost di Bendungan Hilir, tiap akhir pekan, pasti deh mampir sarapan di Bubur Ayam Monas. Jualannya di mobil box tua yang diparkir di Jl. Raya Bendungan Hilir. Kalau datangnya pas lagi sepi – walau jarang banget sepi – bisa duduk di bangku tinggi yang ditata mengelilingi mobil sehingga bisa melihat aktivitas mas-mas yang jualan.

Buburnya lebih encer dan rasanya endesss benar. Disajikan dengan topping potongan ayam yang direbus bukan goreng, cakue, soun goreng, dan seledri. Paling enak dinikmati dengan menambahkan sate ampela dan telur rebus. Satenya beda dengan sate pada umumnya yang biasa disediakan di tukang bubur ayam. Satenya lembut, berkuah, dan empuk bangeeeeeet. Jadi ampelanya ditusuk di tusukan sate terus dimasak dalam ramuan kuah kecap. Sate-sate ini baru akan diangkat dari panci saat akan disajikan. Kebayang donk kuahnya meresap sekali. Telur rebusnya juga sama, dimasak dengan kuah kecap. Selain makan bubur, saya biasanya akan nyamil kacang goreng dan membawa pulang beberapa potong pastelnya yang tak kalah sedap untuk teman minum teh.

bubur monas
Terakhir kali makan Bubur Ayam Monas, Bendungan Hilir 🙂

Bubur Ayam Monas Ny. Cirebon
Jl Danau Toba No. 148
Bendungan Hilir, Jakarta Pusat
Telp 0815-1702-6196

Info terakhir, lokasi berdagangnya sudah pindah dan tetanggaan dengan kost-an dulu. Tapiii .. dari mengubek-ubek linimasa, ada dua tempat dengan lokasi yang berbeda yang menggunakan jenama ini di sekitar Bendungan Hilir. Yang satu tetap dengan gerobak di sekitar Penjernihan II, satunya lagi di dekat RSAL Mintoharjo. Karena sudah terlalu lama tidak main ke sini, sepertinya harus disambangi nih.

Btw, semua bubur ayam di atas, tersedia di GrabFood dan GoFood. Penggemar bubur tak diaduk mana suaranyaaaa? Kuy, yang mau nyabu bareng, merapat. Saleum [oli3ve].


War Remnants Museum dan Kepahitan yang Tertinggal di Sai Gon

$
0
0

Why they killed the children, Daddy? They were just kids like me. Why, Daddy? Why? Berondongan pertanyaan yang keluar dari mulut seorang bocah lelaki kepada ayahnya di ruang Requiem, mengalihkan perhatian beberapa pengunjung War Remnants Museum. Andrew Nguyen (6) siang itu datang ke museum bersama ayah, ibu, dan adik perempuannya. Matanya sangat antusias menyimak tuturan ayahnya tentang peristiwa dalam gambar yang sedang mereka pandangi. Gambar seorang anak perempuan, telanjang, menangis dan berlari ketakutan bersama empat anak lainnya. Di belakang mereka berdiri tentara Amerika.

war remnants museum, museum sejarah vietnam, must visit in ho chi minh

What is bomb? What is war, Dad? Ayahnya sabaaar sekali menjawab rasa penasaran Andrew dengan bahasa sederhana yang bisa dipahami anaknya. Adooiii, figur suami ayah idola di depan mata 🙂 . Andrew lahir dari perkawinan campuran. Ayahnya, Australia dan ibunya, berdarah Vietnam. Kakeknya dari garis ibu, meninggalkan Sai Gon tak lama setelah reunifikasi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Ia membawa keluarganya ikut eksodus besar-besaran meninggalkan Vietnam. Mereka tinggal di kamp pengungsi Vietnam di Puerto Princessa, Filipina, selama dua tahun sebelum akhirnya mendapat suaka ke Australia.

The Terror of War
Thi Kim Phuc – anak perempuan yang telanjang di gambar itu – sudah beberapa hari mengungsi dengan keluarganya di kuil di kampung mereka, Trang Bang. Kampung kecil di perbatasan Kamboja dan Vietnam bagian selatan yang dicurigai sebagai tempat persembunyian Viet Cong. Pada 8 Juni 1972, pesawat tempur Vietnam Selatan menjatuhkan bom napalm ke atas kampung. Api menjilat kuil, badan Kim Phuc terkena percikan napalm yang menempel di bajunya. Dalam sekejap, Kim Phuc melihat bajunya menguap, habis terbakar. Ia bersama adik dan sepupunya berlari sekuat-kuatnya menjauhi kampung. Momen itulah yang ditangkap oleh Huyn Cong “Nick” Ut, fotografer Associated Press yang berada di jalan tempat Kim Phuc berlari. Setelah mengambil beberapa gambar, Nick Ut bergegas menggotong tubuh Kim Phuc yang mengalami luka bakar serius ke rumah sakit. Nick Ut menyerahkan anak perempuan itu kepada seorang dokter dan memastikan dirinya mendapatkan perawatan maksimal walau harapan untuk hidup, tipis sekali.

war remnants museum, museum sejarah vietnam, must visit in ho chi minh
The Terror of War

Ketika dipublikasikan, gambar yang diberi judul The Terror of War – sering pula disebut the Napalm Girl – menjadi viral. Dipuji sekaligus dikecam. Dianggap melanggar norma fotografi karena mengekspos ketelanjangan dan anak kecil. Namun, dari sisi pesan yang disampaikan, gambar itu memenangkan perhargaan the Pulitzer Prize pada 1973. The Terror of War, satu dari gambar-gambar terbaik hasil bidikan para jurnalis foto yang menyentuh nurani dan menggugah cara pandang dunia terhadap perang yang dipajang di War Remnants Museum. Gambar ikonik perang Vietnam, yang juga membuat orang berpikir akan dampak napalm yang digunakan selama bertahun-tahun, di perang yang melibatkan Amerika.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), napalm/na.palm/n adalah bahan kimia (naftena dan palmitat) untuk membuat bensin kental.

war remnants museum, museum sejarah vietnam, must visit in ho chi minh

Kepahitan yang Tertinggal di Sai Gon
Empat bulan pasca kejatuhan Sai Gon, pada 4 September 1975; sebuah museum dibuka untuk publik dengan nama Exhibition House for US and Puppet Crimes. Pemilihan namanya tentu saja mengintimidasi pihak tertentu. Setelah Amerika menghentikan embargo terhadap Vietnam dan kedua pemerintah negara itu berekonsiliasi, nama museum berganti menjadi Exhibition House for Crimes of War and Aggression. Tak lama, namanya diganti seperti yang disandangnya sekarang, War Remnants Museum.

Museum yang dikelola oleh Departmen Kebudayaan, Olah Raga, dan Pariwisata Ho Chi Minh City ini, destinasi wisata sejarah yang tepat untuk mengenal lebih dekat sejarah Vietnam, terutama masa-masa  pergolakan di negara itu di era Amerika ada di sana. Koleksi museum berupa artefak, tinggalan perang, dan dokumentasi ditata sesuai periode dan tema di 13 (tiga belas) ruang, dari pekarangan hingga lantai dua gedung museum.

war remnants museum, museum sejarah vietnam, must visit in ho chi minh

Requiem dan Aggression War Crimes, dua ruangan yang paling menyesakkan. Ruang yang membuat mata sembab. Selain Terror of War, ruangan ini menyingkap banyak sekali kemuraman perang. Potret jasad yang bergelimpangan, sebagian besar orang usia lanjut, perempuan, dan anak-anak di Son My – sebuah kampung di Vietnam bagian tengah, kira-kira 2 jam berkendara dari Hoi An, yang dieksekusi secara brutal oleh tentara Amerika; sungguh menyayat hati. Bahkan beberapa perempuan, diperkosa sebelum dihilangkan nyawanya. Kejaaam sekali! Peristiwa pembantaian 500 warga sipil di 16 Maret 1968 itu dikenal sebagai My Lai Massacre.

war remnants museum, museum must visit in ho chi minh city, museum di vietnam

war remnants museum, museum sejarah vietnam, must visit in ho chi minh

Suasana pilu yang menusuk pun terasa di ruang Agent Orange. Ruangan yang memperlihatkan dampak pemakaian bom kimia seperti napalm dan fosfor yang jejaknya masih menguntit hingga hari ini. Tak hanya tertinggal di Vietnam, juga diserap tubuh tentara Amerika, yang tak sadar dirinya terpapar dan membawanya kembali ke tengah keluarganya.

Ada satu ruang di dalam ruangan ini yang dijadikan tempat berkreasi sekelompok pemuda disabilitas. Mereka, generasi yang lahir jauh setelah perang berakhir, dengan anggota tubuh tak sempurna karena dampak radiasi kimia. Hari itu, saya menjumpai empat orang sedang menyiapkan kegiatan. Yang seorang, perempuan, bentuk wajahnya agak kotak. Matanya hanya satu yang terbuka dengan sempurna. Yang sebelah, hanya bagian wajah yang datar tertutup kulit.

war remnants museum, museum sejarah vietnam, must visit in ho chi minh

Berkaca dari Jejak Kelam di Con Dao dan Phu Quoc
Di era Prancis menduduki Indocina (Laos, Kamboja, Vietnam), mereka membangun penjara di beberapa lokasi di Vietnam. Jika di utara ada Maison Centrale a.k.a Hoa Lo Prison, di selatan, yang terkenal kesuramannya adalah Con Dao dan Phu Quoc. Kedua penjara tersebut diberi nama sesuai dengan nama pulau tempatnya berada. Tak perlu keluar uang ekstra untuk melihat dari dekat jejak kelam kebrutalan dan kebiadaban manusia terhadap sesamanya di penjara itu.

Di sisi kanan pelataran War Remnants Museum, ada sebuah pintu yang di atasnya tertulis Tiger Cages, Special Cells in Con Dao Jail. Pintunya serupa pintu ke ruang belakang, yang berdiri tepat di samping Cyclo Cafe. Di balik pintu itu, pengelola museum telah membangun miniatur penjara Con Dao lengkap dengan dindingnya yang tinggi yang dibelit kawat duri, dan di ujung temboknya bercokol menara pemantau. Di sepanjang dinding itu, dipasang poster-poster yang menceritakan kisah menyakitkan yang dialami mereka yang pernah mendekam di Phu Quoc. Termasuk potret ketika mereka mengalami siksaan, berbagai macam siksaan, juga barang bukti berupa perkakas yang dipakai untuk menyiksa tahanan yang diletakkan di sebuah kotak kaca.

war remnants museum, museum must visit in ho chi minh city, museum di vietnam

war remnants museum, museum sejarah vietnam, must visit in ho chi minh

Pada ruang di sisi depan, dipajang guillotine yang didatangkan dari Prancis pada awal abad 20. Hoang Le Kha, seorang tapol, menjadi orang terakhir yang dieksekusi dengan guillotine itu di eranya Ngo Dinh Diem pada 3 Maret 1960 di Legrand (sekarang Saigon Grand Prison). Guillotine ini disimpan di penjara Chi Hoa sebelum akhirnya dipindahkan ke War Remnants Museum. Keluar dari situ, sebuah perangkap harimau yang terbuat dari pilinan kawat berduri, ditempatkan menempel ke dinding sebelah kiri. Itulah tiger cage! Sel untuk pesakitan yang dianggap berbahaya. Dulu, kurungan itu ditempatkan di lapangan terbuka. Hujan, panas, angin, debu .. jadi santapan sehari-hari orang yang dijebloskan ke situ tanpa bisa mengelak. Sekadar meluruskan kaki saja terbatas karena ruang geraknya sangat terbatas!

Bentuk dan isi ruang sel dengan pesakitan yang duduk di dipan dengan kaki terpasung, juga tampak sangat nyata. Bahkan ditunjukkan bagaimana sistem pengawasan sel-sel itu dikontrol dari langit-langit penjara.

tiger cage, con dao prison, war remnants museum, museum di ho chi minh city

War Remnants Museum
28 Vo Van Tan, District 3
Ho Chi Minh, Vietnam
Buka setiap hari pk 07.30 – 16.00
HTM Dewasa VND 40.000

Panduan Berkunjung ke War Remnants Museum
Ini salah satu museum terbaik di Vietnam, juga menjadi destinasi favorit pejalan asing di Sai Gon (Ho Chi Minh City). Pengelolanya benar-benar memperhatikan penataan alur pengunjungnya dengan menempatkan petunjuk arah yang jelas. Jangan khawatir tak akan memahami isinya karena setiap koleksi baik itu gambar atau barang, dilengkapi dengan informasi yang dituliskan dalam 3 bahasa: Prancis, Vietnam, dan Inggris. (Kadang, ada juga yang cuma dua bahasa saja Vietnam dan Inggris). Yang perlu diperhatikan sebelum berkunjung adalah:

  • Sebelum ke War Remnants Museum, pastikan hatimu dipenuhi damai sejahtera dan ketenangan. Ini modal yang sangat penting untuk dapat memahami perjalanan kelam dengan imbang. Belajar dari dua sisi pelaku sejarahnya.
  • Cek isi ransel, pastikan tersedia stok tisu yang cukup. Jika perlu bawa saja lenso atau handuk muka kecil, akan sangat berguna untuk mengusap muka yang berair.
  • Untuk dapat menikmati setiap cerita sesuai dengan runtutan eranya, ikuti petunjuk di museum dengan melewati dulu lantai dasar. Naiklah lebih dulu ke lantai dua dan tiga, cari pintu dengan stiker angka 1 tertempel di pintu kacanya. Lanjutkan ke ruang 2, 3, dan seterusnya hingga selesai ruang 10. Terakhir, barulah turun ke lantai dasar.
  • Jika setelah masuk dan hatimu tak kuat, kamu bisa menenangkan diri dengan memesan Es Kelapa Muda di Cyclo Cafe atau secangkir Ca Phe Sua Da di Highlands Coffee, dekat tangga museum.

war remnants museum_con dao prison

war remnants museum, museum must visit in ho chi minh city, museum di vietnam

war remnants museum, museum sejarah vietnam, must visit in ho chi minh

Sejarah sering hanya diulas dari sisi mereka yang merasa menang saja. Padahal, pertikaian, perseteruan, perang, atau apapun itu yang menimbulkan perpecahan dan menghalau ketenangan dari tengah kehidupan; selalu menyisakan luka dan ketidaknyamanan pada kedua pihak yang bertikai.

Perang Vietnam memang telah berakhir, namun kelamnya masih terus melekat di kehidupan mereka yang tinggal di selatan. Kekhawatiran akan lahirnya generasi yang cacat masih menghantui karena tanah tempat mereka bertani dan tumbuh, telah terkontaminasi zat kimia. Kesalahan fatal dan dampak yang tak dipikirkan oleh Amerika kala itu.

war remnants museum, museum sejarah vietnam, must visit in ho chi minh

Kepahitan yang ditinggalkan oleh peristiwa kelam itu, membuat tak banyak warga lokal yang mau berkunjung ke War Remnant Museum. Mereka tidak siap jika lukanya berdarah lagi. Selalu ada pelajaran penting yang dapat dipetik dari perjalanan kelam di masa lalu. Saleum [oli3ve].

Kawaki Roastery, Ruang Temu Pecinta Kopi di Pasar Santa

$
0
0

‘Ngopi kini sudah menjadi tren. Kehadiran kedai-kedai kopi kekinian dengan sajian kopinya yang hampir serupa – terlepas dari rasanya yang umumnya biasa saja – itu, menjadi oase bagi penikmat kopi musiman yang bermunculan setiap hari. Jika dulu orang-orang tua melarang anaknya berkeliaran saat minum, sekarang melihat orang berlalu-lalang menenteng cangkir kertas/plastik bertuliskan nama kedai kopi adalah pemandangan biasa di keseharian. Bagaimana dengan mereka yang masih merindukan duduk bercengkerama sembari menyeruput kopi berkualitas dunia ala warung kopi, di pasar?

Akhir pekan kemarin saya iseng bermain ke Pasar Santa. Pasar modern di Jakarta Selatan yang pernah menjadi destinasi wisata yang melejit dan ramai dipadati pengunjung ketika lantai satunya disulap menjadi tujuan makan. Denyutnya sebagai pasar yang menyediakan kebutuhan pokok harian masih terasa. Namun, ingar bingar 5 – 6 tahun lalu ketika sedang hits sebagai destinasi kuliner, tak tampak lagi. Mereka yang masih bertahan dengan usaha kuliner ataupun usaha lain di sana adalah, yang memang memiliki produk unggulan, punya pelanggan tetap, mampu bersaing dengan kompetitor, serta berinovasi mengikuti pergerakan jaman

kawaki roastery, toraja yale, filter kopi, kopi toraja

Walau iseng, perjalanan siang itu tujuannya jelas, ‘ngopi di Kawaki Roastery. Sebelum bertandang, saya memastikan dulu lokasi Kawaki Roastery ke pemiliknya. “Di basement, depan pintu masuk. Ditunggu, ya.” Begitu jawabannya. Pernah ke pasar? Tahu kan pintu masuk/keluar pasar itu tidak hanya satu? Jawaban itu membuat saya bertanya dalam hati; pintu depan, samping, atau belakang? 🙂 Cara aman untuk menemukan lokasi dengan mengandalkan ingatan ketika bermain ke Dapoer Kopi, kakaknya Kawaki Roastery, yang saya sambangi delapan tahun lalu! Ups, selama itukah? Dapoer Kopi yang berdiri sejak 2011, mengkhususkan diri dengan produksi bean-nya; menempati los di lantai dasar Pasar Santa yang mudah terlihat pengunjung. Artinya, Kawaki Roastery pasti berdiri di depan pintu masuk yang ramai.

Nama Kawaki Roastery terdengar seperti kedai kopi Jepang. Walau pelanggannya memang sebagian besar orang Jepang – ada juga orang Amerika, Eropa, dan Korea serta orang lokal tentu saja – yang silih berganti datang, memesan, dan menyesap kopi di ruang duduk yang ditata dengan desain Jepang; pemilik dan pengelola kedai kopi ini, dua perempuan muda Toraja. Christine Tandibua dan Alma, adiknya.

kawaki roastery, single origin toraja yale, coffee shop di jakarta selatan, tempat ngopi di pasar santa

kawaki roastery, single origin toraja yale, coffee shop di jakarta selatan, tempat ngopi di pasar santa

KAWAKI, asli bahasa Toraja. Dari kata kaa (= kopi) dan ki (= kita), sedang wa di tengah adalah kata sambung yang merujuk pada kepemilikan. Jadi kawaki artinya kopi kita. Sederhananya, Kawaki Roastery adalah tempat kita – para penikmat dan pecinta kopi – bersua, menikmati, dan membincangkan kopi pilihan. #mantaaaaap

Sebagai penikmat kopi hitam (baca: tubruk), saya memesan kopi filter Toraja Yale, salah satu single origin dan specialty Kawaki Roastery yang direkomendasikan Christine. Ternyata, dirinya memantau kebiasaan dan membaca selera kopi saya yang bright 🙂 . Sesuai namanya, Toraja Yale berasal dari dataran tinggi Toraja. Biji kopinya,  arabica, yang dipetik dari kebun milik keluarga. Yale tak ada hubungannya dengan salah satu sekolah tinggi tertua di Amerika. Karena kata yale di belakang Toraja Yale, adalah akronim dari Yakobus Lele, nama sang pemilik kebun kopi, yang adalah ayah pemilik Kawaki Roastery. Pada International Barista Championship 2012 lalu, Toraja Yale mendapat juara dua dan digunakan peserta kompetisi di World Barista Championship, Italia. Paham donk kenapa pilihannya Toraja Yale?

kawaki roastery, single origin toraja yale, coffee shop di jakarta selatan, tempat ngopi di pasar santa

Oh ya, sebelum saya lupa. Di Kawaki Roastery, diperlukan kesabaran menanti kehadiran kopi pesananmu karena mereka bersetia mempertahankan teknik manual brew dalam menyeduh kopinya. Aroma dan cita rasa kopi yang diproses manual itu memanglah lebih asyik. After taste-nya yang tertinggal di lidah dan kerongkongan pun menumbuhkan rindu untuk menyesapnya lagi dan lagi.

Kawaki Roastery
Pasar Modern Santa
Lantai Basement Blok AKS 56-57
Jl. Cipaku I No. 91, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Instagram @kawaki_santa

Penikmat kopi sejati tak pernah tergesa-gesa dalam menyesap kopinya. Ketika secangkir kopi hadir di hadapannya, mereka menikmatinya dari aroma yang menguar, meresapi proses kehadirannya, hingga cairan terakhir tandas dari pantat cangkir. Percayalah, proses tak pernah menghianati hasil. Begitu pesan seorang kawan ‘ngopi yang kini menikmati kopinya di alam yang berbeda.

kawaki roastery, single origin toraja yale, coffee shop di jakarta selatan, tempat ngopi di pasar santa

‘Ngopi di Kawaki Roastery tak akan membuat dompetmu mendadak langsing. Harga secangkir kopinya, masih sangat terjangkau. Lidahmu tak akan menyesal. Terlebih lagi, kopinya berasal dari biji kopi pilihan yang sudah melewati seleksi yang ketat untuk menjaga kualitasnya. Psst .. filter Toraja Yale-nya 20 ribu saja. Untuk menemani ‘ngopi tersedia croffle juga cookies. Selain menyesap kopinya di tempat, Kawaki  Roastery juga menyediakan bean yang diproduksi oleh Dapoer Kopi dan kamu bisa minta di-roasting untuk persediaan ngopimu di rumah. Pilihannya disesuaikan selera. Mau Aceh Gayo, Bajawa Flores, Ciwidey, Kintamani, Lintong, atau Toraja. Jika tak sempat ke pasar, kamu juga bisa memesannya lewat lokapasar, tokopedia. Cari saja nama Kawaki Santa.

kawaki roastery, single origin toraja yale, coffee shop di jakarta selatan, tempat ngopi di pasar santa

kawaki roastery, single origin toraja yale, coffee shop di jakarta selatan, tempat ngopi di pasar santa

Dengan Christine dan Alma, kami ‘ngobrol ditemani sajian croffle yang renyah dan manisnya asyik banget saat perlahan lumer di mulut. Sangat pas dan serasi buat teman ‘ngopi. Tanpa terasa, lima jam sudah saya duduk di Kawaki Roastery membincangkan banyak hal. Dari perkara biji kopi, adat istiadat, cerita dari kampung halaman, orang yang lalu lalang di pasar, hingga pilihan makanan hewan piaraan. Di antara tuturan ala anak Jakarta Selatan, sesekali terlontar bahasa planet yang membuat tawa berderai. Sesederhana itu mencapai bahagia. Kali lain jika berkunjung lagi, saya sudah mengincar Toraja Asong yang mendapatkan Bronze Medal di Australian International Coffee Award 2020 untuk disesap. Jadi, kapan kamu mau kutemani ‘ngopi di pasar? Saleum [oli3ve].

Urgensi Mengganti Perangkat Kerja dengan Laptop Bisnis Terbaik, ASUS ExpertBook B5

$
0
0

Di satu sesi wawancara yang saya ikuti secara daring tempo hari, saya disodori pertanyaan Bagaimana menghadapi perubahan situasi dan kondisi ketika pandemi Covid-19 memaksamu harus tinggal dan bekerja dari rumah? Apakah kamu bisa beradaptasi dengan cepat, memanfaatkan perangkat teknologi modern untuk mendukung aktivitas kerja dan kendala apa saja yang kamu jumpai? Usai wawancara, saya memandangi Lapi – panggilan sayang untuk laptop – dan mengingat-ingat kebersamaan kami selama hampir lima tahun, terlebih lagi di dua tahun terakhir; dirinyalah yang bersetia menemani bekerja bahkan sering dipaksa lembur.

Akhir-akhir ini, dirinya kadang mendadak diam. Tak merespon saat dibutuhkan kerja samanya. Hmm .. mungkinkah itu bentuk protes kalau dirinya lelah?

Melihat performa Lapi yang mulai melambat dan sering ngambek ketika diharapkan bekerja maksimal, saya pun terpikir untuk mencari penggantinya. Dengan sepengetahuan Lapi, di beberapa kesempatan kami sudah sering menjelajahi gerai-gerai gawai daring, mencari siapa kira-kira yang akan menggantikannya jika dirinya pensiun. Namun, proses mencari dan memilih laptop bisnis terbaik untuk mendukung kerja sehari-hari, serupa dengan proses perekrutan karyawan baru di satu perusahaan. Setiap perusahaan memiliki kriterianya sendiri dalam menyeleksi kandidat dengan kompetensi yang sesuai kebutuhan. Menemukannya, bisa cepat, bisa pula lebih lambat.

ASUS ExpertBook, Laptop Bisnis Terbaik, ASUS Business

Dari hasil jalan-jalan itu, kami berdua tertarik dengan produk yang ditawarkan ASUS Business. Duh, semua produk yang disodorkan, menggiurkan. Makin ditelisik spesifikasinya, semakin ingin memilikinya. Tapi, tak semua bisa dibawa pulang, kan? Kebutuhannya CUMA satu! Jadi, setelah menimbang ini itu, kami sepakat mengerucutkan pilihan pada ASUS ExpertBook B5.

5 Keunggulan ASUS ExpertBook B5 yang menjadikannya solusi pencarian laptop bisnis terbaik, teman berkarya yang mumpuni.

Desain Bodinya Ringkas dan Ringan
ASUS ExpertBook B5 adalah produk yang didesain memiliki keunggulan dalam mobilitas dan portabilitas. Sebagai seorang pejalan yang senangnya bepergian dengan bawaan yang ringkas, poin ini tentu saja menjadi pertimbangan utama. Terlebih lagi, sepuluh tahun lalu saya kena brachialgia! Sakitnya jangan ditanya. Dokter saraf saya mewanti-wanti, jika ingin pulih, sayangi pundakmu! Sejak saat itu, saya selalu mempertimbangkan kekuatan pundak ketika hendak membeli perkakas yang harus dipanggulnya; termasuk laptop.

ASUS ExpertBook, Laptop Bisnis Terbaik, ASUS Business

Bobot ASUS ExpertBook B5 yang hanya 1 kg saja menjadikannya target yang didamba yang beratnya tak akan membebani pundak. Pun mudah diselipkan ke dalam daypack dan dikeluarkan setiap saat ketika diperlukan di tengah perjalanan. Ketika dibuka di meja pun Engsel ErgoLift-nya membuat posisinya nyaman untuk mata dan tangan ketika mengetik.

Kinerjanya Gesit, Handal, dan Tahan Lama
Bekerja di bidang kreatif perlu didukung perangkat kerja yang optima. ASUS ExpertBook B5 menggunakan prosesor 11th Gen Intel® Core™ i7 dan didukung RAM DD4 3200 MHz dengan kapasitas sampai 48 GB. Wuiiiih … gesit benar ini. Sekali duduk akan betah berlama-lama demi menyelesaikan berbagai pekerjaan, apalagi baterainya mampu bertahan selama 14 jam!

Makin girang lagi melihat melihat kapasitas penyimpanannya bisa sampai 2 TB. Mantaaaaap! Ini namanya perpaduan kinerja (h)andalan!

Layar ASUS OLED
Bekerja di bidang kreatif tentu saja perlu didukung oleh perangkat kerja dengan spesifikasi yang dapat diandalkan. Satu yang menarik yang ditawarkan ASUS ExpertBook B5 adalah layar 13 inci dengan panel OLED. Apaan tuh?

Panel OLED atau Organic Light-Emitting Diode atau organic LED adalah teknologi yang dipakai untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan degradasi yang cerah. Hal ini membuat visual warna yang ditampilkan di layar amat kaya dan akurat, tanpa mengabaikan kesehatan mata. Layar jenis ini juga memiliki spektrum warna a.k.a color gamut 100% yang sudah menyandang sertifikasi PANTONE Validated Display. Canggiiih … ini benaran pas untuk pekerja kreatif.

Ketangguhannya
Ketangguhan laptop ASUS seri ExpertBook telah mendapatkan sertifikasi dari hasil pengujian ekstrem berstandar militer Amerika Serikat: MIL-STD 810H. Hasil uji kompetensi itu menunjukkan ASUS ExpertBook B5, mampu bertahan di lingkungan yang ekstrem. Bila jatuh dari ketinggian tertentu, ia masih aman. Tentu, jangan sengaja dibanting-banting juga 🙂

ASUS ExpertBook, Laptop Bisnis Terbaik, ASUS Business

Harganya setara dengan kemampuannya
Ada harga ada kualitas, benarkah jaminan mutu? Pertimbangan terakhir yang sangat menentukan pemilihan produk yang diincar tentu saja perkara harga. Banyak orang yang kemudian urung mengambil produk idamannya karena terbentur dengan poin satu ini. Namun, dengan mempertimbangkan banyak keunggulan ASUS ExpertBook B5, saya dan Lapi berteguh untuk mewujudkan rindu mempertemukan mereka sebelum Lapi pensiun.

Kemarin, saking semangatnya, saya langsung menghubungi gerai ASUS langganan untuk mengecek ketersediaan barangnya. Oleh petugas di sana, dikabari untuk sabar dulu karena stok di gerainya sedang kosong. Ternyata, penantian butuh kesabaran. Dan kesabaran diuji lewat waktu. Semalam, saya ajak Lapi ngobrol. Bertahanlah, nak! Sabar ya … sampai kita membawa pulang penggantimu yang tangguh. Saleum [oli3ve].

Piknik Tanpa Ragu di Ragunan

$
0
0

+ Kak, aku belum pernah ke Ragunan, lho.
Seriusssss?? Sabtu pagi yuk, kita olah raga piknik di Ragunan.
+ Aku juga belum pernah ke Monas, Lapangan Banteng, sama taman apa tuh yang baru di Tebet?
Baiklah … berarti akhir pekan kita jadwalin piknik ke taman-taman dalam kota, ya.
+ Asyiiiik!

Potongan obrolan dengan seorang kawan yang telah lama tinggal di Jakarta, namun hari-harinya dipadati perjalanan berangkat pagi-pagi dari rumah saat matahari baru saja bangun, dan pulang ke rumah ketika matahari bersiap untuk tidur. Di akhir pekan, dirinya memilih beristirahat di rumah saja, mengumpulkan kembali energi yang terkuras selama seminggu untuk perjalanan di minggu berikutnya. Betapa girang hatinya ketika mimpi pikniknya segera mewujud. Sampai-sampai di Sabtu yang seharusnya dirinya bekerja setengah hari, dia ijin tidak ke kantor karena badan tak nyaman padahal pergi PIKNIK! 🙂

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan

Taman Margasatwa Ragunan – biar ringkas, selanjutnya disebut Ragunan saja, ya – menjadi tujuan jogging tipis-tipis di akhir pekan lalu karena letaknya tak jauh dari rumah. Hanya perlu berjalan kaki lima menit ke perhentian bus TransJakarta di Mampang, lalu duduk manis di bus yang melaju di Koridor 6 dengan tujuan akhir Ragunan yang jalannya lurussssss-lurus saja. Dalam tempo 30 menit, terdengar suara mbak-mbak memberitahu seisi bus, “… bus Anda menuju tujuan akhir Raaaaagunan.” Saya toleh kawan yang duduk di samping jendela, matanya berbinar-binar melihat GERBANG Ragunan.

Ragunan dan Kisah Migrasi Ratusan Satwa dari Bonbin Cikini
Duluuuuu sekali, di kawasan elit orang Eropa, Weltevreden; ada satu destinasi wisata favorit warga Batavia yang dikelola oleh Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia a.k.a Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia. Taman rekreasi yang diberi nama Planten en Dierentuin atau Tanaman dan Kebun Binatang itu, berdiri sejak 19 September 1864 di pekarangan belakang rumah Raden Saleh. Beliau adalah pelopor seni lukis modern Indonesia yang memiliki rumah mewah di Weltevreden – rumah utamanya masih berdiri sampai sekarang di dalam komplek Rumah Sakit PGI Cikini.

Di kemudian hari, setelah Indonesia merdeka, Planten en Dierentuin berganti nama menjadi Kebun Binatang Cikini. Warga Jakarta mengakrabinya dengan sebutan Bonbin Cikini. Pada 1960-an ketika daerah Cikini bertambah bising dan pemerintah Jakarta mulai menata kota serta membangun Taman Ismail Marzuki (TIM), lahan Bonbin Cikini tergusur sehingga harus direlokasi ke bekas sekolah pertanian di Pasar Minggu.

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan

Bukan perkara yang mudah untuk menanam kembali pepohonan dan tanaman lain yang telah tumbuh berabad lamanya apalagi memindahkan ratusan satwa ke tempat hunian yang baru. Untuk mengerjakan proyek pembangunan Ragunan dan relokasi Bonbin Cikini, pemerintah memercayakannya kepada Benjamin Galstaun dan istrinya, Henriette Esche. Galstaun yang ahli zoologi, pun Henriette yang arsitek lanskap dan ahli botani, sejak 1938 telah bekerja di Bonbin Cikini. Karena keterampilan dan pengetahuannya dalam mengurus kebun binatang, sangatlah pantas jika pemerintah menugaskan mereka untuk mendesain sebuah taman margasatwa yang akan menjadi tempat tinggal baru bagi para satwa itu.

Pada 22 Juni 1966, bertepatan dengan ulang tahun Jakarta yang ke-439, Ragunan diresmikan oleh Bang Ali – Ali Sadikin, Gubernur DKI pada waktu itu. Benjamin Galstaun kemudian dipercaya menjadi direktur Ragunan yang pertama. Sebagai bentuk penghargaan kepada Raden Saleh dan Benjamin Galstaun, pengelola Ragunan menempatkan patung dada mereka di dalam taman. Silakan dicari, di sebelah mana patungnya berada 🙂

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan
Patung dada Benjamin Galstaun

Piknik, Olah Raga, dan Jajan di Dekat Kandang Satwa
Kini, Ragunan di usia 157 tahun adalah destinasi wisata edukasi murah meriah di Jakarta yang selalu dipadati pengunjung di akhir pekan, libur nasional, pun saat liburan sekolah. Kemurahan tarif masuknya tak berarti sajiannya murahan karena di taman seluas 147 hektar ini, pengelola menyediakan beragam fasilitas rekreasi untuk dinikmati pengunjung. Tinggal pilih dan sesuaikan dengan minat serta jadwal kunjungan saja.

Karena tujuannya berolahraga (dan piknik), kami sengaja berangkat pagi-pagi dari Mampang dan menjadi pengunjung pertama yang check in lewat aplikasi Peduli Lindungi di Pintu Utara ketika loket penjualan tiket belum dibuka 🙂 Di dalam, kami berpapasan dengan beberapa warga yang juga datang khusus untuk berlari pagi. Jika ingin lebih cepat bergerak, pilihannya mengayuh sepeda mengitari taman sembari mampir ke kandang-kandang satwa untuk berinteraksi dengan mereka pada jarak yang aman. Bila tak membawa sepeda, penyewaan sepeda ada di dekat pintu masuk.

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan
Mas Beruang Hitam Amerika yang malas-malasan di goanya

Mengutip data di laman Ragunan, ada 2.009 satwa dan lebih dari 20.000 pohon yang menjadi penghuni taman hutan kota dan konservasi di selatan Jakarta ini (jangan tanya ini data tahun berapa, itu yang tercantum di sana 🙂 ). Coba kepoin dan berkenalanlah saat bersua dengan mereka. Serupa dengan manusia, di pagi hari, mereka juga masih bermalas-malasan di tempat tidurnya dan ogah diajak ‘ngobrol. Jadi, baiknya datangi mereka di waktunya mereka makan. Bila kamu memiliki rasa penasaran yang tinggi, kamu akan pulang membawa pengalaman yang bernilai besar tentang KEPEDULIAN dan PENGETAHUAN flora dan fauna.

Bagi pengunjung yang hanya ingin duduk-duduk santai, tersedia spot-spot piknik untuk menggelar tikar di taman-taman yang diteduhi pepohonan. Kamu bisa membeli tikarnya dari penjaja tikar yang ramai di pinggir jalan menjelang gerbang masuk Ragunan atau membawa tikar sendiri dari rumah. Karena ini di taman margasatwa, ingatlah untuk tidak terlalu riuh dan membuat penghuninya ketakutan.

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan
Salah satu spot piknik di Ragunan

Usai berolahraga pasti lapar donk? Jangan lupa jajan! Di Ragunan ada beberapa kantin juga pedagang kaki lima yang berjualan makanan/minuman (kebanyakan penjual pecel) untuk mengisi kampung tengah yang kelaparan usai berkegiatan. Karena tak tertarik masuk ke kantin, kami mampir ke lapak Mbak Dewi yang menjual sayur pecel di belakang kandang singa. Sayurannya hijau, segar, tampak bersih, dan … ada PARE! Menurut tuturan Mbak Dewi, sejak kecil dia sudah terbiasa membantu ibunya berjualan pecel di Ragunan. Karena sekarang ibunya sudah sepuh, dirinyalah yang kerap menggantikannya berjualan ditemani anak perempuannya yang sudah beranjak remaja. Sesekali, ibunya WAJIB menampakkan muka di lapak agar ijin berjualan mereka tak dicabut oleh pengelola Ragunan.

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan

Pedagang kaki lima hanya diijinkan berjualan di akhir pekan dan tanggal merah saja. Kata Mbak Dewi, itu sudah aturan yang ditetapkan pengelola agar para penyewa tempat di kantin tidak merugi karena pemasukannya tersedot pedagang kaki lima. Jadi, jangan cari bakulan pecel di hari biasa! Seporsi pecel sayur dengan lontong dan kerupuk seharga Rp 15.000 saja. Yang mahal air mineralnya! Sebotol ukuran 600ml Rp 10.000! Jika mau irit dan sedikit repot dengan tentengan, bawalah air minum dan camilan dari rumah.

Ke Ragunan WAJIB Main ke Schmutzer!
Pusat Primata Schmutzer, tempat yang WAJIB dikunjungi di Ragunan. Schmutzer adalah salah satu pusat primata terbesar di dunia, yang juga diharapkan menjadi tempat konservasi primata. Schmutzer yang diresmikan pada 2002, merupakan program bantuan hibah dari Puck Schmutzer, seorang pencinta satwa yang sangat peduli akan pelestarian satwa liar di Indonesia. Di awal berdirinya, Schmutzer dikelola oleh The Gibbon Foundation. Namun di tahun keempat, pengelolaan Schmutzer diserahterimakan kepada Pemprov DKI.

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan, schmutzer

Dulu kalau ke Ragunan, tujuan satu-satunya ya ke Schmutzer ini. Sayang sungguh sayang, Schmutzer tak lagi seperti dulu. Banyak fasilitas yang rusak. Canopy bridge yang dulu selalu ramai dengan antrean pengunjung untuk naik, kini ditutup karena kayunya sudah lapuk. Kanopi jembatan yang melintas di atas kandang gorilla, sobek-sobek dan tidak dibenahi. Masuk ke terowongan orang utan sepiiiii. Yang ramai hanya teriakan Owa yang bersahutan. Kehausan karena berkeliling dan mau minum dari kran, airnya gak mengalir! Untuk perkara ini, bisa jadi karena masih pandemi dan menghindari cepatnya pertukaran virus.

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan
Canopy Bridge yang udah terbengkalai

O, iya ..  masuk ke dalam kawasan ini makanan dan minuman WAJIB dititipkan di penitipan barang di depan pintu masuk. Dan karena pengelolaannya terpisah dengan taman di luarnya, untuk masuk ke sini pun dikenakan tiket masuk lagi.

Taman Margasatwa Ragunan
Jl. Harsono RM No.1, Ragunan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Email : ragunanzoo@jakarta.go.id
Instagram @ragunanzoo

Jam Operasional
Selasa – Minggu, pk 07.00 – 14.30 WIB
HTM Ragunan Rp 4.000 (dewasa), Rp 3.000 (anak-anak)
HTM Schmutzer Rp 6.000 (hari biasa), Rp 7.500 (hari libur)

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan

Panduan Piknik ke Ragunan dengan Transportasi Publik
Selama pandemi belum tuntas, waktu kunjungan dan pengunjung ke Ragunan masih dibatasi. Jadi, sebelum berangkat, PASTIkan kamu memerhatikan hal berikut:

  1. Mendaftarkan diri untuk berkunjung sehari sebelum hari kunjungan lewat Daftar Kunjungan ke Ragunan 
  2. Jika tujuannya untuk berolahraga, datanglah pagi-pagi saat pengunjung belum ramai dan udara masih segar. Nikmati alamnya yang tenang serta suara burung-burung yang bermain dan bernyanyi di pucuk-pucuk pohon.
  3. Transaksi tiket masuk ke Ragunan (tap kartu di pintu masuk) HANYA bisa dilakukan dengan JakCard. Tersedia di Loket Tiket di samping pintu masuk.
  4. Di hari biasa, HANYA pintu masuk utama (Pintu Utara) yang dibuka. Jadi pastikan kamu masuk dari pintu yang tepat. Pintu utara adanya di belakang perhentian TransJakarta.
  5. Ke Ragunan paling asyik naik TransJakarta! Perhentian busnya ada di depan pintu masuk Ragunan, ongkosnya pun irit! Kalau dengan kendaraan lain bisa tidak? Tentu saja bisa, berikut panduan piknik dengan kendaraan umum ke Ragunan:
  • TransJakarta, naiklah bus dengan tujuan akhir Ragunan seperti Koridor 6 (Ragunan – Halimun), Koridor 6A (Ragunan – Monas via Kuningan), Koridor 6B (Ragunan – Monas via Semanggi),  Koridor 6N (Ragunan – Blok M via Kemang), atau Koridor 5N (Kampung Melayu – Ragunan).
  • JakLingko, naik mikrobus JAK45 (Lebak Bulus – Ragunan) dan turun di Terminal Ragunan yang berada di seberang Ragunan.
  • KRL CommuterLine, jika dari dekat tempat tinggalmu harus naik CommuterLine dulu, pastikan kamu turun di Stasiun Lenteng Agung. Baiknya dari situ, langsung pesan ojek/taksi daring untuk mengantarkan ke Ragunan.
Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan
Mau ke mana?

Taman Margasatwa Ragunan, piknik ke ragunan, tips piknik ke ragunan, transportasi ke ragunan

Taman yang lebih luas dari Kebun Raya Bogor ini, tak mungkin dijelajahi dalam sehari. Baiknya sebelum berkunjung, buatlah itinerary sederhana dan target kunjungan agar kamu tidak kecewa karena tak bersua yang kamu cari. Sebelum keluar dari taman, kami sempatkan untuk menabung di toilet di dekat pintu utara yang bersih, wangi, dan segar. Ini serius bersihnya! Melihat pengunjung semakin ramai, usai dari toilet; kami bergegas keluar karena ruang gerak tak lagi lega dan sebagian besar yang baru datang tak mengenakan masker! Walau pandemi sudah melandai, tak berarti abai dengan proteksi diri kan? Saleum [oli3ve]

Seryozha Aleshkov, Bocah Ingusan Bernyali Besar di Garis Depan Pertempuran Stalingrad

$
0
0

Ketenangan Gryn, sebuah desa di wilayah Kaluzhskaya Oblast, Soviet; pagi itu terusik oleh deru pesawat tempur Jerman yang terbang rendah. Hari itu, Seryozha kehilangan orang-orang dekatnya. Ibu dan kakaknya terbunuh. Di rumah bibi Anisya, tetangga yang mengasuhnya, Seryozha masih menyimpan harapan ibunya akan pulang ke rumah ketika pasukan Jerman kembali mendatangi desa mereka.

Suara ketukan sepatu tentara terdengar semakin dekat. Anisya tergopoh membopong badan Seryozha dan mendorongnya keluar lewat jendela. ”Run for your life! Run!” teriak Anisya disusul suara tembakan di dalam rumah. “Aghhh …” tubuh Anisya perlahan ambruk. Kedamaian desa itu, tercerabut oleh kehadiran tentara Jerman yang membakar rumah-rumah penduduk dan mengeksekusi warga sipil yang dicurigai tersangkut dengan gerakan partisan Soviet.

Soldier Boy, Soldatik, Youngest Soldier of World War II, Seryozha Aleshkov
Dok. IMDb

Dari pinggir hutan, Seryozha memandangi desanya habis dilahap api. Sendirian. Tak tahu hendak ke mana. Ia berlari sekuat yang dia bisa. Entah berapa lama dan berapa jauh ia berjalan. Tapak kakinya mulai susah diajak menapak dengan sepatu yang koyak dan badan yang letih. Pandangannya mulai kabur dan pikirannya berhalusinasi. Badannya yang terkulai kedinginan di bawah pohon di dalam hutan, ditemukan oleh pasukan pengintai dari resimen senapan yang membawanya ke markas untuk mendapatkan perawatan. Setelah pulih dari lukanya, alih-alih dikirim ke panti asuhan di kota; Seryozha diangkat anak oleh Nikolai Sergeevich Kuznetsov, komandan resimen dan tetap tinggal di markas. Ia senang sekali ketika mendapatkan seragam Tentara Merah, sama seperti yang dikenakan oleh anggota pasukan yang lain.

Seryozha, tokoh utama dalam film drama perang Rusia, Soldier Boy, yang saya tonton di akhir pekan lalu. Soldier Boy bercerita tentang Seryozha Shishkins, bocah 6 (enam) tahun, yang berada di tengah-tengah konflik, di garis depan Pertempuran Stalingrad. Selain belajar sejarah dunia, ada banyak pesan inspiratif tentang kehidupan, relasi dengan sesama baik antar personal maupun dalam sebuah kelompok, tujuan dari perjuangan, dan lain-lain yang bisa kita ambil sebagai pelajaran berharga.

Tetap Berpikir Positif dan Berjuang untuk Hidup
Sepeninggal ibunya, Seryozha terus mengingat nasihat ibunya untuk diam di rumah sampai ibunya pulang. Hingga satu pagi ia terbangun dan bibi Anisya mengatakan, ibunya tak akan pernah kembali. Ia harus berlari untuk tetap hidup. Dia masuk ke hutan! Seryozha bukanlah anak yang manja. Ia tahu apa yang harus dilakukannya. Untuk mengatasi perutnya yang lapar, ia memetik buah beri yang dijumpainya. Ketika dahaga, tangan kecilnya mendulang air di tepian sungai yang dilaluinya. Kadang, mulutnya megap-megap menadah air hujan.

Soldier Boy, Soldatik, Youngest Soldier of World War II, Seryozha Aleshkov

Ia juga anak yang cerdas, yang memiliki pengetahuan dan keingintahuan besar tentang senjata dan perangkat militer. Hal ini terbawa di kesehariannya. Ketika sendirian di hutan, ia terus menyemangati dirinya dengan kata-kata positif. I’m not afraid. I’ve a rifle. I’m not scared of you. Bahkan ketika dirinya terbaring lemas di tanah dan Seryozha melihat seekor landak mendekat, ia percaya si landak bisa berlari cepat untuk menyampaikan pesan dan keberadaannya kepada orang-orang di luar sana. Ketika dirinya bertemu Kuznetsov di markas, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah do you mean the hedgehog told you about me? 🙂

Sopan dan Menghormati Orang yang Lebih Tua
Didikan dari orang tuanya membentuk pribadi Seryozha. Ia tahu tata krama dan menempatkan dirinya di tengah-tengah orang dewasa. Walau badannya lemas, ketika ditanya siapa dirinya, Seryozha berusaha turun dari gendongan Rezo dan menyorongkan tangannya untuk bersalaman dengan Kuznetsov. Sopan sekali.

Kehadirannya membawa kehangatan di hati para serdadu yang telah lama terpisah dengan keluarga mereka. Ia menjadi kesayangan semua anggota resimen, yang dilimpahi perhatian dan kasih sayang. Kepolosan, sikapnya yang riang, dan perhatiannya, meluluhkan hati Kuznetsov sehingga membatalkan niatnya untuk mengirim Seryozha ke panti asuhan.

Soldier Boy, Soldatik, Youngest Soldier of World War II, Seryozha Aleshkov
Suster Katya, Seryozha, Mikheev, Kuznetsov (dok. IMDb)

Tahu diri dan Bertanggung Jawab
Medan perang bukanlah arena bermain anak-anak. Bahkan para serdadu yang berada di garda depan pun, jika bukan karena tugas dan panggilan pengabdian; akan memilih tinggal di rumah yang nyaman dan aman bersama keluarganya. Hal ini pun berlaku bagi Seryozha. Walau usianya masih terlalu muda, ia merasa memiliki tanggung jawab yang sama dengan prajurit yang lain dan harus ikut mengambil bagian dalam perjuangan. Ia mulai membantu di tenda darurat dengan memberi minum, “membacakan” surat, serta menghibur tentara yang terluka dan dirawat di sana dengan nyanyiannya.

Satu pagi, Seryozha menghadap Kuznetsov, menanyakan penugasan yang harus dilaksanakannya hari itu. Ia tak ingin hanya dianggap sebagai anak kecil. Ia ingin diberi tugas yang lebih menantang. Kuznetsov pun memberinya kepercayaan untuk mengantarkan surat-surat yang diterima dari petugas pos kepada tentara di masing-masing unitnya. Ia sungguh senang melaksanakan tugas itu karena dapat melihat keriaan di wajah penerima surat.

Soldier Boy, Soldatik, Youngest Soldier of World War II, Seryozha Aleshkov

Tak hanya itu. Seryozha juga memiliki keberanian dan insting yang kuat. Dengan binokulernya, ia mengetahui keberadaan pengintai Jerman yang memata-matai kesatuan mereka dan melaporkannya ke markas. Dalam satu penyerangan, jaringan komunikasi di markas terputus. Seryozha yang mendengar ketegangan di ruang pengintaian, keluar mengikuti operator radio mencari tahu penyebabnya. Belumlah masalah itu terpecahkan, operatornya tertembak. Seryozha menggulingkan badannya dan mendekatkan kupingnya ke mulut sang operator serta meminta dipandu untuk melakukan tugas itu hingga berhasil menyambung kabel yang terputus.

Agen Kasih Sayang
Kedekatannya dengan Katya Vasilyeva, menumbuhkan kasih yang dalam dan kerinduan Seryozha akan sosok ibu yang didapatinya pada suster yang merawatnya sewaktu dirinya dibawa ke markas. Dia pandai meyakinkan ayahnya bahwa Suster Katya tak hanya sayang pada dirinya, ia juga menaruh hati pada sang ayah. Diaturnya siasat agar kedua orang yang dicintainya itu memiliki kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya. Ketika pasukan mereka ditarik ke Stalingrad, Seryozha meminta ijin kepada jenderal, pimpinan ayahnya, agar Kuznetsov dan Katya diberi cuti untuk mengurus pernikahan mereka.

Soldier Boy, Soldatik, Youngest Soldier of World War II, Seryozha Aleshkov
Seryozha dan Suster Katya (dok. IMDb)

Faktanya! Penyerangan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh tentara Jerman ke Gryn di selatan Soviet pagi itu, terjadi di awal pecahnya Pertempuran Stalingrad! Sejarah mencatat, Pertempuran Stalingrad adalah pertempuran paling besar dan berdarah-darah dalam sejarah perang dunia kedua di Eropa, yang menimbulkan kerugian besar di pihak Nazi Jerman. Pada masa itu, Seryozha “Sergei” Aleshkov “bergabung” menjadi anggota 142nd Guard Rifle Regiment Soviet. Sergei Aleshkov ditemukan di hutan oleh anggota pasukan pengintai dan dibawa ke markas resimen. Ia diadopsi oleh komandan resimen dan mengikuti pergerakan pasukan yang berjuang di garis depan hingga pasukan yang dipimpin oleh ayah angkatnya itu ditarik ke Stalingrad.

Stalingrad – namanya merujuk pada pemimpin Soviet kala itu, Joseph Stalin – salah satu kota utama di Soviet yang diincar Jerman untuk diduduki. Pertempuran hebat antara Nazi Jerman dan sekutunya dengan Tentara Merah Stalin untuk mempertahankan Stalingrad, dalam sejarah dikenal sebagai The Battle of Stalingrad. Atas keberanian dan jasanya, Sergei yang waktu itu masih berumur 6 (enam) tahun bersama seluruh anggota resimen mereka, mendapatkan tanda jasa dari pemerintah Soviet. Pada 10 November 1961, Stalingrad berganti nama menjadi Volgograd, kini adalah bagian dari negara Rusia.

Soldier Boy – dalam bahasa aslinya, Soldatik – diproduksi pada 2019. Naskahnya ditulis oleh Viktoria Fanasiutina yang juga menyutradarai filmnya, dengan mengadaptasi kisah Seryozha Aleshkov. Soldier Boy baik untuk ditonton anak-anak pun orang dewasa. Menonton film berdurasi 86 menit ini rasanya nano-nano. Kadang senyam-senyum, meleleh, lalu cekikan mengikuti alur ceritanya. Saleum [oli3ve].

Uang Jajan dari Internet

$
0
0

Dua tahun ini, keponakan saya yang biasanya lebih banyak bermain di luar rumah, lebih anteng di rumah. Dia bahkan lebih sering berada di kamar dan hanya keluar jika hendak ke kamar kecil atau karena perutnya lapar. Karena jadwal belajarnya memang masih daring, dirinya betah berlama-lama di kamar agar leluasa mengakses internet.

Karena anak-anak harus belajar dari rumah, kita langganan paket internet rumah aja. Pengeluaran jadi lebih terkontrol dan bisa diakses semua yang ada di rumah.” Begitu jawaban kakak ketika di awal-awal pandemi, saya tanya, bagaimana mereka menghadapi perubahan yang serba cepat ini? Kakak saya bukanlah orang yang suka berlama-lama memegang gawai. Dia lebih senang membersihkan kandang ayam jagonya dan membereskan rumah daripada duduk berlama-lama bermain gawai. Baginya, gawai digunakan untuk berkomunikasi seperlunya saja. Berbeda dengan respon keponakan saya yang memang lebih sering mengakses internet ketika mengetahui bapaknya memutuskan berlangganan paket internet rumah. Makin betahlah di rumah!

Pertumbuhan pesat pengguna internet di Indonesia dalam dua tahun ini, tidak lepas dari tuntutan keadaan karena pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas banyak dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan jaringan internet. Bila melihat statistik hasil survei Profil Internet Indonesia 2022 yang diterbitkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Juni 2022, angka pertambahan pengguna internet di Indonesia sebesar 35 juta! Dus .. dari 275 juta jiwa angka populasi penduduk Indonesia hingga pertengahan Juni 2022, terdapat 77% jiwa yang sudah terkoneksi dengan internet. Wow!

paket internet terbaik, paket internet rumah, jaringan prima, statistik internet indonesia

Dari hasil survei itu juga dapat dilihat alasan penggunaan internet yang paling banyak adalah untuk mengakses sosial media, mengakses informasi/berita, bekerja/bersekolah dari rumah, dan mengakses layanan publik. Perubahan kegiatan bekerja/belajar dari tatap muka menjadi daring, membuat banyak rumah tangga mengatur strategi dalam memilih paket internet yang mumpuni. Lebih lagi di masa kini, internet sudah menjadi “kebutuhan primer” yang kehadirannya memberikan banyak kemudahan dalam beraktivitas di berbagai sektor.

Beberapa hari yang lalu, kakak saya berkabar. Ia pusing melihat keponakan saya yang sehari-hari lebih sering menggenggam gawai. Jika ditanya, jawabannya belajar atau MAIN GIM! Coba dicek, main gim apa dia? Jangan sampai waktunya lebih banyak main daripada belajar.

Setelah dilakukan penyelidikan, ketahuanlah .. untuk membuang penat usai belajar, keponakan saya  menyegarkan diri dengan main gim daring. Koneksi internet dengan jaringan PRIMA yang stabil, membuat dirinya betah bermain. Segala sesuatu jika dimanfaatkan dengan bijak, akan memberikan manfaat yang baik bagi kehidupan kita. Termasuk main gim! Kepiawaiannya bermain gim pun dimanfaatkan keponakan untuk mendapatkan uang jajan dari internet.

Caranya? Dia menerima tawaran untuk menggantikan gamers yang mulai kepayahan untuk mencapai level tertentu. Kadang, ada juga gamers yang meminta bantuannya menggantikan mereka bermain untuk mendapatkan item yang diincar ketika mereka sedang tidak mood. Untuk bantuannya tersebut, setiap bulannya, keponakan saya dapat mengumpulkan uang jajan yang lumayan besar. Angkanya bikin takjub karena bisa lebih besar dari tarif mengulas produk di blog yang ditawarkan jenama tertentu. Kan jadi terpikir untuk beralih main gim juga 🙂

paket internet terbaik, paket internet rumah, jaringan prima
Gamers di The Pantheon, arena eSport Malaysia

Walau bisa mendapatkan uang jajan dengan bermain gim, keponakan saya tidak serta merta punya keinginan untuk menjadi pemain gim profesional. Katanya, dia mengerjakan itu untuk kesenangan saja; ketika adrenalinnya butuh tantangan. Lucunya lagi, uang yang didapatkannya pun tidak masuk ke rekeningnya tapi ditransfer langsung ke rekening adiknya. Terus uang jajan dia dari mana? Dia mempercayakannya pada keikhlasan adiknya untuk berbagi hahaha.

Saya jadi teringat ke masa 20 tahun lalu ketika akses internet masih sangat terbatas sehingga untuk mengecek email saja harus punya jadwal khusus ke warnet. Biasanya di akhir pekan atau sepulang kantor jika ada kabar yang ditunggu-tunggu. Sesampai di warnet, belum tentu bisa langsung dapat tempat yang kosong. Antre dulu! 🙂 Sekarang, setiap orang bisa dengan mudah mengakses internet lewat gawai di tangan. Meski begitu, masih ada juga yang bertahan tidak memanfaatkannya karena alasan-alasan tertentu. Jadi, semua kembali ke masing-masing pengguna. Bijaklah berinternet agar tak melanglang tak terarah di dunia maya. Saleum [oli3ve].

Safari Hutan Mangrove Klias, Mencari Monyet Berhidung Panjang dan Kunang-Kunang

$
0
0

Mataku harus berjuang untuk (kembali) melek ketika mendengar suara orang ramai bergegas turun dari bus. Agar bisa segera fokus, kubasahi kerongkongan dengan menghabiskan setengah botol air mineral dan mengelap muka dengan tisu basah. Ping, perempuan yang menjemputku di bandara Kota Kinabalu International Airport tiga hari lalu, berdiri gelisah di pintu bus. Melihatnya sebentar-sebentar menengok jam di tangan kirinya, aku baru tersadar, dia gemas menungguku beranjak dari bangku 🙂

“Maaf Ping, aku benar-benar teler padahal tidak minum obat tidur. Terima kasih tidak membiarkanku lena dan tertinggal di bus”. Aku senyum-senyum melompat dari bus dan berjalan mengimbangi langkahnya yang pendek-pendek namun cepat. “Jom, cepat sikit nanti ketinggalan boat. Bawa losion anti nyamuk kan?” Aku mengangguk, mengeluarkan losion dan membalur tangan dan kaki. Kulit kedua tanganku dari lengan hingga pergelangan tangan yang lupa dibaluri tabir surya, masih perih dan sudah memerah karena terbakar matahari saat rafting kemarin di Sungai Kiulu. Tak maulah ditambah bentol-bentol karena sengatan nyamuk rawa.

klias river cruise, paket internet rumah, jaringan prima, bekantan
Rumah panggung di pinggir Sungai Klias, Sabah

Kami tiba di Kampong Kota Klias setelah berkendara dua jam dari pusat Kota Kinabalu. Matahari tak lagi menyengat. Tapiiiii … nyamuk rawa sudah menanti di tempat bermainnya yang sedang kami tuju. Satu dua ekor mulai berani mencium-cium betis yang telanjang di jembatan kayu yang melintas di atas rawa menuju restoran terapung, titik kumpul di dermaga Sungai Klias.

“Welcome to Klias River Cruise! Sila ambi lifejacket. Bila perlu binocular bisa sewa di konter, ya.” Ekor mataku mengikuti telunjuk abang-abang yang menyambut di pintu masuk, yang menunjuk ke tempat gantungan lifejacket. Risiko datang berlambat-lambat, hanya bisa memilih yang tersisa di gantungan. Sedikit longgar tapi di trip berikutnya bisa ditukar dengan ukuran yang sesuai. Sebelum beranjak, si abang juga memberikan penjelasan singkat aturan berjalan yang akan dibagi 2 (dua) kali trip dan harus diingat-ingat termasuk … jam makan! Ping sebenarnya sudah menjelaskan kegiatan apa saja yang bisa kami nikmati dengan berperahu motor menyusuri Sungai Klias di petang hingga malam nanti. Karena tadi tertidur, aku menangkapnya sepotong-sepotong 🙂

klias river cruise, paket internet rumah, jaringan prima, bekantan
Boneka bekantan, souvenir Klias River Cruise

Usai melahap kudapan petang berupa kue tradisional Melayu, menyesap secangkir teh Sabah yang rasanya asyik – wajib dicoba bila ke Kota Kinabalu dan dibeli untuk stok di rumah – serta menambah secangkir teh tarik; kami beranjak ke dermaga. Ketika yang lain berlomba untuk menempati bangku di bagian depan dan tengah, aku dengan santai berjalan ke belakang perahu karena ingin ‘ngobrol dengan Suhaimi (43), juru mudinya. “Panggil Abang Gan sahaja,” katanya ketika aku minta ijin untuk memotretnya. Abang Gan – setelah sedikit akrab, aku baru ngeh, dia ingin dirinya dipanggil abang ganteng haha – sudah 20 tahun menjadi juru mudi perahu motor untuk wisata di Klias. “Setiap hari ramai yang datang ke mari, apalagi akhir pekan. Tapi sejak ada Covid-19, semua tempat wisata sepi. Sekarang, Abang ke sini bila ada call (= panggilan).

klias river cruise, paket internet rumah, jaringan prima, bekantan
Suhaimi a.k.a Abang Gan(teng)

Trip pertama hari itu mencari bekantan (Nasalis larvatus), monyet berhidung panjang yang hidup di hutan rawa di pulau Kalimantan – Brunei, Indonesia, dan Malaysia. Di Malaysia, bekantan lebih familiar dengan sebutan proboscis monkey. Perahu motor kami terus melaju ke barat, menyusuri Sungai Klias. Sesekali kami melewati rumah kayu yang berdiri jarang-jarang di sepanjang tepian sungai. Selagi asyik menikmati pendar jingga matahari, Abang Gan menghentikan perahu, “Tengok kat pohon tu!” Suaranya sontak membuat seisi perahu berpaling ke arah pohon yang ditunjuk Abang Gan.

Bekantan termasuk jenis hewan pemalu. Mereka akan bersembunyi ketika kupingnya menangkap kehadiran manusia. Meski mata sudah membelalak dan berkeliaran ke setiap dahan pohon, aku tak melihat penampakan bekantan sedikitpun. “Bang, majuan! Bisa tak?” Insting tukang parkir mendadak muncul, meminta Abang Gan mendekatkan perahu ke tepian. Abang Gan memundurkan perahu, kami berpindah ke lokasi berikutnya. Dari empat titik yang kami singgahi petang itu, aku hanya bisa melihat bekantan di perhentian kedua. Tiga ekor bekantan; ayah, ibu dengan anaknya yang masih bayi sedang bersantai di atas pohon. Sayangnya, aku tak dapat merekamnya karena lensa kamera tak dapat menjangkau posisi mereka. Sebelum hari menjadi gelap, kami kembali ke restoran untuk makan malam.

klias river cruise, jaringan prima, paket internet rumah, bekantan
Dermaga Klias
klias river cruise, paket internet rumah, jaringan prima, bekantan
Makan dan makan 🙂

Trip kedua dimulai jelang pk 20.00. Kami kembali menaiki perahu untuk mencari .. kunang-kunang! Sejak mendengar tuturan Ping tentang kunang-kunang di Klias, aku penasaran. Keren benar, kunang-kunang dijadikan konten wisata lho! Di Jakarta, aku sudah lama sekali tak melihat kunang-kunang. Agar dapat melihatnya dalam gelap, lampu perahu sengaja diredupkan bahkan dimatikan sehingga kami melaju dalam kegelapan. Deg-deg’an juga .. karena tak bisa melihat apa-apa yang muncul di atas permukaan air selain mendengar deru mesin perahu.

Ternyata, itu adalah trik untuk mendekati tempat ‘nongkrong kunang-kunang. Ada beberapa pohon yang menjadi “rumah” dan tempat berkumpul mereka. Ketika mendekati tempat itu, Abang Gan mematikan mesin dan menyalakan lampu sorot berwarna merah. Tak seperti bekantan, kunang-kunang lebih berani unjuk diri dan mendekati manusia. Tak lama, beberapa ekor kunang-kunang mendekat ke perahu. Karena gelap, kunikmati saja bercanda dengan kunang-kunang tanpa sempat mengabadikannya. Walau pulang tanpa foto-foto bekantan dan kunang-kunang, aku tetap bersyukur dengan perjalanan senja itu karena setiba di hotel, dapat buah tangan boneka bekantan. Kadang, beberapa momen memang dihadirkan untuk direkam ke dalam memori di kepala saja.

klias river cruise, paket internet rumah, jaringan prima, bekantan
Tak ada foto bekantan, dapat foto diri walau yang jepret salah fokus 🙂

Klias River Cruise, salah satu destinasi wisata air dan petualangan di Sabah yang menyenangkan. Bila ingin ke sana, baiknya menggunakan jasa tur. Selain letaknya yang jauh dari Kota Kinabalu, kendaraan umum juga sangat jarang yang melintas di sana. Ya, setiap perjalanan memerlukan biaya dan memiliki dramanya sendiri. Besar kecilnya biaya yang diperlukan, tergantung perjalanan itu sendiri. Hendak ke mana, berapa lama, dengan siapa, dan ngapain aja? Yang pasti, ketiga komponen ini harus diperhitungkan dengan baik ketika membuat rencana perjalanan: biaya transportasi, penginapan, dan makan.

Puji Tuhan, waktu jalan-jalan ke Sabah tempo hari, aku hanya mengeluarkan sedikit uang untuk jajan camilan jika mendadak lapar di antara jam makan. Biaya yang lain, ditanggung oleh yang mengajak berjalan. Aku biasa menyebutnya berkat dari perjalanan untuk berjalan dan jajan dari kegiatan menulis perjalanan dengan memanfaatkan paket internet.

Tips mendapatkan uang jalan dan jajan dari internet
MENULIS di BLOG – jika kamu suka berjalan dan senang menulis, bagikanlah pengalamanmu dengan menuliskannya di blog. Selain perlu niat dan semangat untuk berbagi cerita di blog, kamu juga memerlukan koneksi internet dengan jaringan PRIMA dan mumpuni agar kegiatan ‘ngeblogmu lancar jaya. Pahami juga, orang tak akan melirik jika membuka blogmu, isinya hanya sambutan selamat datang. Untuk menajamkan tulisan, ikutlah pelatihan menulis yang diadakan komunitas ataupun penulis senior yang sudah berpengalaman.

klias river cruise, paket internet rumah, jaringan prima, bekantan
Membuat draft tulisan sepulang ke hotel agar tak lupa

Ketika akhirnya kesempatan mendatangimu, baiknya bermufakatlah lebih dulu dengan penyelenggara kegiatan atau yang mengajak berjalan. Jangan menebar janji untuk mempublikasikan tulisan tiap hari tanpa mengecek jadwal kegiatan dan ketersediaan internet di tempat tujuan. Walau kadang tetap membawa laptop untuk bekerja tipis-tipis saat bepergian, aku terbiasa memberikan tenggat waktu untuk membereskan kewajiban sepulang dari perjalanan. Pun sejak kebutuhan kerja daring meningkat, rasanya lebih nyaman berlangganan Paket Internet Rumah dan bekerja dari rumah saja. Tak terkendala jaringan yang timbul tenggelam terlebih di wilayah blank spot.

Mengikuti ajakan perjalanan yang sudah diatur oleh penyelenggara kegiatan sangat jauuuh berbeda dengan perjalanan suka-suka hati. Pandai-pandailah memilah tawaran yang datang agar perjalananmu memberikan energi baik untuk menghasilkan tulisan yang bermanfaat. Jika semangatmu masih menggebu, kamu bisa mengolah tulisan dari blogmu dan mengirimkannya ke media lain untuk dipublikasikan. Dapat uang jajannya jadi dobel kan? 🙂

klias river cruise, paket internet rumah, jaringan prima, bekantan
Tulisan perjalanan di sebuah media cetak

Sayangnya, kebanyakan orang hanya melihat dari kemasan luarnya saja. Dari capaian orang lain dengan membaca cerita-cerita yang dibagikan juga melihat gambar-gambar apik yang berseliweran di media sosial para pejalan, lalu membayangkan makan enak di sana-sini. Asyik benar, ya! Eitsss .. tidak semudah yang kau bayangkan, Esmeralda!

Tak ada yang terjadi secara instan, semua ada prosesnya. Pernah memerhatikan perkembangan bayi? Untuk dapat berjalan, seorang bayi memulainya dengan belajar tengkurap, merangkak, berdiri, lalu melangkah satu-satu. Kadang dia gemas dan menangis karena kesal dengan dirinya yang ingin cepat-cepat berlari padahal berdiri saja masih berpegangan pada kursi. Demikian juga dengan blogging. Membuka akunnya mudah. Menjaga/merawat dan konsisten untuk mengisinya dengan konten, butuh ketahanan mental! Ada banyak energi yang diperlukan untuk berjuang (dan bertahan) agar tetap bisa konsisten di situ. Termasuk, mengumpulkan mood untuk menuliskan cerita ini, saleum [oli3ve].


Base Villa Phnom Penh, Penginapan Murah yang Makanannya Enak

$
0
0

Hari sudah gelap ketika kami memasuki Phnom Penh. Setelah perjalanan panjang, saya hanya ingin segera tiba di penginapan, mandi, dan mencari semangkuk makanan berkuah yang hangat untuk perut yang dari siang hanya diisi roti, kripik Lays rasa babi panggang, susu UHT, dan air mineral. Jika berjalan tanpa kendala, harusnya, perjalanan Ho Chi Minh City – Phnom Penh ditempuh 7 jam saja. Tapi hari itu, kami mengawali pagi dengan drama bus jemputan rusak sehingga tiba di tujuan 7 jam lebih lambat a.k.a 14 jam berurusan dengan transportasi!

Tiga puluh menit jelang pool bus, saya iseng membuka aplikasi Grab yang otomatis sudah berubah tampilan ke versi Kamboja. Serupa waktu di Vietnam, tak perlu mengunduh aplikasi setempat karena begitu diakses di sana, sistemnya langsung menyesuaikan layanan yang tersedia di the Land of the Khmer. Girang banget menemukan ada tuk-tuk di situ! 🙂 Dari penelurusan lokasi, jarak dari pool Giant Ibis di Street 106 ke Base Villa di Street 222 dapat ditempuh 10 menit dengan tuk-tuk. Aman donk. Urusan transportasi ke penginapan terselesaikan. 

grab tuk tuk cambodia, cara pesan tuk tuk di kamboja, base villa phnom penh, recommended hotel in phom penh, penginapan backpacker di Kamboja
Grab tuk tuk

Ternyata, perjalanan ke penginapan pakai keliling kota malam-malam karena Mister Son, sopir tuk-tuk yang lumayan ganteng, ‘gak hapal jalan walau sudah dipandu peta dari Grab. Permasalahan lainnya, ternyata si mas-nya juga baru ‘ngeh kalau nama jalan tidak berurutan sesuai angka/nomornya. Nama-nama jalan di Phnom Penh menggunakan angka – beberapa memiliki nama lain. Misal Street 106 tidak bersebelahan ataupun tersambung dengan Street 107, lha .. Street 222 justru bertetangga dekat dengan Street 55 dan Street 63. Jadilah kita sempat berbelok dan menjauhi titik tujuan di persimpangan Street 222 dan Street 63 sebelum kembali ke arah yang benar.

Dari luar pagar, Base Villa tampak serupa rumah-rumah besar di Pondok Indah. Sepertinya memang berada di kawasan gedongan yang kemudian diubah menjadi penginapan karena di pojok Street 222 dengan Street 55 juga terdapat penginapan dengan penampakan yang sama. Resepsionis berdiri tepat di depan pintu gerbang. Di seberang mejanya ada kolam renang kecil yang malam itu dipenuhi bule-bule yang berendam. Di sisi belakang kolam, Base Villa Bar and Lounge juga ramai dengan tamu penginapan yang makan malam ataupun sekadar kongkow di bangku-bangku bar dan meja yang tersedia. Sesuai dengan ulasan yang saya temukan di Tripadvisor sebelum memesan kamar, Base Villa adalah basecamp-nya backpacker dunia di Phnom Penh.

grab tuk tuk cambodia, cara pesan tuk tuk di kamboja, base villa phnom penh, recommended hotel in phom penh, penginapan backpacker di Kamboja
Dipan No. 3

base villa phnom penh, recommend hotel in Phnom Penh, backpacker hostel in Cambodia

Setelah check in, saya mendapatkan kunci kamar, kunci gembok untuk loker, dan ditunjukkan cara menuju ke kamar di lantai 2 lewat tangga yang ada di belakang pintu dekat dua bule yang tampak seru banget bermain Soccer Table. Karena hanya semalam dan untuk beristirahat sebentar saja, saya memesan satu tempat tidur di 6 Bed Female Dormitory Room dengan tarif $10 per malam – sudah termasuk sarapan lewat booking[dot]com. Bila ingin di kamar yang lebih ramai dan tak risih di kamar bercampur dengan lawan jenis, terdapat kamar dengan 6/10/12/14 Bed Mixed Dormitory Room. Biasanya, harga kamar campur itu lebih murah. Tapi, jika terbiasa tidur di kamar sendiri, di Base Villa juga tersedia tipe kamar Standard Twin Room dan Deluxe Double Room with Balcony. Harga kamar per malamnya, tentu saja berbeda dengan kamar asrama.

Saya mendapatkan dipan nomor 3, di bagian atas. Lebar dipannya cukup untuk orang berbadan sedang golar-goler kiri kanan. Panjangnya yang kurang, apalagi untuk mereka yang tingginya di atas rata-rata. Dipan di bawah saya dan di seberangnya, ditempati dua pejalan dari Medan – Ike dan Yuli – yang juga baru masuk kamar malam itu. Perkenalan dengan mereka lucu sekali karena kita sama-sama berpikir, “Ini pasti Pinoy (= orang Filipina) deh!” hingga terdengar suara berbahasa planet dari kamar mandi yang bikin ketawa. “Lha, wong kita galo?!” 🙂 .

grab tuk tuk cambodia, cara pesan tuk tuk di kamboja, base villa phnom penh, recommended hotel in phom penh, penginapan backpacker di Kamboja
Aturan di dalam kamar
grab tuk tuk cambodia, cara pesan tuk tuk di kamboja, base villa phnom penh, recommended hotel in phom penh, penginapan backpacker di Kamboja
Loker berbentuk kerangkeng 🙂

Di tiap dipan disediakan selimut. Stopkontak berjamaah untuk colokan mengisi daya ke gawai, terikat di atas nakas antar bunkbed. Mungkin, pernah ada tamu yang tak sengaja membawanya sehingga perlu diikat 🙂 . Kamar tentu saja berpendingin dengan jaringan nirkabel yang stabil dan kencang. Toiletnya menyatu dengan kamar mandi dengan pancuran yang airnya kadang mengecil (mungkin) saat itu mandinya bersamaan dengan penghuni di kamar lain, terdapat di tiap kamar.  Seingat saya, sabun mandi dan shampo tidak tersedia. Tapi, handuk bersih siap pakai, ada di atas dipan. Btw, lokernya mirip kerangkeng, terbuat dari plat besi bolong-bolong yang dirangkai berpasangan. Masing-masing loker dibagi dua ruang penyimpanan dengan bagian bawah, muat untuk Meywah yang tingginya sepantaran dengan koper 20 inci; leluasa berdiri.

Base Villa Phnom Penh
#29 Street 222, Phnom Penh, Cambodia
Email: base.phnompenh@gmail.com

Menu sarapan yang tersedia keesokan harinya adalah sarapan ala barat. Setangkup roti panggang disajikan di piring dengan dua lembar bacon, hash brown, baked tomato, sepiring kecil (saingan dengan sambal) baked beans, dan dua butir telur yang saya minta direbus setengah matang tapi munculnya telur rebus. Dinikmati saja, toh masih telur 🙂  Untuk minumnya, boleh pilih aneka jus. Karena pagi itu buah yang tersedia di bar adanya jeruk dan jambu, saya pilih jus jeruk.

grab tuk tuk cambodia, cara pesan tuk tuk di kamboja, base villa phnom penh, recommended hotel in phom penh, penginapan backpacker di Kamboja
Menu sarapan komplitnya lupa difoto karena kelaparan
base villa phnom penh, recommend hotel in Phnom Penh, backpacker hostel in Cambodia
Menu Big Breakfast, dapat kopi (dok. Go Beyond Asia)

Satu ketidaknyamanan yang datang waktu tidur di sana adalah suara berisik tamu-tamu yang berangkat tidur terlambat, terdengar ke kamar dan mengganggu orang yang ingin beristirahat. Paginya ketika saya bertanya ke mbak resepsionis, dia bilang kalau itu suara tamu-tamu yang ikut pool party hingga dini hari. Eh, ada yang lain dink .. ruang gerak di dalam kamarnya tidak begitu lega. Karena tak berjendela, kamar juga sedikit lembab dan pengap. Selebihnya, aman.

Jika dilihat di laman online travel agent (OTA), Base Villa termasuk penginapan murah di Phnom Penh yang diminati backpacker dengan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanannya, menyenangkan. Mbak di resepsionisnya juga baik banget dan informatif. Karena itu, saya pun tergoda memesan tuk-tuk untuk berkeliling Phnom Penh serta membeli metfone, sim card Kamboja lewat penginapan. Dirinya pun memberikan saya akses ke kamar (lagi) setelah check out, untuk menyegarkan diri di kamar mandi. Sebelum kembali ke pool Giant Ibis untuk berpindah kota ke Siem Reap, saya makan Nasi Goreng Khmer yang enak di Base Villa Bar and Lounge. Saleum [oli3ve].

Penghangat Perut Saat Hujan Mengguyur Bandung

$
0
0

Ketika membincangkan perjalanan Bandung, tak akan jauh-jauh dari perkara makan, makan, dan makan. Betul atau benar? Hm … sepertinya lebih ke makan, jalan, makan, jalan, makan sampai perut penuh, dan mata mulai merem melek karena kekenyangan. Lalu, ujungnya mencari tempat untuk beristirahat sebelum esoknya mengulang lagi dari awal. Semudah itukah?

Dari tiga kali perjalanan ke Bandung kemarin, dua perjalanan disertai turunnya hujan yang bikin mager. Bandung yang sudah lama tak dingin-dingin sangat, mendadak bikin perut merindukan kehangatan agar tak masuk angin. Karenanya pemilihan tempat untuk makan pun dipengaruhi oleh keadaan hatinya cuaca. Setelah berembuk, pada akhirnya lima menu inilah yang menjadi penghangat perut saat hujan mengguyur Bandung.

1 – Bakmi Godhok Jogja
Diniatin turun dari Bojong Koneng ke sini malam-malam demi semangkuk kehangatan setelah sesorean mager di penginapan karena langit tak henti-hentinya ngebanjur Bandung. Dari namanya sudah terkesan suasananya pasti Jawa. Tak hanya tata ruang dan dekorasinya. Bahasa pengantar yang digunakan pramusajinya pun bahasa Jawa. Jadi, kalau berencana ke sini, ajaklah kawan interpreter bahasa Jawa agar tak salah pesan makanan #eeeh.

Kami memilih duduk di luar, di meja yang menyimpan banyak kenangan. Duduk di seberang dapur membuat leluasa memonitor pergerakan pesanan Bakmi Godhok dengan tambahan Ati Ampela, Nasi Goreng Jogja, Teh Nasgitel, dan Ronde Jogja diantarkan ke meja.

bakmi jogja bengawan, kuliner bandung, bakmi godhog di bandung

Bakmi Jogja Bengawan
Jl. Taman Pramuka No. 183, Riau, Bandung
Telepon 022-7271356
Buka Selasa – Minggu pk 11.00 – 21.00

Cuaca yang sedang melo mendorong semangat makan menggebu-gebu. Dalam sekejap. makanan yang muncul di meja; tandas. Coba dibayangkan saja hangatnya dari kesibukan di dapur yang terekam dari meja.

2 – Mie Kriuk Siram Sapi Cici Claypot
Sudah lama sekali ingin main ke sini tapi baru kesampaian di awal April lalu. Datang menjelang jam makan siang yang sedikit mendung ketika tempatnya masih sepi. Pesan makanan tak berpikir lama-lama karena memang sudah diincar dari lama: Mie Kriuk Siram Sapi dan Misoa Siram Ayam. Mengikuti saran kokinya, keduanya ditambahkan telur biar makin sedap.

Cici Claypot
Jl. Anggrek No. 43, Riau, Bandung
Telepon 0878-6936-9530
Instagram @ciciclaypot

mie kriuk siram sapi cici claypot, cici claypot, kuliner bandung

Walau bukan penyantap makanan pedas, di Cici Claypot wajib menambahkan Signature Chili Oil-nya ke dalam mangkuk sebelum disantap. Hati-hati dengan efek jangka panjangnya karena sensasi kriuk dan rasanya akan terus terekam di memori lidah.

3 – Bakmie Yamin Cafe Halaman
Hujan tiba-tiba menderas (lagi) saat kami baru saja duduk di Cafe Halaman. Tempat yang dikunjungi (lagi) setelah makan malam rame-rame di sini hampir 10 tahun lalu. Kali ini pesan makanannya mengikuti rekomendasi dari yang memiliki banyak kenangan di sini 🙂 Bakmi Yamin Pangsit Ceker, Nasi Goreng Kampung, dan Teh Tawar Panas. Di siang ke petang, tempatnya nyaman untuk bekerja karena tak terlalu ramai bisa WFH a.k.a Working from Halaman rumah nenek #eeh. Kedai yang sudah ada sejak 20-an tahun ini, memang berdiri di samping rumah heritage. Berasa pulang ke rumah nenek di Bandung kan? Tempo hari itu kami duduk berjam-jam di sini menunggu hujan reda sembari bekerja. Yang satu ikut rapat daring, satunya asyik mengerjakan tugas menghabiskan makanan! 🙂

cafe halaman, yamin enak di bandung, cafe dengan live musik di bandung
Waktu itu datang ke Cafe Halaman di jelang Natal 2021

Cafe Halaman
Jl. Tamansari No. 92, Dago Bawah, Bandung 40132
Telepon 022-2512350, 0811-222-2292
Instagram @cafehalaman_bdg

Selain menu nusantara, di Cafe Halaman kamu juga bisa menyantap makanan Asia dan Eropa. Bila ingin bersantap sembari menikmati live musik, datanglah saat Rabukustik di Rabu bukan Sabtu, ya.

6 – Nasi Rames Cafe Bali
Daerah Riau pernah menjadi wilayah jajahan semasih kuliah dulu. Tapiiii, baru di perjalanan akhir tahun kemarin; tahu tempat ini 🙂 Selama ini ke mana saja? Mainnya tidak di sekitar sini haha. Dari luar tempatnya biasa saja. Masuklah lewat pintu yang ada di kanan rumah – kalau dari arah datang berarti yang di kiri ya – dan tadaaaa … meja kayu besar-besar dengan bangkunya menggoda untuk bergambar. Tempatnya semi terbuka, terang, dan matahari bebas masuk tapi tak membuat kepanasan juga.

Karena siang itu janjian makan siang dengan kawan lain yang sudah lebih dulu duduk di ruangan dalam, mau tak mau kami ikut duduk di situ. Makanannya selera nusantara banget tapi juga ada pilihan menu lain yang bisa dipesan dari buku menu. Berpikir praktis, saya langsung mengantre untuk memilih makanan yang sudah dipajang di etalase kaca di ruangan itu agar tak lama menunggu hantaran makanan. Melihat lauknya rame dan menggoda, hampir saja kalap! Untunglah segera fokus pada Nasi Merah, Pepes Ikan Kembung, Sayur Bening, dan Bakwan Jagung. Usai makan, bungkus lauk lagi untuk makan malam di perjalanan pulang ke Jakarta 🙂

denny saba, cafe bali, kuliner bandung
Teman makan siang di Cafe Bali, Coach Denny Saba dan keluarga

Cafe Bali
Jl. RE Martadinata (Riau) No. 211-215, Bandung
Buka Senin – Minggu pk 10.00 – 22.00
Telepon 022-7217490, 022-7106147

Siapkan lambung untuk menampung makanan karena mata dijamin kalap melihat pajangan lauknya. Oh, ya .. di sini juga ada kedai buat ngopi. Tapi biasanya kopi yang disajikan di tempat khusus makan itu, rasanya biasa saja.

5 – Sei Lidah Sapi Bubulae
Letaknya berjauhan dari keempat tempat di atas tapi lebih dekat dari tol Pasteur. Tak sengaja melihat tempatnya seusai swab antigen di klinik dekat youre.at. Melihat ada lidah di menu, langsung pesan Sei Lidah dengan Sambal Matah (ada pilihan sambal ijo, rica, dan luat juga). Seinya empuk. Rasanya sedikit manis namun tertutup dengan kehadiran Sambal Matah – walau sambalnya kurang mantap – dan kuah sopnya yang memiliki rasa khas, asyik banget di lidah. Sempat terpikir untuk minta tambah kuah, tapi nasi dan lauknya sudah tandas 🙂 Selain dipaketin dengan nasi, tersedia juga pilihan Yamin Sei dan menu non sei.

sei sapi bubulae, makan sei sapi di bandung, kuliner bandung

Sei Sapi Bubulae
Setrasari Plaza Blok A No. 2
Jl. Prof. Dr. Surya Sumantri No. 120, Sarijadi, Bandung
Buka Setiap Hari pk 11.00 – 21.00
Telepon 0821-10017723
Instagram @seisapibubulae

Serius Lip, tiga kali ke Bandung hanya makan di lima tempat ini? Iyalahhh … kan tempat-tempat yang lain didatangi ketika tak hujan 🙂 Nanti kalau ke Bandung lagi, bolehlah kita janjian ketemu dan jajan bareng di mana dengan siapa, saleum [oli3ve].

Berdamai dengan Keadaan

$
0
0

Setiap orang memiliki alasannya sendiri – sendiri ketika menentukan kegiatan untuk menyambut tahun baru. Seorang sahabat baik punya kebiasaan menyepi selama seminggu, melepas kemelekatan pada benda-benda yang hadir di keseharian pada setiap pergantian tahun dengan bermeditasi. Sepanjang minggu itu, dirinya tak akan bisa dihubungi dan tak akan menghubungi siapapun. Ada pula kawan yang memilih untuk pergi jauh-jauh dari rumah, melanglang seorang diri menikmati perjalanan ke tempat yang baru.

Aku? Ketika ayah ibu masih ada, di akhir tahun aku pasti pulang ke rumah dari natal hingga memasuki tahun baru. Di malam pergantian tahun, wajib doa bersama sebelum berlari keluar ke teras karena suara dar der dor kembang api mulai riuh. Pernah juga aku merencanakan perjalanan di akhir tahun dan meminta ijin ke ayah tak pulang di Desember tahun itu. Tiga bulan sebelum berjalan, hampir tiap hari diingatkan untuk pulang. Dua minggu sebelum natal, ayah pulang ke keabadian. Dulu aku melihat itu sebagai kepulangan yang menyesakkan. Namun di saat bersendiri di kamar, memandangi muka ayah yang tak lagi bisa bercanda, aku menyadari hanya Tuhanlah yang pegang rencana kehidupan kita. Satu yang aku syukuri hari itu, ayah dipanggilNya pulang tanpa rasa sakit.

Kadang, aku merasa lucu jika mengingat kejadian di pagi aku menerima kabar kepergian ayah, aku komplen sama Tuhan, “Tuhan koq gak bilang-bilang? Yaudah, nanti kalau yang satu mau dibawa juga, tolong kasih tahu, ya!” Hari itu, aku mengikat perjanjian dengan Tuhan, akan menjadi anak yang setia dan kembali untuk melayani dengan mengikuti petunjukNya.

Apakah hidup menjadi lebih smooth setelah itu? Yang pasti lebih asyik dan seru. Serupa naik roller coaster! 🙂 Usai ibadah akhir tahun 2016 lalu, bersama beberapa kawan, kami memilih duduk-duduk dan berbincang tak tentu arah di satu kedai kopi, di mal dekat gereja, lalu pulang tidur. Hari itu, kulihat malam pun bergegas pulang ke peraduannya. Sebelum beranjak ke pembaringan, kusetel waktu pengingat agar terbangun di jelang pergantian hari untuk berbincang denganNya. Meski berusaha menjalankannya dengan tekun, kadang aku bisa tidur berkepanjangan tak peduli suara alarm meraung-raung sepanjang pagi. Bila itu terjadi, alasan paling klise yang terlontar .. #human 🙂

Pagi pertama di 2017 disambut dengan suka cita. Bangun dengan menabung harapan-harapan baru tanpa firasat yang mendebarkan rasa sedikitpun. Aku bersiap melangkah ke gereja yang baru beberapa jam kutinggalkan ketika kabar itu menamparku. Kuniatkan untuk tetap pergi mengikuti ibadah awal tahun walau sangat berat untuk memusatkan perhatian. Selepas ibadah, kubuka gawai yang selalu dimatikan di ruang ibadah dan mendapati antrean pesan dan panggilan tak terjawab.

Pulanglah segera!
Cepat pulang!
Di mana?

Kita tak bisa dan tak akan pernah bisa mengatur waktu agar ia datang seturut rasa yang kita inginkan. Meski aku percaya setiap hari itu baik adanya, tak ada yang bisa menebak pada hari apa kamu akan menerima kabar baik dan bilamana kamu akan dikejutkan oleh kabar yang membuat hati lara. Aku sudah membuat rencana untuk pulang di pertengahan Januari tapi berita pagi itu memaksaku untuk mengubah semua rencana yang telah dibuat. Setelah menjawab beberapa pesan yang masuk, aku membuka  aplikasi pemesanan tiket daring untuk mencari tiket pesawat sekali jalan ke Makassar.

Meski dalam keadaan urgensi, masih saja terpikir untuk mencari tiket dengan harga terbaik dan murah sesuai dengan waktu penerbangan yang akan diambil. Bukan kebetulan jika beberapa hari sebelumnya aku sengaja menyetel fitur Notifikasi Harga (Price Alerts) pada tanggal-tanggal yang kuincar untuk beberapa rencana perjalanan sehingga sudah ada bayangan perkiraan harga tiket di hari itu.

Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. – [Mazmur 62:2-3]

Bersyukur. Hanya itu yang bisa kulakukan sepanjang perjalanan pulang dengan penerbangan malam. Bersyukur meski aku masih meraba-raba kondisi adik yang mengalami kecelakaan dan membuatku harus bergegas pulang ke Makassar hari itu juga. Aku harus meyiapkan diri untuk menjumpai keadaan dan kenyataan yang akan menyambut di ruang ICCU, destinasi yang tak akan pernah dicantumkan dalam itinerary perjalanan. Tidak mudah. Ada banyak air mata yang tumpah disertai berbagai praduga yang berusaha mengotori pikiran yang harus digiring menjauh untuk bisa melihat kenyataan dengan hati lapang dan bersyukur.

Baca juga:

hope, harapan, pengharapan, praise

Apakah semua menjadi baik-baik saja? Ya, meski jelang akhir tahun, aku kembali harus pulang di luar rencana karena terdesak oleh keadaan. Pengalaman mengajariku untuk tak henti bersyukur dan berdamai dengan keadaan. Ketika damai sejahtera dari Tuhan ada di dalam kita,  ialah yang akan menenangkan jiwamu saat diperhadapkan dengan gelombang kehidupan. Kali ini ibuku yang memerlukan perhatian khusus, kesehatannya menurun tajam. Kabar itu aku terima saat aku masih harus menyelesaikan pekerjaan di luar kota dan sekembali ke Jakarta masih ditunggu jadwal pertemuan lainnya.

Di hari terakhir meeting setelah dua hari berturut-turut badanku diajak berdiam di ruangan, kupakai waktu rehat untuk menelepon ibu, berkabar diriku segera pulang.  Hari itu juga aku mencari tiket sekali terbang dengan mengambil penerbangan paling pagi ke Makassar. Aku masih mengingat perjanjian dengan Tuhan di hari ayahku berpulang namun tak lagi meminta banyak hal, hanya berdoa dalam hati, ”Jadilah seturut kehendakMu.” Puji Tuhan, Dia memberiku kesempatan menemani ibu di saat-saat terakhirnya.

Aku tak henti bersyukur bisa melewati masa-masa yang mengaduk beragam emosi itu hingga keadaan kembali berjalan normal meski ada yang tercerabut dari kehidupan ini. Tak ada yang terjadi tanpa seijinNYA. Apapun keadaanmu, miliki pengharapan dan jangan pernah berhenti bersyukur, saleum [oli3ve].

Rethinking Tourism: Pariwisata Berkelanjutan, Inklusif, dan Tangguh

$
0
0

Pariwisata, salah satu sektor pendukung ekonomi andalan Indonesia yang terpuruk karena pandemi. Buanyaaaak pelaku wisata, suffer, ketika Covid-19 meluluhlantakkan mata pencarian dan memaksa semua orang untuk memulai aktivitas keseharian yang baru. Mereka yang tadinya aktif bepergian, mendadak harus berdiam di rumah, dan cerita-cerita perjalanannya pun berhenti.

Beberapa waktu lalu, saya iseng blogwalking ke beberapa blog yang mengulas perjalanan dan mendapati banyak blog yang hiatus sejak 2019 bahkan jejaknya hilang. Ada sih satu dua blog yang sesekali terlihat aktif dengan membagikan tulisan lama sehingga tampak baru – termasuk saya 🙂 Sedalam itukah imbas pandemi Covid-19, menurunkan semangat menulis cerita perjalanan?

Setelah 2,5 tahun dihajar pandemi; nadi kehidupan berangsur-angsur pulih, berdetak dengan irama yang mulai teratur dan orang-orang mulai berjalan lagi. Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sangat optimis dapat mencapai target kunjungan 3,6 juta wisman tahun ini.

Pergeseran TREND Pariwisata
Membincangkan pariwisata, harus melihat dan mempelajari TREND-nya juga. Tapi, sebelumnya mari sama-sama menganalisa pergeseran yang terjadi di kehidupan keseharian kita saat Covid-19 melanda.

Saya teringat ibadah Minggu di gereja kemarin, ketika bapak pendeta memulai khotbahnya dengan membahas secara ringkas teori psikologi yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow pada 1943, Hierarchy of Human Needs (Piramida Kebutuhan Manusia). Ketika pandemi datang, terjadi pergeseran dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Jika sebelumnya orang beramai-ramai mencapai puncak piramida untuk aktualisasi diri, mendadak semua dikembalikan pada pemenuhan kebutuhan yang mendasar, yaitu makan, kesehatan, dan keamanan. Nah .. wisata/jalan-jalan itu termasuk kebutuhan tersier kan?

rethinking tourism, pariwisata yang berkelanjutan, sustainable tourism, piramida kebutuhan dasar manusia

TREND di sektor pariwisata pun sama. Yang menjadi target pasar wisata adalah pejalan! Artinya .. manusia sebagai konsumennya kan? Pandemi mengubah kebiasaan di keseharian dengan diberlakukannya pembatasan sosial, aktivitas dilakukan secara daring – bahkan berwisata pun virtual, penerapan aturan perjalanan, termasuk vaksinasi Covid-19. Imbasnya, target di 2000 terjun bebas dan terjadi penurunan pendapatan negara dari sektor pariwisata sebesar 20,7 milyar! Indonesia tidak sendiri. Kondisi  ekonomi yang terpuruk karena pandemi terjadi secara global. Lock down di mana-mana.

Kekuatan Indonesia dan Pemulihan Ekonomi
OPTIMIS dan tetap WASPADA, spirit yang diembuskan Presiden Joko Widodo pada pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2022, 16 Agustus kemarin. Kita harus bersyukur, Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan mampu memulihkan ekonomi dengan cepat. Indonesia juga termasuk lima negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia.

Kalau kita mampu mengelola pandemi dengan baik, berarti kita juga pasti mampu mengelola agenda-agenda besar lainnya dengan baik. Inilah kekuatan pertama kita untuk membangun Indonesia. Melihat kemajuan Indonesia, kepercayaan dunia pun meningkat. [Joko Widodo]

Walau pandemi belum benar-benar berakhir, pemulihan ekonomi mulai menguat dan pariwisata mulai hidup lagi. Dari hasil studi yang diterbitkan oleh Agoda di April 2022, Indonesia berada di peringkat ketiga Top 10 Destination in Asia dengan Bali sebagai pilihan tujuan wisata utamanya untuk perjalanan di Januari – September 2022. Ini menjadi pelengkap kabar baik menyusul dicabutnya pemberlakuan karantina bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Sebagai garis depan pariwisata Indonesia, Bali tetaplah yang dikedepankan dan menjadi pilar dalam penataan pariwisata Indonesia pasca pandemi di samping Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba, dan Labuan Bajo sebagai 5 Destinasi Wisata Super Prioritas.

rethinking tourism, pariwisata yang berkelanjutan, sustainable tourism, piramida kebutuhan dasar manusia

Rethinking Tourism
Di 27 September mendatang, Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan The World Tourism Organization (UNWTO), badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berfokus mempromosikan dan mempelajari pariwisata global khususnya negara-negara berkembang. Pertemuan yang akan dihadiri oleh para pemangku dan pelaku pariwisata yang dirangkai dengan peringatan World Tourism Day yang ke-42 itu, mengambil tema Rethinking Tourism. Sebuah ajakan untuk bersama-sama memikirkan, membincangkan, dan menyamakan visi bagaimana menjalankan pariwisata yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan tangguh. Pulih bersama setelah pandemi.

Pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) memperhitungkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan saat ini dan masa depan, memenuhi kebutuhan wisatawan, industri, lingkungan dan masyarakat lokal sebagai tuan rumah. Pariwisata berkelanjutan juga harus mempertahankan tingkat kepuasan wisatawan yang tinggi dan memastikan pengalaman yang berarti bagi para wisatawan, meningkatkan kesadaran mereka tentang isu-isu keberlanjutan dan mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan di antara mereka.

Baca juga:

Jadi apa yang harus kita lakukan?
Pejalan yang bertanggung jawab perlu banget memahami hal dasar tentang pariwisata berkelanjutan. Mulailah berjalan dengan langkah sederhana yang memberikan dampak panjang, yang pada prinsipnya melakukan perjalanan ramah lingkungan dengan:

  • Bepergian dengan Transportasi Publik seperti kereta api atau bus.
  • Hemat Energi, kalau di penginapan, biasakan untuk mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan.
  • Peduli Lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan biasakan membawa botol minum sendiri.
  • Belanja Produk dan Kuliner Lokal, ini akan membantu industri UMKM.

Pariwisata yang bergairah akan mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat, yang memerlukan kesadaran dan kerja sama semua pihak yang terkait di dalamnya. Buat kamu yang mau melakukan perjalanan, patuhi aturan perjalanan dan jangan lupa … booster! saleum [oli3ve].

Colonial Penang Museum: Mengenal Era Kolonial Lewat Tinggalan Abad 18

$
0
0

Kami baru saja naik ke lantai dua Colonial Penang Museum ketika mata saya terantuk pada kotak kaca tempat menyimpan selembar dokumen berwarna kecoklatan yang bikin penasaran, “Alvin, is it an authentic document?” Alvin Wong, lelaki yang menemani saya siang itu, senyum-senyum, ”Take a look at the date on the right bottom,” katanya sambil berjalan mendekat. Saya mengikuti petunjuknya, memicingkan mata, dan membaca lamat-lamat tulisan samar yang ada di sana. “Registered by ordered of the superintendant No. 38 this 28 of day of July 1794? Serius? Ini tulisan tangan Francis Light?”

Gantian Alvin yang kini berdiri di sebelah saya, penasaran mendengar nada suara saya serupa orang yang kenal baik dengan Francis Light, yang namanya tercantum pada dokumen. Francis Light adalah founder father Prince of Wales Island yang sekarang dikenal sebagai Pulau Penang dan George Town. Ia lalu meminta saya memerhatikan bentuk meja marmer tempat mendudukkan kotak kaca penyimpan dokumen, yang potongannya mengikuti bentuk Pulau Penang. Meja itu dibuat di Kolkata oleh C. Lazarus & Co pada 1874. Dengan melihat tahun dari dua koleksi tersebut, dapat ditebak kenapa museum ini menggunakan nama colonial.

colonial penang museum, carrera white statue, artefac 19th century, francis light hand writing
Tulisan tangan Francis Light, 3 bulan sebelum meninggal
colonial penang museum, carrera white statue, artefac 19th century
Sleeping Child dari marmer carrara putih

Siang itu, Alvin menyambut saya dengan senyum lebarnya di foyer, di samping anak perempuan yang tertidur di sudut ruangan. Selintas, tampak benar serupa seorang anak yang tidur pulas, bahkan bantalnya pun mirip sekali dengan yang asli. Untuk memastikan itu patung, saya minta ijin menyentuhnya. Padat dan dingin. Patung karya seniman Italia, Atelier R. Bigazzi Florence dari abad 19 tersebut, terbuat dari marmer carrara putih. Dulu, orang-orang kaya di Eropa senang membuat patung orang kesayangannya dari marmer carrara. Selain patung anak perempuan itu, ada juga patung perempuan yang vulgar yang dipasang di pemakamannya dan sekarang dipajang di serambi bawah museum. Melihatnya, membawa ingatan pada patung-patung yang sering dijumpai di makam-makam peninggalan Belanda di Indonesia.

colonial penang museum, carrera white statue, artefac 19th century

colonial penang museum, carrera white statue, artefac 19th century, old grand piano
Pedal grand piano

Tak jauh dari anak perempuan itu, seekor harimau hitam yang dibuat dari paduan emas, perak, perunggu, dan kuningan; siaga di depan meja kerja buatan Francois Linke (1855 – 1946). Matanya, dari emas. Di seberangnya grand piano berkaki enam yang dipahat seperti kaki harimau dan tempat pedalnya berbentuk kecapi. Di lantai dua, ada sebuah lemari buku sederhana dari jaman dinasti Ming yang cukup diusap-usap untuk membuatnya mengkilap. Tak perlu divernis kan?  Kalau tidak salah mencatat, lemari itu terbuat dari kayu huanghuali (?).

Ada begitu banyak perabotan langka yang menarik di sini, yang karena usianya – yang paling muda 40 tahun – ada koleksi yang boleh disentuh, ada pula yang tidak. Bahkan ada yang hanya bisa dinikmati dari jarak tertentu saja. Tak puas rasanya bila hanya berkeliling satu jam saja. Itupun tak banyak memotret karena terkesima oleh cerita Alvin. Walau diberi keluasan oleh Alvin untuk kembali ke ruangan itu memotret usai berkeliling dengannya, saya tak kembali lagi karena ada janji temu yang tak dapat digeser waktunya.

colonial penang museum, artefac 19th century, old furniture, museum must visit in penang
Lemari itu terbuat dari kayu huanghuali
colonial penang museum, carrera white statue, artefac 19th century, stained glass
Stand Glass dari abad 18

Colonial Penang Museum
Jl. D.S. Ramanathan (Scott Road) No. 7
Pulau Tikus 10350, Penang

Telp +60 4-228 8561
Buka setiap hari : pk 09.30 – 17.30 (cek lagi jadwalnya pasca pandemi)
HTM RM 30 untuk pemegang paspor asing (sudah termasuk pemandu)

Panduan berkunjung ke Colonial Penang Museum

  • Sediakan waktu yang cukup agar bisa menikmati seisi rumah dengan leluasa. Waktu yang wajar berkeliling di dalam rumah adalah satu jam. Jika kamu penikmat seni dan sejarah, pasti butuh waktu lebih banyak.
  • Pahami tata krama. JANGAN menyentuh benda-benda koleksi museum yang diberi tanda TIDAK BOLEH disentuh ataupun dipasangi pembatas.
  • Pengunjung dibolehkan untuk memotret. Namun bila sudah terhanyut dengan cerita pemandu, tangan lupa untuk memegang kamera 🙂 Khusus di lantai dasar, boleh berkeliling lagi sendiri setelah tur dengan pemandu.
  • Spot foto untuk eksistensi diri ada di pekarangan. Di antara pilar-pilar Romawi, di atas rumah pohon, atau sekadar duduk di cafe yang dibangun dari batang-batang pohon besar.
colonial penang museum, carrera white statue, artefac 19th century
Mesin jahit di sudut serambi atas

Baca juga:

Saya mengingat sambutan hangat encek dengan kaos rumahan yang longgar, celana pantai, dan sandal jepit di depan tadi, yang melayani di meja penjualan tiket. Sebelum membukakan pintu, kami berbincang sebentar tentang Jakarta. Si encek itu pulalah yang merapikan sepatu yang saya tinggalkan di depan pintu – masuk ke museum alas kaki harus dilepas – dan menyimpannya di rak sepatu di dekat pintu keluar. Encek yang saya pikir staf di museum itu ternyata .. Ma Chin Hwa #duhmaaf Sedang istrinya, Jasmine Tan, saya jumpai saat berkeliling di serambi belakang. Jasmine Tan dan Ma Chin Hwa, suami istri yang di kesehariannya berpenampilan bersahaja. Tak terbayang sama sekali kalau merekalah pemilik koleksi tinggalan masa yang nilainya tak terhingga ini. Sayangnya, lupa untuk bergambar dengan mereka saking semangatnya mengikuti Alvin 🙂

Colonial Penang Museum menempati sebuah rumah besar di Scott Road yang dibangun pada masa kolonial Inggris. Rumah itu dipinjamkan oleh pemerintah Penang kepada Jasmine Tan dan Ma Chin Hwa, pemilik dan pengelola museum. Ada lebih dari 1000 artefak abad 18 – 19, yang dikumpulkan selama 50 tahun dan sebelumnya disimpan di rumah mereka; dipindahkan ke sini untuk dinikmati pengunjung museum yang dibuka untuk publik pada awal 2015. Benda-benda tersebut ada yang dipajang di dalam rumah, ditempatkan di serambi samping dan belakang, ada pula yang diletakkan di pekarangan rumah.

colonial penang museum, carrera white statue, artefac 19th century
Pilar Romawi

Saya menemukan penanda Colonial Penang Museum secara tak sengaja saat berjalan kaki dari Penang Adventist Hospital (PAH) ke Tropics Eight Suites dengan mengambil rute yang berbeda dengan perjalanan berangkat. Yang awalnya cuma ingin cuci mata melihat rumah-rumah lama juga moderen di kawasan elitnya Penang dengan berjalan sedikit menjauh dari tujuan eh .. malah ketemu tempat keren ini! Kadang, kita perlu sesekali menyasarkan diri di perjalanan untuk mengaktifkan kerja adrenalin demi mendapatkan pengalaman seru 🙂 Hari itu, saya keluar dari museum dengan iringan musik dari telepon radio tua, yang disetel Alvin di serembi belakang. Senang sekali, saleum [oli3ve].

Viewing all 398 articles
Browse latest View live